Anda di halaman 1dari 19

Penggunaan Tanda Baca Titik (.

)
Berikut ini penggunaan tanda baca titik yang perlu diketahui:

1. Penanda Berakhirnya Kalimat


Fungsi tanda titik yang paling utama dan umum dipahami oleh banyak orang
adalah sebagai penanda berakhirnya kalimat. Tanda titik digunakan pada
akhir kalimat yang bukan pertanyaan, ataupun seruan. Contoh kalimatnya:

– Nenekku meninggal dua bulan yang lalu.

– Tanggal 17 Agustus adalah hari kemerdekaan Indonesia.

– Gadis cantik itu bukan kekasihku.

– Raiz melakukan teknik menulis buku buku berdasarkan pengalaman


pahitnya.

2. Tanda dalam Penulisan Bagan, Ikhtisar, atau Daftar

Tanda titik tidak hanya digunakan dalam kalimat saja. Akan tetapi, tanda titik
dapat digunakan bahkan di belakang satu huruf maupun angka. Dalam
penulisan bagan, ikhtisar, atau daftar, tanda titik diletakkan dibelakang angka
atau huruf.

Contohnya:

– IV. Daerah Istimewa Yogyakarta

A. Kota Yogyakarta

B. Kabupaten Bantul

1. . . . . . . . . . .

– 1. Patokan Umum

1.1 Isi Karangan

1.2 Ilustrasi

1.2.1 Gambar Tangan


1.2.2 Tabel

1.2.3 Grafik

*)keterangan: bold dan underline menyatakan BAB, underline menyatakan


sub-BAB, dan tanpa bold ataupun underline menyatakan pecahan sub-BAB.

3. Pemisah Angka Jam, Menit, dan Detik

Jarang diketahui, tanda titik juga dapat digunakan sebagai pemisah angka
jam, menit, dan detik. Hal ini disebabkan tanda tersebut sering digantikan
oleh titik dua (:) Contoh penggunaan titik dalam pemisah angka jam, menit,
dan detik:

– Pukul 21.25.07 (Pukul 21 lewat 25 menit 7 detik)

– Pukul 13.45.45 (Pukul 13 lewat 45 menit 45 detik)

4. Menunjukkan Jangka Waktu


Selain itu tanda titik juga dapat digunakan untuk memisahkan angka jam,
menit, dan detik yang menunjukkan JANGKA waktu. Contohnya:

– 3.45.12 (3 jam, 45 menit, 12 detik)

– 0.14.26 (14 menit, 26 detik)

5. Berperan dalam Penulisan Sumber Referensi


Dalam penulisan sumber referensi, tanda titik jug berperan banyak. Tanda
titik digunakan di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir
dengan nada tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar
pustaka. Contoh:

– Ali, Muhammad. 1994. Lenyapnya Sang Pencerah. Malang: Generasi Edan


Media.

6. Memperjelas Jumlah

Dalam penulisan bilangan yang lebih dari seratus, tanda titik juga diperlukan.
Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan ataupun
kelipatannya. Tanda titik digunakan untuk memperjelas jumlah. Contohya:

– Desa itu berpenduduk 13.500 orang.


– Tsunami yang terjadi pagi tadi menewaskan 1.094 jiwa.

– Dana bersih dari kegiatan tersebut adalah Rp 25.780.000 (dua puluh lima
juta tujuh ratus delapan puluh ribu rupiah)

Namun ada pengecualian jika angka tersebut tidak menunjukkan jumlah


seperti.

– Lihatlah halaman 2104 untuk mengetahui proses perkembangbiakannya!

– Pegawai dalam kantor itu sebagian besar lahir pada tahun 1988.

– Nomor handphone Bapak Sutejo adalah 081234567890.

7. Tidak Boleh Digunakan pada Akhir Judul


Tanda titik juga memiliki larangan penggunaan, yaitu: tanda titik TIDAK
digunakan pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala
karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Contohnya

– Acara Kunjungan Presiden Joko Widodo

– Eksotisnya Merak Jawa

– Tabel 3.1 Tingkat Pemahaman Masyarakat Terhadap MEA

– Bentuk dan Kebudayaan (Bab I UUD 1945)

8. Tidak Boleh Digunakan pada Kepala Surat


Adapun beberapa larangan berikutnya, tanda titik TIDAK dipakai dalam
kepala surat yang. Lebih tepatnya, tanda tersebut tidak digunakan di
belakang alamat pengirim, dan tanggal surat, atau nama dan alamat
penerima surat. Contohnya

– Jalan Pramuka 13

Cirebon

21 February 2013

Yth. Sdr. Imam Prayogi

– Jalan Imam Bonjol 55

Surabaya
Kantor Penerbit Z

Penggunaan Tanda Baca Koma (,)


Berikut fungsi tanda baca koma yang perlu diketahui:

1. Digunakan di Tengah Kalimat


Tanda koma seringkali digunakan di tengah kalimat. Tanda ini umumnya
digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau perbilangan.
Letak penempatan tanda koma (,) ada dibelakang kata yang mengikutinya.
Contohnya:

– Shinta membeli garam, gula, penyedap rasa, dan cuka di warung sebelah.

– Indra, Indri, dan Indro adalah anak kembar tiga.

– Lima, empat, tiga, dua, satu, . . . . stop!

2. Perbandingan Kalimat

Dalam pembentukan kalimat perbandingan tanda koma juga berperan


penting. Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu
dari kalimat setara berikutnya didahului oleh kata seperti tetapi,
walau, namun, atau melainkan. Contohnya:
– Pertunjukkan itu sungguh menarik, tetapi membahayakan penonton
disekitarnya.

– Mereka tidak berasal dari Kalimantan Timur, melainkan Kalimantan


Tengah.

3. Memisahkan Anak dan Induk Kalimat


Lebih lanjut lagi, tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari
induk kalimat, jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Contohnya:

– Kalau tempat itu cukup luas, kita akan pakai tempat itu.

– Karena sudah bekerja, dia akan lupa dengan kampusnya.

4. Di belakang Kata Penghubung Antarkalimat


Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat pada awal kata. Kata atau kata-kata terebut
adalah oleh karena itu, maka dari itu, lagi pula, meskipun begitu, walaupun
begitu, namun, dan akan tetapi. Contohnya:
– . . . . jadi, kita sebaiknya pergi secepatnya.

– . . . . lagi pula, mereka sudah tidak punya kekuatan untuk melawan.

– . . . . maka dari itu, wajib hukumnya untuk mandi besar.

– . . . . meskipun begitu, dia masih memikirkan ayahnya.

5. Pemisah Partikel

Tanda koma juga digunakan sebagai pemisah partikel dengan inti kalimat.
Partikel tersebut adalah kata sepertu o, ya, oiya, hmm, wah, aduh, kasihan,
hati-hati, yasudah, dan segala macam bentuk partikel bebas. Contohnya:
– Wow, ternyata kacamata itu sangat canggih!

– Oh, aku kira kamu makan batu.

– Emm, kalau kita batalkan saja gimana?

6. Memisahkan Petikan Langsung


Sering ditemukan dalam bentuk percakapan pada buku, tanda koma
digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat. Contohnya:

– Kata Paman, “Jangan menengok ke belakang ketika berjalan di tengah


kuburan”

– “Astagfirullah,” Sahut Bu Fatima, “Saya tidak percaya apa yang saya


dengar.”

7. Di Identitas yang Ditulis Berurutan


Tanda koma digunakan di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian
alamat, (c) tempat dan tanggal, dan (d) nama tempat dan wilayah atau negeri
yang ditulis berurutan. Contohnya:

– Berkas ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Teknologi Pertanian,


Institut Pertanian Bogor, Jalan Raya Darmaga, Bogor.

– Sdr. Rima Setyaningsih, Jalan KHA Dahlan, Yogyakarta.

– Semarang, 17 July 1994


– Bangkok, Thailand

8. Penulisan Daftar Pustaka


Dalam penulisan daftar pustaka, tanda koma digunakan untuk menceraikan
bagian nama yang dibalik susunannya. Contohnya:

– Dwiloka, Bambang. 2001. Pangan dan Gizi. Semarang: Badan Penerbit


Universitas Diponegoro
– Frick, Heinz. 2008. Pedoman Karya Ilmiah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

9. Pada Catatan Kaki

Tanda koma juga digunakan diantara bagian-bagian dalam catatan kaki.


Contohnya:

– W.J.S. Poerwadarminta , Bahasa Indonesia untukk Karang-


mengarang (Yogyakarta: UP Indonesia. 1967), hlm. 4.

10. Penulisan Gelar

Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau
marga. Contohnya:

– B. Sasikirana, S.H.

– Ny. Andriyani, M.A.

11. Dalam Penulisan Bilangan


Dalam penulisan bilangan, tanda koma digunakan di muka angka
persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contohnya:

– 84,5 m

– Rp 10,49

12. Pada Kalimat Bertingkat

Kalimat bertingkat juga membutuhkan tanda koma. Tanda koma digunakan


untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contohnya:
– Temanku, Irfan, adalah orang yang sangat rajin.

– Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang-orang berkonsultasi dengan


dukun.

– Semua siswa, baik laki-laki maupun yang perempuan, diberi hukuman untuk
berlari setengan lapangan sebanyak 5 kali.

13. Menghindari Salah Baca


Tanda koma digunakan untuk menghindari salahbaca (miss interpretation) di
belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Contohnya:
– Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap
yang bersungguh.

Bandingkan dengan:

– Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan


pengembangan bahasa.

14. Tidak Digunakan untuk Memisahkan Petikan Langsung


Tanda koma TIDAK digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu
berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Contohnya:

– “Mengapa dia melakukannya?” tanya Zainudin.

– “Jangan sampai kecolongan lagi!” Doni menegaskan.

Penggunaan Tanda Baca Tanya (?)

Berikut fungsi tanda baca tanya yang perlu diketahui:

1. Tanda untuk Menanyakan Sesuatu


Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat tanya ataupun prasa yang
bertujuan untuk menyanyakan sesuatu. Contohnya:

– Sejak kapan mereka pergi ke Semarang?

– Kamu tahu, engga?


– Ada apa?
– Pak Winarna bukan, sih?
Tanda tanya TIDAK digunakan dalam kalimat tanya yang berubah menjadi
penjelas, seperti:

– Dian masih tidak tahu mengapa gurunya selalu memberikan nilai yang jelek
kepadanya.

– Budi paham bagaimana cara mengoperasikan komputer dengan sistem


operasi LINUX.

2. Digunakan dalam Tanda Kurung


Tanda tanya digunakan dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contohnya:

– Bumi tetap berbentuk bulat walau tanpa atmosfer (?)

– Agung lahir di tahun 1995 (?)

– Total tabungan Andi ada 400 juta rupiah (?)

Penggunaan Tanda Baca Seru (!)


Berikut fungsi tanda baca seru yang perlu diketahui:

1. Digunakan Pada Kalimat Perintah


Tanda seru digunakan pada kalimat seruan atau perintah, baik perintah keras
maupun tidak. Contohnya:

– Tolong tutup jendala itu!

– Kerjakan essay ini dalam waktu kurang dari 15 menit!

2. Menunjukkan Ekspresi Kaget


Tanda seru digunakan pada kalimat yang memuat ekspresi kaget,
kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat. Contohnya:

– Astaga! Tinggal seminggu lagi kah?

– Solidaritas tanpa batas, salam integritas!

– Aih, berhentilah merengek seperti itu!


Penggunaan Tanda Titik Koma (;)
Berikut fungsi tanda baca titik koma yang perlu diketahui:

1. Memisahkan Bagian Kalimat


Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang
sejenis dan setara. Contohnya:

– Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.

– Semuanya merasa terhibur; penonton melakukan standing applause.

2. Memisahkan Kalimat yang Setara

Tanda titik koma digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk


memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Contohnya:

– Kakak melakukan teknik menulis buku karangan pribadi di kamarnya; Adik


menonton TV di ruang tamu.
– Wawan tidak menyukai futsal karena tidak handal menggunakan kakinya;
Galan tidak menyukai basket karena terlalu banyak menggunakan tangan.

Penggunaan Tanda Titik dua (:)


Berikut fungsi tanda baca titik dua yang perlu diketahui:

1. Akhir Suatu Pernyataan Lengkap


Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti
suatu rangkaian yang berhubungan mengakar. Contohnya:

– Kita memerlukan perlengkapan memasak: wajan, spatula, panci, dan


penyaring.

Jika rangkaian merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan, tanda titik


dua TIDAK dipakai. Contohnya:

– Kita memerlukan wajan, spatula, panci, dan penyaring.

2. Sesudah Kata atau Ungkapan


Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian. Contohnya:
– Ketua : Sigit Pramana Putra

Wakil Ketua : Nur Alwan

Sekretaris : Tutut Apriyani

Bendahara : Danti Syahriana

– Hari/Tanggal : Ahad, 1 Mei 2016

Waktu : pukul 09.30 WIB

Tempat : Ruang A.2.1 Kampus 3 UTY

3. Pada Teks Drama Sesudah Kata yang Menunjukkan Pelaku


Tanda titik dua digunakan pada teks drama sesudah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan. Contohnya:

Ferdi : (sambil memandang ke bawah) “Mungkin memanglah ini


akhirnya”

Winda : (menepuk pundak Fredi) “Hei, ngapain ngelamun sendirian?”


Ferdi : (kaget) “Eh, Winda..”

4. Diantara Identitas Penerbit


Tanda titik dua di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat
dalam kitab suci, (c) judul dan subjudul suatu karangan, serta (d) nama kota
dan penerbit buku acuan dalam karangan. Contohnya:

– Tempo, 1 (1971), 34:7

– Al-Kahfi: 15

– Karangan Joko Genta, Rahasia Hidup: Cerita di Balik Cerita, sudah terbit.
– Setiati, Eni. 2008. 7 Jurus Jitu Melakukan teknik menulis Buku Best
Seller. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Penggunaan Tanda Hubung (-)


Berikut fungsi tanda baca hubung yang perlu diketahui:

1. Menyambung Suku
Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku-suku kata dasar yang
terpisah oleh pergantian baris. Contohnya:

– Selain digunakan untuk menjadi pelindung tubuh, rompi itu ju-

ga didesain senyaman mungkin.

– Terkadang, adakalanya kita harus berhenti untuk mengkhayal-

kan imajinasi kita terlalu tinggi.

Adapun pengecualian terhadap pemotongan suku kata, jika karakter pada


baris terakhir adalah huruf vokal. Contohnya:

– Semenjak diperketatnya aturan kampus, komunitas itu

seperti merasa tidak punya tempat.

BUKAN

– Semenjak diperketatnya aturan kampus, komunitas i-

tu seperti merasa tidak punya tempat.

2. Menyambung Unsur-Unsur Kata Ulang

Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsure-unsur kata ulang.


Contohnya:

– Kunang-kunang, berang-berang, biri-biri

– Anak-anak, kuda-kuda, ramai-ramai

– mondar-mandir, maju-mundur, kebiru-biruan

3. Menyambung Huruf Kata


Tanda hubung digunakan untuk menyambung huruf kata yang dieja satu-satu
dan bagian-bagian pada penulisan tanggal. Contohnya:

– p-a-r-t-i-s-i-p-a-s-I, k-n-o-w-l-e-d-g-e, s-o-f-y-u-d-i-n

– 13-10-2012

4. Memperjelas Hubungan
Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian-bagian
kata atau ungkapan, dan (b) penghilangan bagian kelompok kata. Contohnya:

– ber-evolusi

– dua puluh lima-ribuan

– tanggung jawab dan kesetiakawanan-sosial

Bandingkan dengan:

– ber-revolusi

– dua-puluh-lima-ribuan

– tanggung jawab dan kesetiakawan sosial

5. Merangkai Kata Depan dengan Huruf Kapital


Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan (a) se- dengan kata
berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (b) ke- dengan angka, (c)
angka dengan –an, (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata,
dan (e) nama jabatan rangkap. Contohnya:
– se-Kalimantan

– hari jadi pernikahan yang ke-10

– era 80-an

– mem-PHK-kan

– Menteri-Sekretaris Negara

6. Merangkai Unsur Bahasa Indonesia dengan Bahasa Asing


Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan unsur Bahasa Indonesia
dengan unsure bahasa asing. Contohnya:

– se-stylish mungkin
– peng-upload-an
– di-backup

Penggunaan Tanda Pisah (– –)


Berikut fungsi tanda baca pisah yang perlu diketahui:

1. Membatasi Penyisipan Kata


Tanda pisah digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberi penjelasan khusus di luar bangun kalimat. Contohnya:

– Kebahagiaan hidup – semua orang mendambakannya – diperoleh melalui


harmonisasi batin terhadap lingkungan kehidupan disekitarnya.

– Hukum di Indonesia – saya sangat ragu – dapat ditegakkan oleh penegak


hukum yang anti terhadap segala bentuk penyuapan.

2. Menegaskan Adanya Keterangan Aposisi


Tanda pisah digunakan untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau
keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.

– Para anggota grup band itu – Rico, Morris, “G.G”, dan Zafira – telah
memberi dampak sosial yang cukup besar selain melantunkan musik slow,
namun pedas mengritik penguasa.
– Istri muda Pak Sholeh – yang berada di Surabaya – telah mengandung 5
bulan.

3. Tanda Pisah Dua Bilangan

Tanda pisah digunakan di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti
‘sampai’. Contohnya:

– 1903 – 1955

– Yogyakarta, 13 – 20 November 2015

– Siang – malam

– Jakarta – Batam

Penggunaan Tanda Ellipsis/Titik-titik ( … )


Berikut fungsi tanda baca titik-titik yang perlu diketahui:

1. Penulian Kalimat yang Terputus-Putus


Tanda ellipsis ada yang ditulis dengan cara titik-spasi-titik-spasi-titik ( . . . )
Tanda tersebut digunakan dalam penulisan kalimat yang terputus-putus.
Contohnya:

– Kalau begitu . . . ya, lebih baik kita cari tempat makan lain.

– Hmm . . . aku juga bingung dengan tingkahnya.

2. Menunjukkan Ada Naskah yang Dihilangkan


Tanda ellipsis digunakan untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat
atau naskah ada bagian yang dihilangkan. Contohnya.

– Makanan-makanan berformalin … supaya tidak beredar lagi di pasaran.

– Hal yang patut dihindari … serta menjadi sumber masalah


dalam melakukan teknik menulis buku.

Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat
buah titik ( …. ); tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu buah
untuk menandai akhir kalimat. Contohnya:

– Semua yang telah ia lalu, bukanlah hal yang dapat ….

– Sayangnya, tidak semua orang setuju dengan ….

Penggunaan Tanda Kurung ((…))


Berikut fungsi tanda baca kurung yang perlu diketahui:

1. Tambahan Keterangan

Tanda kurung digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau


penjelasan, yang biasa digunakan untuk menjelaskan abreviasi. Contohnya:

– Kementrian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek dikti)


telah menyelenggarakan Progam Hibah Bina Desa (PHBD) semenjak bulan
lalu.

– Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengajukan


kebijakan yang terlalu mementingan masalah pribadi.

2. Mengapit Keterangan
Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang
bukan bagian integral pokok pembicaraan. Contohnya:

– Novel “The Great Gatsby” (salah satu novel terkenal era revolusi industri)
terbit dan dicetak dalam berbagai versi.
– Bukti tersebut (lihat halaman 109) mendukung pernyataan KHA Dahlan
terhadap bid’ah dalam ibadah yang dilakukan oleh kebanyakan masyarakat
muslim saat itu.

3. Mengapit Huruf
Tanda kurung digunakan untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya
di dalam teks dapat dihilangkan. Contohnya:

– Kata aggression diserap ke dalam Bahasa Indonesia menjadi agresi (an).


– Pendaki amatiran tidak diperkenankan untuk mendaki sampai (puncak)
Mahameru.

4. Mengapit Angka
Tanda kurung digunakan untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci
satu urutan keterangan. Contohnya:

– Kecerdasan sejati ditentukan oleh penguasaan (a) IQ, (b) EQ, dan (c) SQ.

Penggunaan Tanda Kurung Siku ([ … ])


Berikut fungsi tanda baca kurung siku yang perlu diketahui:

1. Mengapit Huruf, Kata, atau Kelompok


Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata
sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat yang ditulis orang lain. Tanda
itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di
dalam naskah asli. Contohnya:

– Mahasiswa juga wajib berperan dalam pemberdaya[a]n masyarakat secara


berintegritas.

– Dalam jurnal yang ditulis oleh Tim Kuscz[s]cak, terdapat kesalahan dalam
logika penulisan.

2. Mengapit Keterangan
Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat
penjelas yang sudah bertanda kurung. Contohnya:

– Persamaan dari metode pembelajaran itu (perbedaannya [lihat halaman 20-


23] begitu signifikan) memberikan output yang kurang lebih tetap sama
dengan tujuan awal.

Penggunaan Tanda Petik (“…”)


Berikut fungsi tanda baca petik yang perlu diketahui:

1. Petikan Langsung
Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Contohnya:

– “Saya belum siap,” Kata Ahmad, “Lima menit lagi!”

– Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.”

2. Mengapit Judul
Tanda petik digunakan untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab buku
yang dipakai dalam kalimat. Contohnya:

– Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
– Karangan Putra Setiawan yang berjudul “Peran BEM Terhadap Kehidupan
Mahasiswa” telah diterbitkan di surat kabar Kedaulatan Rakyat sebagai tema
besar halaman swarakampus.

3. Mengapit Istilah Ilmiah

Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau
kata yang mempunyai arti khusus. Contohnya:

– Model itu melenggang dengan celana kuno yang dikenal sebagai “cubrai”.

– Dalam istilah asing, keadaan semacam inilah yang disebut sebagai


“jeopardy”.

4. Penutup Kalimat
Tanda petik juga digunakan sebagai tanda baca penutup kalimat atau bagian
kalimat ditempatkan di belakang tanda pentik yang mengapit kata atau
ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian
kalimat. Contohnya:

– Michael Gerard “Mike” Tyson adalah satu dari sekian ikon terkenal dunia
yang menjadi mualaf.

– Karena mata sipit dan kulit kuning langsatnya, Fatima kerap dipanggil
“Cacik” oleh para pedagang pasar.

– Rhendy sering menjadi “pengacau” dalam setiap kegiatan keorganisasian.

Penggunaan Tanda Petik Tunggal (‘ … ‘)


Berikut fungsi tanda baca petik tunggal yang perlu diketahui:

1. Mengapit Petikan dalam Petikan Lain


Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan yang tersusun di
dalam petikan lain. Teknik menulis, contohnya:
– Tanya Melia, “Kau denggar bunyi ‘ngiung-ngiung’ tadi kah?”

– “Waktu membuka pintu depan, kudengar teriak anakku ‘Bapak sudah


pulang’, dan rasa letihku lenyap seketika,” ujar Bapak Santoso

2. Mengapit Makna
Tanda petik tunggal dalam teknik menulis digunakan untuk mengapit makna,
terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing. Contohnya:

– rate of inflation ‘laju inflasi’


– feedback ‘umpan balik’
– shut down ‘nonaktif’

Penggunaan Tanda Garis Miring (/)


Berikut fungsi tanda baca garis miring yang perlu diketahui:

1. Dipakai dalam Nomor Surat dan Kalimat


Tanda garis miring dalam teknik menulis dipakai dalam nomor surat dan
nomor pada kalimat dan penandaan masa tahun yang terbagi dalam dua
tahun takwim. Contohnya:

– No. 036/Kep/DIKTI/2002
– Ngadiwinatan NG I/1095

– Tahun Ajaran 2015/2016

2. Pengganti Kata Hubung


Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau
Contohnya:
– pria/wanita

– harga permen itu Rp500,00/butir

– hal tersebut sangat dilarang/wajib dihindari dalam pembuatan skripsi.

Penggunaan Tanda Apostrof (‘)


Berikut fungsi tanda baca apostrof yang perlu diketahui:

1. Menunjukkan Penghilangan Bagian Kata


Tanda penyingkat atau apostrof digunakan untuk menunjukkan penghilangan
bagian kata atau kata atau bagian angka tahun. Contohnya:

– Jono ‘lah orang yang menyelamatmu (‘lah = adalah)

– 29 Februari ’16 (’16 = 2016)

2. Penggunaan Kata Khusus


Tanda apostrof dalam teknik menulis juga terkadang digunakan dalam
penulisan nama ataupun kata khusus serta serapan bahasa asing.
Contohnya:

– Rifan Syafi’i (bukan ‘Syafi i’ atau ‘Syafii’)

– Surat Al-An’am (bukan Al-An am atau Al-Anam)

Berdasarkan penjelasan diatas beberapa tanda baca yang memuat beberapa


kaidah fungsi yang wajib kita terapkan dalam melakukan teknik menulis buku.

Penggunaan Tanda Ulang Angka 2 (.....2)

angka 2 sebagai tanda ulang hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula,
dan tidak dipakai pada teks karangan.

Anda mungkin juga menyukai