Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

STUDI KASUS KOPERASI PRODUKSI/PRODUSEN

Mata Kuliah : EKONOMI KOPERASI

Dosen : H. FIRDAUS, S.E., M.M

Disusun Oleh :

KETUA ANANDA ILYASA ANGGRAINI ( 2003010368 )

YEMIMASIH RAHAYU ( 2003010384 )

SHOLAHUDIN WAHID ( 2003010365 )

ENRICO MICHAEL (2003010360 )

NISA NAZMI (2003010381 )

KELAS : REGULER D MALAM

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI


FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul STUDI KASUS KOPERASI
PRODUKSI/PRODUSEN ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah ekonomi koperasi . Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang sudi kasus koperasi tentang produksi/produksi bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada H. FIRDAUS S.E., M.M , selaku Dosen
Ekonomi Koperasi telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 14 November 2022

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1. Latar Belakang.....................................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah...............................................................................................................................4
3. Tujuan Penulisan.................................................................................................................................5
4. Manfaat Penulisan...............................................................................................................................5
5. Metode Pengumpulan Data.................................................................................................................5
6. Metode Penelitian...............................................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................................................7
KAJIAN TEORI...............................................................................................................................................7
A. Koperasi Produsen...............................................................................................................................7
B. Manajemen.........................................................................................................................................7
C. Manajemen Produksi...........................................................................................................................8
D. Manajemen Keuangan........................................................................................................................9
BAB III........................................................................................................................................................11
PEMBAHASAN...........................................................................................................................................11
A. Pengertian Koperasi Produsen..........................................................................................................11
B. Sendi Dasar Koperasi.........................................................................................................................12
C. Permasalahan atau Kendala Dalam Koperasi Produsen....................................................................12
D. Solusi Permasalahan Koperasi Produsen...........................................................................................14
F. Cara Memproduksi Pentol, Batagor dan Tahu Bakso........................................................................16
BAB IV........................................................................................................................................................19
PENUTUP...................................................................................................................................................19
A. Kesimpulan........................................................................................................................................19
B. Saran..................................................................................................................................................19
LAMPIRAN.................................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................21

3
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti bahwa dalam
kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang
sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk
masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama,
melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotannya.

Koperasi produksi adalah koperasi yang terdiri atas orang-orang yang mampu
menghasilkan barang dengan maksud untuk memperlancar atau meningkatkan hasil produksi
mereka.

Koperasi produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen (penghasil


barang). Proses produksi diselenggarakan pada rumah tangga/perusahaan anggota, atau dengan
kata lain pada rumah-tangga/perusahaan anggota kegiatan produksi dilakukan. Peralatan
produksi milik anggota (produsen). Pekerja pada rumah-tangga/ perusahaan anggota adalah
anggota keluarga sendiri dan/atau pekerja (buruh) yang digaji/diupah.

Koperasi produsen berdasarkan tempat kegiatan produksi dilakukan, dapat pula


dibedakan atas; Tidak terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis
pertama). Terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis kedua)

Koperasi produksi dapat memproduksi suatu barang seperti makanan siap saji anatara
lain seperti : pentol, batagor, dan tahu bakso. Makanan tersebut dijual dikoperasi PT Wijaya
Triutama Plywood Industry dan para konsumennya adalah para buruh pabrik yang bekerja
disana.

2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Koperasi Produsen di Indonesia ?

b. Bagaimana masalah yang dihadapi Koperasi Produsen di Indonesia ?

4
c. Bagaimana solusi dan pendapat yang dihadapi Koperasi Produsen ?

d. Bagaimana cara memproduksi pentol,batagor dan tahu bakso ?

3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk lebih memahami tentang Koperasi Produsen di Indonesia.

b. Untuk lebih mengetahui masalah yang dihadapi Koperasi Produsen di Indonesia.

c. Untuk lebih mengetahui solusi dan pendapat yang dihadapi Koperasi Produsen.

d. Untuk mengetahui bagaimana cara memproduksi pentol,batagor dan tahu bakso ?

4. Manfaat Penulisan
Manfaat dalam penyususnan makalah ini adalah :

a. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Koperasi Produsen di Indonesia.

b. Mahasiswa dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi Koperasi Produsen di Indonesia.

c. Mahasiswa dapat mengetahui solusi dan pendapat yang dihadapi Koperasi Produsen.

d. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara memproduksi pentol,batagor dan tahu bakso ?

5. Metode Pengumpulan Data


1. Observasi

Yaitu teknik pengumpulan data dan atau menjaring data dengan mengamati subjek atau
objek penelitian secara cermat, detail, teliti dan sistematis.Dalam penelitian ini observasi
dilakukan di pentol mama nanda.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data untuk mencari data

variable dengan menggunakan dokumen baik itu dokumen data atau tertulis seperti laporan,
transkrip, notulen, dan lain sebagainya Pada tahap ini peneliti mencatat data berupa laporan

5
penjualan pentol mama nanda, Dokumen ijin perusahaan, dan dokumen nota penjualan, dan
dokumen lainnya.

6. Metode Penelitian
Penelitian menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif
adalah metode penelitian yang digunakan unuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, Teknik pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi.

Sedangkan deskriptif adalah suatu metode untuk mendeskripsikan objek yang diteliti
dengan menggunakan data atau sampel yang telah dikumpulkan. Metode deskriptif memiliki
tujuan untuk menjelaskan kenyataan di lapangan secara apa adanya.

Jenis penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah jenis penelitian lapangan (field
research) yaitu peneliti melakukan penelitian dengan terjun langsung ke lapangan untuk
melakukan penelitian pada masalah yang diteliti. Jenis penelitian ini mengharuskan peneliti
menguraikan kondisi lapangan secara langsung.

6
BAB II

KAJIAN TEORI
A. Koperasi Produsen
Koperasi produksi / Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil
menengah (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk
anggotanya. Atau dapat disederhanakan definisinya mengenai koperasi produksi menjadi
organisasi koperasi yang menghasilkan/membuat/menciptakan barang , jasa ataupun produk
yang dibutuhkan oleh anggota koperasi tersebut pada khususnya dan masyarakat luas pada
umumnya.

Koperasi produksi, yang berusaha untuk menggiatkan para aggotanya dalam menghasilkan
produk tertentu yang biasa diproduksinya serta sekaligus mengkoordinir pemasarannya, dengan
demikian para produsen akan memperoleh kesamaan harga yang wajar atau layak dan mudah
memasarkannya. Koperasi serba usaha, yang berusaha dalam beberapa macam kegiatan ekonomi
yang sesuai dengan kepentingan-kepentingan para anggotanya.

B. Manajemen
A. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah berbagai kegiatan pokok yang dilakukan oleh sebuah perusahaan
untuk terus mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya, untuk kemudian berkembang,
dan untuk mendapatkan laba atau keuntungan.

Pemasaran merupakan unsur yang cukup vital dari sebuah keberlangsungan usaha bisnis. Hampir
90% kesuksesan sebuah usaha bisnis sangat dipengaruhi oleh upaya marketing atau pemasaran.
Oleh karena itu lah dibutuhkan manajemen pemasaran beserta langkah-langkah kreatif yang
diambil sebagai bagian dari upaya strategi pemasaran. Sebuah manajemen pemasaran yang baik
adalah pemasaran yang mengedepankan konsep pemasaran yang berkualitas.

7
Di dalam sebuah konsep pemasaran sebagai bagian dari manajemen pemasaran, terdapat tiga
unsur penting yang harus selalu diperhatikan, yaitu:

1. Orientasi pada konsumen.

2. Penyusunan kegiatan-kegiatan pemasaran secara integral atau menyeluruh.

3. Kepuasan konsumen

C. Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan
penggunaan sumber daya seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya alat dan
sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah
kegunaan suatu barang atau jasa.

Jenis-jenis proses produksi itu sangatlah banyak. Tetapi yang umum terdapat 2 jenis proses
produksi yaitu :

1. Proses produksi terus-menerus (continuous processes) adalah suatu proses produksi yang
mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam
perusahaan.

2. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes) adalah suatu proses produksi dimana
arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.

Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi serta


pengoprasiannya. Penambahan dan perancangan sistem produksi meliputi:

1. Seleksi dan desain hasil produksi.

2. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan.

3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi.

4 . Pancangan tata letak dan arus kerja.

5. Rancangan tugas.

6. Srategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas


8
D. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan,
penganggaran,pemeriksaan,pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.

Fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Melakukan pengawasan atas biaya.

2. Menetapkan kebijaksanaan harga.

3. Meramalkan laba yang akan datang.

4. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja.

Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Dengan


demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi
mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari
tindakan yang tidak diinginkan.

Manajemen keuangan memiliki tujuan antara lain adalah :

1. Memaksimalkan nilai perusahaan.

2. Membina relasi dengan pasar modal dan pasar uang.

3. Sifat Dasar Perusahaan.

Tujuan perusahaan adalah mencari laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.


Dalam kegiatannya mencari laba, pemilik memberi wewenang kepada manajemen untuk
melaksanakannya.

Dalam usahanya memperoleh laba manajemen harus berperilaku :

1. Memaksimumkan nilai perusahaan, artinya manajemen harus mengahasilkan laba lebih besar
dari biaya modal yang digunakannya.

2. Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak boleh merusak
lingkungan alam,sosial, dan budaya.
9
3. Etika, artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di
lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.

Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu :

1. Aktivitas penggunaan dana, aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.

2. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber
dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.

3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk
aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.

d. Manajemen Sumber Daya Manusia ( SDM )

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara
bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya(tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai
tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari
pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia- bukan mesin – dan bukan semata
menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti
psikologi,sosiologi, dll. Unsur MSDM adalah manusia.

Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem
perencanaan,penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi
kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber
daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara
langsung sumber daya manusianya.

10
BAB III

PEMBAHASAN
A. Pengertian Koperasi Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen (penghasil
barang). Proses produksi diselenggarakan pada rumah tangga/perusahaan anggota, atau dengan
kata lain pada rumah-tangga/perusahaan anggota kegiatan produksi dilakukan. Peralatan
produksi milik anggota (produsen). Pekerja pada rumah-tangga/ perusahaan anggota adalah
anggota keluarga sendiri dan/atau pekerja (buruh) yang digaji/diupah.

Koperasi produsen berdasarkan tempat kegiatan produksi dilakukan dibedakan atas:


Tidak terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis pertama). Terdapat
unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut jenis kedua).

Koperasi produsen jenis pertama, kegiatan perusahaan koperasi lebih ditekankan pada
kegiatan pelayanan kepada anggota diantaranya:

1. Pengadaan bahan baku utama dan penolong, bahan bakar utama dan pelumas.

2. Memasarkan atau menerima pesanan produk anggota dari luar koperasi, mencari/pengadaan
atau sumber informasi pasar, penjadwalan kegiatan produksi anggota berdasarkan pesanan/
permintaan pasar agar tepat wakt

3. Pelayanan perbengkelan dan suku-cadang. Keempat, pelayanan pendidikan untuk


meningkatkan pengetahuan anggota, antara lain mengenai koperasi produsen, meningkatkan
kemampuan sumberdaya anggota, pemahaman anggota terhadap waktu baku kerja, proses
produksi, efisiensi, produktifitas, tat tetap peralatan dan mesi, mutu produk yang dihasilkan,dan
lain-lain.

Koperasi produsen jenis kedua, terdapat unit kegiatan/proses produksi pada koperasi
disamping unit produksi anggota. Unit kegiatan produksi ini dapat berupa proses produksi di
awal, di tengah dan/atau di akhir. Di awal, bisa berbentuk pengolahan bahan baku utama. Di
tengah, pengerjaan barang setengah jadi dan Di akhir, bisa berupa merakit, pengendalian mutu
(grading/sortasi), pengolahan akhir, pengkemasan dll. Pada koperasi produsen jenis kedua ini,

11
pelayanan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan/pemahaman anggota mengenai
perkoperasian, meningkatkan kemampuan sumberdaya anggota, pemahaman anggota terhadap
mutu produk yang dihasilkan, waktu baku kerja, proses produksi dan lain-lain, tetap dilakukan
seperti jenis pertama.

B. Sendi Dasar Koperasi


Koperasi produsen sebagaimana koperasi-koperasi lain yaitu memiliki juga sendi dasar. Sendi-
sendi dasar kopersi produsen inilah yang akan menjelaskan dan memperlihatkan apa itu koperasi
produsen, kesamaan dan perbedaannya dengan koperasi lainnya. Sendi dasar koperasi produsen,
ada 4 sendi yang harus diterapkan:

1. Keanggotaan terpilih.

2. Spesialisasi dalam pekerjaan/tugas, bahan baku atau produk yang dihasilkan.

3. Perusahaan koperasi tidak bermotif maksimalisasi laba/keuntungan

4. Menghindari resiko yang luas biasa. Paparan mengenai Sendi Dasar Koperasi dapat dibaca
pada judul tersendiri.

C. Permasalahan atau Kendala Dalam Koperasi Produsen


Koperasi sebagai salah satu unit ekonomi yang didasarkan atas asa kekeluargaan dewasa
ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, di Indonesia maupun dunia. Eksistensi
koperasi sejak zaman dahulu telah banyak berperan dalam pembangunan Indonesia. Di Indonesia
koperasi menjadi salah satu unit ekonomi yang mempunyai peran besar dalam memakmurkan
Negara ini sejak zaman penjajahan hingga sekarang. Walaupun di Indonesia perkembangan
koperasi maju, namun tidak sepesat perkembangan koperasi di Negara-negara maju. Ini
disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

1. Koperasi jarang peminatnya

Sejauh ini koperasi jarang peminatnya dikarenakan ada asumsi yang berkembang dalam
masyarakat adalah kegagalan koperasi pada waktu yang lalu tanpa ada pertanggungjawaban
kepada masyarakat yang menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat tentang pengelolaan
koperasi. Dari sinilah perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang koperasi. Dengan
adanya sosialisasi diharapkan pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan bertambah.

12
Masyarakat dapat mengetahui bahwa sebenarnya koperasi merupakan ekonomi rakyat yang
dapat mendongkrak kemakmuran yang merata. Sehingga mereka berminat untuk bergabung.

2. SDM (Sumber Daya Manusia)

Sumber daya manusia yang dimaksud adalah pengurus koperasi. Seperti yang sering kita
jumpai pengurus koperasi biasanya mereka yang merupakan tokoh masyarakat sehingga dapat
dikatakan rangkap jabatan, kondisi seperti inilah yang menyebabkan ketidakfokusan terhadap
pengelolaan koperasi itu sendiri. Selain rangkap jabatan biasanya pengurus koperasi sudah lanjut
usia sehingga kapasitasnya terbatas, tidak memahami perkembangan. Perlu dilakukan
pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda melalui pendidikan agar mereka dapat
berpartisipasi dalam koperasi. Partisipasi merupakan faktor yang penting dalam mendukung
perkembangan koperasi. Partisipasi akan meningkatkan rasa tanggungjawab sehingga dapat
bekerja secara efisien dan efektif.

3. Pesaing

Pesaing merupakan hal yang tidak dapat kita elakkan lagi tetapi kita harus tau bagaimana
menyikapinya. Bila kita tidak peka terhadap lingkungan (pesaing) maka mau tidak mau kita akan
tersingkir. Bila kita tahu bagaimana menyikapinya maka koperasi akan surface dan dapat
berkembang. Dalam menanggapi pesaing kita harus mempunyai trik – trik khusus, trik – trik/
langkah khusus tersebut dapat kita lakukan dengan cara melalui harga barang/jasa, sistem kredit
dan pelayanan yang maksimum. Mungkin koperasi sulit untuk bermain dalam harga, tapi hal ini
dapat kita lakukan dengan cara sistem kredit, yang pembayarannya dapat dilakukan dalam waktu
mingguan ataupun bulanan tergantung perjanjian. Dengan adanya hal seperti ini diharapkan
dapat menarik perhatian masyarakat untuk menjadi anggota.

4. Keterbatasan Modal

Masalah modal pihak yang paling bersangkutan adalah pemerintah. Di sini pemerintah
yang memiliki modal cukup besar. Dengan pemberian modal koperasi dapat memperluas
usahanya sehingga dapat bertahan dan bisa berkembang. Selain pemerintah masyarakat
merupakan pihak yang tak kalah pentingnya, dimana mereka yang memiliki dana lebih dapat
menyimpan uang mereka dikoperasi yang nantinya dapat digunakan untuk modal koperasi.

13
5. Kurangnya tenaga profesional

Diakui memang, perkembangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia masih


menghadapi berbagai permasalahan baik internal maupun eksternal. Salah satu permasalahan
internal yaitu masih kurangnya tenaga profesional yang menangani Koperasi Pegawai Republik
Indonesia Tersebut. Masih banyak tantangan dan permasalahan yang kita hadapi dalam
memajukan Koperasi Pegawai, Baik masalah internal maupun permasalahan eksternal. Dari
kurangnya tenaga yang profesional menangani ini maupun permasalahan lain yang harus di
benahi bersama. Belum lagi ada persaingan yang timbul dari berkembangnya usaha sejenis
koperasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu membentuk wadah-wadah yang ada
dibawah kepengurusan Korpri dengan memberikan pemahaman, pelatihan dan penyuluhan
kepada yang ada dibawah naungan koperasi tersebut.

6. Adanya pemikiran limiting believe

Secara umum, limiting belive juga telah membelenggu perkembangan seluruh koperasi di
tanah air. Bayak orang tidak percaya bahwa koperasi bisa berkembang sebagai perusahaan yang
mampu menjamin kesejahteraan manajer atau karyawannya. Untuk itu, pemahaman tentang
koperasi sangat diperlukan dengn cara memberikan study oleh pemerintah.

D. Solusi Permasalahan Koperasi Produsen


Karena koperasi kekurangan peminat yang timbul karena lembaga – lembaga keuangan,
menurut saya dapat diatasi dengan member inovasi – inovasi yang dapat menarik minat orang
banyak untuk bergabung menjadi anggota, contohnya dengan mengadakan kegiatan yang
sifatnya memberi peluang usaha bagi anggota dan menambah skill bagi anggota yang bermanfaat
untuk menghasilkan pendapatan bagi mereka misal membuka traning pembelajaran ,kursus
menjahit, bercocok tanam tanaman budidaya, cara budidaya tambak ikan , keterampilan mesin
otomotif & kerajinan tangan berupa souvernir yang laku dijual dan menghasilkan pendapatan.

Koperasi sulit berkembang solusi tepat untuk masalah itu dapat berupa memperbaiki
system kerja para pengurus dan anggota serta melakukan gerakan promosi koperasi di
lingkungan sekitar untuk mendukung langkah – langkah yang direncanakan ,setelah itu kita
mencari peluang peluang untuk mengembangkan koperasi dengan cara membuat proposal

14
rencana usaha untuk permintaan bantuan kepada pemerintah setempat agar rencana – rencana itu
didukung baik secara fisik maupun secara materi.

Solusi untuk masalah permodalan sangat berhubungan dengan point masalah kedua,
mungkin dapat diatasi dengan melakukan joint veture atau merge dengan perusahaan yang sama
bidang usahanya ,ataupun dengan sumber daya manusia yang dimaksud adalah pengurus
koperasi biasanya mereka – mereka yang merupakan tokoh masyarakat sehingga dapat dikatakan
rangkap jabatan, tetapi dapat berdampak juga bagi kelangsungan koperasi karena kondisi seperti
inilah yang menyebabkan ketidak fokusan terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri, dengan
contoh walaupun diadakan rapat anggota untuk menyelesaikan masalah tetapi karena seseorang
mempunyai kuasa pasti menimbulkan rasa sungkan bagi yang lain untuk mengutarakan idenya
padahal idenya mungkin lebih bagus daripada seseorang yang punya memberi modal tersebut.

Selain rangkap jabatan biasanya pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga
kapasitasnya terbatas. Perlu dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda
melalui pendidikan agar mereka dadat berpartisipasi dalam koperasi. Partisipasi merupakan
faktor yang penting dalam mendukung perkembangan koperasi. Partisipasi akan meningkatkan
rasa tanggung jawab sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif.

E. Faktor – faktor Dalam Perkembangan Koperasi Produsen

Adapun faktor-faktornya antara lain:

1. Modal

Modal digunakan untuk membangun aset, pembelian bahan baku, rekrutmen tenaga
kerja, dan lain sebagainya untuk menjalankan kegiatan produksi. Modal bisa berasal dari dalam
anggota koperasi maupun dari luar anggota koperasi.

2. Tenaga Kerja.

Tenaga kerja dengan jumlah dan standar kualitas yang sesuai dengan kebutuhan suatu
produksi tentu akan membuat koperasi tersebut menjadi lancar dan mampu berkembang di masa
depan.

3. Marketing / Pemasaran Hasil Output Produksi

15
Pemasaran produk hasil keluaran produksi haruslah dikelola oleh orang-orang yang tepat
agar hasil produksi dapat terjual untuk mendapatkan keuntungan / profit yang diharapkan sebagai
pemasukan untuk pembiayaan kegiatan produksi berikutnya, memperluas pangsa pasar,
memberikan dividen kepada pemegang saham, membayar pegawai, karyawan, buruh, dan lain-
lain.

4. Teknologi

Dengan berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu akan dapat membantu koperasi
untuk dapat memproduksi dengan lebih efektif dan efisien serta mampu menciptakan dan
memproduksi barang-barang yang lebih modern dan berteknologi tinggi.

5. Pemerintah

Pemerintah adalah bagian yang cukup penting dalam perkembangan suatu koperasi
produksi karena segala peraturan dan kebijakan perkoperasian ditetapkan dan dilaksanakan oleh
pemerintah beserta aparat-aparatnya. Pemerintahan yang stabil mampu membantu perkembangan
koperasi baik dalam segi keamanan, kemudahan-kemudahan, subsidi, pemberian modal ringan,
dan sebagainya.

6. Dukungan Masyarakat

Semangat masyarakat untuk mau membangun daerah atau negaranya akan membantu
koperasi produksi di sekitarnya. Masyarakat yang cepat beradaptasi dengan pembangunan
koperasi baik di desa dan di kota akan sangat mendukung sukses suatu koperasi.

7. Kondisi Perekonomian

Pendapatan masyarakat yang baik dan tinggi akan meningkatkan daya beli masyarakat
untuk membeli produk koperasi produksi, sehingga efeknya akan sangat baik untuk
perkembangan perkoperasian.

F. Cara Memproduksi Pentol, Batagor dan Tahu Bakso.


1. Pengertian Pentol

16
Pentol merupakan makanan ringan / jajanan yang di modifikasi dari makanan bakso yang
memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa - Indonesia. Hal ini di tunjukkan dari istilah “bakso”
berasal dari kata Bak dan so dalam bahasa hokkien yang secara harfiah berarti “daging giling“
(Kuliner Indonesia, 2010)

Pentol di banjarmasin adalah makanan semua umur dan termasuk salah satu makanan
yang populer. Tidak heran jika penjual pentol menjamur dimana-mana, bahkan telah masuk mall,
ikut serta dalam acara food festival dan tak kehilangan peminatnya. Dengan perkembangan alat
transportasi yang semakin pesat.

2. Cara Pembuatand dan Pengemasan Pentol, batagor dan tahu bakso.

Untuk pentol cara nya

: Yang pertama tama siapkan 9kg daging ayam dan 1kg daging sapi untuk campuran, jadi total
10kg, lalu tepung tapioka dan tepung Aren , Bawang Putih Goreng danBawang Merah
Goreng , Kecap manis 250ml 1bungkus, royco sapi, garam, da veksin secukupnya lalu semua
digiling menjadi satu adonan yang lembut , apabila sudah bentuk adonan menggunakan tangan
dan sendok menjadi bentuk bulat lalu rebus hingga matang.

Batagor

: Ambil kulit Pangsit lalu masukkan sedikit adonan yang sama kedalamnya terus tutup hingga
berbentuk bunga yng mekar setelah selesai Goreng hingga matang.

Tahu bakso

: Siapkan tahu empong namanya karena tahu tersebut tidak memiliki isi atau bisa disebut
kopong/ kosong, masih dengan adonan yang sama potong tahu jadi dua dan masukkan adonan
tersebut lalu kurus hingga matang dan apabila sudah matang Siapkan Tepung yang sudah
dibumbui masukkan air dan aduk hingga merata dan agak sedikit ketal. Lalu masukkan tahu
terus Goreng hingga matang

3. Kendala saat pembuatan pentol,batagor,tahu bakso dan pemasarannya.

17
a. Untuk kendala saat ini adalah ada bahan baku yang harganya naik, seperti bahan-bahan pokok
yaitu daging yang harga sangat mahal.

b. kendala dari adonan yang cepat membeku dan akhirnya tidak bisa digunakan karena asam, dan
adonan tidak bisa bertahan lama.

c. pemasaran/penjualan yang menurun karena didalam pabrik mengalami menurunan produksi


yang mengkibatkan para buruh banyak yang dilibur, dan ini berdampak pada penjualan
dikoperasi yang mana omset naik menjadi turun drastic.

4. solusi d Solusi

a. Dengan memvariasi cemilan tersebut seperti halnya awalnya Yang Tidak Ada Tahu Bakso
menjadi ada sekarang. Dan terpaksa mengurangi porsi cemilan yang awalnya misalkan 40
Bungkus perhari menjadi 20 Bungkus perhari kendala saat pembuatan pentol, batagor,tahu baso
dan pemasarannya.

18
BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Koperasi produksi adalah koperasi yang terdiri atas orang-orang yang mampu menghasilkan
barang dengan maksud untuk memperlancar atau meningkatkan hasil produksi mereka. Koperasi
produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen (penghasil barang). Proses produksi
diselenggarakan pada rumah tangga/perusahaan anggota, atau dengan kata lain pada rumah-
tangga/perusahaan anggota kegiatan produksi dilakukan. Peralatan produksi milik anggota
(produsen). Pekerja pada rumah-tangga/ perusahaan anggota adalah anggota keluarga sendiri
dan/atau pekerja (buruh) yang digaji/diupah. Koperasi produsen berdasarkan tempat kegiatan
produksi dilakukan dibedakan atas: Tidak terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan
koperasi (sebut jenis pertama). Terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut
jenis kedua). Ada 2 jenis proses produksi yaitu : Proses produksi terus-menerus (continuous
processes) dan Proses produksi terputus-putus (intermitten processes) Permasalahan atau kendala
dalam koperasi produsen:

1. Koperasi jarang peminatnya.

2. SDM (Sumber Daya Manusia).

3. Keterbatasan Modal.

4. Kurangnya tenaga profesional.

5. Adanya pemikiran limiting believe

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, pemakalah menyadari bahwa pemakalah tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan, karena tidak sempurna nya ilmu yang pemakalah miliki. Untuk itu
pemakalah mohon kritikan dan saran dari pembaca. Atas kritikan dan saran pemakalah ucapkan
banyak terimakasih.

19
LAMPIRAN
Beberapa dokumentasi dari produksi/produsen pentol,batagor dan tahu bakso.

20
DAFTAR PUSTAKA
http://googleweblight.com/?lite_url=http://susisusana96.blogspot.com/2014/12/koperasi-
produsen.html?m%3D1&ei=pT_ZaFbX&lc=id-

ID&s=1&m=967&host=www.google.co.id&ts=1477028843&sig=AF9Nednl9kNq-
hy8pyRnlcWX8ISFw8M5Cg

http://raidenmas.blogspot.co.id/2013/10/faktor-faktor-pendukung-dan-penghambat.html

21

Anda mungkin juga menyukai