Disusun Oleh :
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul STUDI KASUS KOPERASI
PRODUKSI/PRODUSEN ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah ekonomi koperasi . Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang sudi kasus koperasi tentang produksi/produksi bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada H. FIRDAUS S.E., M.M , selaku Dosen
Ekonomi Koperasi telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1. Latar Belakang.....................................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah...............................................................................................................................4
3. Tujuan Penulisan.................................................................................................................................5
4. Manfaat Penulisan...............................................................................................................................5
5. Metode Pengumpulan Data.................................................................................................................5
6. Metode Penelitian...............................................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................................................7
KAJIAN TEORI...............................................................................................................................................7
A. Koperasi Produsen...............................................................................................................................7
B. Manajemen.........................................................................................................................................7
C. Manajemen Produksi...........................................................................................................................8
D. Manajemen Keuangan........................................................................................................................9
BAB III........................................................................................................................................................11
PEMBAHASAN...........................................................................................................................................11
A. Pengertian Koperasi Produsen..........................................................................................................11
B. Sendi Dasar Koperasi.........................................................................................................................12
C. Permasalahan atau Kendala Dalam Koperasi Produsen....................................................................12
D. Solusi Permasalahan Koperasi Produsen...........................................................................................14
F. Cara Memproduksi Pentol, Batagor dan Tahu Bakso........................................................................16
BAB IV........................................................................................................................................................19
PENUTUP...................................................................................................................................................19
A. Kesimpulan........................................................................................................................................19
B. Saran..................................................................................................................................................19
LAMPIRAN.................................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti bahwa dalam
kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang
sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk
masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama,
melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotannya.
Koperasi produksi adalah koperasi yang terdiri atas orang-orang yang mampu
menghasilkan barang dengan maksud untuk memperlancar atau meningkatkan hasil produksi
mereka.
Koperasi produksi dapat memproduksi suatu barang seperti makanan siap saji anatara
lain seperti : pentol, batagor, dan tahu bakso. Makanan tersebut dijual dikoperasi PT Wijaya
Triutama Plywood Industry dan para konsumennya adalah para buruh pabrik yang bekerja
disana.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana Koperasi Produsen di Indonesia ?
4
c. Bagaimana solusi dan pendapat yang dihadapi Koperasi Produsen ?
3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
c. Untuk lebih mengetahui solusi dan pendapat yang dihadapi Koperasi Produsen.
4. Manfaat Penulisan
Manfaat dalam penyususnan makalah ini adalah :
c. Mahasiswa dapat mengetahui solusi dan pendapat yang dihadapi Koperasi Produsen.
d. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara memproduksi pentol,batagor dan tahu bakso ?
Yaitu teknik pengumpulan data dan atau menjaring data dengan mengamati subjek atau
objek penelitian secara cermat, detail, teliti dan sistematis.Dalam penelitian ini observasi
dilakukan di pentol mama nanda.
2. Dokumentasi
variable dengan menggunakan dokumen baik itu dokumen data atau tertulis seperti laporan,
transkrip, notulen, dan lain sebagainya Pada tahap ini peneliti mencatat data berupa laporan
5
penjualan pentol mama nanda, Dokumen ijin perusahaan, dan dokumen nota penjualan, dan
dokumen lainnya.
6. Metode Penelitian
Penelitian menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif
adalah metode penelitian yang digunakan unuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, Teknik pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi.
Sedangkan deskriptif adalah suatu metode untuk mendeskripsikan objek yang diteliti
dengan menggunakan data atau sampel yang telah dikumpulkan. Metode deskriptif memiliki
tujuan untuk menjelaskan kenyataan di lapangan secara apa adanya.
Jenis penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah jenis penelitian lapangan (field
research) yaitu peneliti melakukan penelitian dengan terjun langsung ke lapangan untuk
melakukan penelitian pada masalah yang diteliti. Jenis penelitian ini mengharuskan peneliti
menguraikan kondisi lapangan secara langsung.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Koperasi Produsen
Koperasi produksi / Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil
menengah (UKM) dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk
anggotanya. Atau dapat disederhanakan definisinya mengenai koperasi produksi menjadi
organisasi koperasi yang menghasilkan/membuat/menciptakan barang , jasa ataupun produk
yang dibutuhkan oleh anggota koperasi tersebut pada khususnya dan masyarakat luas pada
umumnya.
Koperasi produksi, yang berusaha untuk menggiatkan para aggotanya dalam menghasilkan
produk tertentu yang biasa diproduksinya serta sekaligus mengkoordinir pemasarannya, dengan
demikian para produsen akan memperoleh kesamaan harga yang wajar atau layak dan mudah
memasarkannya. Koperasi serba usaha, yang berusaha dalam beberapa macam kegiatan ekonomi
yang sesuai dengan kepentingan-kepentingan para anggotanya.
B. Manajemen
A. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah berbagai kegiatan pokok yang dilakukan oleh sebuah perusahaan
untuk terus mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya, untuk kemudian berkembang,
dan untuk mendapatkan laba atau keuntungan.
Pemasaran merupakan unsur yang cukup vital dari sebuah keberlangsungan usaha bisnis. Hampir
90% kesuksesan sebuah usaha bisnis sangat dipengaruhi oleh upaya marketing atau pemasaran.
Oleh karena itu lah dibutuhkan manajemen pemasaran beserta langkah-langkah kreatif yang
diambil sebagai bagian dari upaya strategi pemasaran. Sebuah manajemen pemasaran yang baik
adalah pemasaran yang mengedepankan konsep pemasaran yang berkualitas.
7
Di dalam sebuah konsep pemasaran sebagai bagian dari manajemen pemasaran, terdapat tiga
unsur penting yang harus selalu diperhatikan, yaitu:
3. Kepuasan konsumen
C. Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan
penggunaan sumber daya seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya alat dan
sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah
kegunaan suatu barang atau jasa.
Jenis-jenis proses produksi itu sangatlah banyak. Tetapi yang umum terdapat 2 jenis proses
produksi yaitu :
1. Proses produksi terus-menerus (continuous processes) adalah suatu proses produksi yang
mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam
perusahaan.
2. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes) adalah suatu proses produksi dimana
arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
5. Rancangan tugas.
1. Memaksimumkan nilai perusahaan, artinya manajemen harus mengahasilkan laba lebih besar
dari biaya modal yang digunakannya.
2. Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak boleh merusak
lingkungan alam,sosial, dan budaya.
9
3. Etika, artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di
lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.
1. Aktivitas penggunaan dana, aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
2. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber
dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk
aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara
bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya(tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai
tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari
pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia- bukan mesin – dan bukan semata
menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti
psikologi,sosiologi, dll. Unsur MSDM adalah manusia.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem
perencanaan,penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi
kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber
daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara
langsung sumber daya manusianya.
10
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Koperasi Produsen
Koperasi produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen (penghasil
barang). Proses produksi diselenggarakan pada rumah tangga/perusahaan anggota, atau dengan
kata lain pada rumah-tangga/perusahaan anggota kegiatan produksi dilakukan. Peralatan
produksi milik anggota (produsen). Pekerja pada rumah-tangga/ perusahaan anggota adalah
anggota keluarga sendiri dan/atau pekerja (buruh) yang digaji/diupah.
Koperasi produsen jenis pertama, kegiatan perusahaan koperasi lebih ditekankan pada
kegiatan pelayanan kepada anggota diantaranya:
1. Pengadaan bahan baku utama dan penolong, bahan bakar utama dan pelumas.
2. Memasarkan atau menerima pesanan produk anggota dari luar koperasi, mencari/pengadaan
atau sumber informasi pasar, penjadwalan kegiatan produksi anggota berdasarkan pesanan/
permintaan pasar agar tepat wakt
Koperasi produsen jenis kedua, terdapat unit kegiatan/proses produksi pada koperasi
disamping unit produksi anggota. Unit kegiatan produksi ini dapat berupa proses produksi di
awal, di tengah dan/atau di akhir. Di awal, bisa berbentuk pengolahan bahan baku utama. Di
tengah, pengerjaan barang setengah jadi dan Di akhir, bisa berupa merakit, pengendalian mutu
(grading/sortasi), pengolahan akhir, pengkemasan dll. Pada koperasi produsen jenis kedua ini,
11
pelayanan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan/pemahaman anggota mengenai
perkoperasian, meningkatkan kemampuan sumberdaya anggota, pemahaman anggota terhadap
mutu produk yang dihasilkan, waktu baku kerja, proses produksi dan lain-lain, tetap dilakukan
seperti jenis pertama.
1. Keanggotaan terpilih.
4. Menghindari resiko yang luas biasa. Paparan mengenai Sendi Dasar Koperasi dapat dibaca
pada judul tersendiri.
Sejauh ini koperasi jarang peminatnya dikarenakan ada asumsi yang berkembang dalam
masyarakat adalah kegagalan koperasi pada waktu yang lalu tanpa ada pertanggungjawaban
kepada masyarakat yang menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat tentang pengelolaan
koperasi. Dari sinilah perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang koperasi. Dengan
adanya sosialisasi diharapkan pengetahuan masyarakat tentang koperasi akan bertambah.
12
Masyarakat dapat mengetahui bahwa sebenarnya koperasi merupakan ekonomi rakyat yang
dapat mendongkrak kemakmuran yang merata. Sehingga mereka berminat untuk bergabung.
Sumber daya manusia yang dimaksud adalah pengurus koperasi. Seperti yang sering kita
jumpai pengurus koperasi biasanya mereka yang merupakan tokoh masyarakat sehingga dapat
dikatakan rangkap jabatan, kondisi seperti inilah yang menyebabkan ketidakfokusan terhadap
pengelolaan koperasi itu sendiri. Selain rangkap jabatan biasanya pengurus koperasi sudah lanjut
usia sehingga kapasitasnya terbatas, tidak memahami perkembangan. Perlu dilakukan
pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda melalui pendidikan agar mereka dapat
berpartisipasi dalam koperasi. Partisipasi merupakan faktor yang penting dalam mendukung
perkembangan koperasi. Partisipasi akan meningkatkan rasa tanggungjawab sehingga dapat
bekerja secara efisien dan efektif.
3. Pesaing
Pesaing merupakan hal yang tidak dapat kita elakkan lagi tetapi kita harus tau bagaimana
menyikapinya. Bila kita tidak peka terhadap lingkungan (pesaing) maka mau tidak mau kita akan
tersingkir. Bila kita tahu bagaimana menyikapinya maka koperasi akan surface dan dapat
berkembang. Dalam menanggapi pesaing kita harus mempunyai trik – trik khusus, trik – trik/
langkah khusus tersebut dapat kita lakukan dengan cara melalui harga barang/jasa, sistem kredit
dan pelayanan yang maksimum. Mungkin koperasi sulit untuk bermain dalam harga, tapi hal ini
dapat kita lakukan dengan cara sistem kredit, yang pembayarannya dapat dilakukan dalam waktu
mingguan ataupun bulanan tergantung perjanjian. Dengan adanya hal seperti ini diharapkan
dapat menarik perhatian masyarakat untuk menjadi anggota.
4. Keterbatasan Modal
Masalah modal pihak yang paling bersangkutan adalah pemerintah. Di sini pemerintah
yang memiliki modal cukup besar. Dengan pemberian modal koperasi dapat memperluas
usahanya sehingga dapat bertahan dan bisa berkembang. Selain pemerintah masyarakat
merupakan pihak yang tak kalah pentingnya, dimana mereka yang memiliki dana lebih dapat
menyimpan uang mereka dikoperasi yang nantinya dapat digunakan untuk modal koperasi.
13
5. Kurangnya tenaga profesional
Secara umum, limiting belive juga telah membelenggu perkembangan seluruh koperasi di
tanah air. Bayak orang tidak percaya bahwa koperasi bisa berkembang sebagai perusahaan yang
mampu menjamin kesejahteraan manajer atau karyawannya. Untuk itu, pemahaman tentang
koperasi sangat diperlukan dengn cara memberikan study oleh pemerintah.
Koperasi sulit berkembang solusi tepat untuk masalah itu dapat berupa memperbaiki
system kerja para pengurus dan anggota serta melakukan gerakan promosi koperasi di
lingkungan sekitar untuk mendukung langkah – langkah yang direncanakan ,setelah itu kita
mencari peluang peluang untuk mengembangkan koperasi dengan cara membuat proposal
14
rencana usaha untuk permintaan bantuan kepada pemerintah setempat agar rencana – rencana itu
didukung baik secara fisik maupun secara materi.
Solusi untuk masalah permodalan sangat berhubungan dengan point masalah kedua,
mungkin dapat diatasi dengan melakukan joint veture atau merge dengan perusahaan yang sama
bidang usahanya ,ataupun dengan sumber daya manusia yang dimaksud adalah pengurus
koperasi biasanya mereka – mereka yang merupakan tokoh masyarakat sehingga dapat dikatakan
rangkap jabatan, tetapi dapat berdampak juga bagi kelangsungan koperasi karena kondisi seperti
inilah yang menyebabkan ketidak fokusan terhadap pengelolaan koperasi itu sendiri, dengan
contoh walaupun diadakan rapat anggota untuk menyelesaikan masalah tetapi karena seseorang
mempunyai kuasa pasti menimbulkan rasa sungkan bagi yang lain untuk mengutarakan idenya
padahal idenya mungkin lebih bagus daripada seseorang yang punya memberi modal tersebut.
Selain rangkap jabatan biasanya pengurus koperasi sudah lanjut usia sehingga
kapasitasnya terbatas. Perlu dilakukan pengarahan tentang koperasi kepada generasi muda
melalui pendidikan agar mereka dadat berpartisipasi dalam koperasi. Partisipasi merupakan
faktor yang penting dalam mendukung perkembangan koperasi. Partisipasi akan meningkatkan
rasa tanggung jawab sehingga dapat bekerja secara efisien dan efektif.
1. Modal
Modal digunakan untuk membangun aset, pembelian bahan baku, rekrutmen tenaga
kerja, dan lain sebagainya untuk menjalankan kegiatan produksi. Modal bisa berasal dari dalam
anggota koperasi maupun dari luar anggota koperasi.
2. Tenaga Kerja.
Tenaga kerja dengan jumlah dan standar kualitas yang sesuai dengan kebutuhan suatu
produksi tentu akan membuat koperasi tersebut menjadi lancar dan mampu berkembang di masa
depan.
15
Pemasaran produk hasil keluaran produksi haruslah dikelola oleh orang-orang yang tepat
agar hasil produksi dapat terjual untuk mendapatkan keuntungan / profit yang diharapkan sebagai
pemasukan untuk pembiayaan kegiatan produksi berikutnya, memperluas pangsa pasar,
memberikan dividen kepada pemegang saham, membayar pegawai, karyawan, buruh, dan lain-
lain.
4. Teknologi
Dengan berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu akan dapat membantu koperasi
untuk dapat memproduksi dengan lebih efektif dan efisien serta mampu menciptakan dan
memproduksi barang-barang yang lebih modern dan berteknologi tinggi.
5. Pemerintah
Pemerintah adalah bagian yang cukup penting dalam perkembangan suatu koperasi
produksi karena segala peraturan dan kebijakan perkoperasian ditetapkan dan dilaksanakan oleh
pemerintah beserta aparat-aparatnya. Pemerintahan yang stabil mampu membantu perkembangan
koperasi baik dalam segi keamanan, kemudahan-kemudahan, subsidi, pemberian modal ringan,
dan sebagainya.
6. Dukungan Masyarakat
Semangat masyarakat untuk mau membangun daerah atau negaranya akan membantu
koperasi produksi di sekitarnya. Masyarakat yang cepat beradaptasi dengan pembangunan
koperasi baik di desa dan di kota akan sangat mendukung sukses suatu koperasi.
7. Kondisi Perekonomian
Pendapatan masyarakat yang baik dan tinggi akan meningkatkan daya beli masyarakat
untuk membeli produk koperasi produksi, sehingga efeknya akan sangat baik untuk
perkembangan perkoperasian.
16
Pentol merupakan makanan ringan / jajanan yang di modifikasi dari makanan bakso yang
memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa - Indonesia. Hal ini di tunjukkan dari istilah “bakso”
berasal dari kata Bak dan so dalam bahasa hokkien yang secara harfiah berarti “daging giling“
(Kuliner Indonesia, 2010)
Pentol di banjarmasin adalah makanan semua umur dan termasuk salah satu makanan
yang populer. Tidak heran jika penjual pentol menjamur dimana-mana, bahkan telah masuk mall,
ikut serta dalam acara food festival dan tak kehilangan peminatnya. Dengan perkembangan alat
transportasi yang semakin pesat.
: Yang pertama tama siapkan 9kg daging ayam dan 1kg daging sapi untuk campuran, jadi total
10kg, lalu tepung tapioka dan tepung Aren , Bawang Putih Goreng danBawang Merah
Goreng , Kecap manis 250ml 1bungkus, royco sapi, garam, da veksin secukupnya lalu semua
digiling menjadi satu adonan yang lembut , apabila sudah bentuk adonan menggunakan tangan
dan sendok menjadi bentuk bulat lalu rebus hingga matang.
Batagor
: Ambil kulit Pangsit lalu masukkan sedikit adonan yang sama kedalamnya terus tutup hingga
berbentuk bunga yng mekar setelah selesai Goreng hingga matang.
Tahu bakso
: Siapkan tahu empong namanya karena tahu tersebut tidak memiliki isi atau bisa disebut
kopong/ kosong, masih dengan adonan yang sama potong tahu jadi dua dan masukkan adonan
tersebut lalu kurus hingga matang dan apabila sudah matang Siapkan Tepung yang sudah
dibumbui masukkan air dan aduk hingga merata dan agak sedikit ketal. Lalu masukkan tahu
terus Goreng hingga matang
17
a. Untuk kendala saat ini adalah ada bahan baku yang harganya naik, seperti bahan-bahan pokok
yaitu daging yang harga sangat mahal.
b. kendala dari adonan yang cepat membeku dan akhirnya tidak bisa digunakan karena asam, dan
adonan tidak bisa bertahan lama.
4. solusi d Solusi
a. Dengan memvariasi cemilan tersebut seperti halnya awalnya Yang Tidak Ada Tahu Bakso
menjadi ada sekarang. Dan terpaksa mengurangi porsi cemilan yang awalnya misalkan 40
Bungkus perhari menjadi 20 Bungkus perhari kendala saat pembuatan pentol, batagor,tahu baso
dan pemasarannya.
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Koperasi produksi adalah koperasi yang terdiri atas orang-orang yang mampu menghasilkan
barang dengan maksud untuk memperlancar atau meningkatkan hasil produksi mereka. Koperasi
produsen adalah koperasi yang beranggotakan para produsen (penghasil barang). Proses produksi
diselenggarakan pada rumah tangga/perusahaan anggota, atau dengan kata lain pada rumah-
tangga/perusahaan anggota kegiatan produksi dilakukan. Peralatan produksi milik anggota
(produsen). Pekerja pada rumah-tangga/ perusahaan anggota adalah anggota keluarga sendiri
dan/atau pekerja (buruh) yang digaji/diupah. Koperasi produsen berdasarkan tempat kegiatan
produksi dilakukan dibedakan atas: Tidak terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan
koperasi (sebut jenis pertama). Terdapat unit kegiatan produksi pada perusahaan koperasi (sebut
jenis kedua). Ada 2 jenis proses produksi yaitu : Proses produksi terus-menerus (continuous
processes) dan Proses produksi terputus-putus (intermitten processes) Permasalahan atau kendala
dalam koperasi produsen:
3. Keterbatasan Modal.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, pemakalah menyadari bahwa pemakalah tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan, karena tidak sempurna nya ilmu yang pemakalah miliki. Untuk itu
pemakalah mohon kritikan dan saran dari pembaca. Atas kritikan dan saran pemakalah ucapkan
banyak terimakasih.
19
LAMPIRAN
Beberapa dokumentasi dari produksi/produsen pentol,batagor dan tahu bakso.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://googleweblight.com/?lite_url=http://susisusana96.blogspot.com/2014/12/koperasi-
produsen.html?m%3D1&ei=pT_ZaFbX&lc=id-
ID&s=1&m=967&host=www.google.co.id&ts=1477028843&sig=AF9Nednl9kNq-
hy8pyRnlcWX8ISFw8M5Cg
http://raidenmas.blogspot.co.id/2013/10/faktor-faktor-pendukung-dan-penghambat.html
21