Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS IMPLEMENTASI BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN DARI

PRODUK STARBUCKS COFFEE

Disusun untuk menyelesaikan Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2022/2023

Disusun oleh:
Nama: Inas Rahmania
NIM: 2042620089
Kelas/No Absen: 3D/09

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK NEGERI MALANG
PROGRAM STUDI DIV MANAJEMEN
PEMASARAN JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
DESEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan karya tulis yang berjudul Analisis Impelentasi Bauran Komunikasi Pemasaran
dari Poduk Starbucks tepat waktu.

Karya tulis Analisis Impelentasi Bauran Komunikasi Pemasaran dari Poduk Starbucks disusun
guna memenuhi tugas pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia di Politeknik Negari Malang. Selain
itu, penulis juga berharap agar karya tulis ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
bauran komunikasi pemasaran.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu selaku guru mata
pelajaran/dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan karya tulis ini. Penulis menyadari karya
tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
penulis terima demi kesempurnaan karya tulis ini.

Penulis,
Inas Rahmania

i
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................iv
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH...................................................................................1
1.2 TUJUAN PENULISAN......................................................................................................1
1.3 MANFAAT PENULISAN..................................................................................................1
BAB II..............................................................................................................................................3
LANDASAN TEORI...................................................................................................................3
2.1 KOMUNIKASI PEMASARAN........................................................................................3
2.2 BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN.......................................................................3
2.2.1 PERIKLANAN.............................................................................................................4
2.2.2 PERSONAL SELLING................................................................................................4
2.2.3 SALES PROMOTION.................................................................................................4
2.2.4 PUBLISITAS...............................................................................................................5
2.2.5 DIRECT MARKETING...............................................................................................5
BAB III............................................................................................................................................7
PEMBAHASAN..........................................................................................................................7
3.1 PROFIL PERUSAHAAN STARBUCKS COFFEE..........................................................7
3.2 ANALISIS IMPLEMENTASI PERIKLANAN PRODUK STARBUCKS COFFEE.....10
3.3 ANALISIS IMPLEMENTASI PERSONAL SELLING PRODUK STARBUCKS COFFEE
11
3.4 ANALISIS IMPLEMENTASI SALES PROMOTION PRODUK STARBUCKS COFFEE
12
3.5 ANALISIS IMPLEMENTASI PUBLISITAS PRODUK STARBUCKS COFFEE.......13
3.6 ANALISIS IMPLEMENTASI DIRECT MARKETING PRODUK STARBUCKS COFFEE
14
BAB IV..........................................................................................................................................15

ii
PENUTUP..................................................................................................................................15
4.1 KESIMPULAN.................................................................................................................15
4.2 SARAN.............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Elements of The Promotional Mix.................................................................................3


Gambar 2. Produk Starbucks Coffee...............................................................................................9
Gambar 3. Merchandise...................................................................................................................9
Gambar 4. Gerai Starbucks..............................................................................................................9
Gambar 5. Billboard dan Instagram...............................................................................................11
Gambar 6. Interaksi barista............................................................................................................11
Gambar 7. Sales Promotion...........................................................................................................12
Gambar 8. Event Starbucks...........................................................................................................14
Gambar 9. E-mail dan Line Starbucks...........................................................................................14

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Setiap perusahaan melakukan kegiatan promosi produk atau jasanya dengan tujuan agar
adanya feedback yang baik berupa hubungan jangka panjang dengan konsumennya. Namun
untuk mewujudkan impian tersebut, tentunya perusahaan harus membuat sebuah strategi
komunikasi pemasaran agar produk atau jasanya menjadi brand top of mind dibenak
konsumen. Strategi komunikasi pemasaran atau yang biasa disebut dengan bauran promosi
ini meliputi periklanan, promosi penjualan, personal selling, public relation, direct marketing
maupun pemasaran via internet. Perannya sangat vital mengingat peran komunikasi dalam
memfasilitasi hubungan saling menguntungkan antara perusahaan dengan pelanggan.Berkat
perkembangan ilmu pemasaran, tujuan komunikasi kini tak lagi terbatas untuk mendorong
pembelian pertama, namun juga memastikan kepuasan paska pembelian sehingga
meningkatkan kemungkinan terjadinya pembelian secara berulang dan pelanggan tersebut
menjadi pelanggan yang loyal (loyalitas konsumen).
Penelitian ini akan mengambil salah satu perusahaan yang menerapkan bauran promosi
yaitu Starbucks Coffee Indonesia. Starbucks Coffee masuk ke negeri Indonesia pada tahun
2000 dengan membuka gerai pertamanya di Plaza Indonesia, Jakarta. Perusahaan ini
mewakilkan lisensi dan pengelolaan bisnis di tanah air kepada PT. Sari Coffee Indonesia.
Starbucks Coffee melakukan beberapa bentuk komunikasi pemasaran dalam menawarkan
produk yang dimilikinya kepada konsumen dan calon konsumennya, terutama dalam
mempromosikan produk-produknya.

1.2 TUJUAN PENULISAN

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bauran komunikasi pemasaran
apa saja yang sudah dilakukan oleh perusahaan Starbucks Coffee Indonesia.

1.3 MANFAAT PENULISAN

1
Penelitian ini di harapkan dapat digunakan sebaik mungkin oleh pihak yang membutuhkan
sebagai referensi, maka penulis memaparkan manfaat penelitian ini sebagai berikut:
1. Aspek Teoritis
Penelitiaan ini dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuanyang bermanfaat serta
masukan untuk Starbucks Coffee.
2. Aspek Praktis
Penelitian ini akan memberikan informasi berharga bagi Starbucks Coffee Indonesia
dalam meningkatkan strategi komunikasi pemasaran Starbucks yang ingin dilakukan
kedepannya.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 KOMUNIKASI PEMASARAN

Komunikasi merupakan sebuah proses sosial yang terjadi antara paling sedikit dua
orang dimana seseorang mengirimkan sejumlah simbol tertentu kepada orang lain
(Kennedy dan Soemanagara, 2006: 4). Sedangkan menurut Kotler (2004: 5) pengertian
pemasaran adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan
laba. Dari kedua defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian komunikasi
pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan
kepada konsumen dan pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai
saluran yang dapat dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahap perubahan, yaitu:
perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang dikehendaki.

2.2 BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN

Bauran promosi (promotion mix), juga disebut bauran komunikasi pemasaran


(marketing communication mix) perusahaan merupakan paduan spesifik iklan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat/publikasi, penjualan personal, dan sarana pemasaran
langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara
persuasif dan membangun hubungan pelanggan (dalam Kotler dan Armstrong, 2006 :
116). Sedangkan menurut George dan Michael Belch, tidak berbeda jauh yaitu Iklan,
Internet, Pemasaran Langsung, Promosi Penjualan, Publikasi / Humas, dan Penjualan
Personal.

Gambar 1. Elements of The Promotional Mix

3
Namun teori Bauran Komunikasi Pemasaran ini merupakan breakdown dari teori
Komunikasi Pemasaran. Marketing communications (Komunikasi Pemasaran)
merupakan salah satu organ vital dalam perusahaan. Hal ini disebabkan oleh peranan
komunikasi yang tidak hanya pendukung transaksi dengan menginformasikan,
membujuk, mengingat dan membedakan produk, tetapi juga menawarkan sarana
pertukaran itu sendiri (Setiadi, 2003: 250).

2.2.1 PERIKLANAN
Definisi iklan menurut American Marketing Association setiap bentuk
komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang
dibayar oleh satu sponsor yang diketahui (dalam Morissan, 2010 : 17). Adapun
maksud „dibayar‟ pada definisi tersebut menunjukkan fakta bahwa ruang atau waktu
bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud kata „nonpersonal‟
berarti suatu iklan melibatkan media massa (TV, radio, majalah, koran) yang dapat
mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan.

2.2.2 PERSONAL SELLING


Penjualan personal, yaitu suatu bentuk komunikasi langsung antara seorang
penjual dengan calon pembelinya (person to person communications). Dalam hal ini,
penjual dapat berupaya untuk membantu atau membujuk calon pembeli untuk
membeli produk yang ditawarkan. Tidak seperti iklan ataupun pemasaran langsung,
penjualan personal melibatkan kontak langsung antara penjual dan pembeli, baik
secara tatap muka ataupun melalui alat telekomunikasi seperti telepon. Melalui
interaksi secara langsung ini, maka pihak penjual dapat melihat 23 dan
mendengarkan tanggapan atau respon pembeli. Sehingga memungkinkan pihak
penjual menyesuaikan pesan berdasarkan kebutuhan khusus atau situasi khusus
calon pembeli. Penjualan personal juga dapat ditujukan kepada calon pembeli yang
dinilai paling potensial dan paling prospektif untuk menjadi pelanggan di masa
depan.

2.2.3 SALES PROMOTION


Promosi penjualan adalah sebuah usaha untuk menyebarluaskan atau menawarkan
sebuah produk atau jasa dengan tujuan menarik para calon konsumen untuk

4
membelinya. Sebuah bisnis usaha atau sebuah distributor akan mendapatkan angka
penjualan dengan adanya sebuah promosi tepat yang dijalankan dengan baik dan
benar. Promosi penjualan terdiri dari berbagai kegiatan promosi, antara lain peragaan
penjualan, kontes, pemberian sampel, displai titik pembelian, pemberian insentif, dan
kupon. Pengeluaran promosi penjualan pada prinsipnya lebih besar daripada
pengeluaran periklanan.

2.2.4 PUBLISITAS
Publisitas mengacu pada komunikasi nonpribadi mengenai suatu organisasi,
produk, jasa, atau ide, tidak langsung dibayar, di identifikasi berjalan di bawah
sponsor (Blech and Belch, 2004 : 24). Ini biasanya datang dalam bentuk berita,
editorial, atau pengumuman tentang organisasi atau produk dan jasa. Seperti iklan,
publisitas melibatkan komunikasi nonpersonal kepada khalayak massa, tapi tidak
seperti iklan, publisitas tidak langsung dibayar oleh perusahaan. Perusahaan atau
organisasi berusaha untuk mendapatkan media untuk meliput atau menjalankan
cerita yang menguntungkan pada produk, layanan, penyebab, atau peristiwa untuk
mempengaruhi kesadaran, pengetahuan, pendapat, dan perilaku.

2.2.5 DIRECT MARKETING


Pemasaran langsung atau direct marketing adalah upaya perusahaan / organisasi
untuk berkomunikasi secara langsung dengan calon pelanggan sasaran dengan
maksud untuk menimbulkan tanggapan langsung dan/atau transaksi penjualan.
Pemasaran langsung bukanlah sekedar kegiatan mengirim surat (direct mail) dan
mengirim katalog perusahaan kepada pelanggan atau calon pelanggan. Pemasaran
langsung juga mencakup berbagai aktivitas termasuk pengelolaan database (database
management), penjualan langsung (direct selling), telemarketing dan iklan tanggapan
langsung. Dengan berbagai saluran media komunikasi seperti mengirim surat
langsung kepada pelanggan atau calon pelanggan melalui internet, media cetak, dan
media penyiaran. Instrumen penting dalam pemasaran langsung adalah iklan
tanggapan langsung atau direct response advertising yaitu iklan di mana suatu
produk yang dipromosikan 20 melalui media massa meminta atau mendorong
konsumen untuk membeli produk bersangkutan langsung kepada pembuatnya.
Namun juga terdapat pengeluaran dana yang cukup besar setiap tahun untuk
5
mengembangkan dan memelihara database dan pendanaan telemarketing.
Kenyamanan yang dirasakan konsumen saat berbelanja melalui website dan
melakukan pemesanan melalui surat, telepon, atau internet menjadi pendorong
pertumbuhan pemasaran langsung ini secara signifikan.

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PROFIL PERUSAHAAN STARBUCKS COFFEE

Starbucks Corporation adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat yang
bermarkas di Seattle, Washington. Starbucks adalah perusahaan kedai kopi terbesar di dunia,
dengan 15.012 kedai di 44 negara.Starbucks menjual kopi, minuman panas berbasis espresso,
minuman dingin dan panas lainnya, makanan ringan, serta cangkir dan bijih kopi. Melalui divisi
Starbucks Entertainment dengan merek Hear Music, perusahaan ini juga memasarkan buku,
musik, dan film.

Sejak pertama kali dibuka di Seattle, Starbucks tumbuh dengan sangat cepat. Pada tahun
1990-an, Starbucks banyak membuka kedai baru. Pertumbuhan ini terus berlanjut sampai tahun
2000-an. Pada akhir maret 2008, Starbucks telah memiliki 16.226 kedai, 11-434 diantara berada
di Amerika Serikat.

Dengan pembukaan sekitar lima gerai per hari diseluruh dunia. Starbucks sedang menjadi
salah satu merek yang paling dikenal di dunia. Dalam satu minggu di Oktober 2011, Starbucks
membuka gerai-gerai baru di Bahrain, Cina, Jerman, Jepang, Filipina, Saudi Arabia, Taiwan,
Inggris, dan Dubai.

Sukses Starbucks sebagian besar dicapai melalui pengiklanan dari mulut ke mulut, dan
hal ini membuat namanya menjadi kata yang populer.Pada tahun 2004, Starbucks meraih catatan
1,344 toko di seluruh dunia.Sejarah Starbucks menunjukkan bagaimana sebuah tokokopi
regional berskala kecil, penjual biji kopi, menjadi sebuah perusahaan internasional dengan lebih
dari 9.000 lokasi di 34 negara yang melayani 20 juta pelanggan lebih dalam waktu seminggu.

Di Indonesia pemegang lisensi Starbucks Coffee International adalah PT. Sari Coffee
Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT. Mitra Adiperkasa Tbk. Gerai Starbucks pertama
di buka di Plaza Indonesia, Jakarta 17 mei 2002.

7
Garis waktu untuk Starbucks Coffee® Indonesia

2002 Starbucks membuka gerai pertamanya di Plaza Indonesia, Jakarta dan flagship
pertamanya di Plaza Senayan, Jakarta. Toko pertama di Surabaya juga dibuka di
Tunjungan Plaza 4.
2003 Starbucks membuka gerai bandara pertama di Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta,
Cengkareng dan gerai Bali pertama di Hard Rock Hotel Bali.
2004 Starbucks membuka toko 24 jam pertamanya di Skyline Building Thamrin. Sebagai
bagian dari komitmennya untuk terus berinovasi, Starbucks memperkenalkan WiFi ke
tokonya untuk pertama kalinya. Starbucks juga membuka gerai pertamanya di Sumatera
di Sun Plaza Medan dan menyelenggarakan Kompetisi Duta Kopi
pertama.
2005 Starbucks membuka gerai drive-thru pertamanya di Asia Tenggara di KM 19 Cikampek.
2006 Starbucks menyelenggarakan Kompetisi Duta Kopi ke-2 dan membuka gerainya di Margo
City Depok dan Botani Square Bogor.
2007 Starbucks membuka gerai keempatnya di Surabaya, yaitu di Tunjungan Plaza 3 dan gerai
keempat di Bandung di Mal Paris van Java Mal. Gerai pertama di Yogyakarta juga dibuka
di Ambarukmo Plaza. Layanan drive-thru kedua dibuka di KM 13,5, Serpong.
2008 Di awal Januari, Starbucks membuka gerai ke-61 di Pacific Place.
2009 Starbucks membuka Terminal 3 - toko Bandara Soekarno Hatta dan toko pertama di
Balikpapan.
2010 Starbucks membuka tokonya di Bandara Internasional Juanda, Surabaya dan menambah
satu kota lagi yaitu Semarang. Starbucks membuka toko ke-90 di Sogo Central Park.
2011 Starbucks membuka gerai drive-thru yang kelima di Rest Area KM 97. Batam menjadi
kota ke-9 bagi Starbucks dengan gerai yang berlokasi di Mega Mall Batam dan kemudian
disusul oleh Makassar sebagai kota ke-10 dengan gerai pertama yang terletak di Mall Ratu
Indah. Starbucks membuka gerai ke-100 di Universitas Indonesia dan membuka gerai ke-
111 pada 11-11-11 di UOB Plaza, Jakarta.
2012 Starbucks memasuki kota ke-11nya dengan dibukanya Starbucks Solo Paragon di Solo
kemudian disusul oleh kota ke-12 dengan gerai pertama di Palembang yaitu di Mall
Palembang Indah.

Misi dan Nilai Kami

MISI KITA
Untuk menginspirasi dan memelihara jiwa manusia — satu orang, satu cangkir dan satu
lingkungan pada satu waktu.

NILAI KITA
Dengan mitra kami, kopi kami, dan pelanggan kami sebagai inti, kami menjunjung nilai-nilai ini:
 Menciptakan budaya kehangatan dan rasa memiliki, di mana semua orang disambut.

8
 Bertindak dengan keberanian, menantang status quo dan menemukan cara baru untuk
mengembangkan perusahaan kita dan satu sama lain.
 Hadir, terhubung dengan transparansi, martabat dan rasa hormat.
 Memberikan yang terbaik dalam semua yang kita lakukan, meminta pertanggungjawaban diri
untuk hasil.
Kami didorong oleh kinerja, melalui lensa kemanusiaan.

Gambar 2. Produk Starbucks Coffee

Gambar 3. Merchandise

Gambar 4. Gerai Starbucks

9
3.2 ANALISIS IMPLEMENTASI PERIKLANAN PRODUK STARBUCKS COFFEE

Pada awalnya, Starbucks tidak pernah melakukan strategi pemasaran yang konvensional,
seperti melakukan pemasangan billboard, pembuatan flyer hingga membuat iklan di tv.
Semuanya mulai berubah ketika Starbucks go internasional, tepatnya pada pada tahun 2007.

Jumlah tersebut terus bertambah seiring semakin banyaknya cabang mereka di seluruh
dunia. Pada tahun 2018 lalu, mereka mengeluarkan uang mencapai 260 juta dollar untuk
melakukan pemasaran di seluruh dunia. Hasilnya, Starbucks semakin terkenal dan cabang
mereka terus bertambah, termasuk di Indonesia.

Lebih lanjut, mereka tidak hanya membuat iklan secara konvensional melainkan juga
merambah ke dunia digital. Di Instagram, mereka mempunyai pengikut kurang lebih 18 juta
dengan beragam konten yang menarik. Mereka menggunakan beberapa jenis konten, mulai dari
produk branding, testimonial hingga kampanye tertentu.

Tak hanya itu, Starbucks juga membranding diri mereka di beberapa sosial media lain,
seperti Facebook dan Twitter dalam bentuk tulisan. Dari sisi visual, mereka juga melakukan
strategi pemasaran menggunakan Youtube.

Starbucks menggunakan iklan dan berita dalam mempromosikan produk Starbucks. Iklan
dan berita yang digunakan Starbucks yaitu dengan cara above the line melalui media online dan
cetak. Iklan ini menyasarkan pada penduduk lokal, nasional maupun kalangan ekspatriat
mancanegara. Pada media online, produk ini di promosikan melalui lebih dari 46 situs website
berita. Starbucks juga mempromosikan ini melalui sosial media seperti Facebook Starbucks
Indonesia, Instagram @starbucksindonesia, Official Line Starbucks Indonesia, dan website
starbucks.co.id. Pada media cetak, Starbucks mempromosikan program ini melalui beberapa
majalah dan koran. Starbucks juga mengiklankan program ini melalui standing banner dan baliho
(Setiawan, 2020)

10
3.3 ANALISIS IMPLEMENTASI PERSONAL SELLING PRODUK
STARBUCKS COFFEE

Terdapat beberapa metode personal selling yang dilakukan oleh Starbucks Coffee, yaitu
salah satunya dengan menerapkan interaksi langsung antara barista atau karyawan dengan
pembeli. Penjualan personal terkait dengan adanya program “Starbucks Greener Nusantara”
yaitu Starbucks mengedukasi baristanya untuk melakukan personal selling sesuai dengan SOP
(Dwipayana, 2020). Dimana barista berkomunikasi secara langsung kepada pelanggan dan
memberi pemahan terkait program ini (Dwipayana, 2020). Barista menyarankan pelanggan untuk
menggunakan tumbler atau botol minuman pribadi agar dapat mengurangi jumlah sampah
(Dwipayana, 2020). Selain itu, barista juga menyarankan pelanggan untuk menggunakan
material ‘For Here’ seperti gelas, mug dan piring yang telah disediakan (Dwipayana, 2020).
Untuk minuman takeaway, barista menyarankan kepada pelanggan untuk menggunakan
strawless lid daripada paper straw, karena tentunya akan lebih efektif mengurangi jumlah
sampah. “Untuk pengenalan program ini, kita hanya perlu menumbuhkan kebiasaan dari
customer untuk tidak menggunakan straw sekali pakai dan mengajak mereka untuk
menggunakan botol minuman sendiri” (Dwipayana, 2020).

11
Gambar 6. Interaksi barista
3.4 ANALISIS IMPLEMENTASI SALES PROMOTION PRODUK STARBUCKS
COFFEE

Promosi Penjualan yang digunakan Starbucks Coffee dalam bentuk komunikasi


pemasaran khususnya kepada remaja dapat dikatakan mampu meruntuhkan loyalitas
konsumen remaja terhadap produk kopi lain dikarenakan promosi penjualan yang dilakukan
oleh Starbucks Coffee adalah hal yang unik dan sesuai dengan pasara konsumen remaja.

Dalam promosi ini, Starbucks memiliki promosi BYOT (Bring Your Own Tumbler),
yaitu sebuah promosi untuk para customer Starbucks yang membeli minuman dengan tumbler
atau botol minumannya sendiri dimana Starbucks memberikan diskon 50% untuk minuman
setiap bulan pada tanggal 22 dan diskon lima ribu rupiah untuk minuman setiap harinya
(Setiawan, 2020). Starbucks juga mengeluarkan promosi World Environment Day atau Tumbler
Day, yaitu diskon untuk pembelian merchandise seperti tumbler, sehingga customer dapat
membawa tumblernya sendiri saat membeli minuman, dengan kata lain akan membantu
pengurangan jumlah sampah plastik serta untuk mendukung program “Starbucks Greener
Nusantara” (Setiawan, 2020). Pada program ini Starbucks juga memproduksi reusable cup yaitu
berupa tumbler berbentuk seperti cup takeaway yang harganya lebih terjangkau dari tumbler
Starbucks pada umumnya.

Gambar 7. Sales Promotion

12
3.5 ANALISIS IMPLEMENTASI PUBLISITAS PRODUK STARBUCKS COFFEE

Fungsi hubungan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan Starbucks Coffee yaitu
menjadi sponsor berbagai event yang diadakan oleh sekolah, maupun kampus. Meskipun
kebijakan Starbucks Coffee untuk menentukan apakah akan menjadi sponsor acara atau tidak
merupakan kebijakan Starbucks Coffee pusat akan tetapi pelaksanaanya tetap dilaksanakan oleh
Starbucks Coffee regional. Selain itu Starbucks Coffee melakukan fungsi hubungan masyarakat
melalui customer care yang bisa diakses di official website Starbucks Coffee.

Selain itu, publikasi yang dilakukan untuk menyebarluaskan informasi mengenai


Starbucks Coffee dan juga mengenai program Starbucks Card adalah melalui website
Starbucks Coffee Indonesia, e-mail, dan juga melalui media sosial Starbucks Coffee.
Public Relations juga merancang acara tertentu yang dipilih dalam jangka waktu, tempat, dan
objek tertentu yang secara khusus untuk mempengaruhi publik.

Dalam mendukung program “Starbucks Greener Nusantara”, Starbucks Indonesia


melakukan beberapa kegiatan kehumasan, untuk dikenal sebagai perusahaan yang ramah
lingkungan. Selain mengajak customer untuk menggunakan tumbler sendiri atau ‘For Here’ mug
dan gelas, agar dikenal sebagai perusahaan yang ramah lingkungan Starbucks juga berpartisipasi
dalam gerakan Earth Hour (Setiawan, 2020). Earth Hour yaitu kegiatan global yang diadakan
oleh World Wide Fund for Nature (WWF) setiap hari Sabtu akhir Maret pertahun. Gerakan ini
bertujuan untuk menyelamatkan bumi dengan mematikan listrik selama satu jam (Setiawan,
2020). Starbucks juga mengedukasi dan memberi pelatihan kepada baristanya untuk dapat
memaksimalkan kualitas pelayanan. Barista yang telah mengikuti pelatihan kemudian melakukan
sertifikasi, sehingga hal yang telah dipelajari dapat dengan resmi dipraktekan. Starbucks
memfokuskan pada kualitas produk, kepuasan pelanggan dan customer experience, sehingga hal
ini dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.

13
Gambar 8. Event Starbucks

3.6 ANALISIS IMPLEMENTASI DIRECT MARKETING PRODUK STARBUCKS


COFFEE

Pemasaran langsung yang dilakukan oleh Starbucks Coffee kepada konsumen remaja
yaitu dengan mengirim email dan melalui line yang akan dikirim oleh pihak Starbucks Cofee
bagi para konsumen setianya yang berisi tentang informasi seputar promo-promo Starbucks
Coffee. Setiap konsumen yang mengaktifkan Starbucks card, maka email para konsumen akan
otomatis terdeteksi didalam server Starbucks Coffee, dari situlah Starbucks Coffee bisa
memanfaatkan pemasaran langsung dengan cara mengirim email kepada konsumen setianya.

Gambar 9. E-mail dan Line Starbucks

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa Starbucks Coffee telah menerapkan bauran
komunikasi pemasaran berupa periklanan, personal selling, sales promotion, publisitas, dan
direct marketing. Periklanan yang digunakan Starbucks yaitu dengan cara above the line melalui
media online dan cetak. Iklan ini menyasarkan pada penduduk lokal, nasional maupun kalangan
ekspatriat mancanegara. Pada media online, produk ini di promosikan melalui lebih dari 46 situs
website berita. Pada media cetak, Starbucks mempromosikan program ini melalui beberapa
majalah dan koran. Starbucks juga mengiklankan program ini melalui standing banner dan baliho
(Setiawan, 2020). Personal selling yang dilakukan Starbucks adalah mengedukasi barista untuk
menumbuhkan kebiasaan kepada pelanggan agar terbiasa membawa tumbler sendiri dan
memakai strawless lid. Sales promotion yang dilakukan dalam promosi ini, Starbucks memiliki
promosi BYOT (Bring Your Own Tumbler), yaitu sebuah promosi untuk para customer
Starbucks yang membeli minuman dengan tumbler atau botol minumannya sendiri dimana
Starbucks memberikan diskon 50% untuk minuman setiap bulan pada tanggal 22 dan diskon
lima ribu rupiah untuk minuman setiap harinya (Setiawan, 2020). Publisitas yang dilakukan oleh
Starbucks yakni berpartisipasi dalam gerakan Earth Hour, menjalin hubungan baik dengan
berbagai media dan para selebriti serta infulencer, dan memberikan pelatihan kepada baristanya
agar timbul kepuasan pelanggan dan customer experience. Direct marketing yang dilakukan oleh
Starbucks Coffee kepada konsumen remaja yaitu dengan mengirim email dan melalui line yang
akan dikirim oleh pihak Starbucks Coffee bagi para konsumen setianya yang berisi tentang
informasi seputar promo-promo Starbucks Coffee.

4.2 SARAN

Dalam melaksanakan strategi Public Relations, terdapat kekurangan pemberitaan di


media elektronik seperti TV maupun radio. Saran untuk Starbucks Coffee dalam melakukan
penyebaran informasi mengenai event promo sebaiknya lebih merata baik melalui media cetak,
maupun elektronik. Kemudian saran lainnya adalah pemberian informasi mengenai promo

15
Starbucks Card harus lebih tersinkronisasi lagi dari kantor pusat kepada masing- masing toko
dan juga kepada konsumen.

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat berguna bagi pihak yang melakukan
penelitian dengan topik yang sama. Untuk itu, perlu adanya antusiasme dari kalangan akademisi
untuk melakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam lagi agar mendapat informasi yang
lebih banyak lagi

16
DAFTAR PUSTAKA

Store Events & Entertainment | Starbucks Coffee Company. (2016). Starbucks Coffee
Company. https://www.starbucks.co.id/coffeehouse/store-events
STRATEGI PUBLIC RELATIONS STARBUCKS COFFEE DALAM MENINGKATKAN BRAND
LOYALTY MELALUI PROGRAM STARBUCKS CARD (STUDI KASUS DI STARBUCKS
COFFEE LA PIAZZA) - PDF Free Download. (2010). Docplayer.Info.
https://docplayer.info/51116028-Strategi-public-relations-starbucks-coffee-dalam-
meningkatkan-brand-loyalty-melalui-program-starbucks-card-studi-kasus-di-starbucks-
coffee-la-piazza.html
· Web viewJURNAL STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN STARBUCKS COFFEE DALAM

MENARIK KONSUMEN - [Download DOCX]. (2018). Fdokumen.com; fdokumen.com.


https://fdokumen.com/download/d1215068docx-web-viewjurnal-strategi-komunikasi-
pemasaran-starbucks-coffee
(Yazid et al., 2014)Yazid, M., Bastianudin, A., Saputra, T., Triatmojo, S., Pertiwiningrum, A.,
Perdana, D. A., Ebrianto, A. L., Sari, T. I., Sumatera, K., Darmanto, A., Soeparman, S.,
Widhiyanuriawan, D., Khaerunnisa, G., Rahmawati, I., Putri, A., Salahuddin, N. S., Gumay,
M. G., Wisudawati, N., Gustiar, F., … Rahardjo, S. (2014). bab I,IV, daftar pustaka. Jurnal
Teknologi Kimia Dan Industri, 2(1), 1–7. https://www.scopus.com/inward/record.uri?eid=2-
s2.0- 33645547325%7B&%7DpartnerID=40%7B&
%7Dmd5=5c937a0c35f8be4ce16cb39238125
6da%0Ahttp://jtk.unsri.ac.id/index.php/jtk/article/view/4/6%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.b
iortech.2008.12.046%0Ahttp://dx.doi.org/10

Strategi Pemasaran: Cara Starbucks Menjual Kopi dengan Harga Mahal Tapi Laku di Pasaran.
(2019, October 28). Paper.Id Blog. https://www.paper.id/blog/headline/strategi-
pemasaran-starbucks/

17

Anda mungkin juga menyukai