Anda di halaman 1dari 28

PENGGUNAAN

TANDA BACA
BAHASA INDONESIA
KELOMPOK 4
 ALLISIA TRI HARDIANI (230207004)
 CYNTIA PRITA NURHALIZA (230307008)
 FATHIN ABROR (230207013)
 LANI HIRAWATI (230207018)
 RIFATUL ZUHNA (230207024)
 SYIFA NUR FADILAH (230307027)
PENGERTIAN TANDA
BACA
Tanda baca adalah simbol yang tidak ada hubungannya sama suara,
kata, atau frasa dalam suatu bahasa. Tanda baca itu sendiri berperan
menunjukkan sebuah struktur tulisan, intonasi, dan jeda pada saat
pembacaan.
MACAM-MACAM
TANDA BACA
Penggunaan Tanda Baca Titik (.)
● Penanda Akhir Kalimat
Fungsi tanda titik yang paling umum dan paling banyak dipahami ialah sebagai penanda
pada akhir kalimat. Bukan kalimat seruan atau kalimat tanya.
Contoh:
 Ayah baru saja berangkat ke Yogyakarta.
 Dia akan datang pada pertemuan itu.

● Pemisah Angka pada Penanda Waktu (Jam, Menit, dan Detik)


Tanda titik dapat digunakan sebagai pemisah angka jam, menit, dan detik.
Contoh:
 Pukul 11.23
 Pukul 01.03.47

● Tanda di Penulisan Bagan, Ikhtisar, atau Daftar


Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu daftar, perincian, tabel,
atau bagan.
Penggunaan Tanda Baca Titik (.)
Penggunaan Tanda Baca Titik (.)
● Memperjelas Jumlah
Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah. Contoh:
 Kasus COVID-19 di Indonesia tembus 1.000.000 kasus.
 Kecelakaan di tol bulan lalu mencapai 1.200 kejadian.

Tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
tidak menunjukkan jumlah. Contoh:
 Laki-laki itu kelahiran tahun 1997.
 Nomor rekening panitia seminar adalah 0015645678.

● Peran dalam Penulisan Referensi


Dalam penulisan daftar pustaka, tanda titik digunakan setelah nama penulis, judul tulisan
yang tidak mengandung tanda seru atau tanda tanya, dan tempat terbit.
Contoh: Agung, Muhammad. 2007. Media Belajar yang Asyik. Solo: Ragam Cendekia
Penggunaan Tanda Baca Titik (.)
● Tidak Digunakan pada Akhir Judul
Tanda titik tidak digunakan pada akhir judul dan subjudul. Selain itu pada bagian kepala
tabel, grafik, dan ilustrasi juga tidak boleh diakhiri dengan tanda titik.
Penggunaan Tanda Baca Titik (.)
● Tanda titik tidak digunakan di belakang angka terakhir pada
deret nomor dalam perincian.

● Tanda titik tidak digunakan pada angka atau huruf yang


sudah bertanda kurung dalam perincian.
Penggunaan Tanda Baca Titik (.)
● Tanda titik tidak digunakan di ● Tanda titik tidak digunakan di
belakang angka terakhir, baik satu digit belakang alamat penerima surat serta
maupun lebih, dalam judul tabel,
tanggal surat.
bagan, grafik, atau gambar.
Penggunaan Tanda Baca Koma (,)
● Diletakkan di Tengah Kalimat ● Perbandingan Kalimat
Tanda koma digunakan di antara unsur- Tanda koma digunakan sebelum kata
unsur dalam perincian berupa kata, frasa,
penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan
atau bilangan.
sedangkan, dalam kalimat majemuk
pertentangan. Contoh:
 Wahana wisata itu sungguh
menyenangkan, namun cukup
berbahaya bagi anak-anak.
Penggunaan Tanda Baca Koma (,)
● Memisahkan Anak Kalimat dengan Induk Kalimat
Tanda koma juga dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimatnya. Dengan
catatan, jika anak kalimatnya mendahului induk kalimat.
Contoh:
 Jika tempatnya terlalu sempit, kita tidak akan gunakan tempat itu.
 Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.
 Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.

● Pemisah Partikel
Tanda koma dipakai untuk memisahkan partikel dengan inti kalimat. Partikel dalam
bahasa Indonesia seperti oh, ya, hmm, wah, aduh, dan bentuk lainnya.
Contoh:
 Wah, ternyata pemandangan di sini tak kalah indahnya!
 Hmm, baiklah kalau seperti itu.
Penggunaan Tanda Baca Koma (,)
● Kata Penghubung Antarkalimat
Wajib meletakkan tanda koma di belakang kata atau ungkapan yang menjadi penghubung
antarkalimat. Kata atau ungkapan tersebut misalnya oleh karena itu, namun, akan tetapi,
maka dari itu, dan meskipun begitu.
Contoh:
 ... oleh karena itu, kita harus merencanakan dengan matang.
 ... akan tetapi, peluang tim ini untuk menang masih terbuka lebar.

● Identitas yang Ditulis Berurutan


Maksud identitas itu ialah penulisan nama dan alamat, bagian alamat, tempat dan tanggal,
serta nama tempat atau wilayah yang ditulis secara berurutan harus memakai tanda koma.
Contoh:
 Bekasi, 23 November 1997
 Jalan Raya Bogor KM 19, Kramat Jati, Jakarta Timur
Penggunaan Tanda Baca Koma (,)
● Memisahkan Petikan Langsung
Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagiannya yang lain dalam
kalimat.
Contoh:
 Tori bertanya, “Apakah kamu lupa materi tentang konjungsi temporal?”
 “Baiklah,” jawab Pak Amar, “segera akan saya kerjakan hari ini.”

● Catatan Kaki
Dalam penyusunan catatan kaki, tanda koma digunakan dalam penyusunannya.
Contoh:
Anton M. Moeliono, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat (Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017),
hlm 48.
Penggunaan Tanda Baca Koma (,)
● Penulisan Daftar Pustaka
Pada penyusunan daftar pustaka, tanda koma berfungsi sebagai pemisah bagian nama
yang dibalik susunannya. Dalam penulisan daftar pustaka, tanda koma digunakan untuk
menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya. Contoh:
Moeliono, Anton M., dkk. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat.
Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan

● Penulisan Bilangan
Tanda koma dalam hal ini dipakai pada angka persepuluhan atau bisa dipakai di antara
rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Contoh: 17,2 km atau Rp 90,12

● Penulisan Gelar
Dalam penulisan gelar akademik, tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar yang
mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, marga, atau keluarga. Contoh:
Hani Ammariah, S.Si
Penggunaan Tanda Baca Koma (,)
● Kalimat Bertingkat
Tanda koma berperan dalam kalimat bertingkat. Ia dipakai buat mengapit keterangan
tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Contoh: Kakak pertamaku, Tresno, adalah orang yang sangat kreatif.

● Menghindari Salah Baca


Tanda koma berfungsi juga untuk menghindari salah baca/salah penafsiran. Tanda ini
digunakan di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh: Dalam upaya pembinaan warga, kita memerlukan semangat gotong royong.

● Tidak Digunakan untuk Pemisahan Petikan Langsung


Tanda koma TIDAK dipakai untuk memisahkan petikan langsung dalam kalimat jika
petikan langsung diakhiri tanda tanya atau tanda seru.
Contoh: “Kenapa kamu berbohong?” tanya Dewi.
Penggunaan Tanda Penggunaan Tanda
Baca Titik Koma (;) Baca Titik Dua (:)
• Memisahkan Bagian Kalimat • Akhir Pernyataan Lengkap
Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan Tanda titik dua digunakan pada akhir
bagian kalimat yang sejenis dan setara. pernyataan yang lengkap. Tapi, hal ini hanya
Contoh: Malam semakin larut; tugasnya tak berlaku jika masih dalam rangkaian yang
kunjung selesai. sama.
Contoh: Kita persiapkan perlengkapan
• Memisahkan Kalimat Setara berkemah: tenda, ransel, jaket, dan pakaian
Tanda ini bisa dipakai sebagai pengganti kata tidur.
hubung untuk memisahkan kalimat yang
masih setara dalam kalimat majemuk.
Contoh: Ibu memasak di dapur; Nada
menonton TV di ruang tamu.
Penggunaan Tanda Baca Titik Dua (:)
● Sesudah Kata atau Ungkapan
Tanda titik dua ini bisa digunakan sesudah kata/ungkapan. Contoh:
Ketua: Dwi Hatmojo Kresnoadi
Wakil Ketua: Hani Ammariah
Sekretaris: Salsabila Nanda
Hari/Tanggal: Senin, 19 April 2021
Waktu: 07.00 – selesai

● Dalam Teks Drama Setelah Kata yang Menunjukkan Pelaku


Tanda titik dua dipakai dalam teks drama setelah kata yang menunjukkan pelaku dalam
percakapan. Contoh:
Ratu: (sambil memandang ke bawah) “Sudahlah. Mungkin memanglah ini takdirku”
Hani: (menepuk pundak Ratu) “Hei, ngapain ngelamun aja?”
Ratu: (kaget) “Eh, kamu Hani ... ”
Penggunaan Tanda Baca Titik Dua (:)
● Di antara Identitas Penerbit
Tanda titik dua bisa dipakai di antara:
a) Jilid atau nomor dan halaman,
b) Bab dan ayat dalam kitab suci,
c) Judul dan subjudul suatu karangan, serta
d) Nama kota dan penerbit buku dalam daftar pustaka.
Contoh:
 Republika, 1 (2020), 34:7
 Al-Kahfi: 10
 Karangan Regina Kayo, Rahasia Hidup: Kisah di Kota Hujan, sudah terbit.
 Abdillah, Fahri. 2020. 7 Jurus Jitu Melakukan Negosiasi. Purwokerto: Penerbit
lampion
Penggunaan Tanda Baca Hubung (-)
● Menyambung Huruf Kata dan ● Memperjelas Hubungan
Penulisan Tanggal Tanda hubung dipakai untuk memperjelas
Tanda hubung dipakai untuk menyambung
hubungan bagian kata/ungkapan serta
huruf dari kata yang dieja satu per satu dan
digunakan juga pada penulisan tanggal. penghilangan bagian kelompok kata.
Contoh: Contoh:
 R-u-a-n-g-g-u-r-u  ber-evolusi
 19-08-1998  dua puluh lima-ribuan (25 x 1.000)

● Menyambung Unsur Kata Ulang Coba kamu bandingakan dengan ini:


Tanda hubung dipakai untuk menyambung  ber-revolusi
unsur kata yang berulang. Contoh:  dua-puluh-lima-ribuan (20 x 5.000)
 mondar-mandir, kanan-kiri
 anak-anak, kuda-kuda
Penggunaan Tanda Baca Hubung (-)
● Menyambung Suku
Tanda hubung berfungsi untuk menyambung suku dari kata dasar dan imbuhan yang
terpisah oleh pergantian baris. Contoh:
 Yura membeli baju lengan pan-
jang di Pasar Tanah Abang.
 Jangan sampai kamu memberi-
kan berita yang tidak benar.

Pengecualian terhadap pemotongan suku kata jika huruf terakhir pada kata tersebut ialah
huruf vokal. Contoh:
 Sejak diperketatnya aturan tersebut, para pemudik itu
seperti kesulitan mencari celah untuk pulang kampung.
Bukan
 Sejak diperketatnya aturan tersebut, para pemudik i-
tu seperti kesulitan mencari celah untuk pulang kampung.
Penggunaan Tanda Baca Hubung (-)
● Merangkai Kata Depan dengan Huruf ● Merangkai Unsur Bahasa Indonesia
Kapital dengan Bahasa Asing
Tanda hubung juga dipakai untuk merangkai:
Dalam rangkaian unsur Bahasa Indonesia
a) se- dengan kata selanjutnya dengan
awalan kapital, dengan bahasa asing, juga diperlukan tanda
b) ke- dengan angka, hubung. Contoh:
c) angka dengan ­–an,  Dia menata rambutnya se-stylish
d) singkatan berhuruf kapital dengan mungkin.
imbuhan atau kata, dan  Jangan sampai sistem peng-upload-an
e) nama jabatan rangkap. data nanti mengalami gangguan.
Contoh:
 Pekerjaan Ratu tolong di-backup ya.
 se-Jawa Barat
 era 90-an
 mem-PHK-kan
 Menteri-Sekretaris Negara
Penggunaan Tanda Baca Pisah (—)
● Membatasi Penyisipan Kata
Jika ada pembatasan penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan khusus di
luar konteks kalimat, maka digunakan tanda pisah. Contoh:
Kesuksesan itu—saya yakin akan tercapai—harus diperjuangkan oleh dirinya sendiri.

● Tanda Pisah Dua Bilangan


Tanda pisah dipakai juga di antara dua bilangan/tanggal yang menunjukkan arti “sampai”
Contoh:
 Bekasi, 13 – 20 Januari 2015
 Jakarta – Surabaya

● Penegasan Keterangan Aposisi


Tanda pisah bisa dipakai untuk penegasan keterangan aposisi (keterangan lain) sehingga
kalimat menjadi lebih jelas. Contoh:
Anggota komunitas itu – Olivia, Dani, dan Hani – sudah memberi dampak positif yang
cukup besar bagi lingkungan sekitarnya.
Penggunaan Tanda Baca Tanya (?)
● Menanyakan Sesuatu
Namanya saja tanda tanya, sudah pasti fungsi yang pertama bertujuan untuk kalimat yang
menanyakan sesuatu. Contoh:
 Kapan Yudha pergi ke Bandung?
 Apakah Nata sudah tahu kabar itu?
Tanda tanya tidak digunakan dalam kalimat tanya yang berubah bentuk menjadi penjelas.
Contoh:
 Sampai sekarang dia tidak tahu kenapa gurunya selalu memberikan nilai yang jelek.
 Pak Hasan sudah mengerti bagaimana cara mengoperasikan mesin tersebut.

● Digunakan dalam Tanda Kurung


Tanda tanya bisa diletakkan di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian dari sebuah
kalimat yang masih kurang dapat dibuktikan keabsahannya.
Contoh: Total dana yang dikorupsi sekitar 500 juta rupiah (?)
Penggunaan Tanda Baca Seru (!)
● Kalimat Perintah
Kalau kamu memerintahkan atau menyeru kepada seseorang, maka berlaku penggunaan
tanda seru di sini jika ucapanmu dituliskan. Tanda seru ini dipakai baik perintah yang
sifatnya keras maupun tidak. Contoh:
 Tolong matikan lampu di ruang itu!
 Kerjakan tugas ini sekarang juga!

● Menunjukkan Ekspresi Terkejut/Kaget


Ketika kamu merasa kaget, terkejut, atau rasa emosi yang kuat, maka wajib menggunakan
tanda seru dalam penulisan kalimatnya. Contoh:
 Astaga! Apakah aku lupa mengirimkan kabar ke kamu?
 Kita berangkat sekarang, ayo semangat!
Penggunaan Tanda Baca Elipsis (…)
● Penulisan Kalimat yang Terputus-putus
Tanda elipsis ditulis dengan cara titik-spasi-titik-spasi-titik ( . . . ). Tanda ini dipakai dalam
penulisan kalimat yang terputus-putus. Contoh:
 Hmm . . . . aku juga tidak habis pikir dengan kejadian itu.

● Penunjukkan Ada Bagian Naskah yang Dihilangkan


Tanda elipsis dipakai juga untuk menunjukkan kalau di sebuah kalimat ada bagian yang
dihilangkan. Contoh:
 Hal yang patut dihindari . . . serta menjadi masalah yang cukup besar dalam teknik
membuat website.

Kalau bagian yang dihilangkan itu akhir dari kalimat, maka kamu perlu memakai empat
titik (… .), tiga titik penanda hilangnya bagian teks, dan satu sebagai tanda akhir kalimat.
Contoh: Dia termasuk orang yang setuju dengan … .
DAFTAR PUSTAKA
● https://ejaan.kemdikbud.go.id/eyd/penggunaan-tanda-baca/tanda-koma/
● https://www.ruangguru.com/blog/penggunaan-tanda-baca-fungsi-dan-contohnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai