Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelas :
Manajemen Keuangan J
JURUSAN AKUNTANSI
TAHUN 2021
TEORI STRUKTUR MODAL PENGERTIAN STRUKTUR MODAL
Struktur modal berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang perusahaan yang diukur
dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri. Dalam hal ini terdapat tiga
macam tingkat pengembalian yaitu pengembalian utang, saham biasa dan secara keseluruhan
yang masing-masing rumusnya sebagai berikut:
1.
2.
3.
ko
Salah satu ciri pasar tidak sempurna adalah adanya pajak. Berikut macam-macam pajak yaitu:
1. Pajak Pendapatan Perusahaan
Dalam hal ini pengunaan utang bagi perusahaan jika ada pajak adalah biaya bunga dapat
dipakai mengurangi pajak namun jumlah pendapatan yang diterima oleh kreditur dan
pemegang saham yang menggunakan utang lebih besar daripada perusahaan yang tidak
menggunakan utang. Apabila perusahaan utang permanen (utang jangka panjang) maka
tax shield :
PV tax shield :
Sedangkan apabila menggunakan utang (value of leverage firm) adalah
Value of Leverage Firm = Value if unleverage + PV of Tax Shield
2. Pajak Pendapatan Perusahaan dan Pajak Pendapatan Pribadi
Dengan adanya pajak pribadi maka dapat mengurangi manfaat pajak perusahaan
sehubungan dengan utang. Apabila ada pajak pendapatan perusahaan dan pajak
pendapatan pribadi maka nilai sekarang :
PV Tax Shield
Dalam hal ini jika terjadi kebangkrutan dengan biaya cukup besar, maka jika perusahan
berutang mungkin sangat tidak menarik karena perusahaan yang menggunakan utang
kemungkinan mengalami kebangkrutan dengan cukup besar sehingga pemegang saham akan
menerima pembayaran yang lebih kecil. Sebagai imbasnya yaitu pengembalian yang
diharapkan terlalu tinggi apabila utang semakin besar.
Dalam hal ini apabila terdapat biaya pajak dan kebangkrutan, semakin besar utang
dibandingkan modal sendiri. Hal terjadi karena pengaruh penghematan pajak yang akan
menurunkan nilai perusahaan , jika penggunaan utang dengan modal sendiri.
1. Signaling Theory, dalam teori ini perusahaan mampu menghasilkan laba guna
meningkatkan jumlah utangnya.
2. Pecking-Order Theory, teori ini digunakan dalam pengevaluasian alternatif dana
didasarkan pada pertimbangan yang diabaikan. Berikut peranan dari Pecking-Order
Theory yaitu penggunaan pendanaan internal dan menerbitkan sekuritas yang risikonya
kecil.
Leverage adalah kondisi yang timbul karena penggunaan aktiva dan sumber dana yang
menimbulkan beban bagi perusahaan. Penggunaan aktiva yang menimbulkan beban dengan
operating leverage, sedangkan penggunaaan beban tetap disebut financial leverage.
Dalam hal ini terdapat 3 macam yaitu :
1. Financial structure 2. Capital structure 3. Leverage factor
DAMPAK FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP PROFIBILITAS
Dalam hal ini ketika kondisi ekonomi memburuk, penggunaan utang semakin besar maka akan
menurunkan ROE. Pada awalnya akan meningkatkan ROE namun karena jumlah utang besar
maka akan menurunkan ROE.
Adanya hubungan antara financial leverage dan operating leverage antara lain:
DOL atau
dengan perhitungan laba sebagai berikut: Laba
= P x Q – (FC + (VC x Q)
2. Financial leverage (CL)
Financial leverage muncul akibat pembelanjaan kegiatan operasi dan investasi dengan
beban tetap. Berikut rumusnya :
DFL atau
3. Combination leverage (CL)
Combination leverage merupakan gabungan antara operating leverage dan financial
leverage guna mengukur pengaruh perubahan penjualan terhadap perubahan EAT atau
NI. Berikut rumusnya :
Terdapat pula beberapa faktor yang mempengaruhi struktur keuangan suatu perusahaan, antara
lain, (1) Tingkat pertumbuhan penjualan, (2) Stabilitas penjualan, (3) Karakteristik industi, (4)
Struktur aktiva, (5) Sikap manajemen perusahaan, dan (6) Sikap pemberi pinjaman.
Dalam hal ini struktur modal berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang seperti utang
jangka panjang dan modal. Biasanya pendekatan yang banyak digunakan dalam praktik yaitu
analisis hubungan EBIT – EPS. Besarnya EBIT dapat diperoleh melalui rumus berikut :