Anda di halaman 1dari 2

CATATAN MANAJEMEN KEUANGAN 1

Chapter 1 (Overview of Financial Management) Derivative securities → sekuritas yang nilainya merupakan turunan dari harga aset lain (option,
Manajemen keuangan → berkaitan terhadap pembuatan keputusan yang berhubungan Sub-prime mortgage crisis 2008). Jenis-jenis Financial Institution → (1) Investment Banks
pemerolehan aset oleh perusahaan, bagaimana meningkatkan modal yang dibutuhkan untuk (underwriters), Ex: JP Morgan, Lehman Brothers, Merril Lynch, Morgan Stanley; (2) Bank
membeli aset, dan bagaimana jalannya organisasi bisnis untuk meningkatkan nilai dari bisnis komersial; (3) Financial Services Corporation, perusahaan yang menawarkan berbagai
tersebut. Manajamen keuangan adalah segala kegiatan atau aktivitas perusahaan yang macam jasa finansial, seperti investment banking, asuransi, dll. Ex: Citigroup, punya Citibank,
berhubungan dengan bagaimana cara memperoleh pendanaan modal kerja, menggunakan atau investment bank, asuransi, dll; (4) Credit Unions (koperasi kredit), perpaduan BPR dengan
mengalokasikan dana, dan mengelola aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan utama koperasi, memberikan kredit, bahkan mengeluarkan kredit hanya untuk anggota. (5) Dana
perusahaan. pensiun minimal 12 tahun wajib diberikan bisa dititipkan ke manager investasi; (6) Life
Tujuan MK → Memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham → Melalui peningkatan insurance companies, (7) Mutual funds (reksa dana), (8) Exchange Traded Funds (ETFs),
nilai/harga saham. Mengapa? Sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan etika. Kenaikan seperti reksadana, tetapi mereka menjual saham mereka sendiri juga ke publik; (9) Hedge
nilai/harga saham → Perkembangan nilai intrinsik saham perusahaan dalam jangka panjang. funds, seperti ETF, tetapi tidak teregulasi di Securities and Exchange Comission (SEC), karena
Sarbanes Oxley Act → Sebuah aturan yang mewajibkan CEO dan CFO memastikan/menjamin ada minimum investasi yang besar. (10) Private equity companies.
laporan keuangan mereka telah akurat. Nilai intrinsik → estimasi nilai saham yang sebenarnya Physical Location Stock Exchanges → Organisasi itu punya tangible physical location untuk
berdasarkan tingkat risk and return-nya, tetapi tidak dapat diukur dengan harga. Perusahaan melakukan auction (lelang), contoh: NYSE. Over-the-Counter (OTC) → Organisasi dengan
dengan nilai intrinsik yang tinggi biasanya telah memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat broker dan dealer yang besar, terkoneksi secara elektronik (tidak ada tempat fisiknya),
sehingga meningkatkan nilai bagi perusahaan itu sendiri. Nilai market → Actual market price menyediakan trading di unlisted securities. Contoh: Nasdaq Stock Market. Stock Market
berdasarkan informasi yang dipersepsikan, tetapi mungkin memiliki kesalahan yang dapat Efficiency → Sekuritas yang equilibrium itu “fairly price”. Di sekuritas yang efisien, investor tidak
terlihat oleh marginal investor. Equlibirium → Kondisi dimana actual market price suatu saham bisa “beat the market” kecuali dengan keberuntungan atau better information. Behavioral
sama dengan nilai intrinsiknya, sehingga tidak ada perbedaan antara membeli atau menjual Finance → Perilaku main saham adalah perilaku judi.
saham.
Contoh: ketika manajemen membuat keputusan melakukan investasi teknologi untuk Chapter 3 (Financial Statement, Cash Flow, Taxes)
mengembangkan perusahaan. Hal ini menyebabkan turunnya profit masa kini sehingga harga Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
pasar saham juga akan menurun. Padahal investasi teknologi dapat memaksimalkan produksi akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan. Meningkatkan nilai
dan meningkatkan penjualan sehingga expected profit di masa mendatang akan meningkat. saham perusahaan → dapat dilihat dari cash flow perusahaan di masa depan. Annual report →
Perusahaan akan semakin berkembang, sehingga nilai intrinsik saham akan meningkat dalam menggambarkan kinerja perusahaan. Laporan tahunan yang dipublish oleh perusahaan listing di
jangka panjang. BEI, harus disampaikan maksimal 90 hari sesuai ketentuan BEI. Management report + Financial
Organisasi bisnis: (1) Proprietorship, suatu unincorporated bisnis yang dimiliki oleh report, harus disandingkan dengan tahun sebelumnya.
perorangan, (2) Partnership, suatu unincorporated bisnis yang dimiliki oleh dua orang atau 4 Laporan Keuangan. Berisi: (1) Balance Sheet → hanya menunjukkan posisi keuangan
lebih, (3) Corporation, suatu bentuk usaha sekaligus badan hukum, yang kepemilikan dan perusahaan pada 1 titik waktu tertentu. Sebelum dan sesudah neraca itu disusun, bisa berubah.
pengelolaannya terpisah anatar pemilik (investor) dan manajer, memiliki unlimited life, mudah Balance sheet menunjukkan aset apa saja yang dimiliki perusahaan, serta liability dan
untuk mentransfer kepemilikannya, dan kewajiban-kewajiban pemiliknya terhadap corporation stockholder’s equity, retained earnings, yang diklaim terhadap aset perusahaan. (2) Income
terbatas sesuai nilai yang diinvestasikannya. statement → ringkasan pendapatan dan biaya yang digunakan oleh perusahaan untuk
Peran manajemen keuangan: (1) Cash raised from menghasilkan pendapatan itu dalam kurun waktu tertentu di masa lalu. Income statement
investnors, manajer keuangan sebagai penerima dana dari menunjukkan net sales, operating costs, interest, taxes yang di-substract menjadi net income
investor untuk perusahaan. Manajer keuangan available untuk stockholder. Net income ini nantinya sebagian akan dibagikan dalam bentuk
berhubungan dengan para investor untuk menghimpun dana dividen, dan sebagian lainnya akan menjadi retained earnings. (3) Statement of Cash Flows →
bagi perusahaan, baik berupa penanaman modal, laporan ringkasan dampak dari aktivitas perusahaan terhadap jumlah cash yang dimiliki
peminjaman, dsb. (2) Cash generate by opeairon. manajer perusahaan dalam kurun waktu tertentu di masa lalu. Dimana penyajiannya, dibagi menjadi 3:
keuangan dalam menginvestasikan dana yang telah didapat pada operasional operating activities, investment activities, dan financing activities. (4) Statement of
perusahaan. Dana tersebut dialokasikan untuk menghasilkan real asset bagi perusahaan. (3) Stockholder’s Equity → menunjukkan bagaimana perubahan ekuitas perusahaan dan
manajer keuangan berperan untuk mengelola real asset tersebut sehingga dapat bagaimana perubahan tersebut dapat terjadi, misalnya karena pembayaran dividen,
menghasilkan revenue/income bagi perusahaan. (4a) cash reinvested, manajer keuangan penambahan laba ditahan, dsb.
memiliki kewenangan untuk menginvestasikan kembali sebagian income untuk Free cash flow adalah jumlah cash yang dapat diambil tanpa membahayakan aktivitas operasi
mengembangkan operasional perusahaan. (4b) cash retuned kepada investor, manajer perusahaan dan mengumpulkan future cash flow. Sehingga dengan mengetahui FCF, manajer
keuangan untuk mengembalikan sebagian income kepada investor dalam bentuk deviden. dapat menentukan keputusan apa yang harud diambil ketika terjadi situasi unpredictable.
Keputusan manajemen keuangan: (1) Keputusan investasi, yaitu keputusan terkait bagaimana FCF = [EBIT (1-T) + Depreciation and Amortization] – [Capital expenditures + Δ Net
manajer keuangan menggunakan dana yang berhasil dihimpun untuk real assets. (2) Keputusan operating working capital]
pendanaan, bagaimana manajer keuangan memperoleh pendanaan bagi perusahaan. (3) FCF negatif = FCF tidak baik, → Tetapi gapapa karena cash digunakan untuk membeli fixed
Keputusan deviden yaitu keputusan manajer keuangan terkait penggunaan laba. assets yang mereka gunakan untuk mengembangkan cash flow perusahaan. Market Value
Perbedaan stakeholder dan shareholder (stockholder): Stakeholder → Pihak yang Added (MVA) adalah selisih antara market value dan book value dari saham yang tercantum
berkepentingan dengan perusahaan, baik finansial atau lainnya dan tidak terkena dampak pada balance sheet → Semakin tinggi MVA, maka semakin baik manajemen yang dilakukan.
langsung dari operasional perusahaan. Contoh stakeholder: karyawan, staff, pemerintah, Economic Value Added (EVA) → selisih antara NOPAT (Net of Operating Profit After Tax)
pelanggan, dll. Shareholder → pihak yang memiliki saham, pemangku kepentingan utama dengan capital cost → EVA semakin tinggi, kebijakan-kebijakan manajemen dapat menambah
perusahaan, dan terkena dampak langsung dari operasional perusahaan, melaksanakan fungsi nilai perusahaan di pandangan stockholders.
pengelolaan. Stockholder → Ada yang bilang sama dengan shareholder, ada yang bilang beda: Income taxes: (1) Pajak progresif → sistem pajak dimana tax rate lebih tinggi pada
bagian kecil dari shareholder yang tidak menjalankan fungsi pengelolaan. perusahaan dengan income yang lebih tinggi. (2) marginal Tax rate → Tax rate applicable to
Konflik-konflik: (1) Manager vs Stockholder → Manajer ingin memperkaya diri sendiri the last unit of a person’s income (3) Average tax rate → Jumlah tax dibagi taxable income.
dibanding investor. Padahal sesuai agency theory, pemilik terbatas mengelola makanya meng-
hire agent/manager, maka manajer tidak boleh Cara mengatasi: memberikan kompensasi Chapter 4 (Analysis of Financial Statement)
(dapat berupa saham), ancaman pemecatan, atau hostile takeover (Akuisisi oleh perusahaan Rasio keuangan adalah perbandingan pos/elemen pada laporan keuangan, baik dalam satu
kompetitor). (2) Stockholder vs Bondholder → Debtholder mendapat return yg fixed, laporan keuangan atau antara 1 LK dengan LK lainnya. Mengapa ratio? (1) Bisa
sedangkan stockholder tidak, sehingga stockholder lebih memilih proyek yang riskan. Biasanya menstandarisasi yang semula tidak bisa diperbandingkan jadi bisa diperbandingkan. Ex:
kalo risiko kecil, invest mau pake dana pribadi (4a), tapi kalo risiko besar malah ajukan kredit. membandingkan net income dengan sales yang dihasilkan antar bank. (2) Untuk menghighlight
Kerugian ditanggung bondholder bukan stockholder. Bondholder juga terus mendorong kelemahan dan kekuatan antar perusahaan. (3) Rasio keuangan dibuat antar waktu
mengajukan kredit hingga limit, padahal sangat berisiko. (3) Stakeholder vs Shareholder → diperbandingkan (membaik/tidak) → (A) Dibandingkan dengan diri sendiri, (B) Industry analysis
Perbedaan orientasi; Contoh buruh ingin gaji dinaikkan, tetapi shareholder ingin maksimisasi dengan rata-rata kompetitor, (C) Benchmarking, membandingkan performance perusahaan
laba. sendiri dengan perusahaan lain satu industri yang top performance/terdekat dari sisi size, dll (D)
Konsekuensi dari Short-run focus  manajemen dapat menikmati keuntungan (bonus) Trend analysis, time series, membaik/memburuk.
banyak pada jangka pendek, tetapi akan mendapatkan akibatnya pada jangka panjang. Ada Kelompok rasio keuangan:
banyak kasus dimana manajemen memaksimalkan profit jangka pendek dengan sengaja, (1) Liquidity ratio  Seberapa likuid, kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
seperti saat adanya stock option atau warrant, dimana karyawan (atau eksekutif) diberikan hak jangka pendek. Terdiri atas: Current ratio (current assets dan current liabilities) dan quick (acid
untuk membeli saham dengan harga yang ditetapkan, mereka membelinya, dan sengaja test) ratio (current asset dikurangi investories dibanding current liabilities, dikurangi karena
membuat aksi untuk membuat harga saham pada saat itu lebih tinggi agar mereka dapat inventory lama menjadi kas). Semakin besar rasionya, semakin cepat liquid assets berubah
menjual kembali saham tersebut dan mendapatkan capital gain yang besar. menjadi cash, sehingga liabilitasnya dapat tertutupi.
(2) Asset management ratio  Apakah perushaan mempunyai komposisi aset/fixed/current,
Chapter 2 (Financial Market) yang sepadan dengan kemampuan penjualan? Terdiri atas: inventory turnover (Seberapa
Untuk menjalankan dan mengembangkan bisnis, kita perlu untuk menaikkan modal yang kita cepat persediaan habis dijual. Persediaan yang habis kemudian dapat diproduksi kembali),
miliki. Namun di sisi lain, terdapat beberapa pihak (baik individu/organisasi bisnis) yang memiliki days sales outstanding (rata-rata waktu perusahaan mendapatkan cash dari penjualan
kelebihan modal dan ingin menyimpannya untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Di barangnya), fixed assets turnover (seberapa efektif penggunaan fixed assets oleh perusahaan
dalam sistem ekonomi yang well-function, terjadi transfer capital dari savers kepada untuk menghasilkan profit), total asset turnover (mirip dengan fixed asset, tetapi dalam hal ini
business melalui: (1) Direct transfer, dimana business menjual langsung saham dan adalah total asset). Semakin besar ratio inventory, fixed asset, dan total asset turnover, semakin
obligasinya kepada savers tanpa melalui perantara lembaga keuangan. (2) Indirect transfer cepat perputarannya sehingga mencerminkan manajemen yang efektif. Sementara untuk days
through Investment Bank, dimana transfer capital dari savers kepada business dilakukan sales outstanding, semakin kecil nilainya, semakin cepat perputarannya. Yang baik, aset kecil,
melalui investment bank → Tidak ada di Indonesia. (3) Indirect transfer through Financial sales besar.
Intermediary, dimana transfer capital dari savers kepada business dilakukan dengan bantuan (3) Debt management ratio  Seberapa banyak utang dibandingkan modal sendiri. Kalau
financial intermediary, sehingga savers memiliki intermediary’s securities, bukan business’s utang lebih kecil dari equity, bunga turun, laba meningkat atau melihat bagaimana cara
securities. perusahaan memperoleh asetnya sekaligus menghitung seberapa efektif perusahaan me-
Peningkatan modal dan perkembangan bisnis akan mendorong peningkatan nilai saham, manage utangnya. Debt ratio (kemampuan perusahaan menutupi utang dengan asetnya) 
dimana hal ini adalah tujuan dari manajemen keuangan. Oleh karena itu, sangat penting semakin kecil nilainya, semakin baik manajemen utang perusahaan sekaligus meningkatkan
bagi manajer keuangan untuk dapat memahami bagaimana berjalannya suatu financial market. kepercayaan kreditor untuk menaruh modal kepada perusahaan. Times-interest-earned ratio
Pasar merupakan tempat dimana barang dan jasa diperdagangkan, atau tempat bertemunya (seberapa mampu perusahaan membayar suku bunga tahunannya dengan operating income-
antara pembeli (permintaan) dan penjual (penawaran). Begitu pula dengan financial market, nya)  Semakin besar nilainya, maka perusahaan memiliki kemampuan yang baik untuk
dimana ini adalah tempat bagi individu/organisasi untuk meminjam/mendapat dana bertemu menutupi bunganya.
dengan orang yang kelebihan dana. (4) Profitability ratio  mengukur seberapa efektif operasional perusahaan menggunakan aset
(1) Physical assets market tempat mempejualbelikan barang-barang fisik, seperti komputer, dan modalnya untuk menghasilkan profit. Operating margin (perbadingan operating income
mesin, real estate, dsb. Financial assets market, komoditas yang diperjualbelikan adalah dengan total sales → Semakin kecil nilainya, maka semakin banyak expenses yang dikeluarkan,
instrumen-instrumen keuangan, seperti obligasi, saham, mortgages, dsb. (2) Spot market perusahaan makin tidaj efisien). Profit margin (perbandingan net income dengan total sales →
adalah pasar dimana barang diperjualbelikan langsung secara “on the spot” (ada uang, ada Semakin kecil nilainya, semakin tidak efisien perusahaan karena banyaknya expense dan
barang). Futures market (komoditas bursa berjangka), participant setuju memperjualbelikan interest yang harus dibayarkan). Return on total assets (ROA) (seberapa efektif perusahaan
barang di masa mendatang, sehingga kontrak memiliki peran penting dalam jenis pasar ini. (3) menggunakan asetnya untuk menghasilkan net income → semakin besar, semakin baik). Basic
Money market adalah pasar jangka pendek, dimana dana dipinjamkan untuk jangka pendek earning power (serupa dengan ROA, kemampuan perusahaan menggunakan aset untuk
(kurang dari 1 tahun. Capital market adalah pasar untuk long-term debt dan corporate stock menghasilkan operating income → semakin besar, semakin baik, income tidak perlu digunakan
(lebih dari 1 tahun). (4) Primary market (pasar pedana) adalah pasar saat pertama kalinya untuk menutupi interest). Return on common equity (ROE) (seberapa besar return yang dapat
financial assets dijual perusahaan kepada publik (Initial Public Offering/IPO). Secondary diberikan perusahaan kepada investor → semakin besar, semakin atraktif bagi calon investor).
market adalah pasar saat financial assets diperjualbelikan antarinvestor setelah diterbitkan oleh Yang bagus sales > kenaikan cost, Sales tinggi tercermin dari dari ROE, ROE dapat
perusahaan. Contohnya, bursa saham. (5) Private market dan public market. Private market merefleksikan tingkat return yang didapatkan oleh investor. Tingkat return yang tinggi akan
adalah pasar dimana transaksi hanya dilakukan secara langsung oleh dua pihak tertentu membuat saham terlihat atraktif dan menyiratkan nilai saham yang tinggi sehingga tujuan
(perusahaan penjual dan pembeli tertentu). Public market adalah pasar dimana financial assets manajemen keuangan untuk memaksimalkan kesejahteran investor. Tetapi ROE tidak dapat
(kontrak, dll) dapat diperjualbelikan melalui sistem pasar yang terorganisir dan melibatkan memperhitungkan risiko, jumlah invested capital, dan mempengaruhi manajer untuk menolak
banyak pihak (publik). profitable projects.
(5) Market value ratio  mengukur (i) hubungan data akuntansi perusahaan yang ri = expected return, rRf = treasury bill (risk-free), rM = return market, bi = beta coefficient.
mempengaruhi harga saham, juga (ii) memperkirakan kemungkinan persepsi investor terhadap Beta coefficient: Kepekaan  Antara stock markets risk terhadap volatility relative to markets,
prospek perusahaan kita. Price/earning ratio (estimasi seberapa banyak investor yang membandingkan harga saham kita dengan IHSG. Beta = 1  Security sama risky dengan
bersedia membeli saham dibandingkan return yang mereka dapatkan → cenderung tinggi ketika average stock. Beta <1  Security risk lebih rendah dari average, begitupula sebaliknya.
perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi, dan sebaliknya). Market/book value Mayoritas perusahaan punya beta positif, maka dari itu, saham dengan beta negatif jadi incaran
ratio (perbandingan market dan book value dari saham perusahaan → semakin tinggi, calon untuk menyusun portfolio.
investor makin bersedia untuk membayar “lebih” saham perusahaan dibanding book value-nya).
DuPont Equation merupakan konsep yang menunjukkan hubungan antara manajemen aset, Chapter 9 (Bonds and Valuation)
utang, dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan profit. DuPont Equation adalah Bonds adalah instrumen surat belanja yang merupakan utang jangka panjang, dimana
sebuah formula yang menunjukkan tingkat return on equity (ROE) perusahaan, dengan cara borrower agree to membayar pokok pinjaman dan bunganya saat jatuh tempo. Keuntungan
menggabungkan profit margin, total asset turnover, dan equity multiplier (pengganda ekuitas). obligasi: (1) Menghasilkan income yang fixed berupa kupon. (2) Pemegang obligasi dapat
Kelemahan Rasio Keuangan: perhitungan rasio keuangan dapat dipengaruhi oleh tingkat memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya sehingga seperti pemegang saham, untuk
inflasi, sulit menentukan rasio rata-rata industri, perusahaan masih terpaku pada orientasi rasio mendapatkan capital gain.
average, potensi window dressing, perbedaan penerapan standar akuntansi, Obligasi Indonesia: Diperdagangkan di bursa efek, diperjualankan antar large financial
penafsiran/generalisasi suatu rasio tergolong baik atau buruk masih belum jelas, dsb. Oleh institution karena nominalnya sangat besar. Contohnya ORI (Obligasi Retail Indonesia) dipecah
karena itu  Looking beyond the numbers. jadi kecil-kecil karena pemerintah menyadari kalau terlalu besar, yang beli hanya segelintir
orang. Contoh obligasi di Indonesia: (1) Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus
Chapter 5 (Time Value of Money) yaitu dalam rangka Program Rekapitalisasi Perbankan (perbaikan struktur jumlah modal dengan
Time value of money adalah konsep yang menerangkan bahwa nilai uang cenderung berbeda meningkatkannya); (2) Surat Utang Negara (SUN), surat hutang yang digunakan oleh
seiring dengan waktu. Dimana sejumlah uang pada saat ini selalu lebih berharga dibanding pemerintah antara lain untuk membiayai defisit APBN serta menutup kekurangan kas jangka
sejumlah uang yang sama di masa depan. Mengapa? Karena uang yang ada di masa kini, pendek; (3) Obligasi Ritel Indonesia, obligasi negara yang dijual kepada individu/perseorangan
dapat diinvestasikan, mendapatkan bunga, dan menghasilkan jumlah yang lebih besar di masa WNI melalui agen penjualan dengan nominal/volume minimum. Tujuannya sama seperti SUN.
depan. Sejalan dengan tujuan manajemen keuangan untuk memaksimalkan kesejahteraan Karakteristik obligasi: (1) Par Value  nilai nominal yang dilunasi saat jatuh tempo, minimal 5
investor, konsep ini sangat diperlukan untuk mengetahui nilai uang dalam waktu tertentu tahun karena jangka panjang, kalau di Indonesia bisa 1-2% pertahun. (2) Coupon interest rate
sehingga dapat mengestimasi kemungkinan tingkat return yang didapatkan investor dari apa  Stated interest rate (fixed) paid by issud. (3) Yield to maturity  rate of return yang
yang telah diinvestasikannya. Time line  sebuah gambaran yang merepresentasikan didapatkan ketika bond dipegang hingga maturity. Bedanya coupon dan yield, coupon  stated,
perubahan cash flow seiring waktu. yield  dihitung. Yang paling penting adalah YTM karena menunjukan seberapa besar
Future Value adalah jumlah cash flow yang akan tumbuh selama periode waktu di masa depan mendapat untung. (4) Provision (penebusan): Ketentuan dalam kontrak suatu obligasi yang
sebagai akibat tingkat bunga tertentu. Dengan menggunakan FV, kita dapat mendapatkan memberikan hak kepada emiten untuk menebus obligasi dibawah syarat-syarat tertentu,
perkiraan nilai di masa yang akan datang dari jumlah sisa kas hari ini yang diinvestasikan pada sebelum tanggal jatuh tempo yg ditentukan (untuk obligasi yang spesifik). Callable bond  Bond
tingkat suku bunga yang tetap. Present Value, kebalikan dari Future Value, yaitu nilai yang dapat ditarik dari peredaran sebelum jatuh tempo, karena tingkat bunga di pasar yang
sekarang dari cash flow masa depan. Proses untuk menghitung present value dari cash flow di berubah signifikan. Namun karena bondnya istimewa, sering terjadi call provision juga. (5)
masa depan dinamakan Discounting. Alternatif pilihan yang kita ambil akibat discounting  Sinking fund: biaya yang disisihkan untuk membayar saat maturity (dana pelunasan).
Opportunity Cost. Jenis dari Bond: (1) Convertible bond: sifatnya obligasi jatuh tempo dibayar dengan saham,
Annuity  rangkaian pembayaran dengan interval waktu yang tetap dan jumlahnya cash di konversinya ditentukan seja awal. (2) Warrant: ketika membeli saham dengan warrant, pembeli
akhir periode akan sama dengan perhitungan di awal periode. Terdapat dua tipe annuity, yaitu bisa beli saham sesuai harga yang telah ditentukan sehingga warrantnya juga bernilai. (3)
annuity due, bila pembayaran dilakukan di awal setiap tahun, dan ordinary annuity, bila Putable bond: Bondholder berhak menjual kembali bondnya sebelum jatuh tempo. (4) Income
pembayaran dilakukan di setiap akhir tahun. Annuity due > Ordinary annuity, karena harga bond: Obligasi yang hanya membayar coupon rate ketika perusahaan untung, kalau rugi
uang sekarang lebih berharga dibanding masa depan. ditunda. (5) Indexal bond: Interest rate ditentukan dengan index/tingkat bunga di pasar. (6) Zero
Uneven cash flow  rangkaian pembayaran dilakukan dengan jumlah cash yang tidak tetap coupon bond: Tidak memberikan coupon sama sekali.
setiap periodenya. Annual compounding (pembayaran bunga majemuk sekali tiap tahun) dan Premium Bond: bond yang dijual diatas nilai par valuenya (coupon > market); Discount Bond:
semiannual compounding (pembayaran bunga manjemuk dua kali tiap tahun)  Bukti: The bond dijual dibawah par (coupon < market). Opportuniy cost of debt capital  Discount rate,
power of compounding interest. Mahasiswa umur 20 tahun, save $5/day, dalam setahun karena ketika terdapat investasi dengan risiko yang sama, investor cenderung mengambil
terkumpul $1,825, bila bunga reksa dana 8%, uang yang terkumpul dalam 3 tahun adalah discount rate.
$5,924.68. Contoh-contoh bond: (1) Treasury bond: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah; (2)
Konsep ini merupakan hal esensial bagi manajemen keuangan karena selama suku bunga tidak Corporate bond: yg dikeluarkan oleh perusahaan; (3) Municipal bond: bond yang dikeluarkan
pernah negatif, maka nilai uang akan selalu berharga di kemudain hari. Interest rate memiliki oleh daerah, seperti kota; (4) Foreign bond: bond yg diterbitkan oleh perusahaan luar negeri. (5)
banyak macam karena obligasi yang berbeda memiliki kaitan dengan banyak faktor yang Fixed rate bonds: interest rate yg fixed seumur hidup; (6) Floating-rate bonds: bond dimana
berbeda pula, seperti inflasi, risiko default, likuiditas, dan maturity-nya. Sebagai contoh, obligasi interest ratenya berfluktuasi seiring dengan perubahan suku bunga secara general; (7) Zero-
pemerintah tidak memiliki resiko DRP (tidak mungkin default)  interest rate lebih rendah coupon bonds: bond yang tidak memiliki bunga tahunan, tetapi dijual dibawah par (discount)
dibandingkan dengan perusahaan. sehingga tetap menguntungkan investor; (8) Original Issue Discount (OID) Bond: bond yg dijual
dibawah par.
Chapter 7 (Interest Rate) Yield to Maturity (YTM) adalah total pengembalian (return) pada obligasi jika obligasi tersebut
4 Faktor yang mempengaruhi: Kesempatan produksi  Interest rendah mendorong peningkatan dipegang hingga jatuh tempo dan jika semua pembayaran dilakukan sesuai jadwal. Perhitungan
produksi. Time preference for consumption  Level interest, kalau orang ingin consume ini berguna untuk memperkirakan apakah obligasi merupakan investasi yg baik atau tidak.
sekarang dibandingkan saving di masa depan, interest rate rendah. Risiko  Kemungkinan Dalam kosep YTM, obligasi tersebut dipegang hingga jatuh tempo. Untuk menghitung YTM-pun,
return negatif/positif, kalau risiko rendah, interest rate rendah. Expected inflation  Inflasi kita memerlukan coupon rate. Jadi kesimpulannya, keduanya penting untuk menentukan nilai
rendah, interest rendah. obligasi sebenarnya untuk menentukan apakah investasi yang ingin dilakukan oleh investor
r = r* + IP + DRP + LP + MRP merupakan keputusan yang baik atau tidak bagi perkembangan perusahaan.
r = Suku bunga nominal, r* = real risk-free rate (tanpa risiko/inflasi, biasanya treasury bill), IP = Yield to Call (YTC) adalah yield yang diperoleh pada obligasi yang bisa dibeli kembali (callable)
Inflation premium (expected inflation), DRP = Default Risk Premium (kemungkinan gagal bayar sebelum jatuh tempo. Biasanya digunakan untuk obligasi yang premium (coupon rate > market
 Semakin tidak bonafide semakin tinggi DRPnya karena risikonya besar), LP = Liquidity rate)
Premium (Liquid atau tidak, ada yang jual tapi gaada yang beli, interest tinggi), MRP = Maturity
Risk Premium (semakin jauh jatuh tempo, makin berisiko).
Term structure  Hubungan antara interest rate
(yield) dan maturity-nya. Titik term structure
dihubungkan menjadi YIELD Curve. Kalau
misalnya kita bikin yield curve Treasury Bill dan
Company dalam 1 grafik, jarak diantara keduanya itu adalah LP dan DRP. Pemeringkatan
tingkat DRP perusahaan, menggunakan huruf (AAA, BB, dst.)  Semakin panjang dan jauh
hurufnya, semakin rendah peringkatnya.
Pure Expectatation Theory  Memprediksi tingkat bunga di masa mendatang dengan data
maturity yang diketahui sekarang.Faktor makroekonomi mempengaruhi interest rate level:
(1) Federal reserve policy (kebijakan untuk mengatur persediaan uang yang beredar, seperti
melalui cadangan devisa, cadangan wajib, open market, dll. (2) Federal Budget Defisit/Surplus
(Kebijakan pemerintah terkait APBN & APBD), (3) International factor (trade defisit, negara lebih
banyak meminjam ke negara lain  suku bunga naik). (4) Level of business activity (ketika
bisnis sedang lesu, interest naik).

Chapter 8 (Risk and Rates Returns)


Risiko  Kemungkinan melesetnya kejadian yang diharapkan karena ketidakpastian.
Investment risk  Probability earning lebih rendah dari yang diharapkan (return negatif). Ada 2
jenis investment risk yaitu: (1) Stand alone risk  risiko yang didapat investor setelah
menaruh semua uangnya hanya di 1 tempat. (2) Portfolio risk  risiko yang didapat investor dari
investasi yang dipecah-pecah/diversifikasi. Mau berinvestasi, lihat expected return dan
risikonya.
Expected rate of returns  tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi. Diperoleh
dengan weighted average dari expected return pos-pos yang diinvestasikan. Dalam
perhitungannya, untuk menentukan seberapa besar penyimpangan return sebenarnya dengan
yg diekspektasikan dapat menggunakan standar deviasi (more tricky, membutuhkan dengan
new probability distribution for portfolio returns). Coefficien of Variances (CV)  pengukuran yg
sudah terstandardisasi untuk mengukur risiko per unit dari return; dihitung dengan cara
membagi St. dev dengan ERR.
Perilaku investor terhadap risiko: Risk Aversion: Tidak suka
risiko, menuntut return tinggi tapi risiko rendah. Risk Seeker: Tidak
keberatan menanggung risiko. Investor normal  Risk aversion.
Failure to diversity: Investor yang terlalu yakin akan terjebak.
Dalam membuat portfolio, hendaknya mengkombinasikan saham
yang beta coefficientnya positif dan negatif  Karena ketika harga
IHSG naik/turun karena krisis, kedua saham penyusun portfolio
akan saling mendongkrak sesuai karakteristiknya, sehingga risiko
bisa turun. Walaupun most stocks are positive, jangan remehkan
saham negatif!
Diversifikasi  Menambah 1 saham dalam portfolio. Benefitnya
dapat dirasakan maksimal 40 saham. Selebihnya risiko cenderung
tetap. Mengapa? Karena ada Market Constrant RISK. Total risk
= Market risk (risiko sistematis/pasti ada) + risiko portfolio
diversiable (bisa dihindari).
Capital Assets Pricing Model (CAPM)  membandingkan risiko
dengan required returns.
ri = rRf + (rM – rRf)bi

Anda mungkin juga menyukai