CHAPTER 1
INTRODUCTION TO CORPORATE FINANCE
I.5 Peran Pasar Uang dan Pasar Modal dalam Pengelolaan Keuangan
Perusahaan
Financial Market mengumpulkan penjual dan pembeli, namun yang
diperdagangkan adalah instrument utang dan saham.
Financial Market terdiri dari Primary Market dan Secondary Market.
Capital Spending
Berasal dari penjualan dan pembelian asset tetap Perusahaan. Sering disebut
Capital Expenditures (CAPEX)
Net Capital Spending =
Ending Fixed Asset – Beginning Fixed Asset + Depresiasi
Change in Net Working Capital (NWC)
Merupakan Perubahaan bersih pada current asset dikurangi current liabilities.
Cara paling mudah menghitung Net Changes in NWC adalah dengan NWC
Ending dikurang dengan NWC beginning.
Change in Net Working Capital =
(Current Asset -Current Liability)Ending – (Current Asset -Current Liability)Beginning
Current Asset
Interval Measure =
Average daily Operation Cost
Interval measures mengukur berapa lama sebuah bisnis bertahan Ketika arus
kas masuk mulai menipis. Interval measures juga berguna untuk mengukur
startup. Interval measures mengukur berapa lama Perusahaan berjalan
hingga membutuhkan pembiayaan lagi. Dalam startup Interval measrel
disebut burn rate, mengindikasikan rate uang yang dibakar sampai berhasil
menghasilkan profit.
1.1.2. Mengukur Long-Term Solvency
Total Debt Ratio
Mengambil total utang dari semua akun utang pada seluruh maturity dari
semua kreditor.
Total Asset−Total equity
Total Debt Ratio =
Total Asset
Dari rumus ini, dapat kita tururnkan menjadi 2 variasi, debt-equity ratio dan equity
multiplier.
Debt-equity ratio = Total Debt / Total Equity
Equity Multiplier Ratio = Total Asset / Total Equity
Cash Coverage
Masalah dari Rasio TIE adalah karena dihitung berdasarkan pada EBIT, yang
tidak menggambarkan kondisi kas untuk dapat membayar bunga. Depresiasi
adalah item noncash, oleh karena itu harus dikeluarkan agar dapat dianalisa
kemampuan mebayar bunganya.
EBIT + Depresiasi
Cash Coverage Ratio =
Interest
EBIT + Depresiasi = EBITD, EBITD merupakapakan indicator untuk menentukan
cashflow yang tersedia untuk membayar kewajiban finansial.
EBIT + Depresiasi + Amortisasi = EBITDA, Amortisasi juga merupakan noncach
item seperti depresiasi yang berlaku untuk intangible asset.
1.1.3. Mengukur Managemen Aset, atau Turnover
Mengukur efisiensi Perusahaan dalam menggunakan asset, disebut juga Asset
Utilization Ratio.
Sales
NWC Turnover =
NWC
Menggambarkan seberapa banyak kita memperoleh hasil dari working capital kita,
semakin tinggi nilainya semakin baik.
Sales
Fixed Asset Turnover = Asset ¿
Net ¿
Menggambarkan berapa sales yang dihasilkan dari tiap dollar asset Perusahaan.
Sales
Total Asset Turnover =
Total Asset
1.1.4. Mengukur Profitabilitas
Profit Margin
net Income
Profit Margin =
Sales
Profit Margin yang besar lebih disukai. Hal ini berhubungan dengan rendahnya rasio
biaya terhadap sales. Mengurangi harga penjualan untuk menaikkan volume
nomalnya akan mengakibatkan profit margin mengecil.
Net Income
Return on Asset =
Total Aset
Net Income
Return on Equity =
Total Equity
ROA dan ROE adalah accounting rate return, karena net income masih terdapat
indicator noncash. Ketika ROE lebih besar dari ROA, artinya Perusahaan
memantfaatkan financial levarage.
I.14 Menggunakan Market Ratio (PEG, P/E dan Tobin’s Q) Sebagagi Indikator
Profitabilitas Perusahaan
EPS = Net Income / Share Outstanding
Price Earning Ratio
PE Ratio = Price Per Share / Earning Per Share
Menggambarkan seberapa besar harga jual saham di pasar dibandingkan earning
yang didapat per lembarnya.
Karena rasio PE menggambarkan seberapa besar investor mau membayar untuk
setiap dollar earning yang didapat, PE yang tinggi berarti Perusahaan memiliki
prospek signifikan untuk berkembang di amsa depan. Namun bisa saja Perusahaan
tanpa earning memiliki PE beasr.
Price Earning Growth Ratio
PEG = PE Ratio / Expected Annual Growth
Mengukur apakah PE ratio lebih tinggi atau lebih rendah dari expected future growth.
PEG yang tinggi berarti PE terlalu tinggi relative disbanding pertumbuhan
Perusahaan.
Tobin’s Q Ratio
Tobin’s Q Ratio = Market Value of Firm assets / Replacement Cost of Firm’s Asset
Market value of Firms debt∧equity
=
Replacement cost of Firm’ s Asset
Tobin’s Q ratio lebih baik daripada market-to-book ratio karena berfokus pada berapa
nilai Perusahaan saat ini relative terhadap biaya yang dibutuhkan untuk
menggantinya hari ini. Perusahaan dengan rasio Tobin’Q besar lebih menarik untuk
peluang berinvestasi atau kelbihan kompetitif.
Pada praktiknya Rasio Q sulit untuk dikalkulasi secara akurat karena mengestimasi
biaya penggantian aset perusahaan tidak mudah didapatkan. Selain itu nilai pasar
dari utang tidak dapat diobservasi.
DuPont IDENTITY
ROE = Profit Margin x Total Asset Turnover x Equity Multiplier