Anda di halaman 1dari 4

NAMA : NI PUTU VALENTINA PEBRIYANTI

NIM : 2002013896
ABSEN : 27
KELAS : 5A MANAJEMEN PAGI

TUGAS RESUME OVERVIEW MANAJEMEN KEUANGAN

Manajemen keuangan bisa didefinisikan sebagai manajemen fungsi keuangan suatu


perusahaan. Tugas manager keuangan adalah mencari pendanaan (finaning) menjadi tugas
yang lebih kompleks mencangkup perencanaan dan alokasi sumberdaya dalam perusahaan.

Secara garis besar fungsi perusahaan bisa dikelompokkan dalam 4 fungsi, yaitu

1. Fungsi pemasaran
2. Fungsi keuangan
3. Fungsi produksi
4. Fungsi personalia

Sedangkan fungsi manajemen juga dapat dipecah dalam beberapa hal, diantaranya :

1. Planning
2. Organizing
3. Staffing
4. Pelaksanaan
5. Controlling

Dengan demikian fungsi manajemen dapat diartikan sebagai kegiatan perencanaan,


pengorganisasian, staffing, pelaksanaan dan controling fungsi-fungsi keuangan.

 MODEL NERACA KEUANGAN UNTUK MEMAHAMI MANAJEMEN


KEUANGAN

Neraca keuangan suatu perusahaan terdiri dari dua sisi: sisi kiri yang meringkaskan aset
yang dimiliki oleh perusahaan, dan sisi kanan yang meringkaskan sumber dana yang dipakai
untuk membiayai sisi kiri perusahaan tersebut. Sisi kiri disebut (aktiva) dengan demikian bisa
dipandang sebagai ringkasan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan., sisi kanan neraca
merupakan tugas manajer keuangan, dalam hal ini mencari dana yang kemudian diinvestasikan
pada sisi kiri neraca. Sedangkan pada sisi kanan neraca merupakan tugas manajer keuangan,
dalam hal mencari dana yang kemudian diinversatisikan pada sisi kiri neraca. Tugas manajer
keuangan adalah mengambil keputusan investasi, pendanaan, dan likuiditas operasional
dengan tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham (nilai saham).

Pendanaa mencakup dana jangka panjang dan dana jangka pendek. Komponen jangka
pendek (lancar) dari aktiva dan pasiva membentuk modal kerja. Modal kerja bersih bisa
diartikan sebagai aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Modal kerja merupakan hasil dari
keputusan operasional (sehari-hari).

Nilai perusahaan terdiri dari nilai hutang dan nilai saham tujuan tersebut sering disingkat
sebagai memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Kemakmuran pemegang saham
sering diterjemahkan ke dalam kenaikan harga pasar saham.

 MENCIPTAKAN NILAI : MENINGKATKAN ALIRAN KAS MASUK

Nilai bisa ditingkatkan dengan menciptakan aliran kas positif. Sebagai


contoh, perusahaan bisa menjalankan investasi yang menguntungkan, yaitu
memberikan aliran kas positif. Perusahaan bisa mengelola modal kerja sehingga bisa
mendatangkan aliran kas masuk yang positif pula.

Aliran kas yang menjadi fokus manajer keuangan berbeda dengan keuntungan
akuntansi (accounting profit) Keuntungan akuntansi dihasilkan dengan
mempertemukan antara pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan tersebut (prinsip matching). Metode seperti ini tidak selalu
memperhitungkan setiap aliran kas yang timbul akibat transaksi.

Tiga dimensi aliran kas yang perlu diperhatikan: besarnya (magnitude), timing,
dan risiko. Aliran kas yang besar, diterima lebih awal, dan mempunyai risiko yang
rendah, mempunyai nilai yang lebih tinggi.

 MAKSIMASI KEUNTUNGAN VERSUS MAKSIMASI NILAI SAHAM

Tujuan manajemen keuangan seringkali dinyatakan sebagai maksimisasi


keuntungan. Hal tersebut tidak tepat. Pertama, keuntungan yang besar melalui jumlah
saham yang beredar yang besar tidaklah sebaik yang kita inginkan. Kedua, keuntungan
perlembar saham juga bukan merupakan tujuan yang tepat.Keuntungan perlembar
saham tidak memperhatikan nilai waktu uang dan risiko. Disamping itu, seperti
ditunjukkan dalam contoh di atas, keuntungan akuntansi lain dengan aliran kas. Aliran
kaslah yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan.

Maksimisasi keuntungan dengan maksimisasi nilai saham dengan demikian


merupakan dua hal yang berbeda. Nilai saham akan ditentukan oleh banyak faktor:
keuntungan perusahaan, risiko, dan faktor lain. Harga saham yang terjadi merupakan
konsensus yang terjadi di pasar keuangan terhadap prospek dan risiko perusahaan di
masa mendatang. Harga tersebut mencerminkan informasi besarnya aliran kas, timing,
risiko, dan lainnya yang dianggap relevan oleh investor.

 PERUSAHAAN SEBAGAI SERANGKAIAN KONTRAK

Misalnya: karyawan menandatangani kontrak untuk berkerja diperusahaan.


Bank memberi pinjaman berdasarkan kontrak yang tertentu diprusahaan.
Pemegang saham tidaklah bersifat homogeny. Pemegang saham pertama
disebut sebagai pemegang saham mayoritas, sedangkan pemegang saham kedua
disebut sebagai minoritas. Keduanya tidak harus mempunyai tujuan yang
konsisten satu sama lain, yang berarti mempunyai potensi konflik. Biasa ada
tiga jenis konflik keagenan yang sering dibicarakan di literature keuangan,
yaitu:

• Konflik antara pemegang saham dengan manajer

Konflik pemegang saham dengan manajer diperparah pada situasi seperti


kepemilikan saham yang tersebar. Jika perusahaan go-public (menjual
sahamnya ke public), maka ada kemungkinan banyak orang yang akan memiliki
saham perusahaan tersebut. Manajer bisa mempunyai agenda sendiri yang tidak
selalu konsisten dengan tujuan yang dibebankan oleh pemegang saham. Dua
motivasi dasar manajer:

1). Survival-manajer berusaha mengusai sumberdaya agar peusahaan terhindar


dari kebangkrutan.

2). Independensi atau kecukupan diri-manajer ingin mengambil keputusan yang


bebas dari tekanan pihak luar, termasuk pasar keuangan.

Pemegang saham bisa melakukan sejumlah tindakan untuk memastikan bahwa


manajer akan bertindak konsisten dengan tujuan pemegang saham. Tindakan
semacam ini membutuhkan biaya yang disebut biaya keagenan. Biaya keagenan
terdiri dari biaya untuk memoitor manajer dan biaya untuk
mengimplementasikan alat control terhadap manajer. Pemegang saham bisa
membentuk komisaris untuk mengawasi perilaku manajer. Beberapa cara lain
bisa dilakukan antara lain: Sistem pengajian yang dikaitkan dengan prestasi
perusahaan dan dengan opsi saham.

• Agensy free cash flow

Menurut teori ini, manajer akan berusaha memegang sumberdaya perusahaan


agar tetap dalam kendali manajer. Jika perusahaan memperoleh keuntungan atau
kas masuk tinggi, maka manajer akan berusaha agar keuntungan kas tersebut
tetap berada di tangan manajer. Meskipun sebenarnya mungkin pemegang
saham akan diuntungkan jika kas tersebut di bagi kemereka, kemudian
pemegang saham dibiarkan menginvestasi kas tersebut kealternatif investasi lain
yang lebih menguntungkan.

• Konflik antara pemegang saham dengan pemegang utang

Pemegang saham, melalui manajer bisa mengambil keuntungan atas pemegang


utang. Konflik tersebut bisa terjadi karena pemegang saham dengan pemegang
utang mempunyai struktur penerimaan yang berbeda. Pemegang utang
memperoleh pendapatan yang tetap yang kembalian pinjamannya, sedangkan
pemegang saham memperoleh pendapatan diatas kelebihan atas kewajiban yang
diperlu dibayar kepemegang utang.

• Konflik antara pemegang saham mayoritas dan minoritas.


Sebagai contoh, perusahaan yang sebelumnya dikendalikan oleh pendiri, kemudian
menjual sebagian kecil saham ke public. Dalam situasi tersebut ada dua jenis pemegang
saham: mayoritas (pendiri) dan minoritas (public). Public dikatakan minoritas karena
meskipun jumlah mereka barangkali banyak jumlah suara atau saham mereka lebih
kecil dibandingkan dengan jumlah saham pendiri

Sumber Materi :
1. Overview Manajemen Keuangan https://studylibid.com/doc/184751/overview-manajemen-
keuangan

2. Buku Universitas Bina Dharma


http://eprints.binadarma.ac.id/5431/1/BAB%2001%20GAMBARAN%20UMUM%20MANAJEMEN
%20KEUANGAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai