Anda di halaman 1dari 65

Slide

4-1
CHAPTER 5
LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN
LAPORAN ARUS KAS

Intermediate Accounting
Berbasis PSAK

Slide
4-2
Tujuan Pembelajaran

1. Memahami kegunaan dan keterbatasan laporan posisi keuangan.

2. Menjelaskan elemen dan pengklasifikasian dalam laporan posisi


keuangan.

3. Menyusun laporan posisi keuangan.

4. Menjelaskan tujuan dan kegunaan laporan arus kas.

5. Menjelaskan informasi yang terkandung dalam laporan arus kas.

6. Mengetahui dasar-dasar menyusun laporan arus kas.

7. Menjelaskan informasi tambahan terkait laporan posisi keuangan dan


laporan arus kas.

Slide
4-3
Laporan Posisi Keuangan dan Arus Kas

Laporan Posisi
Arus Kas
Keuangan

Elemen Klasifikasi
Klasifikasi Penyusunan
Format Pengungkapan
Pengungkapan

Slide
4-4
Laporan Posisi Keuangan

Laporan Posisi Keuangan, atau sering disebut neraca:

1. Melaporkan aset, liabilitas dan modal entitas pada


tanggal tertentu.

2. Memberikan informasi tentang sumber daya, kewajiban


kepada kreditur dan ekuitas dalam sumber daya bersih.

3. Membantu dalam memprediksi jumlah, waktu dan


ketidakpastian arus kas masa depan.

Slide
4-5
Laporan Posisi Keuangan
Kegunaan
• Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum
adalah untuk menilai risiko-risiko entitas dan arus
kas masa depan.
• Kegunaan laporan posisi keuangan bagi pengguna
laporan keuangan adalah sebagai berikut:
Mengevaluasi struktur pendanaan
Menganalisis likuiditas
Menilai solvabilitas
Menilai fleksibilitas keuangan
Slide
4-6
Laporan Posisi Keuangan

Keterbatasan
Pilihan pengukuran beberapa aset tertentu berdasarkan
biaya perolehan (historical cost) atau biaya perolehan
terdepresiasi, bukan pada nilai kininya, sehingga tidak
mencerminkan nilai wajar dari aset.

Beberapa pengukuran nilai untuk beberapa unsur di


laporan posisi keuangan melibatkan pertimbangan dan
estimasi.

Rekayasa keuangan yang sering kali memungkinkan


dilakukan untuk menghasilkan pembiayaan off-balance
Slide
sheet.
4-7
Laporan Posisi Keuangan
Elemen laporan posisi keuangan terdiri atas1:
1. Aset
Aset adalah sumber daya yang dikuasi oleh entitas sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan dari manfaat ekonomi di
masa depan diharapkan akan diperoleh entitas.
2. Liabilitas
Liabilitas merupakan kewajiban entitas masa kini yang timbul
dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan
mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi.
3. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi
semua liabilitas.

Slide
4-8
1: SAK (Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan)
Laporan Posisi Keuangan

Klasifikasi dalam Laporan Posisi Keuangan

Aset dan liabilitas diklasifikasikan dengan suatu cara yang


dapat memfasilitasi pengguna untuk dapat mengevaluasi
struktur modal entitas, likuiditas, solvabilitas dan fleksibiltas
keuangan, sehingga aset dan liabilitas diklasifikasikan
berdasarkan karakteristik operasi perusahaan.

Slide
4-9
Klasifikasi
Aset Lancar
Menurut PSAK 1 (revisi 2009) Penyajian Laporan Keuangan,
entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar, jika:
1. Aset diharapkan dapat direalisasikan, atau terjual, atau
digunakan dalam siklus operasi normal;
2. Aset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan;
3. Aset yang diharapkan akan terealisasi dalam jangka
waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan; atau
4. Berupa kas atau setara kas, kecuali yang dibatasi
pertukaran atau penggunaannya untuk menyelesaikan
liabilitas sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah
periode pelaporan.
Slide
4-10
Klasifikasi

Aset Lancar
Disajikan dalam laporan posisi keuangan menurut
urutan likuiditas.

Item Dasar Penilaian


Kas dan ekuivalen kas Nilai wajar
Investasi jangka pendek Pada umumnya, nilai wajar
Beban dibayar dimuka Harga perolehan
Piutang Estimasi jumlah yang tertagih
Persediaan Harga perolehan atau nilai realisasi bersih

Slide
4-11
Klasifikasi

Kas
Pada umumnya terdiri atas mata uang dan giro atau
“demand deposit”.
Ekuivalen Kas- investasi jagka pendek yang sangat
likuid dan akan jatuh tempo dalam jangka tiga bulan atau
kurang.
Restriksi atau komitmen yang terkait dengan ketersediaan
kas harus diungkapkan.

Slide
4-12
Klasifikasi

Investasi Jangka Pendek

Portfolio Tipe Penilaian Kalsifikasi


Harga Perolehan
Dimiliki hingga Lancar dan
Utang yang
jatuh tempo diamortisasi
Tidak Lancar

Utang dan
Diperdagangkan Nilai wajar Lancar
Ekuitas

Tersedia untuk Utang dan Lancar dan


Nilai wajar
dijual Ekuitas Tidak Lancar

Slide
4-13
Klasifikasi

Beban Dibayar Dimuka


Pembayaran kas yang dicatat sebagai aset karena jasa
atau manfaat akan diterima pada masa yang akan datang.

Kas dibayar Sebelum Beban dicatat

Pembayaran dimuka sering berhubungan dengan:


asuransi sewa
perlengkapan pemeliharaan peralatan
iklan

Slide
4-14
KLasifikasi

Piutang

Tagihan kepada pelanggan atau lainnya atas:


 uang
 barang, atau
 jasa.

Slide
4-15
Klasifkasi

Persediaan
Pengungkapan:
Dasar penilaian (seperti; lower-of-cost-or-market).
Metode penetapan harga(seperti; FIFO atau
average cost).

Slide
4-16
LO 2
Klasifikasi

Aset Lancar dan Tidak Lancar


Pada umumnya terdiri atas:

Investasi jangka panjang

Aset tetap

Aset tidak berwujud

Aset lain yang bersifat tidak lancar

Slide
4-17
Klasifikasi

Aset Tidak Lancar


Investasi Jangka Panjang
1. Investasi dalam sekuritas (obligasi, saham biasa, or wesel
jangka panjang).

2. Investasi dalam aset tetap berwujud yang tidak


digunakan dalam operasi (tanah yang ditahan untuk
spekulasi).

3. Investasi yang disisihkan dalam dana khusus (dana


pelunasan, dana pensiun, atau dana ekspansi pabrik).

4. Investasi dalam anak perusahaan atau afiliasi yang tidak


Slide dikonsolidasi.
4-18
Klasifikasi

Investasi Dalam Sekuritas Utang dan Ekuitas

Portfolio Tipe Penilaian Kalsifikasi


Harga Perolehan
Dimiliki hingga Lancar dan
Utang yang
jatuh tempo diamortisasi
Tidak Lancar

Utang dan
Diperdagangkan Nilai wajar Lancar
Ekuitas

Tersedia untuk Utang dan Lancar dan


Nilai wajar
dijual Ekuitas Tidak Lancar

Ekuitas-Tidak Lancar dan


Ekuitas Nilai wajar
diperdagangkan
Slide
Tidak Lancar
4-19
Klasifikasi

Aset Tetap (Properti, Pabrik dan Peralatan)


Aset yang bersifat tahan lama dan digunakan dalam
operasi reguler perusahaan.

Properti (kekayaan) fisik seperti tanah, bangunan,


mesin, furnitur, perlatan, sumber daya yang tidak dapat
perbaharui (hutan, mineral).

Kecuali tanah, sebagian besar aset tersebut dapat


disusutkan (ex; gedung) atau dideplesikan (ex; cadangan
minyak).

Slide
4-20
Klasifikasi

Aset Tak Berwujud


Aset yang tidak memiliki substansi fisik (tanpa wujud
fisik) dan bukan merupakan instrumen keuangan.
Hak paten, hak cipta, waralaba (franchise), goodwill,
merek dagang, nama dagang, dan daftar pelanggan.

Diamortisasi selama masa manfaatnya yang terbatas.

Secara periodik umur aset tak berwujud dinilai


berdasarkan penurunan nilai (impairment) yang terjadi.

Slide
4-21
Klasifikasi

Aset lainnya
Item-item yang sangat bervariasi dalam praktek. Meliputi:

 Beban dibayar dimuka-jangka panjang

 Piutang tidak lancar

 Aset dalam dana khusus

 Properti yang dimiliki untuk dijual

 Kas atau sekuritas yang dibatasi

Slide
4-22
Klasifikasi
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas yang diperkiraan secara memadai akan dilunasi
melalui penggunaan aset lancar atau penciptaan kewajiban
lancar lainnya:
1. Utang yang berasal dari akuisisi barang dan jasa: utang usaha,
utang gaji, utang pajak, dan lain-lain.

2. Penagihan yang diterima dimuka sebelum barang dikirimkan


atau jasa diberikan: pendapatan sewa yang belum dihasilkan
atau pendapatan dari pelanggan yang belum dihasilkan.

3. Kewajiban lainnya yang pelunasannya akan dilakukan dalam


siklus operasi seperti bagian obligasi jangka panjang yang
harus dibayarkan dalam periode berjalan atau kewajiban jangka
pendek yang berasal dari pembelian peralatan.
Slide
4-23
Klasifikasi
Liabilitas Jangka Pendek
Entitas mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka
pendek jika [PSAK 1(revisi 2009)]:

1. Liabilitas diharapkan akan diselesaikan dalam siklus operasi


normalnya;

2. Liabilitas yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan


(misalnya instrumen derivatif);

3. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam


jangka waktu dua belas bulan setelah periode pelaporan;

4. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda


penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya dua belas
bulan setelah periode pelaporan.
Slide
4-24
Klasifikasi
Liabilitas Jangka Panjang
Kewajiban yang diperkirakan secara memadai tidak akan
dilunasi dalam siklus operasi yang normal, melainkan akan
dibayar pada suatu tanggal di luar waktu tersebut. Terdiri dari
tiga jenis:
1. Liabilitas yang berasal dari pembiayaan, seperti penerbitan
obligasi, utang sewa guna usaha, dan utang bank jangka
panjang.

2. Liabilitas yang berasal dari kegiatan operasi entitas. Seperti


kewajiban pensiun, dan kewajiban pajak tangguhan.

3. Liabilitas yang bergantung pada terjadi atau tidak terjadinya suatu


Slide
peristiwa di masa depan, seperti provisi untuk kewajiban garansi.
4-25
Klasifikasi

Ekuitas
BAGIAN EKUITAS PEMEGANG SAHAM
MODAL SAHAM. Nilai pari (nominal) atau ditetapkan atas saham yang
diterbitkan.
PREMIUM SAHAM. Kelebihan jumlah yang dibayarkan di atas nilai pari atau
yang ditetapkan.
LABA DITAHAN. Laba perusahaan yang tidak didistribusikan.
SAHAM TREASURY. Jumlah saham yang dibeli kembali oleh perusahaan.
KEPENTINGAN NON-PENGENDALI (HAK MINORITAS). Bagian dari ekuitas
perusahaan anak yang tidak dimiliki.

Slide
4-26
Klasifikasi

Ekuitas
 Saham biasa dan saham preferen- harus diungkapkan
mengenai nilai pari, diotorisasi, diterbitkan dan jumlah
beredar.

 Premium saham- biasanya disajikan satu jumlah untuk


saham biasa dan saham preferen.

 Laba ditahan- jumlah biasanya dibagi antara jumlah


unappropriated dan restricted.

 Saham Treasury- disajikan sebagai pengurang dari


ekuitas.
Slide
4-27
Laporan Posisi Keuangan

Format
PSAK tidak mensyaratkan format tertentu untuk
menyajikan laporan posisi keuangan.

Secara umum, ada dua bentuk laporan posisi


keuangan yang biasa diikuti oleh entitas, yaitu
bentuk akun (account form) dan bentuk laporan
(report form).

Slide
4-28
Laporan Posisi Keuangan

Format
PSAK tidak mensyaratkan format tertentu untuk
menyajikan laporan posisi keuangan.

Secara umum, ada dua bentuk laporan posisi


keuangan yang biasa diikuti oleh entitas, yaitu
bentuk akun (account form) dan bentuk laporan
(report form).

Slide
4-29
Laporan Posisi Keuangan
Bentuk Akun (account form)

Bentuk akun menyajikan secara berdampingan bagian kiri


adalah aset dan bagian kanan adalah liabiltas dan
ekuitas.

Slide
4-30
Laporan Posisi Keuangan
Bentuk Laporan (report form)

Bentuk laporan menyajikan secara berurutan ke bawah


mulai dari aset, libilitas, dan ekuitas.

Slide
4-31
Laporan Posisi Keuangan
Format yang diilustrasikan oleh IFRS

Slide
4-32
Gambar
Laporan
Posisi
Keuangan

Slide
4-33
Pengungkapan Laporan Posisi Keuangan

Entitas mgengungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau


dalam catatan atas laporan posisi keuangan, subklasifikasi
dari pos-pos yang disajikan. Perincian subklasifikasi
bergantung pada ketentuan di PSAK, misalnya:
1. Piutang, antara piutang usaha pihak ketiga dan piutang usaha
dengan pihak terelasi;
2. Persediaan, disubklasifikasi antara persediaan bahan baku,
barang dalam proses dan barang jadi;
3. Aset tetap, disubklasifikasi terpisah menurut kelompok aset
tetap, misalnya tanah, bangunan dan peralatan.

Slide
4-34
Pengungkapan Laporan Posisi Keuangan

Pengungkapan juga dapat disajikan pada laporan posisi


keuangan (atau dapat juga di laporan perubahan ekuitas
atau catatan atas laporan keuangan), misalnya:
• Informasi mengenai jenis saham, yaitu jumlah saham
modal dasar dan jumlah saham diterbitkan dan disetor
penuh, dan nilai nominal saham.

Slide
4-35
Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan


yang menyajikan informasi tentang arus
kas masuk dan arus kas keluar dan setara
kas suatu entitas untuk suatu periode
tertentu. Melalui laporan arus kas,
pengguna laporan keuangan dapat
mengetahui bagaimana entitas
menghasilkan dan menggunakan kas dan
setara kas.

Slide
4-36
Laporan Arus Kas

Tujuan utama: menyajikan informasi tentang


perubahan arus kas dan setara kas yang berasal dari
penerimaan kas dan pengeluaran kas suatu entitas
untuk suatu periode tertentu.
Laporan arus kas menyediakan jawaban dari
beberapa pertanyaan berikut:
1. Dari mana kas berasal?
2. Digunakan untuk apa saja kas?
3. Bagaimana perubahan dari saldo kas?
Slide
4-37
Laporan Arus Kas

Kegunaan
1. Mengevaluasi kemampuan entitas dalam menghasilkan kas
dan setara kas, waktu dan kepastian dalam
menghasilkannya.
2. Mengevaluasi struktur keuangan entitas (termasuk likuiditas
dan solvabilitas) dan kemampuannya dalam memenuhi
kewajiban dan membayar deviden.

Slide
4-38
Laporan Arus Kas
Kegunaan
3. Memahami pos yang menjadi selisih antara laba rugi periode
berjalan dengan arus kas netto dari kegiatan operasi (akrual).
Analisis perbedaan in seringkali dapat membantu dalam
mengevaluasi kulaitas laba entitas.
4. Membandingkan kinerja operasi antar-entitas yang berbeda,
karena arus kas netto dari laporan arus kas tidak dipengaruhi
oleh perbedaan pilihan metode akuntansi dan pertimbangan
manajemen, tidak seperti basis akrual yang digunakan dalam
menentukan laba rugi entitas.
5. Memudahkan pengguna laporan keuangan untuk
mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan
nilai kini arus kas masa depan antar-entitas yang berbeda.
Slide
4-39
Laporan Arus Kas

Kas dan Setara Kas


Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro
(demand deposit).
Setara Kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid
(dapat segera dikonversi menjadi kas) berjangka pendek
dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah
yang dapat ditentukan dan memiliki resiko perubahan nilai
yang tidak signifikan. Misalnya, deposito jangka pendek
(<3bln) dan tidak termasuk investasi dalam bentuk saham.

Slide
4-40
Isi dan Format
Format dasar laporan arus kas

Slide
4-41
Isi dan Format
Penerimaan kas dan pengeluaran kas selama suatu periode
dalam laporan arus kas diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas.

1. Operasi

Aktivitas penghasil utama pendapatan entitas, meliputi


pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk
menentukan laba bersih.
Arus kas masuk: penjualan barang dan jasa,
penerimaan royalti atau komisi, pendapatan bunga (dapat
juga masuk di aktivitas investasi), dan deviden yang
diterima (dapat juga masuk di aktivitas investasi).
Arus kas keluar: pembayaran kepada pemasok,
pegawai, pajak, dan bunga pinjaman (dapat juga masuk
di aktivitas pendanaan.
Slide
4-42
Isi dan Format
Penerimaan kas dan pengeluaran kas selama suatu periode
dalam laporan arus kas diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas.

2. Investasi

Aktivitas berupa perolehan dan pelepasan aset jangka


panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
Arus kas masuk: penjualan aset tetap, penjualan aset tak
berwujud, penjualan saham atau instrumen utang entitas
lain, penerimaan dan pembayaran pinjaman yang diberikan
kepada entitas lain.
Arus kas keluar: pembelian aset tetap, pembelian aset tak
berwujud, pembelian investasi saham atau instrumen utang
lain, pengeluaran untuk pemberian pinjaman kepada
entitas lain.
Slide
4-43
Isi dan Format
Penerimaan kas dan pengeluaran kas selama suatu periode
dalam laporan arus kas diklasifikasikan menjadi tiga aktivitas.

3. Pendanaan

Aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah


serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas,
meliputi: a) perolehan sumber daya dari pemilik dan
komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas
investasinya; b) peminjaman uang dari kreditor serta
pelunasannya.
Arus kas masuk: menerbitkan saham, menerbitkan
instrumen utang.
Arus kas keluar: membeli kembali saham (saham treasuri),
membayar utang atau pinjaman, membayar deviden kepada
Slide pemegang saham (dapat juga masuk di aktivitas operasi).
4-44
Isi dan Format
Arus kas masuk dan arus kas keluar yang diklasifikasikan
menurut aktivitas:

Slide
4-45
Penyusunan Laporan Arus Kas

Sumber Informasi
Informasi untuk membuat laporan arus kas biasanya
berasal dari:

(1) Laporan posisi keuangan komparatif,

(2) Laporan laba rugi komprehensif periode berjalan,

(3) Data transaksi terpilih.

Slide
4-46
Penyusunan Laporan Arus Kas
Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus kas dari aktivitas operasi dapat disajikan dengan dua


metode, yaitu:

1. Metode langsung, yang menyajikan kelompok utama


penerimaan kas bruto (gross) dan pembayaran kas bruto;
atau

2. Metode tidak langsung, dimulai dengan laba rugi


periode berjalan dan menyesuaikan laba rugi tersebut
dengan transaksi non kas, akrual, dan tangguhan dari pos
penghasilan atau pengeluaran dalam aktivitas investasi
dan pendanaan.
Slide
4-47
Penyusunan Laporan Arus Kas

Metode Langsung

Metode langsung memperinci arus kas aktual dari kegiatan


operasi entitas. Ketika metode ini digunakan, informasi
dapat diperoleh dari catatan akuntansi entitas atau
dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok
penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi
komprehensif.

Slide
4-48
Penyusunan Laporan Arus Kas
Berikut adalah bagian aktivitas operasi menggunakan metode
langsung:

Slide
4-49
Penyusunan Laporan Arus Kas
Metode Tidak Langsung
Dengan metode tidak langsung, arus kas neto dari aktivitas operasi
ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi neto dari
pengaruh:

1. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta utang usaha


selama periode berjalan;

2. Pos non kas, seperti penyusutan, provisi, pajak tangguhan,


keuntungan dan kerugian mata uang asing yang belum
direalisasi, serta laba entitas asosiasi yang belum
didistribusikan;

3. Pos lain yang berkaitan dengan aktivitas investasi pendanaan,


misalnya laba dari penjualan aset tetap.
Slide
4-50
Penyusunan Laporan Arus Kas
Berikut adalah bagian aktivitas operasi menggunakan metode
tidak langsung:

Slide
4-51
Penyusunan Laporan Arus Kas
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Informasi ini relevan bagi investor karena informasi perub
ahan aset-aset jangka panjang memberikan informasi
tentang kapasitas operasi dan potensi laba yang
dihasilkan dan arus kas masa depan.

Bagian ini juga membantu pengguna dalam menilai apakah


entitas hanya mempertahankan kapsitas atau
meningkatkan kapasitas, dan apakah entitas hanya
secara pasif melakukan investasi pada instrumen ekuitas
dan utang.

Slide
4-52
Penyusunan Laporan Arus Kas
Berikut adalah ilustrasi laporan arus kas bagian aktivitas
investasi:

Slide
4-53
Penyusunan Laporan Arus Kas
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Pengguna laporan keuangan memerlukan informasi arus kas
dari aktivitas pendanaan untuk mengetahui informasi
tentang perubahan struktur modal entitas.

Informasi ini penting untuk mengetahui pihak-pihak yang


berkepentingan atas klaim terhadap arus kas entitas di
masa depan.

Slide
4-54
Penyusunan Laporan Arus Kas
Berikut adalah ilustrasi laporan arus kas bagian aktivitas
pendanaan:

Slide
4-55
Pembuatan Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas: Telemarketing Inc. dalam tahun


pertama operasinya pada tanggal 1 Januari 2011
menerbitkan 50.000 lembar saham biasa dengan nilai pari
$1 seharga $50.000 tunai. Perusahaan menyewakan ruang
kantor, furnitur, dan peralatan komunikasi serta
melaksanakan survei dan jasa pemasaran sepanjang tahun
pertama. Pada bulan juni 2011, perusahaan membeli tanah
seharga $15.000. Laporan posisi keuangan komparatif pada
awal dan akhir tahun 2007 ditunjukkan dalam ilustrasi sbb:

Slide
4-56
Penyusunan Laporan Arus Kas

Slide
4-57
LO 6
Pembuatan Laporan Arus Kas

Penentuan:
1. Kas yang disediakan oleh aktivitas atau digunakan
dalam operasi.
2. Kas yang disediakan oleh atau digunakan dalam
aktivitas investasi dan pembiayaan.
3. Perubahan (kenaikan atau penurunan) kas selama
periode berjalan.
4. Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal
dan saldo kas akhir.

Slide
4-58
Preparation of the Statement of Cash
Flows

Cash provided by operating activities

Slide
4-59
Laporan Arus
Kas

Selanjutnya, perusahaan
menentukan bagian dari
aktivitas investasi dan
pendanaan.

Slide
4-60
Penyusunan Laporan Posisi Keuangan

Aktivitas Signifikan Non-Kas


Tidak semua aktivitas signifikan perusahaan melibatkan
kas. Contoh dari aktivitas nonkas yang signifikan adalah:

Penerbitan saham biasa untuk membeli aset.


Konversi obligasi menjadi saham biasa.
Penerbitan surat utang untuk membeli aset.
Pertukaran aset jangka panjang.

Slide
4-61
Kegunaan Laporan Arus Kas

Tanpa kas, perusahaan tidak akan dapat bertahan.


Arus kas dari operasi:

Jumlah tinggi- perusahaan dapat menghasilkan


kas yang cukup untuk membayar tagihan.

Jumlah rendah- perusahaan mungkin harus


melakukan peminjaman atau menerbitkan sekuritas
ekuitas untuk membayar tagihan.

Slide
4-62
Kegunaan Laporan Arus Kas

Likuiditas Keuangan

Kas bersih yang disediakan


Rasio oleh aktivitas operasi
Cakupan =
Utang Tunai Liabilitas lancar rata-rata
Lancar
Rasio ini mengindikasikan apakah perusahaan dapat
melunasi liabilitas lancarnya dalam tahun tertentu dari
operasi. Rasio yang mendekati 1:1 adalah bagus karena
mengindikasikan bahwa perusahaan dapat memenuhi
semua liabilitas lancarnya dari arus kas yang dihasilkan
Slide secara internal.
4-63
Kegunaan Laporan Arus Kas

Fleksibiltas Keuangan

Kas bersih yang disediakan


Rasio oleh aktivitas operasi
Cakupan =
Utang Tunai Total Liabilitas rata-rata

Semakin tinggin rasio ini, semakin kecil kemungkinan


perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memenuhi
kewajibannya pada saat jatuh tempo. Akibatnya, rasio ini
menandakan apakah perusahaan dapat membayar hutang-
hutangnya dan bertahan hidup jika sumber dana eksternal
terbatas atau terlalu mahal.
Slide
4-64
Kegunaan Laporan Arus Kas

Arus Kas Bebas

Jumlah arus kas diskresioner perusahaan untuk membeli


investasi tambahan, melunasi utang, membeli saham treasuri,
atau hanya untuk menambah likuiditas perusahaan.

Slide
4-65

Anda mungkin juga menyukai