MENGGOSOK GIGI
V. Media Penyuluhan
1. LCD/Proyektor
2. Leaflet
3. Alat peraga : a) Sikat gigi
b) Pasta Gigi
c) Air dan gelas kumur
d) Cermin
VII. Evaluasi
b. Evaluasi Struktur
1. Diharapkan alat penunjang saat dilakukan penyuluhan tersedia.
2. Diharapkan materi dan tujuan penyuluhan dapat dimengerti oleh sasaran
penyuluhan.
3. Materi sudah siap dan dipelajari 3 hari sebelum kegiatan.
4. Kontrak dengan sasaran penyuluhan H-7, diulangi kontrak pada hari H-3 dan hari
H.
c. Evaluasi Proses
1. Diharapkan penyuluhan berjalan dengan lancar.
2. Sasaran penyuluhan memperhatikan penjelasan penyuluh.
3. Sasaran penyuluhan aktif bertanya dan memberikan pendapat.
4. Sasaran penyuluhan memperagakan dengan benar
5. Media dapat digunakan secara efektif.
6. Alat peraga dapat digunakan secara benar
d. Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 40 menit diharapkan sasaran
penyuluhan mampu memahami Pentingnya Cara Menggosok Gigi yang Baik dan
Benar serta mampu mempraktekkannya di kehidupan sehari-hari.
LAMPIRAN EVALUASI
Nama :
Kelas :
NO KEGIATAN PENILAIAN
SEBELUM SESUDAH
I Persiapan
II Pelaksanaan
TOTAL NILAI
MATERI PENYULUHAN
Gosok gigi adalah kegiatan membersihkan gigi menggunakan sikat gigi dan pasta gigi.
Menggosok gigi dengan sikat gigi ditambah pembersihan interdental (baik dengan benang
maupun sikat interdental) untuk menjangkau daerah yang tidak bisa dibersihkan dengan
sikat gigi akan lebih efektif dalam menjaga kesehatan mulut.
Sedangkan tujuan menggosok gigi adalah membersihkan mulut dari sisa-sisa makanan
agar fermentasi sisa makanan tidak berlangsung terlalu lama agar plak tidak terbentuk di
permukaan gigi, sehingga kerusakan gigi dapat terhindari. Dengan membersihkan gigi
secara teratur, dapat membantu mencegah gigi berlubang atau penyakit gusi. Selain itu
tujuan menggosok gigi yang lain, yaitu:
Jika malam hari sudah menggosok gigi dan pagi harinya setelah makan pagi kita
menggosok gigi kembali, maka resiko terjadinya penumpukan plak dalam rongga mulut
kita secara otomatis akan berkurang sehingga akan mencegah resiko terjadinya gigi
berlubang
• Menyegarkan nafas
Nafas yang tidak sedap biasanya terjadi karena adanya kotoran di dalam rongga
mulut,walau ada faktor lain penyebab bau mulut. Tetapi dengan menggosok gigi setelah
makan pagi, nafas kita akan terasa lebih segar sebelum pergi beraktifitas
Memulai aktifitas kerja dengan nafas yang segar dan gigi yang bersih , akan menambah
percaya diri kita, terutama apabila pekerjaan kita berhubungan dengan jasa (dokter, dokter
gigi, marketing, guru dll). Kita bisa bebas tersenyum, bicara dan tertawa dengan klain kita
tanpa ada rasa takut ada kotoran menempel pada gigi saat tersenyum atau bau nafas yang
tidak sedap
• Aktifitas lebih semangat dan focus, bayangkan apabila tubuh kita sudah diisi bahan
bakar dengan makan pagi dan gigi kita sudah bersih, nafas kita yang segar, percaya diri
kita menjadi lebih tinggi maka kita lebih semangat untuk pergi berkatifitas dan bisa focus
apa yang akan kita kerjakan di tempat kerja.
Kebiasaan mengosok gigi sebelum tidur saat untuk Indonesia masih kurang, orang
umumnya hanya menggosok gigi pada saat ia mandi pagi dan mandi sore. Padahal untuk
kesehatan gigi saran yang paling baik adalah sesudah makan pada pagi hari dan sebelum
tidur pada malam hari.
Sebenarnya sikat gigi sebelum tidur itu sangat penting, kuman itu tidak tidur, dan aktivitas
kuman dimalam hari biasanya akan meningkat 2 kali lipat dibandingkan pada siang hari,
karena Saat tidur di mana mulut kita tidak melakukan aktivitas seperti makan, minum, atau
ngobrol, air liur yang memang berfungsi sebagai antiseptik alami dalam mulut kita akan
berkurang, makanya kemampuan saliva yang berfungsi untuk menetralisir kuman-kuman
dalam mulut juga berkurang. Dan sebanyak apapun kuman dalam mulut, bila kita sudah
menggosok gigi dan kondisi mulut kita bersih dapat dipastikan tidak akan terjadi karies
atau peradangan pada gusi yang mengakibatkan terjadinya pembentukan karang gigi
karena plak yang tidak dibersihkan.
Frekuensi menyikat gigi sebaiknya minimal 2 kali sehari. Lamanya menyikat gigi minimal
2 menit sampai 5 menit. Makanan yang menempel pada gigi, seperti permen memerlukan
waktu relatif lama untuk membersihkan. Selama waktu inilah, yaitu segera sesudah makan,
sebagian besar kerusakan gigi terjadi bakteri. Maka waktu yang ideal untuk menggosok
gigi segera setelah makan dan minum. Para ahli berpendapat bahwa menggosok gigi 2 kali
sehari sudah cukup, karena pembersihan sisa makanan kadang-kadang tidak sempurna, dan
ada kemungkinan bahwa bila ada yang terlewat pada pagi hari, pada waktu malam hari
dapat dibersihkan. Waktu terpenting menggosok gigi adalah yang terakhir malam hari
sebelum tidur, karena aliran air ludah tidak seaktif siang hari dimana bakteri berkembang
biak dari sisa makanan, menggosok gigi pertama kali dikakukan pagi hari karena bakteri
berkumpul dalam mulut.
Dalam merawat kesehatan gigi, kita harus memperhatikan jumlah menggosok gigi dalam
satu hari. Minimal adalah 2 kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum
tidur. Gosok gigi setelah sarapan bertujuan mencegah sisa makanan tidak menumpuk dan
tertinggal dipermukaan gigi. Sedangkan tujuan menggosok gigi pada malam hari sebelum
tidur, yaitu karena pada malam hari bakteri/kuman beraktivitas sehingga jika kita
menggosok permukaan gigi sebelum tidur dimalam hari kuman/bakteri akan mati dan tidak
beraktivitas pada gigi kita.
a) Posisi sikat gigi membentuk sudut 45 derajat, kemudian gosok gigi secara lembut dan
perlahan dengan cara memutar.
b) Gunakan gerakan yang sama, yaitu memutar untuk menyikat bagian permukaan luar
gigi depan atas dan bawah.
c) Gunakan gerakan yang sama, yaitu memutar untuk menyikat bagian permukaan
samping gigi atas dan bawah.
d) Gunakan gerakan yang sama, yaitu memutar untuk menyikat bagian permukaan dalam
gigi atas dan bawah.
e) Gunakan gerakan maju mundur untuk menyikat bagian permukaan kunyah gigi atas
dan bawah.
f) Sikat bagian lidah 1 kali setelah menggosok gigi dapat membersihkan bakteri sehingga
napas lebih segar dan terhindar bau mulut.
DAFTAR PUSTAKA
Darby ML, Walsh MM. In: Dolan JJ, editor.Dental Hygiene Theory and Practice
(3rd Ed). Canada: Saunders Elsevier, 2010.p.281-395.
BAB II P1337325215023