1. Absensi 10%
2. Tugas 20%
3. Kebijakan Dividen
Fungsi pembagian laba melahirkan
keputusan dividen. Keputusan dividen merupakan
keputusan manajemen keuangan untuk
menentukan:
a. Besarnya presentase laba yang dibagikan
b. Stabilitas dividen yang dibagikan
c. Dividen saham
d. Pemecahan dividen
e. Penarikan kembali saham yang beredar
Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuannya memaksimalkan nilai perusahaan,
memaksimumkan kemakmuran pemilik
perusahaan atau pemegang saham yang diukur
dari nilai harga saham.
Tugas pokok manajemen keuangan
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Keputusan untuk melakukan investasi
2. Keputusan pembiayaan kegiatan usaha
3. Keputusan pembagian dividen
4. Perencanaan memperoleh dana dan
penggunaannya.
Ruang Lingkup Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan menyangkut kegiatan-
kegiatan perencanaan, analisis dan pengadilan
kegiatan keuangan. Terkait dengan bidang-bidang
yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan,
maka ruang lingkup manajemen keuangan secara
skematis dapat digambarkan sebagai berikut:
1.Aliran kas dari investor
2.Alokasi dana untuk operasional perusahaan
3.Aliran kas hasil operasi perusahaan
4.Pembayaran deviden/bunga
5.Laba ditahan
Sumber Dana Perusahaan
Istilah manajemen keuangan sering disebut
dengan istilah manajemen pembelanjaan seluruh
aktifitas perusahaan dalam rangka memperoleh
dana, menggunakan dana dan mengelola aset.
Pembelanjaan dibedakan menjadi dua yaitu:
1.Pembelanjaan pasif aktifitas perusahaan dalam
menggunakan dana.
2.Pembelanjaan aktif aktifitas perusahaan dalam
menggunakan dana dan mengelola hasil
penggunaan dana tersebut.
Berdasarkan sumbernya dana berasal dari
sumber intern (internal financing) dan sumber dana
extern (external financing), yaitu:
1.Sumber intern (internal financing) terdiri dari hutang
jangka pendek dan jangka panjang
2.Sumber dana extern (external financing) terdiri dari
laba ditahan dan depresiasi (penyusutan)
1. PASAR KEUANGAN
“Pembentukan dan pemindahan harta &
kewajiban keuangan sebagai bentuk pertemuan
antara permintaan dan penawaran aktiva finansial
seperti saham, obligasi, leasing dan lain-lain”.
Jenis-jenis pajak:
•Pajak Negara atau Nasional (PPn, PPh dan PPn BM)
•Pajak Daerah (PBB, Pajak Kendaraan Bermotor)
•Pajak Penghasilan (Pph) badan
•Pajak Penghasilan (Pph) pribadi
Latihan Soal
FV = Po (1+i)n
.
Contoh Soal:
PT. AMPINDO bermaksud untuk menyimpan uang sebesar
Rp. 100.000.000 pada bank dengan bunga 18% setahun.
Jika tidak dibutuhkan untuk kegiatan operasional tidak akan
dicairkan selama setahun. Dalam pembayaran bunganya
pihak bank akan memberikan pada PT. AMPINDO bunga
setahun sekali. Hitunglah nilai uang tersebut pada setahun
kemudian jika bunga dibayar setahun sekali dan setahun 4
kali.
Jawab:
FV = Po (1+i)n
FV = 100.000.000 (1+0.18)1
FV = 118.000.000
Nilai uang pada setahun mendatang dengan bunga
dihitung sekali setahun adalah Rp. 118.000.000.
FV = Po(1+i)4
FV = 100.000.000(1+0.18)4
FV = 100.000.000(1.938)
FV = 193.877.776
Rumus = Po = FV/(1+i)n
FV = Jumlah investasi di masa yang akan datang
Po = Jumlah investasi sekarang
i = Tingkat bunga
n = Jumlah tahun
Contoh Soal:
Clara menginginkan agar uangnya menjadi Rp 1.500.000 pada 1
tahun yang akan datang. Berapakah jumlah uang yang harus ia
ditabung saat ini seandainya diberikan bunga sebesar 20% per
tahun?
Diketahui: FV = Rp 1.500.000 i : 20% = 0.2 n : 1
Jawab: Po = FV/(1+i)n
Po = 1.500.000 / (1+0.2)1
Po = 1.500.000 / 1.2
Po = 1.250.000
Jadi uang yang ditabung Clara saat ini adalah Rp 1.250.000
3. Pembayaran tahunan untuk akumulasi
Pembayaran tahunan untuk akumulasi sejumlah uang
dimasa yang akan datang. Nilai uang yang sebenarnya
dibayarkan pertahun untuk sebuah nilai tertentu pada suatu
akhir periode tertentu.
Contoh :
Sebuah deposito sebesar Rp.10.000.000 untuk masa 5
tahun dengan tingkat bunga sebesar 10 %.
Rumus: a = FVArt / FVIFArt
= 10.000.000/6,1051 (tabel Future Value A-2)
= 1.637.975/tahun
Latihan Soal
Contoh Soal:
PT.CEMERLANG menentukan tingkat aktiva lancar
yang optimal untuk tahun depan. Manajemen memperkirakan
bahwa penjualan akan meningkat Rp 200.000.000,-. Perusahaan
ingin tetap mempertahankan rasio hutangnya 50% dari total
aktiva dan nilai aktiva tetap saat ini Rp 80.000.000,-. Tingkat
bunga jangka pendek maupun jangka panjang saat ini yaitu 12%.
Manajer keuangan ingin menganalisis tiga kebijaksanaan yaitu:
1. Konservatif dengan tingkat aktiva lancar 60% dari penjualan.
2. Moderat dengan mempertahankan aktiva lancar sebesar 50%
dari penjualan
3. Agresif dengan tingkat aktiva lancar 40% dari penjualan.
Diminta :
Tunjukkan Return On Equity untuk ketiga alternatif
kebijaksanaan tersebut, anggaplah bahwa EBIT sebesar 15%
dari penjualan dan tarif pajak sebesar 30%, maka
kebijaksanaan mana yang paling baik?
MANAJEMEN
MODAL KERJA
METODE MODAL KERJA
Untuk menentukan besarnya modal kerja bisa digunakan beberapa
metode penentuan besarnya modal kerja yaitu:
1. Metode Keterikatan Dana
Untuk menentukan besarnya modal kerja metode ini, perlu
diketahui faktor yang mempengaruhi yakni:
1) Periode terikatnya modal kerja, yaitu jangka waktu yang
diperlukan mulai kas ditanamkan kedalam elemen – elemen
modal kerja sampai menjadi kas lagi.
2) Proyeksi kebutuhan kas rata – rata per hari
2. Metode Perputaran Modal Kerja
Dengan metode ini besarnya modal kerja ditentukan dengan cara
menghitung perputaran elemen – elemen pembentuk modal kerja
seperti perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran
persediaan. Untuk lebih jelasnya diberikan contoh sebagai berikut:
Contoh Soal:
Perusahaan JENIUS mempunyai laporan keuangan neraca
dan laporan rugi laba, sebagai berikut:
Penjualan Rp 24.000,-
Harga Pokok Penjualan (Rp 17.000,-)
Laba Kotor Rp 7.000,-
Biaya Operasi (Rp 2.500,-)
Laba Operasi Rp 4.500,-
Bunga (Rp 1.500,-)
Laba Sebelum Pajak Rp 3.000,-
Pajak (Rp 900,-)
Laba Setelah Pajak Rp 2.100,-
Penjualan 24.000
Perputaran kas = Rata-rata kas = 200 = 120 kali
Penjualan 24.000
Perputaran piutang = Rata-rata piutang = 800 = 30 kali
Penjualan 24.000
Perputaran persediaan = Rata-rata persediaan = 960 = 25 kali
Setelah perputaran elemen modal kerja ditemukan
kemudian di hitung periode terikatnya elemen modal kerja, dan
hasilnya dijumlahkan menjadi periode terikatnya modal kerja.
Periode terikatnya:
Contoh Soal:
PT.TERUS MAJU merencanakan membuat anggaran
pengumpulan piutang untuk 6 bulan tahun pertama tahun 2000.
Anggaran penjualan kredit selama 6 bulan pertama tahun 2000
adalah sebagai berikut:
Januari Rp 100.000.000,- April Rp 120.000.000,-
Februari Rp 110.000.000,- Mei Rp 105.000.000,-
Maret Rp 115.000.000,- Juni Rp 125.000.000,-
Syarat pembayaran 5/10-n/60. Penjualan dianggap awal
bulan, penjualan bulan November dan Desember 1999 masing –
masing sebesar Rp 90.000.000,- dan Rp 95.000.000,-. Menurut
pengalaman, pembayaran piutang tersebut adalah sbb:
a. 30% dibayar dengan memanfaatkan diskon
b. 10% dibayar pada bulan penjualan tanpa memanfaatkan diskon
c. 50% dibayar satu bulan setelah bulan penjualan
d. 10% dibayar 2 bulan setelah bulan penjualan
DITERIMA BULAN
BLN PIUTANG JAN FEB MAR APR MEI JUNI
NOV'99 90 9,000
DES'99 95 47,500 9,500
JAN 100 38,500 50,000 10,000
FEB 110 - 42,350 55,000 11,000
MAR 115 - - 44,275 57,500 11,500
APR 120 - - 46,200 60,000 12,000
MEI 105 - - 40,425 52,500
JUNI 125 - - 48,125
95,000 101,850 109,275 114,700 111,925 112,625
Contoh Soal:
PT. ABC merencanakan membuat anggaran pengumpulan piutang untuk
3 bulan tahun pertama tahun 2018. Anggaran penjualan kredit adalah
sebagai berikut:
Januari Rp 100.000.000,-
Februari Rp 110.000.000,-
Maret Rp 120.000.000,-
Contoh:
Dalam setahun sebuah perusahaan memerlukan 4.000 unit
bahan baku dengan biaya variabel pemesanan sebesar Rp. 200.000,-
dengan biaya penyimpanan sebesar 20% dari biaya pemesanan
sedangkan harga perunit bahan baku adalah 10.000.
EOQ = √ [ ( 2 ) ( 200.000 ) ( 4.000 ) ] / [ ( 20 % ) ( 10.000 ) ]
= √ 1,6 Milyar / 2.000
= √ 800.000
= 894,427
= 895 unit (dibulatkan)
Jadi pemesanan yang ekonomis = 4.000/895 = 4,5 x per tahun
BIAYA MODAL
Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang
harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik
yang berasal dari hutang, saham biasa, maupun laba ditahan
untuk mendanai suatu investasi atau operasi. Karena biaya modal
dari masing-masing sumber dana berbeda-beda, maka untuk
menetapkan biaya modal dari perusahaan secara keseluruhan
perlu dihitung dengan biaya modal rata-rata tertimbangnya
(Weighted Average Cost of Capital) atau WACC.
Diminta:
Jika tingkat pajak sebesar 35%, berapa biaya modal rata-
rata tertimbangnya (WACC) dalam bentuk persentase
dan rupiah.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Kebijakan dividen (dividend policy) merupakan
keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir
tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk
dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna
pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Adapun
pertimbangan manajerial dalam pembayaran dividen yaitu:
Kebutuhan dana bagi perusahaan
Proyek B :
AB = 0,10(4.000) + 0,25(6.000) + 0,30(8.000) +
0,25(10.000) + 0,10(12.000) = Rp 8.000,-
Diminta:
a.Hitung besarnya nilai yang diharapkan dan sandar deviasinya!
b.Hitung besarnya COV!
c.Kesimpulan!
LEASING
Ada dua tipe dasar leasing yang ada dalam praktek bisnis, yaitu:
a. Jual dan lease balik. Perusahaan yang memiliki aktiva (lesse)
menjual hartanya pada pihak lain (lessor),
Jadi :
Nilai Aktiva = Rp 800,000,000
PV Nilai Residu = (Rp 28,370,000)
Nilai Aktiva Bersih = Rp 771,630,000
Gunakan Nilai Aktiva Bersih untuk menghitung anuitas
pembayaran leasing tahunan.
Nilai Aktiva Bersih = A [PVIFA 12%; 5 th]
Rp 771,630,000
A = 3,6048
A = Rp 214.056.258
c. Akuisisi
Akuisisi adalah penggabungan dua perusahaan yang mana
perusahaan akuisitor membeli sebagian saham perusahaan yang
diakuisisi, sehingga pengendalian manajemen perusahaan yang
diakuisisi berpindah kepada perusahaan akuisitor, sementara
kedua perusahaan masing-masing tetap beroperasi sebagai suatu
badan hukum yang berdiri sendiri.
Apabila ditinjau dari keterkaitan bidang usaha perusahaan
yang bergabung, maka penggabungan dua atau lebih perusahaan
dapat dibedakan menjadi: