Anda di halaman 1dari 17

INTERPERSONAL KOMUNIKASI BISNIS

PRESENTASI BISNIS PROFIL PERUSAHAAN PT HM SAMPOERNA TBK.

Oleh

ADITIYA IRDAM D 1402142127

BAGAS MAULANA IQBAL 1402140013

FIRDA HASNAH FADILAH 1402144219

HABIBUL IQBAL 1402140019

IMAM MALIKI 1402144043

IVAN DWI NUGRAHA 1402144187

AK-38-01

TELKOM UNIVERSITY

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan YME, karena dengan rahmat dan
hidayahNya tim penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Interpersonal Komunikasi
Bisnis ini sebagaimana mestinya dan pada waktu yang diharapkan.

Tugas ini dibuat guna sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan analisis dan minat baca
mahasiswa sehingga mahasiswa dapat menganalisis sebuah perusahaan dan
mempresentasikannya sebagai salah satu aspek penilaian dalam tugas ini. Penulis
mengharapkan agar mahasiswa dapat memahami isi dari tugas ini.

Namun demikian penulis sampaikan terima kasih atas perhatiannya kepada pembaca tugas ini.
Penulis menyadari keterbatasan dalam penyusunan tugas ini. Untuk itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis butuhkan demi penyempurnaan tugas kedepan.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
1.3. TUJUAN PENULISAN .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
Sekilas Sampoerna - Sampoerna at a Glance ............................................................................. 3
2.2. VISI DAN MISI .............................................................................................................. 4
2.3. STRUKTUR ORGANISASI .......................................................................................... 5
2.4. PRODUK YANG DIMILIKI PERUSAHAAN.............................................................. 5
2.5. ANALISIS SWOT (STRENGHT, WEAKNESS, OPPORTUNITY, and THREATS) . 7
2.5.1. STRENGHT (KEKUATAN).................................................................................... 7
2.5.2. WEAKNESS (KELEMAHAN) ................................................................................ 7
2.5.3. OPORTUNITIES (KESEMPATAN) ....................................................................... 7
2.5.4. THREATS (ANCAMAN) ........................................................................................ 8
2.6. ANALISIS PEST (POLITIK, EKONOMI, SOSIAL, dan TEKNOLOGI) .................... 9
2.6.1. POLITIK .................................................................................................................. 9
2.6.2. EKONOMI .............................................................................................................. 9
2.6.3. SOSIAL ................................................................................................................. 10
2.6.4. TEKNOLOGI ........................................................................................................ 10
2.7. ANALISIS PORTER .................................................................................................... 10
2.8. TARGET BISNIS JANGKA PANJANG ..................................................................... 11
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 13
3.1. KESIMPULAN ............................................................................................................. 13
3.2. SARAN ......................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Kemampuan dan keterampilan interpersonal communication penting untuk dimiliki dan
digunakan dalam konteks kehidupan sehari-hari maupun di dunia kerja. Menyajikan informasi
dengan jelas dan efektif adalah keterampilan kunci untuk menyampaikan pesan dan pendapat
seseorang. Tidak hanya di bangku perkuliahan, kemampuan presentasi diperlukan di hampir
segala bidang. Mengembangkan kemampuan presentasi yang baik sama pentingnya dengan
mendapatkan pengalaman yang relevan dalam organisasi bisnis. Pengalaman presentasi
membantu mengembangkan kebijaksanaan seseorang; memperkuat pengetahuan seseorang,
dan mempertajam keterampilan yang dibutuhkan untuk presentasi yang baik. Untuk menjawab
tantangan ini, kemampuan presentasi yang baik perlu dikembangkan dan terus dilatih sehingga
mahasiswa terlatih untuk dapat melakukan presentasi efektif di dunia kerja nanti. Untuk
mempertajam keterampilan presentasi, mahasiswa diberikan tugas khusus untuk langsung
dapat mempraktikkan langkah-langkan presentasi yang baik untuk calon manajer.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, diantaranya:

1. Bagaimana profil perusahaan PT.HM SAMPOERNA Tbk.?

2. Apa visi dan misi PT. HM SAMPOERNA Tbk.?

3. Bagaimana struktur organisasi PT. HM SAMPOERNA Tbk.?

4. Apa produk atau jasa yang ditawarkan PT. HM SAMPOERNA Tbk.?

5. Bagaimana hasil analisis SWOT, PEST, dan Porter perusahaan pada PT. HM
SAMPOERNA, Tbk.?

6. Apa target taget bisnis jangka panjang dan jangka panjang perusahaan?

1
1.3. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu:
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Interpersonal Komunikasi dan Bisnis
2. Melatih keterampilan komunikasi interpersonal dan presentasi bisnis yang baik dan tepat
sasaran.
3. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis sebuah perusaahaan
menggunakan SWOT, PEST, dan Porter Perusahaan

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. PROFIL PERUSAHAAN

Sekilas Sampoerna - Sampoerna at a Glance

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Sampoerna) merupakan perusahaan rokok terkemuka


Indonesia. Kami memproduksi sejumlah kelompok merek rokok kretek yang dikenal luas, di
antaranya Sampoerna A, Sampoerna Kretek, Sampoerna U, serta “Raja Kretek” yang
legendaris Dji Sam Soe. Kami adalah anak perusahaan dari PT Philip Morris Indonesia
(PMID) dan afiliasi dari Philip Morris Internasional Inc., perusahaan rokok tembakau
internasional terkemuka di dunia.

Tujuan kami adalah untuk menawarkan pengalaman merokok terbaik kepada perokok dewasa
di Indonesia. Hal ini kami lakukan dengan senantiasa mencari tahu preferensi perokok dewasa
dan memberikan produk yang dapat memenuhi ekspektasi mereka. Kami bangga atas reputasi
yang kami raih dalam hal kualitas dan inovasi, serta standar tata kelola perusahaan kami yang
tinggi.

Pada akhir tahun 2015, Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 35% di pasar rokok
Indonesia, berdasarkan hasil Nielsen Retail Audit Results Full Year 2015. Sembari menantikan
hasil kinerja Sampoerna di tahun 2016, kepemimpinan Sampoerna terus dijalankan oleh Dewan
Direksi dan tim manajemen berpengalaman yang memadukan bakat-bakat terbaik untuk
memimpin sekitar 29.500 karyawan Sampoerna dan juga anak-anak perusahaannya. Selain itu,
Sampoerna juga berkerja sama dengan 38 unit Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang berada di
berbagai lokasi di Pulau Jawa dalam memproduksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang secara
keseluruhan memiliki sekitar 41.900 karyawan. Perusahaan menjual dan mendistribusikan
rokok melalui 106 kantor area penjualan di seluruh Indonesia.

Tahun 2016 merupakan tahun yang istimewa bagi Sampoerna, ditandai dengan HUT kami yang
ke-103. Dalam dua tahun terakhir, beberapa tonggak penting tercapai, termasuk ekspansi

3
kapasitas produksi di Karawang, Jawa Barat yang ditujukan untuk ekspor ke berbagai negara
di Asia Pasifik dan Eropa. Kami berkomitmen untuk menghadirkan praktik terbaik secara
efektif sekaligus mengembangkan warisan sejarah Sampoerna selama lebih dari 100 tahun di
Indonesia.

Sebagai salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia, Sampoerna bangga pada tradisi dan
filosofi yang menjadi dasar kesuksesan perusahaan yang didukung dengan merek-merek yang
kuat serta karyawan-karyawan terbaik, sambil terus berinovasi untuk masa depan yang lebih
gemilang.

2.2. VISI DAN MISI

Visi PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) terkandung dalam “Falsafah Tiga Tangan”. Falsafah
tersebut mencerminkan lingkungan usaha dan peranan Sampoerna di dalamnya. Masing-
masing dari ketiga ”Tangan” tersebut mewakili: perokok dewasa; karyawan dan mitra bisnis;
serta masyarakat luas. Ketiganya merupakan pemangku kepentingan Sampoerna dalam
mencapai visi sebagai perusahaan paling terkemuka di Indonesia. Kami menjangkau ketiga
pihak ini dengan cara sebagai berikut:

1. Menyediakan produk-produk berkualitas tinggi bagi perokok dewasa dengan kategori


harga pilihan mereka. Sampoerna berkomitmen penuh untuk memproduksi rokok berkualitas
tinggi dengan harga yang wajar bagi perokok dewasa. Ini dicapai melalui penawaran produk
yang relevan dan inovasi untuk memenuhi selera perokok dewasa yang dinamis.
2. Memberikan kompensasi yang kompetitif dan lingkungan kerja yang baik bagi
karyawan dan membina hubungan baik dengan mitra usaha. Karyawan adalah aset
terpenting Sampoerna. Kompensasi, lingkungan kerja dan peluang yang baik untuk
pengembangan karir dan diri adalah kunci utama dalam membangun motivasi dan
produktivitas karyawan. Di sisi lain,mitra usaha Sampoerna juga berperan penting dalam
keberhasilan Perseroan dan kami mempertahankan kerja sama yang erat dengan mereka untuk
memastikan vitalitas dan keberlangsungan mereka.
3. Memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas. Kesuksesan Sampoerna tidak terlepas
dari dukungan masyarakat di seluruh Indonesia. Dalam mewujudkan tanggung jawab sosial
perusahaan dan kontribusi Perusahaan, kami memfokuskan pada kegiatan Akses terhadap

4
Pendidikan, Peluang Ekonomi, Pemberdayaan Perempuan, serta Tanggap Bencana dan
Kesiapsiagaan

2.3. STRUKTUR ORGANISASI

2.4. PRODUK YANG DIMILIKI PERUSAHAAN

5
1. Rokok

Dari Lahan Pertanian Hingga Pabrik

Setelah dipanen dan dikeringkan, tembakau dan cengkeh dibawa ke lokasi pabrik. Tembakau
biasanya disimpan hingga selama tiga tahun dalam lingkungan terkontrol untuk membantu
meningkatkan cita rasanya. Cengkeh juga melewati proses penyimpanan serupa hingga selama
satu tahun sebelum diproses menjadi “cengkeh rajang” (cut clove).

Tembakau yang telah disimpan akan diproses terlebih dahulu sebelum dicampur dengan
cengkeh rajangan yang telah kering, kemudian dijadikan racikan rokok yang akan dilinting
menjadi rokok. Racikan yang telah selesai, yang biasa disebut “cut filler,” disimpan dalam
lumbung berukuran besar sebelum memasuki proses produksi rokok.

Rokok kretek dapat berupa sigaret kretek tangan (SKT) atau sigaret kretek mesin (SKM). Salah
satu keunikan industri kretek Indonesia ialah masih digunakannya metode pelintingan secara
manual dengan tangan, dimana para pekerja melinting produk rokok kretek dengan sangat
cepat, bahkan hingga dapat mencapai 350 batang per jam.

Fasilitas Linting-Tangan dan Buatan Mesin

Produksi sigaret kretek tangan dan sigaret kretek mesin terdiri dari tiga tahapan:

 Pemrosesan daun tembakau;


 Produksi rokok;
 Dan pengemasan serta persiapan distribusi.

Dalam tiap tahapan produksi, pengendalian mutu yang sangat cermat memegang peranan
penting untuk memastikan bahwa setiap batang rokok dibuat dengan standar tertinggi. Setelah
siap, rokok kemudian dikemas dan dikirimkan untuk proses distribusi.

2. Kretek

Kretek adalah rokok yang terbuat dari campuran tembakau dan cengkeh. Kata "kretek"
sendiri berasal dari bunyi gemeretak cengkeh yang timbul ketika rokok dibakar.

6
Tembakau telah hadir di Indonesia sejak 1600-an ketika tembakau dibawa ke pulau Jawa oleh
pedagang dari Portugis. Tembakau (tembako dalam bahasa Jawa) secara fonologis lebih dekat
dengan kata “tumbaco” dalam bahasa Portugis.

Pada awalnya, rokok di Indonesia hanya dibuat di rumah, dengan cara dilinting dan dibungkus
dengan kulit jagung.

2.5. ANALISIS SWOT (STRENGHT, WEAKNESS, OPPORTUNITY, and


THREATS)
Dari analisis SWOT PT HM Sampoerna Tbk,dapat di perinci menjadi beberapa inti
yakni sebagai berikut:

2.5.1. STRENGHT (KEKUATAN)


1. Kualitas Bahan Baku
2. Menguasai pangsa pasar
3. Kredibilitas perusahaan
4. Budaya Perusahaan
5. Nilai capital yang besar

2.5.2. WEAKNESS (KELEMAHAN)

1. Harga yang cukup mahal


2. Kurang diminatinya produk rokok kretek mild di Internasional
3. Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing.
4. Modal yang cukup besar untuk mengadakan event berkala.
5. Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution

2.5.3. OPORTUNITIES (KESEMPATAN)

1. Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis


Masuknya Philip Morris yang notabenenya termasuk perusahaan rokok besar dunia,
memudahkan sampoerna untuk mengekspansi bisnisnya ke International melalui
bantuan perusahaan Philip Morris.
2. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) di Indonesia
Perlu diketahui lagi bahwa rokok akan menyebabkan kecanduan dan kecanduan
tersebut tidak hanya karena rokoknya tetapi juga karena rasa yang diberikan oleh rokok

7
tersebut, kecanduan tersebut membuat seseorang tidak bias pindah ke produk lain.
Dilihat dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perokok telah menjadi
menyumbang laba tetap untuk perusahan rokok. Meningkatnya jumlah anak muda yang
merokok dan banyak strategi yang diluncurkan produsen LTLN untuk menarik para
anak muda dengan event music menyebabkan banyaknya anak muda yang menggemari
rokok LTLN, memberikan angin perubahan untuk industry rokok dimasa mendatang
karena anak muda yang merokok LTLN saat ini tidak bias pindah ke merk lain
dikarenakan dia sudah candu dari rasa yang diberikan rokok tersebut. Tingginya
kesadaran kesehatan masyarakat dan gaya hidup yang menganggap rokok LTLN lebih
keren memungkinkan perubahan trend pada industry rokok.
3. Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan produk baru
Banyaknya event yang diadakan sampoerna menjadi kesempatan bagi sampoerna untuk
mempromosikan produk baru tanpa dipungut biaya advertising. Dengan banyaknya
event, akan meningkatkan brand awareness yang dimiliki produk tersbut sehingga
memudahkan produk itu dikenal dan diingat customer.
4. Kemungkinan produk baru
Besarnya modal yang dimiliki sampoerna dan kerjasamanya dengan Philip Morris,
memungkinkan Sampoerna untuk mengembangkan produk baru apabila ada pasar yang
cocok.
5. Beralihnya customer rokok competitor ke rokok LTLN Sampoerna
Tingginya kesadaran akan kesehatan masyarakat memungkinkan pindahnya customer
rokok GG dan Djarum ke rokok LTLN Sampoerna atau A mild. Besarnya kemungkinan
pindah sangat tinggi karena tingginya kesadaran akan kesehatan dan rasa dari rokok
sampoerna memiliki kemiripan dengan rokok SKM GG Internasional dan Djarum
Super.

2.5.4. THREATS (ANCAMAN)

1. Regulasi dan perda mengenai anti-rokok perda ini memungkinkan penurunan jumlah
perokok dan permintaan atas rokok yang terjadi disuatu daerah yang memiliki perda
anti-rokok.
2. Kompetitor dari rokok jenis Mild Dilihat dari trend positif rokok mild, banyak dari
produsen rokok mulai merambah pangsa pasar rokok mild. Untuk saat ini produsen
rokok besar sudah memproduksi rokok mild, Gudang Garam ada Surya Signature,

8
dari pihak Djarum lahir LA Light, yang cukup mengancam Sampoerna saat ini, dari
kubu Bentoel Prima ada Starmild yang berada di posisi ketiga pangsa pasar rokok
mild, bahkan produsen rokok kecil seperti Nojorono Tobacco Indonesia ikut
meramaikan industry rokok Indonesia dengan mengusung produk Class Mild yang
menduduki peringkat runner-up. Bertambahnya competitor menambah ketatnya
persaingan rokok di Indonesia, akhirnya ada yang tersingkir dari persaingan tersebut.

3. Bertambahnya competitor rokok jenis mild Pangsa pasar rokok mild yang
menjanjikan di masa depan memungkinkan munculnya pendatang baru dalam
persaingan industry rokok mild.

4. Tingginya pajak rokok tingginya pajak rokok membuat rendahnya daya beli
masyarakat terhadap rokok sehingga terjadi penurunan permintaan rokok.

5. Berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok. Berkurangnya event yang


disponsori rokok merupakan impact dari mindset masyarakat yang mendukung anti-
rokok dan ingin mengurangi promosi rokok yang terdapat pada event khususnya
event anak muda. Dengan berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok
membuat perusahaan rokok sulit untuk mempromosikan produknya dan seiring
berjalannya waktu tingkat awareness akan berkurang.

2.6. ANALISIS PEST (POLITIK, EKONOMI, SOSIAL, dan TEKNOLOGI)


2.6.1. POLITIK

Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh dalam industry tembakau di Indonesia hal ini
dibuktikan dengan cukai yang diterapkan pada setiap rokok yang dijual, serta harga yang
diatur pemerintah.

2.6.2. EKONOMI

Industri rokok menyumbang 1,66% total Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia,
dan devisa negara melalui ekspor ke dunia yang nilainya pada 2013 mencapai US$ 700
juta. Selain itu, industri rokok juga menjadi sumber penghidupan bagi 6,1 juta orang yang

9
bekerja di industri rokok secara langsung dan tidak langsung, termasuk 1,8 juta petani
tembakau dan cengkeh.

2.6.3. SOSIAL

Dampak yang sangat terasa dengan berdirinya industri tembakau atau rokok yaitu
penyerapan tenaga kerja yang tinggi hal ini dapat mengurangi tingkat pengangguran.
Dengan menurunnya tingkat pengangguran maka tingkat kriminalitas, kemiskinan, dan
hal yang berhubungan langsung dengan masyarakat dapat berkurang.

2.6.4. TEKNOLOGI

Dampak bahaya rokok dapat dirasakan baik dalam jangka pendek, maupun jangka
panjang sehingga saat ini masyarakat sedang menggandrungi rokok elektrik atau lebih
populer dengan sebutan vape. Hal ini dapat menjadi sebuah ancaman bagi industri rokok
dibelahan dunia manapun karena masyarakat berpikir bahwa vaping lebih sehat
dibandingkan merokok tembakau.

Selain dari sisi produk dengan hadirnya rokok filter maka penggunaan sumber daya
manusia berkurang karena jenis rokok ini dibuat menggunakan mesin.

2.7. ANALISIS PORTER

1. Ancaman Produk Pengganti

Seperti yang kita tahu saat ini rokok elektrik sudah masuk ke pasar Indonesia, hal ini
menjadi ancaman serius bagi pelaku industri rokok di Indonesia bahkan tidak sedikit
banyak yang menjadikan rokok elektrik sebagai cara untuk mengurangi rokok
tembakau.

2. Ancaman Pesaing

Pesaing baru yang datang bagi PT HM Sampoerna, Tbk hanyalah perusahaan lama
yang mengeluarkan produk-produk barunya. Seperti PT Gudang Garam, Tbk yang
membuat rokok mild yaitu Surya Siganature dan juga PT Bentoel yang mempunyai
produk StarMild, produk-produk tersebut bersaing dengan produk-produk
Sampoerna Mild milik PT. HM. Sampoerna, Tbk. Banyaknya produk-produk baru

10
yang yang masuk ke industry rokok juga membuat sampoerna untuk tetap menjaga
kualitas terbaik cengkehnya,

3. Ancaman Pendatang Baru

Pangsa pasar rokok mild yang menjanjikan di masa depan memungkinkan


munculnya pendatang baru dalam persaingan industry rokok mild. Inovasi-inovasi
harus terus berjalan seiring bertambahnya pendatang baru di industry rokok itu
bertujuan untuk tetap menjaga kestabilan perusahaan. mengingat persaingan
industry rokok sangat ketat.

4. Daya Tawar Pemasok

Kekuatan tawar menawar dapat digunakan oleh pemasok kepada industri rokok
dengan menaikkan harga ataupun menurunkan mutu dari produk yang dibeli. Jika
para pemasok mendominasi untuk beberapa perusahaan karena produk pemasok
merupakan input penting bagi industri dan juga pemasok tidak menghadapi produk
lain untuk dijual kepada industri, maka para pemasok akan mempunyai daya
tawarmenawar yang tinggi oleh industri.

5. Daya Tawar Konsumen

Kekuatan tawar menawar dengan pembeli yang dilakukan oleh PT. HM


Sampoerna, Tbk dengan menawarkan mutu dan pelayanan tinggi bagi pembeli, dan
juga berperan sebagai pesaing satu sama lain. Pembeli membeli dalam jumlah yang
besar dan juga produk yang dibeli adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi
maka pembeli akan mempunyai daya tawar menawar yang tinggi oleh perusahaan.

2.8. TARGET BISNIS JANGKA PANJANG


Dalam mengembangkan merek-merek Sampoerna, pertama-tama, Sampoerna mulai
dengan berfokus pada target pasar, yakni para perokok dewasa. Sampoerna berusaha
memahami mereka, dengan menempatkan diri di posisinya, dan mengembangkan
merek-merek yang sesuai dengan kebutuhan. Hal ini memerlukan riset pasar yang
fokus, disertai dengan perpaduan pemasaran yang tepat antara kreativitas dan
pengetahuan, untuk menghasilkan brand content papan atas. Semua aspek ini harus

11
dikelola secara dinamis karena selera perokok dewasa selalu berubah, jadi Sampoerna
harus berpikir ke depan. Menjaga DNA Sampoerna serta merek-merek produk
Sampoerna dan menyampaikannya dengan baik. Sampoerna beradaptasi dengan
perubahan permintaan dan selera perokok dewasa tanpa mengesampingkan identitas
merek Sampoerna yang sebenarnya. Sampoerna mengembangkan kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan preferensi perokok dewasa di masa depan.
Pengalaman Sampoerna di industri tembakau selama lebih dari seratus tahun telah
mengajarkan bahwa wawasan pasar yang mendalam terhadap tren masa depan
sangatlah penting agar Sampoerna bisa tetap menjadi yang terdepan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
PT. HM Sampoerna, Tbk telah berdiri lebih dari 100 tahun ini merupakan
pencapaian yang luar biasa berfokus pada usaha rokok dengan tembakau dan
cengkeh lokal tetapi kualitas internasional hingga saat ini telah memiliki ribuan
pegawai. Banyak nya competitor di bidang yang sama tetapi itu tidak menjadi
kendala pagi perusahaan untuk tetap bisa bersaing terbukti dari jumlah pasar
yang dimiliki sampoerna sebesar 35%. Selain itu sampoerna memiliki
komitmen untuk mendukung kreativitas anak muda Indonesia itu terbukti dari
banyaknya acara yang didukung oleh sampoerna seperti java jazz,
soundrenaline.

3.2. SARAN

Sebagai perusahaan yang sudah berumur 100 tahun lebih dan juga mempunyai
ribuan pegawai, sebaiknya perusahaan jangan hanya memikirkan kelangsungan
perusahaan tetapi juga memikirkan kelangsungan ribuan pegawainya. Selain itu
karna produk yang dihasilkan sangat berbahaya apabila jatuh pada orang yang
salah seperti anak dibawah umur seharusnya perusahaan juga memikirkan cara
terbaik agar produk produk ini tepat sasaran sesuai dengan kategori umur yang
di perbolehkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

”Analisis Lima Kekuatan Porter”. Wikipedia.


https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_lima_kekuatan_Porter (Diakses tanggal 11
Septermber 2017)

“Analisis PEST”. Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_PEST (Diakses


tanggal 11 September 2017)

“Tentang Kami”. Sampoerna.


http://www.sampoerna.com/id_id/about_us/pages/about_us.aspx. (Diakses Tanggal 11
September 2017)

“Menteri Ketenagakerjaan : Berkontribusi Besar pada Penyerapan Tenaga Kerja”.


Kompas.
http://regional.kompas.com/read/2016/08/22/17580231/menteri.ketenagakerjaan.indus
tri.rokok.berkontribusi.besar.pada.penyerapan.tenaga.kerja. (Diakses tanggal 11
September 2017

“Analisis SWOT”. Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT. (Diakses


tanggal 11 September 2017)

14

Anda mungkin juga menyukai