Anda di halaman 1dari 4

Penggunaan Tanda Baca

1. Tanda Titik (.)

 Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.

Contoh: Nenekku tinggal di Bandung.

 Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.

Contoh: Pukul 02.09.14 (pukul 2 lewat 9 menit 14 detik)

 Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau


kelipatannya yang menunjukkan jumlah.

Contoh: Penduduk desa itu berjumlah 400 orang.


2. Tanda Koma (,)

 Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian


atau pembilangan.

Contoh: Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.

 Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung, seperti melainkan,


tetapi, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk setara.

Contoh: Dia membaca cerita, sedangkan adiknya bermain boneka.

 Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang


mendahului induk kalimatnya.

Contoh: Kalau diundang, saya akan datang.

 Tanda koma dipakai di belakang kata atau penghubung antarkalimat,


seperti dengan demikian, mesipun demikian jadi, dan sebagainya.
Contoh: Anak itu rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia
menjadi bintang pelajar.

 Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti


wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu,
Kak, Dik, atau Nak.

Contoh: Hati-hati, ya, jalannya licin!


3. Tanda Titik Koma (;)

 Tanda titik koma bisa digunakan untuk menggantikan kata


penghubung yang memisahkan kalimat setara dalam kalimat
majemuk.

Contoh: Ayah menyelesaikan pekerjaan; Ibu menulis makalah; Adik


membaca cerita pendek.

 Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian pemerincian


dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.

Contoh: Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, can kaus;
pisang, apel, dan jeruk.
4. Tanda Titik Dua (:)

 Tanda titik dua dipakai pada akhir pernyataan lengkap yang diikuti
pemerincian atau penjelasan.

Contoh: Hanya ada dua pilihan bagi pejuang kemerdekaan: hidup dan
mati.

 Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang


memerlukan penjelasan.

Contoh: Ketua: Ahmad Wijaya


5. Tanda Hubung (-)

 Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.


Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan

 Tanda hubung dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau


ungkapan.

Contoh: ber-revolusi, meng-ukur

 Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia


dengan bahasa daerah atau bahasa asing.

Contoh: di-back up, me-recall

Penggunaan Huruf Kapital

Perbesar

Ilustrasi penggunaan tanda baca dan huruf kapital dalam bahasa Indonesia yang benar. Foto:
Pixabay

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.

Contoh: Kita harus bekerja keras.

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang,


termasuk julusan.

Contoh: Amir Hamzah, Dewi Sartika, Halim Perdanakusuma

 Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.

Contoh: “Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya.

 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama,
kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.

Contoh: Islam, Kristen, Alquran, Allah


 Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

Contoh: Wakil Presiden Adam Malik

 Huruf kapital dipakai sebagai pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa.

Contoh: bangsa Indonesia, suku Dani, bahasa Inggris

Anda mungkin juga menyukai