Nim : 2002013895 Absen : 26 Kelas : 5A Manajemen Pagi
OVERVIEW MANAJEMEN KEUANGAN
Definisi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan bisa didefinisikan sebagai manajemen fungsi keuangan suatu perusahaan. Tugas manager keuangan adalah mencari pendanaan (finaning) menjadi tugas yang lebih kompleks mencangkup perencanaan dan alokasi sumberdaya dalam perusahaan. manajemen keuangan adalah aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan dan penyimpanan dana. Secara garis besar fungsi perusahaan bisa dikelompokkan dalam 4 fungsi, yaitu : 1. Fungsi pemasaran 2. Fungsi keuangan 3. Fungsi produksi 4. Fungsi personalia Sedangkan fungsi manajemen juga dapat dipecah dalam beberapa hal, diantaranya : 1. Planning 2. Organizing 3. Staffing 4. Pelaksanaan 5. Controling Keputusan Pendanaan 1. Keputusan pendanaan bertujuan untuk memperoleh dana secara optimal. 2. Dana perusahaan dapat diperoleh melalui 1) modal sendiri 2) utang baik melalui bank, menerbitkan obigasi atau bisa juga melalui 3) pasar modal dengan menerbitkan saham. 3. Modal sendiri dapat berupa tingkat keuntungan perusahaan atau dari kas yang tersedia. 4. Terdapat trade of antara pendanaan utang melalui bank ataupun obligasi. 5. Modal dari saham diperoleh melalui IPO atau melalui right issue di pasar sekunder. Keputuan Investasi 1. Keputusan investasi atau alokasi dana bertujuan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang maksimum pada risiko tertentu 2. Investasi dapat berupa keputusan pembelian tanah, mesin, persediaaan, akusisi perusahaan dan lain-lain. 3. Dalam keputusan invetasi terdapat analisis anggara atau analisis usulan investasi (NPV, Payback Periode dan lain sebagainya). Tugas Manajemen Keuangan Dalam perusahan, terdapat beberapa keputusan yang di ambil terkait dengan manajemen keuangan yakni : 1. Keputusan pendanaan (financing) 2. Keputusan alokasi dana (investment) 3. Keputusan modal kerjaa 4. Keputusan dividen
1. MODEL NERACA KEUANGAN UNTUK MEMAHAMI MANAJEMEN KEUANGAN
Neraca keuangan suatu perusahaan terdiri dari dua sisi: sisi kiri yang meringkaskan aset yang dimiliki oleh perusahaan, dan sisi kanan yang meringkaskan sumber dana yang dipakai untuk membiayai sisi kiri perusahaan tersebut. Sisi kiri disebut (aktiva) dengan demikian bisa dipandang sebagai ringkasan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan., sisi kanan neraca merupakan tugas manajer keuangan, dalam hal ini mencari dana yang kemudian diinvestasikan pada sisi kiri neraca. Sedangkan pada sisi kanan neraca merupakan tugas manajer keuangan, dalam hal mencari dana yang kemudian diinversatisikan pada sisi kiri neraca. Ada dua tipe asset yaitu asset atau aktiva jangka pendek dan aktiva jangka panjang. Asset jangka pendek didefinisikan sebagai asset dengan waktu kurang dari satu tahun, atau kurang dari satu siklus bisnis. Sedangkan asset jangka panjang didefinisikan sebagai asset dengan jangka waktu lebih dari satu tahun, bisa mencakup beberapa tahun. Tugas manajer keuangan adalah mengambil keputusan investasi, pendanaan, dan operasional dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham (nilai saham). Pendanaa mencakup dana jangka panjang dan dana jangka pendek. Komponen jangka pendek (lancar) dari aktiva dan pasiva membentuk modal kerja. Modal kerja bersih bisa diartikan sebagai aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Modal kerja merupakan hasil dari keputusan operasional (sehari-hari). Nilai perusahaan terdiri dari nilai hutang dan nilai saham tujuan tersebut sering disingkat sebagai memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Kemakmuran pemegang saham sering diterjemahkan ke dalam kenaikan harga pasar saham.
2. MENCIPTAKAN NILAI : MENINGKATKAN ALIRAN KAS MASUK
Nilai bisa ditingkatkan dengan menciptakan aliran kas positif. Sebagai contoh, perusahaan bisa menjalankan investasi yang menguntungkan, yaitu memberikan aliran kas positif. Perusahaan bisa mengelola modal kerja sehingga bisa mendatangkan aliran kas masuk yang positif pula. Aliran kas yang menjadi fokus manajer keuangan berbeda dengan keuntungan akuntansi (accounting profit) Keuntungan akuntansi dihasilkan dengan mempertemukan antara pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut (prinsip matching). Metode seperti ini tidak selalu memperhitungkan setiap aliran kas yang timbul akibat transaksi. Tiga dimensi aliran kas yang perlu diperhatikan: besarnya (magnitude), timing, dan risiko. Aliran kas yang besar, diterima lebih awal, dan mempunyai risiko yang rendah, mempunyai nilai yang lebih tinggi.
3. MAKSIMASI KEUNTUNGAN VERSUS MAKSIMASI NILAI SAHAM
Tujuan manajemen keuangan seringkali dinyatakan sebagai maksimisasi keuntungan. Hal tersebut tidak tepat. Pertama, keuntungan yang besar melalui jumlah saham yang beredar yang besar tidaklah sebaik yang kita inginkan. Kedua, keuntungan perlembar saham juga bukan merupakan tujuan yang tepat.Keuntungan perlembar saham tidak memperhatikan nilai waktu uang dan risiko. Disamping itu, seperti ditunjukkan dalam contoh di atas, keuntungan akuntansi lain dengan aliran kas. Aliran kaslah yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan. Maksimisasi keuntungan dengan maksimisasi nilai saham dengan demikian merupakan dua hal yang berbeda. Nilai saham akan ditentukan oleh banyak faktor: keuntungan perusahaan, risiko, dan faktor lain. Harga saham yang terjadi merupakan konsensus yang terjadi di pasar keuangan terhadap prospek dan risiko perusahaan di masa mendatang. Harga tersebut mencerminkan informasi besarnya aliran kas, timing, risiko, dan lainnya yang dianggap relevan oleh investor. 4. MANAJER DAN PASAR KEUANGAN Manajer keuangan mencari dana dari pasar keuangan dengan jalan menerbitkan sekuritas atau memperoleh pinjaman dari lembaga keuangan. Pada dasarnya ada dua jenis sekuritas/instrument pasar yakni: saham dan utang. Dana tersebut kemudian diinvestasikan oleh manajer keuangan, membeli asset yang bisa menghasilkan kembalian. Sebagian dana tersebut dikembalikan ke pasar keuangan melalui medium yang berbedabeda. Untuk pemegang saham , perusahaan membagikan deviden, sementara untuk pemegang utang perusahaan membagikan bunga dan mengembalikan pinjaman pokok utang. Sebagian kembalian ditanamkan kembali oleh manajer keuangan di dalam perusahaan.
5. PERUSAHAAN SEBAGAI SERANGKAIAN KONTRAK
Misalnya: karyawan menandatangani kontrak untuk berkerja diperusahaan. Bank memberi pinjaman berdasarkan kontrak yang tertentu diprusahaan. Pemegang saham tidaklah bersifat homogeny. Pemegang saham pertama disebut sebagai pemegang saham mayoritas, sedangkan pemegang saham kedua disebut sebagai minoritas. Keduanya tidak harus mempunyai tujuan yang konsisten satu sama lain, yang berarti mempunyai potensi konflik. Biasa ada tiga jenis konflik keagenan yang sering dibicarakan di literature keuangan, yaitu: Konflik antara pemegang saham dengan manajer Konflik pemegang saham dengan manajer diperparah pada situasi seperti kepemilikan saham yang tersebar. Jika perusahaan go-public (menjual sahamnya ke public), maka ada kemungkinan banyak orang yang akan memiliki saham perusahaan tersebut. Manajer bisa mempunyai agenda sendiri yang tidak selalu konsisten dengan tujuan yang dibebankan oleh pemegang saham. Dua motivasi dasar manajer: 1). Survival-manajer berusaha mengusai sumberdaya agar peusahaan terhindar dari kebangkrutan. 2). Independensi atau kecukupan diri-manajer ingin mengambil keputusan yang bebas dari tekanan pihak luar, termasuk pasar keuangan. Pemegang saham bisa melakukan sejumlah tindakan untuk memastikan bahwa manajer akan bertindak konsisten dengan tujuan pemegang saham. Tindakan semacam ini membutuhkan biaya yang disebut biaya keagenan. Biaya keagenan terdiri dari biaya untuk memoitor manajer dan biaya untuk mengimplementasikan alat control terhadap manajer. Pemegang saham bisa membentuk komisaris untuk mengawasi perilaku manajer. Beberapa cara lain bisa dilakukan antara lain: Sistem pengajian yang dikaitkan dengan prestasi perusahaan dan dengan opsi saham. Agensy free cash flow Menurut teori ini, manajer akan berusaha memegang sumberdaya perusahaan agar tetap dalam kendali manajer. Jika perusahaan memperoleh keuntungan atau kas masuk tinggi, maka manajer akan berusaha agar keuntungan kas tersebut tetap berada di tangan manajer. Meskipun sebenarnya mungkin pemegang saham akan diuntungkan jika kas tersebut di bagi kemereka, kemudian pemegang saham dibiarkan menginvestasi kas tersebut kealternatif investasi lain yang lebih menguntungkan. Konflik antara pemegang saham dengan pemegang utang Pemegang saham, melalui manajer bisa mengambil keuntungan atas pemegang utang. Konflik tersebut bisa terjadi karena pemegang saham dengan pemegang utang mempunyai struktur penerimaan yang berbeda. Pemegang utang memperoleh pendapatan yang tetap yang kembalian pinjamannya, sedangkan pemegang saham memperoleh pendapatan diatas kelebihan atas kewajiban yang diperlu dibayar kepemegang utang. Konflik antara pemegang saham mayoritas dan minoritas. Sebagai contoh, perusahaan yang sebelumnya dikendalikan oleh pendiri, kemudian menjual sebagian kecil saham ke public. Dalam situasi tersebut ada dua jenis pemegang saham: mayoritas (pendiri) dan minoritas (public). Public dikatakan minoritas karena meskipun jumlah mereka barangkali banyak jumlah suara atau saham mereka lebih kecil dibandingkan dengan jumlah saham pendiri Sumber Materi : 1. Overview Manajemen Keuangan https://studylibid.com/doc/184751/overview-manajemen-keuangan 2. Buku Universitas Bina Dharma http://eprints.binadarma.ac.id/5431/1/BAB%2001%20GAMBARAN%20UMUM%20MA NAJEMEN%20KEUANGAN.pdf
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya