Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN POSISI KEUANGAN

DAN LAPORAN ARUS KAS

Oleh:
Leliana Maria Angela, S.E, M.Sc., Ak., CA
POKOK BAHASAN
Laporan Posisi Keuangan dan Arus Kas

Laporan Posisi Keuangan Arus Kas

Elemen
Klasifikasi

Klasifikasi
Penyusunan

Format
Pengungkapan

Pengungkapan
LAPORAN POSISI KEUANGAN

• Laporan posisi keuangan (neraca)


melaporkan aset, liabilitas, dan modal
entitas pada tanggal tertentu.
• LPK merupakan sumber informasi utama
tentang posisi keuangan entitas karena
merangkum elemen-elemen yang
berhubungan langsung dengan
pengukuran posisi keuangan, yaitu aset,
liabilitas dan ekuitas.
Kegunaan LPK

• Kegunaan LPK secara umum: untuk


menilai risiko-risiko entitas dan arus kas
masa depan.
• Tujuan pengguna LPK menggunakan
LPK:
1. Mengevaluasi struktur pendanaan
2. Menganalisis likuiditas
3. Menilai solvabilitas
4. Menilai fleksibilitas keuangan
Kegunaan LPK

1. Mengevaluasi struktur pendanaan 


informasi tentang perbandingan sumber
pendanaan melalui utang dibandingkan
dengan ekuitas.
2. Menganalisis likuiditas  kreditur
biasanya tertarik dengan informasi
tentang rasio likuiditas jangka pendek,
yang informasinya dapat digunakan
untuk menilai kemampuan entitas
membayar bunga tepat waktu.
Kegunaan LPK
3. Menilai solvabilitas  diukur dengan tingkat
utang jangka panjang entitas. Entitas dengan
solvabilitas rendah artinya lebih berisiko,
karena memerlukan lebih banyak aset untuk
membayar utangnya.
4. Menganalisis fleksibilitas keuangan 
likuiditas dan solvabilitas akan menentukan
fleksibilitas keuangan entitas, yang mengukur
kemampuan entitas mengambil tindakan
tertentu sebagai respon terhadap kebutuhan
dan peluang yang ada.
Keterbatasan LPK
• Keterbatasan LPK  dalam hal keterbatasan
penilaian.
• Penyebab keterbatasan tersebut:
1. Pilihan pengukuran beberapa aset tertentu
berdasarkan biaya perolehan atau biaya perolehan
terdepresiasi, bukan pada nilai kininya  kurang
mencerminkan nilai wajar aset
2. Tidak diperkenankan mengakui aset takberwujud
yang mengandung nilai manfaat, namun sulit diukur
nilainya secara objektif karena dihasilkan secara
internal. Misal: merek yang dihasilkan secara
internal
Keterbatasan LPK
3. Rekayasa keuangan yang seringkali memungkinkan
dilakukan untuk menghasilkan pembiayaan off-
balance sheet.
4. Beberapa pengukuran nilai untuk beberapa unsur di
LPK melibatkan pertimbangan dan estimasi. Misal:
penentuan masa manfaat aset tetap dan estimasi
kewajiban garansi.
ELEMEN LAPORAN POSISI
KEUANGAN
• Elemen LPK terdiri atas:
1. Aset: sumber daya yang dikuasai oleh entitas
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari
mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan
akan diperoleh entitas.
2. Liabilitas: kewajiban entitas masa kini yang timbul
dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya
diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber
daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
3. Ekuitas: hak residual atas aset entitas setelah
dikurangi semua liabilitas.
KLASIFIKASI DALAM LPK

• Aset dan liabilitas diklasifikasikan dengan


suatu cara yang dapat memfasilitasi
pengguna untuk dapat mengevaluasi
struktur modal entitas, likuiditas,
solvabilitas, dan fleksibilitas keuangan,
sehingga aset dan liabilitas diklasifikasikan
berdasarkan karakteristik operasi entitas.
KLASIFIKASI DALAM LPK

• Menurut PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian


Laporan Keuangan, entitas menyajikan
aset sebagai aset lancar dan aset tidak
lancar, serta liabilitas sebagai liabilitas
jangka pendek dan liabilitas jangka
panjang sebagai klasifikasi terpisah
dalam LPK, kecuali penyajian berdasarkan
likuiditas memberikan informasi yang lebih
relevan dan dapat diandalkan.
KLASIFIKASI DALAM LPK

• Untuk beberapa entitas, misalnya entitas


di bidang jasa keuangan, penyajian aset
dan liabilitas berdasarkan urutan likuiditas
memberikan informasi yang lebih relevan
dan dapat diandalkan dibandingkan
dengan penyajian berdasarkan lancar atau
tidak lancar atau jangka pendek dan
jangka panjang.
Aset Lancar dan Tidak Lancar

• Menurut PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian


Laporan Keuangan, entitas
mengklasifikasikan aset sebagai lancar
jika:
1. Aset diharapkan dapat direalisasikan, atau
terjual, atau digunakan dalam siklus operasi
normal;
2. Aset yang dimiliki dengan tujuan untuk
diperdagangkan;
Aset Lancar dan Tidak Lancar
3. Aset yang diharapkan akan terealisasi
dalam jangka waktu dua belas bulan setelah
periode pelaporan; atau
4. Berupa kas atau setara kas, kecuali yang
dibatasi pertukaran atau penggunaannya
untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-
kurangnya dua belas bulan setelah periode
pelaporan
• Aset yang tidak termasuk di kategori di
atas, diklasifikasikan sebagai aset tidak
lancar.
Aset Lancar dan Tidak Lancar

• Pengklasifikasian terpisah antara aset


lancar dan tidak lancar akan menunjukkan
bagaimana suatu aset difungsikan dalam
entitas.
Misal: motor bagi entitas dealer
merupakan sediaan, sedangkan bagi
entitas lain merupakan aset tetap.
• Contoh aset lancar: Kas, Piutang,
Persediaan, Investasi Jangka Pendek, dan
Biaya Dibayar di Muka.
Aset Lancar dan Tidak Lancar

• Aset tidak lancar adalah aset yang tidak


memenuhi definisi aset lancar. Aset tidak
lancar adalah sbb:
1. Investasi Jangka Panjang
2. Aset Tetap
3. Aset Takberwujud
4. Aset Lain yang bersifat tidak lancar
Liabilitas Jangka Pendek dan
Jangka Panjang
• Entitas mengklasifikasikan liabilitas
sebagai liabilitas jangka pendek jika
[PSAK 1 (Revisi 2009)]:
1. Liabilitas diharapkan akan diselesaikan
dalam siklus operasi normalnya;
2. Liabilitas yang dimiliki untuk tujuan
diperdagangkan (misalnya instrumen
derivatif);
Liabilitas Jangka Pendek dan
Jangka Panjang
3. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk
diselesaikan dalam jangka waktu dua belas
bulan setelah periode pelaporan; atau
4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk
menunda penyelesaian liabilitas selama
sekurang-kurangnya dua belas bulan
setelah periode pelaporan.
• Liabilitas yang tidak termasuk kategori di
atas, diklasifikasikan sebagai liabilitas
jangka panjang.
Liabilitas Jangka Pendek dan
Jangka Panjang
• Contoh liabilitas jangka pendek: utang dagang,
biaya akrual untuk biaya karyawan, atau biaya
operasi lain, yang merupakan bagian modal
kerja yang digunakan dalam siklus operasi
normal. Jika tidak dapat diidentifikasikan secara
jelas, maka siklus operasi normal entitas
diasumsikan 12 bulan.
• Kriteria untuk mengklasifikasikan liabilitas
sebagai jangka pendek atau jangka panjang
berdasarkan kondisi yang ada pada tanggal
akhir periode laporan keuangan.
Liabilitas Jangka Pendek dan
Jangka Panjang
• Liabilitas jangka panjang biasanya
mencakup:
1. Liabilitas yang berasal dari pembiayaan, seperti
penerbitan obligasi, utang sewa guna usaha,
dan utang bank jangka panjang;
2. Liabilitas yang berasal dari kegiatan operasi
entitas, seperti kewajiban pensiun, dan
kewajiban pajak tangguhan;
3. Liabilitas yang bergantung pada terjadi atau
tidak terjadinya suatu peristiwa di masa depan,
seperti provisi untuk kewajiban garansi.
INFORMASI MINIMUM DALAM
LPK
• Pos yang berbeda dan cukup material
harus disajikan terpisah dalam LPK.
• Jika basis pengukuran yang berbeda
digunakan untuk menilai aset, maka aset
tersebut harus disajikan terpisah.
• Keputusan untuk penyajian terpisah ini
berdasarkan ukuran, fungsi, sifat, dan
likuiditas aset atau berdasarkan sifat atau
jangka waktu liabilitas.
INFORMASI MINIMUM DALAM
LPK
• Menurut PSAK 1 (Revisi 2009) Penyajian
Laporan Keuangan, informasi minimum
yang harus tersaji pada LPK adalah: (lihat
di hal.142)
• Terdapat perbedaan ketentuan mengenai
informasi minimum yang HARUS disajikan
pada LPK dengan IFRS, yaitu mengenai
aset biolojik. Menurut IFRS  aset
biolojik merupakan pos minimum yang
harus disajikan terpisah.
FORMAT LPK

• Secara umum ada 2 bentuk LPK: bentuk


akun (account form) dan bentuk laporan
(report form).
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2011
LPK bentuk
Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek akun
Aset Tidak Lancar Liabilitas Jangka Panjang
Ekuitas

Laporan Posisi Keuangan


31 Desember 2011 LPK bentuk
Aset laporan
Liabilitas
Ekuitas
FORMAT LPK
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2011
LPK format
Aset Tidak Lancar Ekuitas IFRS
Aset Lancar Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas Jangka Pendek
FORMAT LPK

• Contoh bentuk LPK disajikan sbb:


PENGUNGKAPAN LPK

• Entitas mengungkapkan dalam LPK atau


dalam Catatan atas Laporan keuangan,
subklasifikasi dari pos-pos yang disajikan.
• Pengungkapan yang dapat disajikan pada
LPK (atau dapat juga di laporan
perubahan ekuitas atau CaLK) misalnya
informasi mengenai jenis saham, yaitu
jumlah saham modal dasar dan jumlah
saham yang diterbitkan dan disetor penuh,
dan nilai nominal saham.
PENGUNGKAPAN LPK

• Perincian subklasifikasi bergantung pada


ketentuan di PSAK, misal:
– Piutang, antara piutang usaha pihak ketiga
dan piutang usaha dengan pihak berelasi.
– Persediaan, disubklasifikasi antara sediaan
bahan baku, barang dalam proses, dan
barang jadi.
– Aset tetap, disubklasifikasi terpisah menurut
kelompok aset tetap, misalnya tanah,
bangunan, dan peralatan.
LAPORAN ARUS KAS

• Laporan arus kas:


laporan yang menyajikan informasi
tentang arus kas masuk dan arus kas
keluar dan setara kas suatu entitas untuk
suatu periode tertentu.
TUJUAN DAN KEGUNAAN

• Tujuan utama laporan arus kas:


menyajikan informasi tentang perubahan
arus kas dan setara kas entitas selama
satu periode yang diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas operasi, investasi
dan pendanaan.
TUJUAN DAN KEGUNAAN

• Informasi tersebut berguna bagi investor,


kreditor dan pengguna lain LK, yang
bertujuan sbb:
1. Mengevaluasi kemampuan entitas dalam
menghasilkan kas dan setara kas, waktu
dan kepastian dalam menghasilkannya.
2. Mengevaluasi struktur keuangan entitas
(termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan
kemampuannya dalam memenuhi kewajiban
dan membayar dividen.
TUJUAN DAN KEGUNAAN
3. Memahami pos yang menjadi selisih antara
laba rugi periode berjalan dengan arus kas
neto dari kegiatan operasi (akrual). Analisis
perbedaan ini sering kali dapat membantu
dalam mengevaluasi kualitas laba entitas.
TUJUAN DAN KEGUNAAN
4. Membandingkan kinerja operasi antar-
entitas yang berbeda, karena arus kas neto
dari laporan arus kas tidak dipengaruhi oleh
perbedaan pilihan metode akuntansi dan
pertimbangan manajemen, tidak seperti
basis akrual yang digunakan dalam
menentukan laba rugi entitas.
5. Memudahkan pengguna laporan untuk
mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai kini arus kas masa
depan antar-entitas yang berbeda.
KAS DAN SETARA KAS

• Kas terdiri dari kas (cash on hand) dan


rekening giro (demand deposit).
• Setara kas: investasi yang sifatnya sangat
likuid, berjangka pendek, dan yang dengan
cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang
dapat ditentukan dan memiliki risiko
perubahan nilai yang tidak signifikan.
• Laporan arus kas tidak termasuk mutasi atau
transfer di antara pos-pos yang termasuk
dalam kas dan setara kas.
KLASIFIKASI LAPORAN
ARUS KAS
• Menurut PSAK 2 (Revisi 2009) Laporan
Arus Kas, tiga klasifikasi dalam arus kas
yaitu:
– Aktivitas operasi  aktivitas penghasil utama
pendapatan entitas dan aktivitas lain yang
bukan merupakan aktivitas investasi dan
pendanaan.
– Aktivitas investasi  aktivitas berupa
perolehan dan pelepasan aset jangka
panjang serta investasi lain yang tidak
termasuk setara kas
KLASIFIKASI LAPORAN
ARUS KAS
– Aktivitas pendanaan  aktivitas yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah
serta komposisi kontribusi modal dan
pinjaman entitas.
• Format dasar laporan arus kas:
Arus kas dari aktivitas operasi xxx
Arus kas dari aktivitas investasi xxx
Arus kas dari aktivitas pendanaan xxx
Kenaikan/(penurunan) arus kas neto xxx
Saldo awal kas xxx
Saldo akhir kas xxx
PENYUSUNAN LAPORAN
ARUS KAS – Aktivitas Operasi
• Arus kas dari aktivitas operasi dapat
disajikan dengan dua metode, yaitu:
1. Metode langsung  menyajikan kelompok
utama penerimaan kas bruto (gross) dan
pembayaran kas bruto; atau
2. Metode tidak langsung  dimulai dengan
laba rugi periode berjalan dan
menyesuaikan laba rugi tersebut dengan
transaksi nonkas, akrual, dan tangguhan
dari pos yang penghasilan atau pengeluaran
dalam aktivitas investasi atau pendanaan.
PENYUSUNAN LAPORAN
ARUS KAS – Aktivitas Operasi
• Metode langsung
– Memperinci arus kas aktual dari kegiatan
operasi entitas.
– Entitas dianjurkan untuk menggunakan
metode langsung dalam penyusunan arus kas
dari aktivitas operasi.
– Metode ini menghasilkan informasi yang
berguna dalam mengestimasi arus kas masa
depan yang tidak dapat dihasilkan oleh
metode tidak langsung.
PENYUSUNAN LAPORAN
ARUS KAS – Aktivitas Operasi
• Metode langsung
Arus kas dari aktivitas operasi:
Penerimaan kas dari pelanggan 285.000.000
Pembayaran kas kepada pemasok (150.000.000)
Pembayaran kas kepada karyawan ( 84.000.000)
Pembayaran bunga (27.000.000)
Pembayaran pajak (15.000.000)
Arus kas neto dari aktivitas operasi 9.000.000
PENYUSUNAN LAPORAN
ARUS KAS – Aktivitas Operasi
• Metode tidak langsung
Arus kas neto dari aktivitas operasi ditentukan
dengan menyesuaikan laba atau rugi neto dari
pengaruh:
1. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta
utang usaha selama periode berjalan;
2. Pos nonkas, seperti penyusutan, provisi, pajak
tangguhan, keuntungan dan kerugian mata uang
asing yang belum direalisasi, serta laba entitas
asosiasi yang belum didistribusikan;
3. Pos lain yang berkaitan dengan aktivitas investasi
atau pendanaan, misalnya laba dari penjualan aset.
PENYUSUNAN LAPORAN
ARUS KAS – Aktivitas Investasi
• Informasi ini relevan bagi investor karena
informasi perubahan aset-aset jangka panjang
memberikan informasi tentang kapasitas operasi
dan potensi laba yang dihasilkan dan arus kas
masa depan.
• Informasi ini membantu pengguna dalam menilai
apakah entitas hanya mempertahankan
kapasitas atau meningkatkan kapasitas, dan
apakah entitas hanya secara pasif melakukan
investasi pada instrumen ekuitas dan utang.
PENYUSUNAN LAPORAN ARUS
KAS – Aktivitas Pendanaan
• Informasi ini berguna untuk mengetahui
informasi tentang perubahan struktur modal
entitas.
• Informasi ini penting untuk mengetahui pihak-
pihak yang berkepentingan atas klaim terhadap
arus kas entitas di masa depan.
PENYUSUNAN LAPORAN ARUS
KAS – Pos Khusus
• Arus kas operasi, investasi dan
pendanaan dapat dilaporkan secara neto
hanya berlaku untuk dua kondisi berikut:
1. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk
kepentingan pelanggan, jika arus kas
tersebut lebih mencerminkan aktivitas
pelanggan daripada aktivitas entitas.
2. Penerimaan dan pengeluaran kas untuk
pos-pos dengan perputaran cepat, jumlah
yang besar, dengan jangka waktu singkat.
PENYUSUNAN LAPORAN ARUS
KAS – Mata Uang Asing
• Keuntungan atau kerugian yang timbul
akibat perubahan nilai tukar mata uang
asing bukan merupakan arus kas.
• Namun, pengaruh perubahan nilai tukar
atas kas dan setara kas dalam mata uang
asing dilaporkan dalam laporan arus kas
untuk merekonsiliasi saldo awal dan saldo
akhir kas dan setara kas.
PENGUNGKAPAN LAPORAN
ARUS KAS
• PSAK 2 (revisi 2009) Laporan Arus Kas:
Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak
memerlukan penggunaan kas dan setara kas,
tidak termasuk dalam LAK  diungkapkan
pada bagian lain dalam LK.
Misal: perolehan aset secara kredit atau melalui
sewa pembiayaan, akuisisi suatu entitas melalui
penerbitan saham, dan konversi utang menjadi
modal.
PENGUNGKAPAN LAPORAN
ARUS KAS
• Entitas mengungkapkan jumlah saldo kas
dan setara kas yang signifikan dan tidak
dapat digunakan oleh kelompok usaha,
beserta pendapat manajemen.
• Lihat ilustrasi LAK PT Astra Intl. di hal.
152-153.

Anda mungkin juga menyukai