PUSTAKA
Istilah metode mengajar terdiri dari dua kata yaitu “metode” dan “
mengajar”. Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta dan hodos. Meta
1
berarti “melalui”, dan hodos berarti “jalan atau cara”. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, “metode” adalah “cara yang teratur dan terpikir baik-baik
2
untuk mencapai maksud”. Maka metode dapat diartikan sebagai jalan atau
1
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam ……………………………………………………………………… hal. 65
2
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta
:Balai Pustaka, 1995), hal. 652.
3
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 1995), hal. 201
17
1
4
tujuan tertentu”.
5
mata pelajaran.
bahwa metode merupakan suatu cara atau jalan yang teratur dan terencana
peserta didik.
4
Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam……………………………………………….. hal. 100-101
5
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
1986). hal. 649
6
Muhammad Thalib, 20 Kerangka Pokok Pendidikan Islam, (Yogyakarta : MU Media,
2001) hal. 39
1
beberapa ahli :
cara mengajar dimana guru dan siswa aktif bersama, guru bertanya
7
baru, dan dengan ini guru bertujuan.
8
dan guru menjawab peranyaan siswa.
terutama oleh guru kepada siswa, tapi dapat pula dari siswa kepada
9
guru.
10
sedangkan siswa menjawab tentang materi yang diperoleh.
guru dan siswa aktif, guru memberikan siswa pertanyan dan siswa
7
Roestiyah, N.K, Didaktik Metodik,(Jakarta : PT. Bina Aksara, 1986), hal 70
8
Soetomo, Dasar-dasar interaksi belajar mengajar, (Surabaya : Usaha Nasional, 1993),
hal. 148
9
Syaiful Bahri djamarah, dkk.,Strategi Belajar Mengajar……………………………………hal. 107
10
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi ………………………………………………… hal. 140
2
menjawab atau bisa sebaliknya siswa yang bertanya dan guru yang
pola berpikir dan belajar aktif siswa dan memusatkan perhatian murid
jawab, karena metode ini sering dipakai oleh para Nabi SAW dan Rasul
Metode ini termasuk metode yang paling tua disamping metode ceramah,
11
Armai Arief, Pengantar Ilmu ………………………………………………………………………..…. hal. 141
2
Muhammad tetang arti islam, iman, ihsan dan tentang kapan terjadinya
jibril segera pergi dan menghilang. Atas dasar itu, Nabi menjelaskan
kepada para sahabat : laki-laki itu tadi sesungguhnya Malaikat Jibril dating
12
member pelajaran kapada manusia tentang ajaran mereka.
Firman Allah Swt yang berkaitan dengan metode Tanya jawab adalah :
13
Al Nahl : 43)
Dalam ajaran islam, orang yang berilmu apabila ditanya tentang ilmu
materi, sedangkan evaluasi adalah alat ukur untuk mengukur hasil belajar
14
siswa.
12
Ahmad Patoni, Metodologi Pendidikan Agama Islam, ………………………………………hal. 114
13
Al-Qur’an dan terjemahnya (Saudi Arabia: Mujamma’ Al Malik Fadh Li Thiba’ At Al
Mush-haf Asy Syarif,1423 H), hal 408
14
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi ……………………….………….……… hal. 141-142
2
pegalaman.
15
Ramayulis, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 1990), hal.
123
2
kasar saja dan hanya bisa untuk mengingat kembali apa yang dapat
16
Ibid, hal 124
2
a. Keadaan murid-murid
dokrinatif.
c. Situasi
d. Fasilitas
dan olahraga.
2
pimpinan sekolah.
tujuan, karena tujuan itulah yang menjadi tumpuan dan arah untuk
yang bersangkutan.
f. Guru
artinya tidak ada dua guru yang memiliki pribadi keguruan yang
yang efektif.
putusannya itu. Hal itu dapat diketahui dari cirri-ciri atau sifat-sifat
siswa dan siswa tersebut akan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
pembahasan atau materi yang akan disampaikan pada saat itu. Berikut ini
jelasnya.
17
Zakiah Daradjat,dkk.Metodologi Pengajaran Agama Islam,( Jakarta : PT Bumi Aksara,
2008), Hal. 138-143
2
pelajaran baru.
dihafalkan siswa.
tidak.
diterima.
dengan,
argumentasi.
atau tertentu
18
Ramayulis, Metodologi Pembelajaran…………………………………….…………………hal. 124-125
19
Pranang Jumantoro, “Metode Pembelajaran” dalam
http://pranang.blogspot.com/2013/02/penggunaan -metode-tanya-jawab.html, diakses 20 Maret
2016
3
akan akan digunakan dan pertanyaan tersebut haruslah sesuai dengan topic
ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tujuan diadakanya metode
dapat menjadi suatu alat komunikasi yang ampuh antara guru dan
20
siswa.berikut ini adalah langkah-langkah mempersiapkan pertanyaan :
murid
20
Aina Mulyana, “Pendidikan Kewarganegaraan” dalam
http://ainamulyana.blogspot.co.id/2015/04/metode -tanya-jawab-dan-prinsip.html, diakses 20
Maret 2016
3
hal yang harus diperhatikan adalah pertanyaan yang akan diberikan kepada
Tanya jawab
21
Ahcmad Patoni, Metodologi …………………………………………………………………… hal. 115
3
siswa dalam rangkaian suatu kalimat, jelaskanlah arti istilah itu, tetapi
selamanya.
dalam suasana yang tegang dan penuh pesaiangan yang tak sehat
10. guru mengusahakan agar setiap pertanyaan hanya berisi satu masalah
22
saja
dalam proses pelaksanaan metode Tanya jawab bertujuan agar siswa lebih
aktif selain itu guru juga berperan penting karena guru yang
secara umum tentang sifat berbagai metode, seorang guru akan lebih
mudah menetapkan metode yang paling baik atau sesuai dalam situasi dan
kondisi pembelajaran yang khusus, dari sekian banyak metode tidak ada
satupun yang dianggap paling baik dan paling cocok untuk selalu
22
Pranang Jumantoro, “Metode Pembelajaran” dalam
http://pranang.blogspot.com/2013/02/penggunaan -metode-tanya-jawab.html, diakses 20 Maret
2016
3
jawab ini.
a. Kelebihan
jawaban yang tepat sehingga siswa akan menerima pelajaran dengan aktif
23
Winarno surakhmad, Pengantar interaksi belajar mengajar (Bandung : Tarsito, 1982),
hal 101-102
3
metode Tanya jawab apabila digunakan untuk mata pelajaran fiqih adalah
dalam proses belajar mengajar situasi dan kondisi kelas akan berubah
menjadi lebih hidup dan siswa akan aktif selain itu motivasi belajar siswa
akan meningkat. Hal ini dimaksudkan agar siswa menjadi lebih berani
b. Kelemahan
tanya jawab, jawaban siswa belum tentu tepat. Berikut kelamahan metode
Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, segi kelemahan metode
24
Hendayat Soetopo, Pendidikan dan pembelajaran (Malang : UMM Press, 2005), hal.
155
3
jawab yaitu :
kelemahanyang terdapat pada metode Tanya jawab ini tidak cukup berarti
mengerjakan dan mana yang harus ditinggalkan. Dan mana yang halal,
mana yang haram, mana yang sah dan mana yang membatalkan dan
sebagainya.
pelaksanaan nikah, thalaq, rujuk, dan memelihara jiwa, harta benda serta
25
Abu Ahmadi. dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : Pustaka Setia, 2005) hal. 56
26
Hendayat Soetopo, Pendidikan dan pembelajaran …………………………………….. hal. 157
3
27
dengan perbuatan manusia. Berikut beberapa pengertian fiqih menurut
28
individu maupun yang bersifat masuarakat sosial.
Tuhan tidak bisa disebut sebagai “Fiqih” (ahli dalam Fiqih), karena
29
bagi-Nya tidak ada sesuatu yang tidak jelas”
27
Nazar Bakry..Fikih Dan Ushul Fikih……………………………………………………………………) hal.27
28
Nazar Bakry, Fikih Dan Ushul Fikih……………………………………………………………………… hal.8
29
Hanafi, A. Pengantar Dan Syarah Hukum Islam. (Jakarta: PT. Bulan Bintang. 1989) hal.
10
30
Muhammad Daud Ali, Hukum Islam Pengantar Ilmu Hukum Dan Tata Hukum Dan Tata
Hukum Islam Di Indosiar (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2002), hal. 43
3
lingkungannya.
lebih sering ditinjau dari sudut pandang fiqih. Jika kita cermati secara
Oleh karena itu merupakn hal yang wajar manakala fiqih yang paling
31
banyak membentuk bagian terpenting dari cara berfikir kaum muslimin.
tidak akan melakukan kegiatan belajar tersebut. Hal ini dapat diartikan
bahwa sesungguhnya seseorang tidak akan tertarik pada sesuatu jika hal
minat orang lain belum tentu menarik minat orang tertentu selama sesuatu
31
Ngainun Naim, Sejarah Pemikiran Hukum Islam, (Surabaya : Elkaf, 2006), hal.4
4
kebutuhan, merupakan suatu tenaga yang berada pada diri individu atau
32
siswa yang mendorongnya untuk berbuat mencapai suatu tujuan.
datang dari dalam dirinya itulah yang dinamakan motif.Karena itu motif
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam “berawal dari kata motif”
itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam
33
diri organisme yang menyebabkan organisme itu bertindak atau berbuat.
menggerakkan, tetapi pendorng yang terdapat pada diri setiap siswa itu
rajin, tidak mudah menyerah, bosan dan sebagainya, dan juga ada yang
untuk selalu berbuat hal-hal yang dapat menimbulkan rasa kebosanan dan
32
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung, Alfabeta, 2003), hal. 152
33
Wardiana Uswah, Psikologi Umum,(Jakarta: Bina Ilmu, 2004), hal 139
4
Motivasi belajar terdiri dari dua kata, yang mana dua kata tersebut
mempunyai makna yang lain yakni motivasi dan belajar. Namun dalam
pembahasan dua kata yang berbeda tersebut saling berkaitan antara yang
Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai
daya penggerak yang telah menjadi aktif. Banyak pendapat para ahli
34
tertentu.
35
pencapaian-pencapaian tujuan.
mempunyai perhatian dan rasa ingin tahu yang kuat untuk ikut serta
yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut dan (3) terus bekerja
36
sampai tugas-tugas tersebut terselesaikan
37
sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu”.
seseorang.
sesuatu.
36
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 2001),
hal. 138
37
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, 1990),
hal. 73
4
kata yang tidak asing lagi.Bahkan sudah merupakan suatu keharusan yang
kegiatan yang paling pokok. Namun dari semua itu tidak setiap orang
beberapa ahli :
38
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
38
Slameto, Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta : PT Rineka
Cipta, 2003), hal. 2
39
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT Rineka Cipta,
2008), hal. 126-127
4
40
praktek atau latihan.
prestasi hiduptidak lain adalah hasil dari belajar. Kita pun hidup menurut
40
Ibid.hal. 126-127
41
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan………………………………………………………. hal. 84
4
hidup dan bekerja menurut apa yang telah kita pelajari. Belajar itu bukan
sekedar pengalaman. Belajar adalah suatu proses, dan bukan suatu hasil.
42
berbagai bentu perbuataun untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam hal ini, jelaslah hubungan motivasi dan belajar adalah untuk
tepat, maka akan berhasil pula pelajaran tersebut. Selain itu, jika motivasi
yang diberikan semakin kuat, maka makin intensif pula usaha belajar bagi
anak didik. Jadi motivasi akan selalu menjadi penentu intensitas belajar
dicapai.
dilakukan dengan tekun dan didasari dengan motivasi yang kuat maka
dan dalam rangka menciptakan motivasi diri dan disipin diri dikalangan
sebagai berikut :
44
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1994).hal. 85
4
menghargai apa yang telah dilakukan. Pleh karena itu, pujian lebih
dirinya.
e. Motivasi itu mudah menjalar atau tersebar kepada orang lain. Guru
yang juga berminat tinggi dan antusia pula. Demikian pua peserta
4
lainnya.
dicapainya, maka perbuatannya kea rah itu akan lebih besar daya
dorongnya.
j. Manfaat minat yang telah dimilki oleh peserta didik yang bersifat
n. Apabila tugas terlalu sukar dan apabila bantuan tidak ada, frustasi
45
Tabrani Rusyan, dkk.,Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 1992), hal. 124-126
5
maksimal.
dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan
faktor ekstern.Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di
46
luar individu.
1. Faktor Intern
a. Faktor Jasmaniah
1. Faktor Kesehatan
46
Slameto, Belajar Dan Faktor-faktor Yang …………………………………………….…..…..hal. 54-72
5
serta tubuhnya.
2. Cacat Tubuh
dan lain-lain.
b. Faktor Psikologis
1. Inteligensi
cepat.
2. Perhatian
bakatnya.
3. Minat
dipelajari itu.
4. Bakat
dengan bakatnya.
5. Motif
unconsioustly”.
6. Kematangan
dan belajar.
7. Kesiapan
lebih baik.
c. Faktor Kelelahan
kelelahan.
1. Tidur,
2. Istirahat
2. Faktor Ekstern
a. Faktor Keluarga
pendidikan anaknya.
6
dengan alasan segan, adalah tidak benar, karena jika hal itu
tersebut.
sendiri.
3. Suasana Rumah
kacau.
belajar anak.
b. Faktor Sekolah
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
adalah:
1. Metode Mengajar
menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang
2. Kurikulum
6
beljar.
dalam relasi (guru dengan siswa) yang baik, siswa akan menyukai
akan melihat bahwa di dalam kelas ada grup yang saling bersaing
5. Disiplin Sekolah
siswa.
Agar siswa disiplin haruslah guru beserta staf yang lain disiplin pula.
6. Alat Pelajaran
karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar
dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu.
kualitasnya.
pula.
7. Waktu Sekolah
sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, sore/malam hari. Waktu
kurang mampu dan takut kepada guru.Bila banyak siswa yang tidak
9. Keadaan Gedung
belajar dengan baik, kalau kelas itu tidak memadai bagi setiap siswa.
ini perlu pembinaan guru. Dengan cara belajar yang tepat dan efektif
pula hasil belajar siswa itu. Juga dalam pembagiaan waktu untuk
baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan
c. Faktor Masyarakat
mengatur waktunya.
2. Mass Media
3. Teman Bergaul
dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik
dan pendidik harus cukup bijaksana (jangan trelalu ketat tetapi juga
5. Macam-Macam Motivasi
yakni motivasi yang datang dari dalam peserta didik; dan motivasi
7
ekstrinsik, yakni motivasi yang datang dari lingkungan di luar diri peserta
47
didik.
1) Motivasi Intrinsik
48
melakukam sesuatu”. Motivasi ini bisa dikatakan sebagai motivasi
yang sesungguhnya
individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain, tetapi
47
Muhaimin.Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. (Jakarta: Radja
Grafindo Persada, 2005).138
48
Sardiman, Interaksi dan …………………………………………………………………………………… hal. 89
7
a. Adanya kebutuhan
mengetahui isi cerita dari sebuah buku dongeng, hal ini akan
isi cerita.
b. Adanya Tujuan
kebutuhannya (tujuannya).
2) Motivasi Ekstrinsik
49
adanya perangsang dari luar” . Jenis motivasi ini timbul karena
seorang siswa belajar karena besok akan ada ujian dengan harapan
ingin mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh pacarnya atau
agar anak didik mau belajar. Berbagai macam cara bisa dilakukan
agar anak didik mau belajar. Guru yang berhasil mengajar adalah
49
Ibid., hal. 90
7
anak didik atau karena sikap tertentu pada guru atau orang tua.
Fiqih Siswa
dimana siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru, siswa akan
50
interaksi komunikasidalam proses belajar mengajar yang dilakukan.
Kegiatan belajar mengajar terjadi interaksi edukatif antara guru dan anak
strategi yang tepat. Disinilah kehadiran metode menempati posisi yang penting
51
dalam penyampaian bahan pelajaran
Seiring dengan itu guru dituntut cermat dalam memilih dan menentukan
metode apa yang tepat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran kepada
peserta didik. Mengajar bukanlah sekedar ceramah dan berdiri didepan kelas,
50
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta : Intermasa, 2002).
hal, 11
51
Anisatul Mufarokah, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta :TERAS, 2009) hal, 80
7
tetapi tehnik dan strategi guru dalam mengkomunikasikan pesan atau materi
pembelajaran khususnya pada materi fiqih serta hal-hal positif lainnya pasti
menjadi suatu harapan dan keinginan yang ingin diwujudkan dalam proses
belajar mengajar, akan tetapi dalam pelaksanaan disekolah tidak selancar apa
yang dibayangakn serta tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, pasti muncul
seorang guru dituntut untuk dapat menggunakan metode yang tepat agar dapat
Salah satu alternative yang ditempuh oleh seorang guru dalam rangka
Tanya jawab dalam proses belajar mengajar. Hal ini disebabkan karena metode
Tanya jawab merupakan salah satu metode yang mana metode ini dapat
menjawab sehingga tidak hanya terjadi komunikasi satu arah saja. Namun,
dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara llangsung
7
antara guru dan siswa bahkan siswa dan siswa. Karena ketika siswa memberikan
jawaban yang tepat dapat mendorong siswa yang lainnya untuk memberikan
ataupada akhir pelajaran. Bila mana metode Tanya jawab ini dilakukan dengan
52
tepat akan dapat meningkatkan perhatian siswauntuk belajar secara aktif.
sehingga tidak hanya terjadi komunikasi satu arah saja. Namun dalam
komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara
guru dan siswa, bahkan siswa dan siswa. Karena ketika siswa memberikan
jawaban yang tepat dapat mendorong siswa yang lainnya untuk memberikan
Dalam hal ini, pertanyaan yang diberikan oleh guru haruslah tersusun
dengan baik. Selain itu, teknik pengajuan juga harus tepat agar dapat
membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang
siswa, sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa dapat menentukan
52
Basyiruddin Usman. Metodologi Pembelajaran Agama Islam.(Jakarta : Ciputat Press,
2002). hal. 43
7
sedang dibahas.
ada pada metode ceramah yang disebabkan kurangnya perhatian peserta didik
pada metode ceramah dan biasanya peserta didik akan lebih hati-hati terhadap
pelajaran yang menggunakan metode Tanya jawab sebab peserta didik tahu
Metode Tanya jawab hanya dapat dipakai oleh guru secara umum untuk
sudah memahami pelajaran yang diberikan dan metode ini tidak dapat
dalam suatu kelas karena metode ini tidak memberi kesempatan yang sama pada
53
setiap murid untuk menjawab pertanyaan.
jawaban tertentu, dan guru dapat megetahui dengan segera apakah anak
didiknya mengerti atau tidak.Kalau terjadi yang demikian maka guru dapat
53
Zakiah Dradjat, dkk. Metode Khusus Pengajaran Agama Islam .(Jakarta : Bumi Aksara,
2004). hal. 308
7
menyimpang dari pokok-pokok persoalan. Hal ini dapat terjadi bila anak
Dalam metode ceramah biasanya guru suit mengetahui apakah anak didik
menyatujui atau tidak isi ceramah yang diberikan kecualai kalu dibuka
didik berbeda dengan yang diingini guru. Apabila guru menyatakan salah
terhadap jawaban anak didik maka anak didik yang berani cenderung
Untuk menghindari sesuatu yang dapat terjadi dalam metode Tanya jawab
terutama yang bersifat negatif maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
pertanyaan.
Dalam menerima jawaban peserta didik, sikap seorang guru harus bisa
menghargai setiap jawaban dari peserta didik dan menuntun mereka ke arah
yang baik. Guru tidak boleh mematahkan semangat peserta didik misalnya
sikap yang harus dimilki oleh guru dalam menerima jawaban dan pertanyaan
dari siswa :
3) Pada saat tertentu berikan kesempatan kepada siswa lain untuk menilai
motivasi siswa meningkat selain itu pelaksanaan metode Tanya jawab akan
54
Ibid.,hal. 308-309
8
pertanyaan.
untuk menarik generalisasi dari hal-hal yang umum, atau dari berbagai
55
pendapatnyatentag berbagai kasus atau data yang ditanyakan.
mengajar menjadi hidup dan akan menarik perhatian anak. Selain itu,
pemahaman siswa terhadap pembelajaran fiqih pun akan meningkat. Dalam hal
D. Penelitian Terdahulu
55
Basyiruddin Usman. Metodologi Pembelajaran…………………………………………. hal. 44-45
8
agama islam di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Trenggalek ? (3) apa saja
Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pkn Pada SDN 6
dalam pembelajaran PKn kelas III Tahun Pelajaran 2013/2014 pada saat
(2) Apakah ada peningkatan hasil belajar PKn saat penerapan metode Tanya
jawab dengan menggunakan media audio visual pada peserta didik kelas
mengadakan penelitan, sehingga sampai saat ini gagasan penelitian muncul dan
Bandung.”
E. Paradigma Penelitian
Setiap orang berbuat dan bertindak secara sadar, seperti halnya seorang
pendidik, dalam mengajar tentu saja menggunakan metode atau cara tertentu
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu, berhasil
atau tidak suatu perbuatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran banyak
bergantung kepada metode yang digunakan oleh pendidik tersebut. Untuk dapat
menggunakan metode yang baik dan sesuai dengan pembelajaran atau materi
untuk menyampaikan materi kepada siswa. Tetapi juga, siswa tersebut tidak
merasa bosan dan bersemangat untuk menerima materi yang diberikan oleh guru.
Dengan kata lain metode yang digunakan dapat memotivasi siswa untuk belajar
semakin giat. Dalam hal ini, jika metode yang dipilih semakin tepat maka, siswa
yang tepat agar motivasi siswa meningkat. Sehingga siswa tersebut akan semakin
8
tekun untuk belajar. Dengan adanya motivasi yang baik juga akan menentukan
sebuah hasil pencapaian prestasi seseorang. Dengan kata lain ketika usaha
tersebut dilakukan dengan tekun dan didasari dengan motivasi yang kuat maka
seseorang akan melahirkan prestasi yang baik. Melalui materi fiqih ini
diharapkan dapat memberi pengetahuan tentang hukum Islam. Begitu pula dalam
GURU
GURU
Meningkatkan Motivasi Belajar Fiqih
SISWA
Pemilihan Metode
SISWA
Peningkatan motivasi
dan faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode tanya jawab dalam
meningkatkan motivasi belajar fiqih siswa. Hal tersebut dilakukan sebagai salah
satu upaya guru fiqih dalam meningkatkan motivasi belajar fiqih siswa dengan
motivasi belajar siswa karena jika seorang siswa tidak mempunyai motivasi