Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN TUGAS

Ilmu Biomedik Dasar


SISTEM REPRODUKSI PRIA

Dosen : Ns. Yuyun Christyanni., M.Kep

Oleh :
Nurul Rizkia
PO6220120021
(Nomor Absen 21)

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN REGULER XXIII


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

2020/2021
Kasus 3
Seorang pria datang memeriksakan dirinya dengan keluhan urin tidak dapat keluar dengan normal,
terasa nyeri saat berkemih dan ujung penis tampak menggelembung. Dokter menyebutkan pria
tersebut mengalami fimosis dan dianjurkan untuk dilakukan circumsisi.

KATA BARU Menggelembung


Fimosis
Circumsisi
IDENTIFIKASI 1. Urin tidak dapat keluar dengan normal
FAKTA 2. Nyeri saat berkemih
3. Ujung penis menggelembung

MASALAH Mengalami Fimosis


UTAMA
RUMUSAN Mengapa pria tersebut dikatakan mengalami fimosis dengan gejala urin tidak
MASALAH dapat keluar normal disertai rasa nyeri saat berkemih dan ujung penisnya
bergelembung?
DATA (Tidak ada)
TAMBAHAN
LEARNING
ISSUES YANG
MUNGKIN 1. Apa yang dimaksud dengan fimosis?
TERJARING 2. Apakah urin tidak dapat keluar dengan normal, terasa nyeri saat berkemih
dan ujung penis tampak menggelembung merupakan gejala fimosis?
3. Apa penyebab terjadinya fimosis?
4. Apa yang dimaksud dengan circumsisi?
5. Mengapa orang yang terkena fimosis harus dilakukan circumsisi?
6. Bagaimana proses melakukan circumsisi pada pasien fimosis?

ANALISIS MASALAH

Lihat bawah

Melakukan circumsisi karena


mengalami fimosis

Urin tidak dapat keluar Terasa nyeri Ujung penis


dengan normal saat berkemih menggelembung

Infeksi dan Bawaan sejak lahir


peradangan Tidak adanya kemampuan kulup
untuk melakukan peregangan

Jawaban dari pertanyaan Learning issues :

1. Fimosis adalah satu kondisi di mana terjadi penyumbatan saluran kencing yang diakibatkan
oleh penyempitan pada kulit luar. Kondisi ini umumnya dialami oleh anak-anak, meski ada
beberapa yang berlanjut sampai dewasa. Bisa juga disebut kelainan pada penis yang belum
disunat berupa kulup atau kulit kepala penis yang melekat erat pada kepala penis dan tidak
bisa ditarik ke belakang. Sehingga saat berkemih, akan terjadi penggembungan terlebih
dahulu. Ketika tekanan sudah meninggi, maka air seni akan keluar namun terjadi kebocoran.
Jika sudah pada tahap berbahaya, saluran kemih bisa tertutup.

2. Gejala fimosis mulanya infeksi terjadi di sekitar kulit, kemudian di bagian kepala penis,
hingga akhirnya bisa sampai ke saluran kemih. Pada saat dewasa, fimosis akan mengganggu
aktivitas seksual. Kotoran yang menumpuk di balik kulit penis bisa memicu peradangan dan
muncul kemerahan pada ujung penis. Gejala lainnya, yaitu :
- Kepala penis terasa perih, serta tampak membengkak dan memerah.
- Keluar cairan kental dari kulup.
- Terbentuk garis putih di sekitar kepala penis
- Terdapat darah pada urine.
- Rasa terbakar atau nyeri pada saat buang air kecil.
- Nyeri panggul bagian bawah.

3. Penyebab terjadinya fimosis, yaitu :


Jaringan parut, infeksi daerah sekitar kulup dapat menyebabkan terbentuknya jaringan
parut dan membuat kulit akan semakin berkurang elastisitasnya.
Penuaan, pada orang dewasa, penuaan membuat serat kolagen menurun, sehingga
elastisitas kulit menurun dan menyebabkan sulitnya kulup ditarik ke belakang.
Penumpukan smegma, smegma merupakan masa putih yang biasanya ada di sekitar kepala
penis. Smegma terbentuk dari jaringan kulit mati yang di sekitar kepala penis dan bagian
dalam dari ujung kulit penis. Penumpukan smegma dapat menyebabkan kedua sisi dalam
ujung kulit penis dapat menempel dan sulit ditarik ke belakang.

4. Sirkumsisi atau yang lebih dikenal dengan istilah sunat di Indonesia, adalah prosedur bedah
untuk membuang atau memotong kulit (kulup) yang menutupi penis, yang terdiri dari
jaringan otot dan pembuluh darah. Ketika kulup dibuang, pembukaan uretra (mulut uretra
luar atau lubang kencing) dan glans penis (kepala penis) akan tersingkap.

5. Sirkumsisi merupakan terapi standar pada infeksi berulang pada fimosis dan fimosis
patologis, terutama jika pemberian steroid topikal tidak berhasil melepaskan
perlengketannya. Dalam arti lain, jika gejala yang dialami pendertita fimosis adalah gejala
berat maka diharuskan untuk melakukan sirkumsisi (circumsisi) karena jika tidak cepat
untuk diatasi maka akan terjadi : Pertama, balanitis atau radang kepala penis. Ada pula
posthitis atau radang kulup penis dan nekrosis atau pembusukan jaringan. Sedangkan yang
paling fatal adalah amputasi penis untuk mencegah pembusukan menjalar ke bagian tubuh
lainnya.

6. Sirkumsisi dilakukan dengan pengambilan seluruh kulup penis. Namun, apabila hanya
dilakukan Operasi pengangkatan maka hanya sebagian kulup penis yang diambil. Sirkumsisi
biasanya dilakukan pada masa anak-anak, sedangkan pembedahan bisa dilakukan pada pria
berapapun usianya.

HIPOTESIS Seorang pria mengalami fimosis ditandai dengan gejala yang berat seperti
urin tidak dapat keluar secara normal, terasa nyeri saat berkemih dan ujung
penis tampak menggelembung. Oleh sebab itu, pria tersebut dianjurkan untuk
melakukan sirkumsisi (circumsisi).

REFERENSI Sumber : rspkujogja.com, alodokter.com/fimosis, alomedika.com/penyakit/urologi,


TERKAIT docdoc.com, dan medcom.id

Anda mungkin juga menyukai