Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PEMBUKAAN

1.1 Latar Belakang

Makanan yaitu bahan yang biasanya berasal dari hewan atau


tumbuhan, yang dimakan oleh makhluk hidup untuk mendapatkan tenaga
dan nutrisi. Makanan adalah segala sesuatu yang memiliki mengandung gizi
yang seimbang, mengandung serat dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk
proses tumbuh kembang. Makanan yang dibutuhkan manusia biasanya
dapat diperoleh dari hasil bertani atau berkebun yang meliputi yaitu sumber
hewan, dan tumbuhan. Beberapa orang menolak untuk dapat memakan
makanan dari hewan seperti, daging, telur, dan lain-lain.
Trend juga sangatlah penting dalam merintis usaha jualan.
https://remajanew.blogspot.com/2015/01/Definisi-pengertian-trend.html
(2015) menyatakan bahwa, Trend adalah Segala sesuatu yang sedang
dibicarakan, Disukai atau bahkan digunakan oleh sebagian besar
masyarakat pada saat tertentu. Merupakan segala sesuatu yang tidak hanya
terbatas pada objek atau benda di mana sedang dibicarakan, disukai, bahkan
digunakan oleh masyarakat. Sesuatu trend akan bisa terdeteksi manakala
kita melihat sesuatu tersebut sering kita dengar.
Pada zaman sekarang ini banyak bermunculan inovasi dari
pembuatan Pisang Molen dengan ditambahkannya berbagai toping ataupu
varian rasa. Pisang Molen merupakan makanan yang telah banyak dijual
oleh masyarakat Indonesia khususnya di daerah Bandung karena proses
pembuatannya yang sederhana. Semakin kreatif maka semakin banyak yang
akan membelinya.
http://molenondesahabat.blogspot.com/2014/01/asal-mula-
molen.html?m=1 (2014) menyatakan bahwa asal mula nama Pisang Molen
ini berasal dari bentuknya yang menyerupai Truk Molen. Pisang Molen
sendiri telah dianggap sebagai ikon makanan khas Bandung di mana toko
Kartika Sari yang pertama kali mempopulerkan makanan ini . (diunggah di
http://molenondesahabat.blogspot.com/2014/01/asal-mulamolen.html?m=1
dan diunduh pada tanggal 18 September 2019). Hidangan ringan berbahan
baku pisang ini terdiri dari lapisan luar yang terbuat dari tepung terigu dan
lapisan dalamnya yang diisi dengan buah pisang. Pisang Molen ini memiliki
cita rasa yang manis yang tergantung pada kualitas Pisang yang digunakan.
www.womantalk.com (2017) menyatakan bahwa
keju mozarella berasal dari Italia. Dalam bahasa Italia mozzare artinya
memotong, dan sesuai dengan namanya keju ini dibuat dengan cara diputar
dan dipotong. Awalnya keju tersebut dibuat dari susu kerbau yang dibentuk
bulat-bulat. Makanya, teksturnya bisa lembut sekali. Seiring berjalannya
waktu, keju mozarella banyak dibuat dari susu sapi. (diunggah
di https://womantalk.com/news-update/articles/tren-makanan-dengan-
taburan-keju-mozarella-D6amg dan diunduh pada tanggal 18 September
2019).
Peneliti tertarik untuk membuat suatu inovasi pada pembuatan
molen. keju mozarella yang mudah meleleh akan dikombinasikan dengan
buah Pisang sebagai isi dari Pisang Molen. Peneliti akan membuat tekstur
yang lebih renyah dengan menambah tepung roti pada adonan. Inovasi ini
dilakukan dengan mengikuti perkembangan zaman di mana remaja – remaja
yang tertarik makanan Korea yang sebagian besar makanannya
menggunakan keju mozarella yang mengunggah selera

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana keterberimaan konsumen terhadap molen yang diisi pisang
dengan keju mozarella ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk mengetahui keterberimaan konsumen terhadap molen yang
diisi keju mozarella.
1.3.2 Untuk mengetahui potensi usaha dari pisang molen isi keju.
1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti


1.4.1.1 Sebagai sumber pengetahuan mengenai inovasi pengolahan molen.
1.4.1.2 Menambah pengalaman dalam melakukan penelitian yang ilmiah.

1.4.2 Bagi Pembaca


1.4.2.1 Menambah wawasan menganai penulisan karya ilmiah.
1.4.2.2 Menjadi referensi dalam penelitian selanjutnya.
1.4.2.3 Menambah wawasan mengenai pengolahan molen.

BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pisang

Pisang merupakan nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna


raksasa dengan daun yang besar memanjang dari suku Musaceae. Buah ini
adalah jenis buah barry dengan bentuk yang bulat lonjong dan pada
umumnya berwarna kuning, hijau ataupun coklat.Selain itu daging buahnya
empuk serta rasanya manis. Biji buah ini sangat halus jadi aman dimakan,
tetapi ada juga biji yang besar. Buahnya tersusun bertandan dengan
kelompok yang tersusun menjari (Ucihadiyanto, 2019). Dalam buah pisang
ditemukan berbagai macam kandungan mineral yang dapat membantu
menigkatkan sistem kekebalan tubuh. Kandungan mineralnya antara lain
besi, magnesium, fosfor, mangan, fluorida di mana juga terdapat 90-93
kalori dalam 100 gram buah pisang (Handra, 2014). Pisang juga dapat
dikonsumsi dengan berbagai jenis pengolahan di antaranya dengan dibuat
menjadi puding, pie, es buah, pisang nugget, pisang goreng (Bahar, 2019).

2.1.2 Keju Mozarella

Keju mozarella merupakan keju yang dominan terbuat dari susu sapi
yang telah diolah dengan baik dan di panetrasikan atau dipanaskan, serta
mampu membunuh bakteri dan mikroorganisme yang merugikan. Keju
mozarella mengandung protein, mineral, beberapa vitamin, seperti Vitamin
A, Vitamin D, Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12,
serta laktosa (Nikisae, 2017). Daya leleh keju mozarella sangat baik,
karenanya keju ini biasanya digunakan sebagai topping pizza, pasta
panggang, dan schotel. Keju mozarella ini memberikan tekstur yang unik
dengan rasa keju yang menggigit di setiap potongannya (Sholihah,
2017). Meski banyak manfaat bagi kesehatan, bagi penderita laktosa
intoleran, keju dilarang untuk dikonsumsi. Gula susu (laktosa) yang
terkandung dapat menimbulkan bahaya bagi tubuh. Kandungan garam dan
lemak pada keju juga cukup tinggi, karenanya disarankan bagi penderita
ginjal, jantung, kantung empedu, dan penyakit hati sebaiknya membatasi
jumlah konsumsi keju.

2.1.3 Tepung Terigu

Tepung terigu adalah tepung hasil dari bulir gandum yang telah
melalui proses penggilingan. Gandum pertama kali ditemukan di daerah
Timur Tengah sebelum tahun 9600 SM dan dalam sejarah merupakan salah
satu biji-bijian pertama yang ditanam oleh manusia secara besar-besaran.
Sejalan dengan pertumbuhan dan penyebaran populasi manusia, demikian
juga gandum sebagai makanan pokok juga ikut menyebar ke seluruh
penjuru dunia. Hal itulah yang kemudian memunculkan beragam varietas
dan jenis gandum yang ada saat ini. Saat ini, makanan berbasis terigu telah
menjadi makanan pokok di banyak negara, bahkan di Indonesia dapat
dijumpai beragam makanan yang terbuat dari terigu. Kandungan gizi yang
tinggi, pengolahan yang mudah dan praktis, ketersediaan yang cukup, serta
harganya relatif terjangkau, menjadikan makanan berbasis terigu merambah
cepat ke berbagai negara. Tepung Terigu mengandung energi sebesar 365
kilokalori, protein 8,9 gram, karbohidrat 77,3 gram, lemak 1,3 gram,
kalsium 16 miligram, fosfor 106 miligram, dan zat besi 1 miligram. Selain
itu di dalam Tepung Terigu juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU,
vitamin B1 0,12 miligram, dan vitamin C 0 miligram (Godam , 2010).

2.1.4 Pisang Molen

Molen merupakan salah satu makanan khas Bandung. asal mula


makanan yang bernama pisang molen ini adalah karena bentuknya
yang menyerupai truk molen yang biasa digunakan untuk mengaduk semen.
Kartika Sari adalah toko kue yang pertama kali mempopulerkan camilan ini
yang kemudian diikuti oleh toko kue dan roti lainnya. Pisang molen adalah
salah satu makanan yang dilansir sebagai ikon makanan khas Bandung yang
biasa orang beli sebagai oleh-oleh untuk keluarga atau kerabat. Cara
pembuatan kue molen memang cukup berbeda dengan roti atau kue pada
umumnya. Molen memakai adonan kulit pastry yang tipis dan berlapis-lapis
sehingga rasanya renyah enak saat digigit. Selain itu penggunaan bahan-
bahan lainnya seperti kualitas margarin, mentega, dan tepung turut
menentukan kelezatan rasanya disamping isi. Molen yang original memakai
pisang sebagai isian. Semakin populer molen membuat lebih banyak lagi
variasi isi yang muncul seperti pisang keju, pisang cokelat, nenas, bahkan
strawberry. Awal mula kepopuleran molen pisang tidak lepas dari usaha
salah satu toko kue di Bandung yaitu Kartikasari. (Sutarko, 2014). Pisang
molen yang akan peneliti buat ini berlandaskan dengan inovasi dalam hal
rasa di mana pisang molen memiliki rasa manis yang dominan dari buah
pisang akan dipadukan dengan keju mozarella yang memiliki rasa sedikit
asin dengan ada ciri khas rasa lemak yang menempel di sekitar rongga
mulut. Diharapkan dari perpaduan yang dihasilkan akan mendapat rasa
manis dan asin, di mana rasa manis sebagai rasa dominan dan rasa asin dari
keju mozarella sebagai rasa pelengkap beserta after taste yang dihasilkan
dari lemak yang terkandung di dalam keju mozarell. Rasa hambar juga akan
tersaji dalam pisang molen yang dibuat di mana rasa hambar merupakan
rasa yang dominan dimiliki oleh keju mozarella.

2.1.5 Rasa

Rasa merupakan tanggapan indra terhadap rangsangan saraf seperti


manis, pahit, masam, ataupun asin terhadap indra pengecap yang di mana
khusunya makanan akan mendapatkan rangsangan saraf di lidah ( Rizky,
2019 ). Ada 6 rasa dasar yang dikecap oleh lidah, yakni manis, asin, asam,
pahit, umami (gurih atau lezat), dan yang terakhir pada September 2016
resmi masuk ke dalam ras rasa lidah adalah starchy (hambar atau tawar).
Penelitian yang dilakukan akan menekankan pada 3 rasa yang dihasilkan
yaitu rasa manis, asin, dan juga rasa hambar.

2.2. Kajian Penelitian yang Relevan

Penelitian ini memiliki topik yang mirip dengan penelitian yang


dilakukan oleh Santi, siswi dari SMK Texmaco Semarang yang mengambil
jurusan di bidang teknik Komputer dan Jaringan. Penelitian tersebut
berjudul “Molen Isi Ketela Ungu” di mana percobaan ini dilakukan untuk
membangun usaha. Penelitian yang peneliti lakukan memuiliki kesamaan
dengan penelitian Santi di mana sama-sama memiliki variabel tetap berupa
pisang. Penelitian yang peneliti buat memiliki perbedaan dengan penelitian
Santi pada variabel bebas di mana Santi menambahkan ketela ungu pada
pisang molennya sedangkan peneliti menggunakan keju mozzarella di
dalam isi pisang molen di mana penelitian yang dilakukan peneliti sama
dengan yang dilakukan Santi yang melakukan inovasi terhadap isi pisang
molen dengan bahan yang berbeda.. Penelitian yang dilakukan Santi
menggunakan bahan utama ubi ungu sedangkan penelitian yang peneliti
lakukan menggunakan keju mozzarella dan Pisang. Santi melakukan
penelitian untuk menciptakan makanan yang bergizi, enak dan dapat
dijangkau semua kalangan masyarakat. Alasan dilakukannya penelitian
Santi untuk membangun usaha yang menjanjikan dengan alat dan bahan
yang mudah didapat. Hal tersebut sesuai dengan penelitian kami dimana
kami berusaha menciptakan inovasi makanan yang sehat dan juga bergizi
yang dapat diterima oleh konsumen.

2.3. Hipotesis

2.3.1. H0 : Jika ≧ 50 % masyarakat umum menyukai pisang molen maka


penelitian berhasil.

2.3.2. H1 : Jika < 50 % masyarakat umum menyukai pisang molen maka


penelitian tidak berhasil.
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian komparatif.
Jenis penelitian ini lebih fleksibel, artinya bisa diterapkan dalam riset
kualitatif atau kuantitatif. Penelitian komparatif merupakan perbandingan
dua atau lebih kasus yang diteliti. Perbandingan merupakan hasil penelitian
yang biasanya ditulis dalam bab temuan penelitian. Penelitian komparatif
juga sering digunakan untuk melihat program mana yang lebih efektif dan
efisien dengan mempertimbangkan alasan-alasan tertentu. Menurut Nazir
(2005: 58) penelitian komparatif adalah sejenis penelitian deskriptif yang
ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan
menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu
fenomena tertentu.

Penelitian komparatif merupakan penelitian yang bersifat


membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan
persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek
yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Pada penelitian ini
variabelnya masih mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau
dalam waktu yang berbeda. Jadi, penelitian komparatif adalah jenis
penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau
lebih dari suatu variabel tertentu.

Rumusan Masalah Penelitian Komparatif yang digunakan adalah


rumusan masalah komparatif. Rumusan masalah komparatif adalah
rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel
atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda atau waktu yang berbeda
( Lestary, 2013 ).

` 3.2. Waktu dan tempat penelitian

Waktu penelitian dimulai dari bulan September 2019 sampai


dengan Januari 2020 dan berlokasi di SMA Xaverius 1 Palembang,
di Jalan Bangau Nomor 60, Palembang.
3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang


digunakan oleh peneliti guna mendapatkan informasi yang akurat
mengenai penelitian yang dilakukan. Teknik yang digunakan
kelompok peneliti untuk mengumpulkan data adalah dengan
menggunakan survei melalui akun media sosial Instagram si
peneliti. Survei dilakukan terhadap masyarakat umum yang telah
mengikuti akun instagram si peneliti. Pelakuan pada pembuatan
Molen Mozarella adalah perbandingan pada isinya yaitu:

Tipe 1 (T1) : 100% Pisang dan 0% Keju Mozarella.

Tipe 2 (T2) : 75% Pisang dan 25% Keju Mozarella.

Tipe 3 (T3) : 50% Pisang dan 50% Keju Mozarella.

Tipe 4(T4) : 25% Pisang dan 75% Keju Mozarella.

3.4. Langkah Kerja / Prosedur Penelitian

3.4.I. Peneliti berdiskuisi mengenai pemilihan topik.


3.4.II.Peneliti melakukan percobaan membuat Pisang Molen
3.4.III.Peneliti memberi polling kepada koresponden melalui media
sosial
3.4.IV.Peneliti mendata polling yang telah diberikan kepada
koresponden
3.4.V.Peneliti melakukan percobaan kedua terhadap Pisang Molen
3.4.VI.Tahap pembuatan Pisang Molen

3.4.VII.i Campurkan tepung, margarin cair, dan garam. Masukkan


air dan gula sedikit demi sedikit sampai adonan kalis.

3.4.VII.ii. Tipiskan adonan dari ketebalan 1 dan diulang terus


sampai ketebalan 5 atau 6, atau sesuai yg diinginkan dan lebar sekitar 4
cm.
3.4.VII.iii. Potong pisang menjadi 4 bagian agar mudah untuk
dilapisi dengan kulit pisang molen.

3.4.VII.iv. Potong keju mozarella dan satukan dengan pisang yang


telah dipotong

3.4.VII.v. Lapisi pisang dan keju mozarella dengan kulit yang telah
digiling hingga semua bagian tertutup dengan baik dan rapi.

3.4.VII.vi. Siapkan penggorengan dan minyak goreng. Masukkan


pisang molen ke dalam minyak panas hingga tenggelam.

3.4.VII.vii. Jika warna pisang molen sudah berubah menjadi kuning


keemasan, tiriskan pisang molen.

3.4.VII.viii. Pisang molen berisi keju mozarella sudah siap untuk


dikonsumsi.

3.5. Teknik Analisis Data


Setelah mendapatkan data, tim peneliti melakukan analisis data
dengan membuat grafik ketertarikan konsumen terhadap objek penelitan
peneliti. Dengan data sebagai berikut:
Pertanyaan:
1. Apakah kalian mentukai Keju Mozarella?
2. Apakah kalian menyukai Pisang Molen?
3. Apakah kalian tertarik membeli Pisang Molen yang
didalamnya diisi dengan Pisang dan Keju Mozarella?

Respon dari konsumen melalui kuisioner:


Pertanyaan 1 : Ya : 174 orang Tidak : 22 orang
Pertanyaan 2 : Ya : 152 orang Tidak : 44 orang
Pertanyaan 3 : Ya : 150 orang Tidak : 46 orang
Grafik Presentase Ketertarikan
Konsumen
100%

80%

60%

Ketertarikan

Gambar III.5. Grafik Presentase Ketertarikan Konsumen terhadap Pisang Molen

Berdasarkan data yang telah kami dapat dan grafik di atas, kami dapat
menyimpulkan bahwa penelitian berhasil, dikarenakan presentase koresponden
yang menyukai Pisang Molen yang berisi Keju Mozarella > 50%.

Anda mungkin juga menyukai