Anda di halaman 1dari 9

NAMA :MUHAMMAD NOVAL

NIM :21089064

RESUME B.INDO KELOMPOK 2

1. Konsep ejaan Bahasa Indonesia

Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang distandardisasikan.
Lazimnya, ejaan mempunyai tiga aspek, yakni aspek fonologis yang menyangkut penggambaran
fonem dengan huruf dan penyusunan abjad.

2. Sejarah dan perkembangan ejaan Bahasa Indonesia

Sampai saat ini dalam bahasa Indonesia telah dikenal tiga nama ejaan yang pernah berlaku.
Ketiga ejaan yang pernah ada dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut. • 1 Ejaan Van
Ophuysen Ejaan ini ditetapkan pada tahun 1901 yaitu ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin.
Van Ophuijsen merancang ejaan itu yang dibantu oleh Engku NawawiGelar Soetan Ma’moer dan
Moehammad Taib Soetan Ibrahim.

3. penulisan dan pemakaian huruf dan kata

Jenis huruf dan nama yang digunakan dalam sistem EYD ialah sebagai berikut. EYD menggunakan 26
huruf dan setiap huruf melambangkan fonem tertentu.ke-26 huruf ini dapat digolongkan ke dalam
dua bagian yaitu vocal dan konsonan.

4. pemakaian tanda baca

Penggunaan Tanda Baca Titik (.)

Berikut ini penggunaan tanda baca titik yang perlu diketahui:

1. Penanda Berakhirnya Kalimat

Fungsi tanda titik yang paling utama dan umum dipahami oleh banyak orang adalah sebagai
penanda berakhirnya kalimat. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan,
ataupun seruan. Contoh kalimatnya: – Nenekku meninggal dua bulan yang lalu. – Tanggal 17 Agustus
adalah hari kemerdekaan Indonesia. – Gadis cantik itu bukan kekasihku.

– Raiz melakukan teknik menulis buku buku berdasarkan pengalaman pahitnya.

2. Tanda dalam Penulisan Bagan, Ikhtisar, atau Daftar

Tanda titik tidak hanya digunakan dalam kalimat saja. Akan tetapi, tanda titik dapat digunakan
bahkan di belakang satu huruf maupun angka. Dalam penulisan bagan, ikhtisar, atau daftar, tanda
titik diletakkan dibelakang angka atau huruf.

Contohnya:

– IV. Daerah Istimewa Yogyakarta

A. Kota Yogyakarta B. Kabupaten Bantul

1. . . . . . . . . . . – 1. Patokan Umum 1.1 Isi Karangan 1.2 Ilustrasi 1.2.1 Gambar Tangan 1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik
*)keterangan: bold dan underline menyatakan BAB, underline menyatakan sub-BAB, dan tanpa bold
ataupun underline menyatakan pecahan sub-BAB.

3. Pemisah Angka Jam, Menit, dan Detik Jarang diketahui, tanda titik juga dapat digunakan sebagai
pemisah angka jam, menit, dan detik. Hal ini disebabkan tanda tersebut sering digantikan oleh titik
dua (:) Contoh penggunaan titik dalam pemisah angka jam, menit, dan detik: – Pukul 21.25.07 (Pukul
21 lewat 25 menit 7 detik) – Pukul 13.45.45 (Pukul 13 lewat 45 menit 45 detik)

4. Menunjukkan Jangka Waktu

Selain itu tanda titik juga dapat digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan JANGKA waktu. Contohnya: – 3.45.12 (3 jam, 45 menit, 12 detik) – 0.14.26 (14 menit,
26 detik)

5. Berperan dalam Penulisan Sumber Referensi Dalam penulisan sumber referensi, tanda titik jug
berperan banyak. Tanda titik digunakan di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir
dengan nada tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Contoh: – Ali,
Muhammad. 1994. Lenyapnya Sang Pencerah. Malang: Generasi Edan Media.

6. Memperjelas Jumlah Dalam penulisan bilangan yang lebih dari seratus, tanda titik juga diperlukan.
Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan ataupun kelipatannya. Tanda titik
digunakan untuk memperjelas jumlah. Contohya: – Desa itu berpenduduk 13.500 orang. – Tsunami
yang terjadi pagi tadi menewaskan 1.094 jiwa. – Dana bersih dari kegiatan tersebut adalah Rp
25.780.000 (dua puluh lima juta tujuh ratus delapan puluh ribu rupiah)

Namun ada pengecualian jika angka tersebut tidak menunjukkan jumlah seperti. – Lihatlah halaman
2104 untuk mengetahui proses perkembangbiakannya! – Pegawai dalam kantor itu sebagian besar
lahir pada tahun 1988. – Nomor handphone Bapak Sutejo adalah 081234567890.

7. Tidak Boleh Digunakan pada Akhir Judul Tanda titik juga memiliki larangan penggunaan, yaitu:
tanda titik TIDAK digunakan pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala karangan
atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Contohnya – Acara Kunjungan Presiden Joko Widodo –
Eksotisnya Merak Jawa – Tabel 3.1 Tingkat Pemahaman Masyarakat Terhadap MEA – Bentuk dan
Kebudayaan (Bab I UUD 1945)

8. Tidak Boleh Digunakan pada Kepala Surat Adapun beberapa larangan berikutnya, tanda titik
TIDAK dipakai dalam kepala surat yang. Lebih tepatnya, tanda tersebut tidak digunakan di belakang
alamat pengirim, dan tanggal surat, atau nama dan alamat penerima surat. Contohnya – Jalan
Pramuka 13 Cirebon 21 February 2013 Yth. Sdr. Imam Prayogi

– Jalan Imam Bonjol 55 Surabaya Kantor Penerbit Z Penggunaan Tanda Baca Koma (,)

Berikut fungsi tanda baca koma yang perlu diketahui:

1. Digunakan di Tengah Kalimat Tanda koma seringkali digunakan di tengah kalimat. Tanda ini
umumnya digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau perbilangan. Letak
penempatan tanda koma (,) ada dibelakang kata yang mengikutinya. Contohnya: – Shinta membeli
garam, gula, penyedap rasa, dan cuka di warung sebelah. – Indra, Indri, dan Indro adalah anak
kembar tiga. – Lima, empat, tiga, dua, satu, . . . . stop!

2. Perbandingan Kalimat Dalam pembentukan kalimat perbandingan tanda koma juga berperan
penting. Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya didahului oleh kata seperti tetapi, walau, namun, atau melainkan. Contohnya: –
Pertunjukkan itu sungguh menarik, tetapi membahayakan penonton disekitarnya. – Mereka tidak
berasal dari Kalimantan Timur, melainkan Kalimantan Tengah.

3. Memisahkan Anak dan Induk Kalimat Lebih lanjut lagi, tanda koma digunakan untuk memisahkan
anak kalimat dari induk kalimat, jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Contohnya: –
Kalau tempat itu cukup luas, kita akan pakai tempat itu. – Karena sudah bekerja, dia akan lupa
dengan kampusnya.

4. Di belakang Kata Penghubung Antarkalimat Tanda koma digunakan di belakang kata atau
ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kata. Kata atau kata-kata terebut
adalah oleh karena itu, maka dari itu, lagi pula, meskipun begitu, walaupun begitu, namun, dan akan
tetapi. Contohnya: – . . . . jadi, kita sebaiknya pergi secepatnya.

– . . . . lagi pula, mereka sudah tidak punya kekuatan untuk. melawan. – . . . . maka dari itu, wajib
hukumnya untuk mandi besar. – . . . . meskipun begitu, dia masih memikirkan ayahnya.

5. Pemisah Partikel Tanda koma juga digunakan sebagai pemisah partikel dengan inti kalimat.
Partikel tersebut adalah kata sepertu o, ya, oiya, hmm, wah, aduh, kasihan, hati-hati, yasudah, dan
segala macam bentuk partikel bebas. Contohnya: – Wow, ternyata kacamata itu sangat canggih! –
Oh, aku kira kamu makan batu. – Emm, kalau kita batalkan saja gimana?

6. Memisahkan Petikan Langsung Sering ditemukan dalam bentuk percakapan pada buku, tanda
koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Contohnya: –
Kata Paman, “Jangan menengok ke belakang ketika berjalan di tengah kuburan” – “Astagfirullah,”
Sahut Bu Fatima, “Saya tidak percaya apa yang saya dengar.”

7. Di Identitas yang Ditulis Berurutan Tanda koma digunakan di antara (a) nama dan alamat, (b)
bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, dan (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang
ditulis berurutan. Contohnya:

– Berkas ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Jalan Raya Darmaga, Bogor. – Sdr. Rima Setyaningsih, Jalan KHA Dahlan, Yogyakarta. – Semarang, 17
July 1994 – Bangkok, Thailand

8. Penulisan Daftar Pustaka Dalam penulisan daftar pustaka, tanda koma digunakan untuk
menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya. Contohnya: – Dwiloka, Bambang. 2001. Pangan
dan Gizi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro – Frick, Heinz. 2008. Pedoman Karya
Ilmiah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius

9. Pada Catatan Kaki Tanda koma juga digunakan diantara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Contohnya: – W.J.S. Poerwadarminta , Bahasa Indonesia untukk Karang-mengarang (Yogyakarta: UP
Indonesia. 1967), hlm. 4.

10. Penulisan Gelar Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Contohnya: –
B. Sasikirana, S.H. – Ny. Andriyani, M.A.

11. Dalam Penulisan Bilangan Dalam penulisan bilangan, tanda koma digunakan di muka angka
persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Contohnya: – 84,5 m –
Rp 10,49

12. Pada Kalimat Bertingkat Kalimat bertingkat juga membutuhkan tanda koma. Tanda koma
digunakan untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Contohnya: –
Temanku, Irfan, adalah orang yang sangat rajin. – Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang-
orang berkonsultasi dengan dukun. – Semua siswa, baik laki-laki maupun yang perempuan, diberi
hukuman untuk berlari setengan lapangan sebanyak 5 kali.

13. Menghindari Salah Baca Tanda koma digunakan untuk menghindari salahbaca (miss
interpretation) di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Contohnya: – Dalam
pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh. Bandingkan
dengan: – Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan
bahasa.

14. Tidak Digunakan untuk Memisahkan Petikan Langsung Tanda koma TIDAK digunakan untuk
memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan
langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Contohnya:

– “Mengapa dia melakukannya?” tanya Zainudin. – “Jangan sampai kecolongan lagi!” Doni
menegaskan.

Penggunaan Tanda Baca Tanya (?) 1. Tanda untuk Menanyakan Sesuatu Tanda tanya digunakan
pada akhir kalimat tanya ataupun prasa yang bertujuan untuk menyanyakan sesuatu. Contohnya: –
Sejak kapan mereka pergi ke Semarang? – Kamu tahu, engga? – Ada apa? – Pak Winarna bukan, sih?
Tanda tanya TIDAK digunakan dalam kalimat tanya yang berubah menjadi penjelas, seperti: – Dian
masih tidak tahu mengapa gurunya selalu memberikan nilai yang jelek kepadanya. – Budi paham
bagaimana cara mengoperasikan komputer dengan sistem operasi LINUX.

#Digunakan dalam Tanda Kurung

Tanda tanya digunakan dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau
yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Contohnya: – Bumi tetap berbentuk bulat walau tanpa
atmosfer (?) – Agung lahir di tahun 1995 (?) – Total tabungan Andi ada 400 juta rupiah (?)

Penggunaan Tanda Baca Seru (!) 1. Digunakan Pada Kalimat Perintah Tanda seru digunakan pada
kalimat seruan atau perintah, baik perintah keras maupun tidak. Contohnya: – Tolong tutup jendala
itu! – Kerjakan essay ini dalam waktu kurang dari 15 menit!

#Menunjukkan Ekspresi Kaget

Tanda seru digunakan pada kalimat yang memuat ekspresi kaget, kesungguhan, ketidakpercayaan,
atau rasa emosi yang kuat. Contohnya: – Astaga! Tinggal seminggu lagi kah? – Solidaritas tanpa
batas, salam integritas! – Aih, berhentilah merengek seperti itu!

Penggunaan Tanda Titik Koma (;) Berikut fungsi tanda baca titik koma yang perlu diketahui: 1.
Memisahkan Bagian Kalimat Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
yang sejenis dan setara. Contohnya:

– Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga. – Semuanya merasa terhibur; penonton
melakukan standing applause.

2. Memisahkan Kalimat yang Setara Tanda titik koma digunakan sebagai pengganti kata
penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk. Contohnya: – Kakak
melakukan teknik menulis buku karangan pribadi di kamarnya; Adik menonton TV di ruang tamu. –
Wawan tidak menyukai futsal karena tidak handal menggunakan kakinya; Galan tidak menyukai
basket karena terlalu banyak menggunakan tangan.
Penggunaan Tanda Titik dua (:) Berikut fungsi tanda baca titik dua yang perlu diketahui: 1. Akhir
Suatu Pernyataan Lengkap Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap jika
diikuti suatu rangkaian yang berhubungan mengakar. Contohnya: – Kita memerlukan perlengkapan
memasak: wajan, spatula, panci, dan penyaring. Jika rangkaian merupakan pelengkap yang
mengakhiri pernyataan, tanda titik dua TIDAK dipakai. Contohnya: – Kita memerlukan wajan,
spatula, panci, dan penyaring.

2. Sesudah Kata atau Ungkapan Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau ungkapan yang
memerlukan pemerian. Contohnya: – Ketua : Sigit Pramana Putra Wakil Ketua : Nur Alwan
Sekretaris : Tutut Apriyani Bendahara : Danti Syahriana – Hari/Tanggal : Ahad, 1 Mei 2016
Waktu : pukul 09.30 WIB Tempat : Ruang A.2.1 Kampus 3 UTY

3. Pada Teks Drama Sesudah Kata yang Menunjukkan Pelaku Tanda titik dua digunakan pada teks
drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Contohnya: Ferdi :
(sambil memandang ke bawah) “Mungkin memanglah ini akhirnya” Winda : (menepuk pundak
Fredi) “Hei, ngapain ngelamun sendirian?” Ferdi : (kaget) “Eh, Winda..”

4. Diantara Identitas Penerbit

Tanda titik dua di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat dalam kitab suci, (c)
judul dan subjudul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Contohnya: – Tempo, 1 (1971), 34:7 – Al-Kahfi: 15 – Karangan Joko Genta, Rahasia Hidup: Cerita di
Balik Cerita, sudah terbit. – Setiati, Eni. 2008. 7 Jurus Jitu Melakukan teknik menulis Buku Best Seller.
Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Penggunaan Tanda Hubung (-)

Berikut fungsi tanda baca hubung yang perlu diketahui: 1. Menyambung Suku Tanda hubung
digunakan untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
Contohnya:

– Selain digunakan untuk menjadi pelindung tubuh, rompi itu ju- ga didesain senyaman mungkin.
– Terkadang, adakalanya kita harus berhenti untuk mengkhayal- kan imajinasi kita terlalu tinggi.

Adapun pengecualian terhadap pemotongan suku kata, jika karakter pada baris terakhir adalah
huruf vokal. Contohnya: – Semenjak diperketatnya aturan kampus, komunitas itu seperti merasa
tidak punya tempat. BUKAN – Semenjak diperketatnya aturan kampus, komunitas i- tu seperti
merasa tidak punya tempat.

2. Menyambung Unsur-Unsur Kata Ulang Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsure-
unsur kata ulang. Contohnya: – Kunang-kunang, berang-berang, biri-biri – Anak-anak, kuda-kuda,
ramai-ramai – mondar-mandir, maju-mundur, kebiru-biruan

3. Menyambung Huruf Kata

Tanda hubung digunakan untuk menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian
pada penulisan tanggal. Contohnya: – p-a-r-t-i-s-i-p-a-s-I, k-n-o-w-l-e-d-g-e, s-o-f-y-u-d-i-n – 13-10-
2012

4. Memperjelas Hubungan Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas (a) hubungan bagian-
bagian kata atau ungkapan, dan (b) penghilangan bagian kelompok kata. Contohnya: – ber-evolusi

– dua puluh lima-ribuan – tanggung jawab dan kesetiakawanan-sosial Bandingkan dengan:


– ber-revolusi – dua-puluh-lima-ribuan – tanggung jawab dan kesetiakawan sosial

5. Merangkai Kata Depan dengan Huruf Kapital Tanda hubung digunakan untuk merangkaikan (a) se-
dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan
¬¬–an, (d) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan rangkap.
Contohnya: – se-Kalimantan – hari jadi pernikahan yang ke-10 – era 80-an

– mem-PHK-kan – Menteri-Sekretaris Negara

6. Merangkai Unsur Bahasa Indonesia dengan Bahasa Asing Tanda hubung digunakan untuk
merangkaikan unsur Bahasa Indonesia dengan unsure bahasa asing. Contohnya: – se-stylish mungkin
– peng-upload-an – di-backup

Penggunaan Tanda Pisah (– –)

1. Membatasi Penyisipan Kata Tanda pisah digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau
kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar bangun kalimat. Contohnya: – Kebahagiaan hidup –
semua orang mendambakannya – diperoleh melalui harmonisasi batin terhadap lingkungan
kehidupan disekitarnya. – Hukum di Indonesia – saya sangat ragu – dapat ditegakkan oleh penegak
hukum yang anti terhadap segala bentuk penyuapan.

2. Menegaskan Adanya Keterangan Aposisi Tanda pisah digunakan untuk menegaskan adanya
keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas. – Para anggota
grup band itu – Rico, Morris, “G.G”, dan Zafira – telah memberi dampak sosial yang cukup besar
selain melantunkan musik slow, namun pedas mengritik penguasa. – Istri muda Pak Sholeh – yang
berada di Surabaya – telah mengandung 5 bulan.

3. Tanda Pisah Dua Bilangan Tanda pisah digunakan di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti
‘sampai’. Contohnya: – 1903 – 1955 – Yogyakarta, 13 – 20 November 2015 – Siang – malam – Jakarta
– Batam Penggunaan Tanda Ellipsis/Titik-titik ( … ) Berikut fungsi tanda baca titik-titik yang perlu
diketahui: 1. Penulian Kalimat yang Terputus-Putus Tanda ellipsis ada yang ditulis dengan cara titik-
spasi-titik-spasi-titik ( . . . ) Tanda tersebut digunakan dalam penulisan kalimat yang terputus-putus.
Contohnya: – Kalau begitu . . . ya, lebih baik kita cari tempat makan lain. – Hmm . . . aku juga bingung
dengan tingkahnya.

2. Menunjukkan Ada Naskah yang Dihilangkan

Tanda ellipsis digunakan untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian
yang dihilangkan. Contohnya. – Makanan-makanan berformalin … supaya tidak beredar lagi di
pasaran. – Hal yang patut dihindari … serta menjadi sumber masalah dalam melakukan teknik
menulis buku. Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah
titik ( …. ); tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu buah untuk menandai akhir
kalimat. Contohnya:

– Semua yang telah ia lalu, bukanlah hal yang dapat …. – Sayangnya, tidak semua orang setuju
dengan ….

Penggunaan Tanda Kurung ((…)) Berikut fungsi tanda baca kurung yang perlu diketahui: 1.
Tambahan Keterangan Tanda kurung digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan, yang biasa digunakan untuk menjelaskan abreviasi. Contohnya: – Kementrian Riset dan
Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek dikti) telah menyelenggarakan Progam Hibah Bina
Desa (PHBD) semenjak bulan lalu.

– Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengajukan kebijakan yang terlalu
mementingan masalah pribadi.

2. Mengapit Keterangan Tanda kurung digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang
bukan bagian integral pokok pembicaraan. Contohnya:

– Novel “The Great Gatsby” (salah satu novel terkenal era revolusi industri) terbit dan dicetak dalam
berbagai versi. – Bukti tersebut (lihat halaman 109) mendukung pernyataan KHA Dahlan terhadap
bid’ah dalam ibadah yang dilakukan oleh kebanyakan masyarakat muslim saat itu.

3. Mengapit Huruf

Tanda kurung digunakan untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat
dihilangkan. Contohnya: – Kata aggression diserap ke dalam Bahasa Indonesia menjadi agresi (an). –
Pendaki amatiran tidak diperkenankan untuk mendaki sampai (puncak) Mahameru.

4. Mengapit Angka

Tanda kurung digunakan untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Contohnya: – Kecerdasan sejati ditentukan oleh penguasaan (a) IQ, (b) EQ, dan (c) SQ.

Penggunaan Tanda Kurung Siku ([ … ]) Berikut fungsi tanda baca kurung siku yang perlu diketahui: 1.
Mengapit Huruf, Kata, atau Kelompok Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit huruf, kata,
atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu
menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.
Contohnya: – Mahasiswa juga wajib berperan dalam pemberdaya[a]n masyarakat secara
berintegritas. – Dalam jurnal yang ditulis oleh Tim Kuscz[s]cak, terdapat kesalahan dalam logika
penulisan.

2. Mengapit Keterangan Tanda kurung siku digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat
penjelas yang sudah bertanda kurung. Contohnya: – Persamaan dari metode pembelajaran itu
(perbedaannya [lihat halaman 20-23] begitu signifikan) memberikan output yang kurang lebih tetap
sama dengan tujuan awal.

Penggunaan Tanda Petik (“…”) Berikut fungsi tanda baca petik yang perlu diketahui: 1. Petikan
Langsung

Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah
atau bahan tertulis lain. Contohnya: – “Saya belum siap,” Kata Ahmad, “Lima menit lagi!” – Pasal 36
UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.”

2. Mengapit Judul Tanda petik digunakan untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang
dipakai dalam kalimat. Contohnya: – Bacalah “Bola Lampu” dalam buku Dari Suatu Masa, dari Suatu
Tempat. – Karangan Putra Setiawan yang berjudul “Peran BEM Terhadap Kehidupan Mahasiswa”
telah diterbitkan di surat kabar Kedaulatan Rakyat sebagai tema besar halaman swarakampus.

3. Mengapit Istilah Ilmiah Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau
kata yang mempunyai arti khusus. Contohnya: – Model itu melenggang dengan celana kuno yang
dikenal sebagai “cubrai”. – Dalam istilah asing, keadaan semacam inilah yang disebut sebagai
“jeopardy”.
4. Penutup Kalimat Tanda petik juga digunakan sebagai tanda baca penutup kalimat atau bagian
kalimat ditempatkan di belakang tanda pentik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai
dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat. Contohnya: – Michael Gerard “Mike”
Tyson adalah satu dari sekian ikon terkenal dunia yang menjadi mualaf. – Karena mata sipit dan kulit
kuning langsatnya, Fatima kerap dipanggil “Cacik” oleh para pedagang pasar. – Rhendy sering
menjadi “pengacau” dalam setiap kegiatan keorganisasian.

Penggunaan Tanda Petik Tunggal (‘ … ‘) Berikut fungsi tanda baca petik tunggal yang perlu diketahui:
1. Mengapit Petikan dalam Petikan Lain

Tanda petik tunggal digunakan untuk mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Teknik
menulis, contohnya: – Tanya Melia, “Kau denggar bunyi ‘ngiung-ngiung’ tadi kah?” – “Waktu
membuka pintu depan, kudengar teriak anakku ‘Bapak sudah pulang’, dan rasa letihku lenyap
seketika,” ujar Bapak Santoso

2. Mengapit Makna Tanda petik tunggal dalam teknik menulis digunakan untuk mengapit makna,
terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing. Contohnya: – rate of inflation ‘laju inflasi’ –
feedback ‘umpan balik’ – shut down ‘nonaktif’

Penggunaan Tanda Garis Miring (/) Berikut fungsi tanda baca garis miring yang perlu diketahui: 1.
Dipakai dalam Nomor Surat dan Kalimat Tanda garis miring dalam teknik menulis dipakai dalam
nomor surat dan nomor pada kalimat dan penandaan masa tahun yang terbagi dalam dua tahun
takwim. Contohnya: – No. 036/Kep/DIKTI/2002 – Ngadiwinatan NG I/1095

– Tahun Ajaran 2015/2016

2. Pengganti Kata Hubung Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, atau
Contohnya: – pria/wanita – harga permen itu Rp500,00/butir – hal tersebut sangat dilarang/wajib
dihindari dalam pembuatan skripsi.

Penggunaan Tanda Apostrof (‘) Berikut fungsi tanda baca apostrof yang perlu diketahui: 1.
Menunjukkan Penghilangan Bagian Kata Tanda penyingkat atau apostrof digunakan untuk
menunjukkan penghilangan bagian kata atau kata atau bagian angka tahun. Contohnya: – Jono ‘lah
orang yang menyelamatmu (‘lah = adalah) – 29 Februari ’16 (’16 = 2016)

2. Penggunaan Kata Khusus Tanda apostrof dalam teknik menulis juga terkadang digunakan dalam
penulisan nama ataupun kata khusus serta serapan bahasa asing. Contohnya: – Rifan Syafi’i (bukan
‘Syafi i’ atau ‘Syafii’) – Surat Al-An’am (bukan Al-An am atau Al-Anam) Berdasarkan penjelasan diatas
beberapa tanda baca yang memuat beberapa kaidah fungsi yang wajib kita terapkan dalam
melakukan teknik menulis buku.

5. penulisan unsur serapan Penulisan unsur serapan biasanya masih menggunakan bahasa asing,
namun tetap dipakai dalam konteks bahasa Indonesia. Unsur asing tersebut sudah diserap dan
disesuaikan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Seiring perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap berbagai unsur asing agar lebih singkat dan
mudah dipahami.

1. Adaptasi

Unsur serapan satu ini terbentuk karena terjadinya proses adaptasi yang dilakukan bahasa
Indonesia dengan bahasa asing. Kebanyakan kata serapan yang disesuaikan akan memiliki arti yang
sama dengan kata sebelumnya. Contohnya maksimal yang merupakan kata serapan dari maximal.
Dalam proses adaptasi tersebut, terdapat beberapa aturan kaidah yang diterapkan, berikut
penjelasannya.

2. Kreasi

Secara garis besar, proses kreasi ini menggunakan sistem terjemahan untuk melakukan serapannya.
Hanya saja, bentuk fisik yang diterapkan tidak harus sama. Misalnya ketika terdapat dua kata asing
yang terdiri dari 2 kata atau lebih, maka unsur serapannya bisa saja berbentuk satu kata. Contohnya
adalah spare part yang berubah menjadi suku cadang. Ejaan ada dua macam, yakni ejaan fenetis dan
ejaan fomenis.

3.Terjemahan

Sesuai dengan namanya, penulisan unsur serapan ini menggunakan konsep arti dari bahasa asing
itu sendiri. Setelah diartikan, bahan tersebut akan disesuaikan dengan kaidah penulisan Indonesia.
Contohnya adalah uji coba yang diambil dari bahasa asing try cut. 4. Adopsi

Anda mungkin juga menyukai