Anda di halaman 1dari 122

PERTEMUAN 1

KONSEP DASAR
MANAJEMEN KEUANGAN
A. DEFINISI MANAJEMEN KEUANGAN

Manajemen keuangan adalah penggabungan dari ilmu dan seni


yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana
seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh
sumber daya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana
dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit /
keuntungan atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan
keberlanjutan usaha bagi perusahaan. Manajemen keuangan
memiliki tiga kegiatan yang utama:
1. Perolehan Dana
2. Penggunaan Dana
3. Pengelolaan Aset (Aktiva)
B. PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN DAN TEORI
KEUANGAN

Dalam era Tahun 1960 hingga Tahun 1970an.


Fokusnya : Pemilihan aset dan liabilitas yang dapat
memaksimumkan nilai perusahaan dan kemakmuran
pemegang saham.

Dalam era Tahun 1980-an :


Analisisnya meliputi :
1.Inflasi dan efek terhadap suku bunga
2.Deregulasi lembaga-lembaga keuangan.
3.Peningkatan penggunaan komputer dalam analisis
pembuatan putusan keuangan.
4.Semakin pentingnya pasar Keuangan Internasional
Dalam era Tahun 1990an :
Fokusnya: Manajemen Keuangan Internasional

PERKEMBANGAN TEORI KEUANGAN


Perkembangan teori keungan dikenal sejak Tahun 1900
sampai abad 21 tidak begitu pesat. Perkembangan
tersebut umumnya merupakan penyempurnaan dan
pendalaman serta perluasan analisis dari teori yang ada.
Perkembangan teori keuangan adalah:
• Teori Pasar Modal Efisien (Efficient Capital Market
Theory)
• Teori Struktur Modal (Capital Structure Theory)
• Teori Dividen (Dividend Theory)
• Teori Diskon Aliran Kas (Cashflow Discounted Theory)
• Teori Agensi (Agent Theory)
• Teori Informasi Asimetrik (Asymetric Information
Theory)
• Teori Portfolio (Portfolio Theory)
• Teori Opsi (Option Theory)
C. PERANAN MANAJEMEN KEUANGAN

1. Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-


fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi:
a. Bagaimana memperoleh dana (rising of fund), dan
b. Bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund)
2. Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah
aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan
memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva
tersebut.
3. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa
memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber
dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk
hutang atau modal sendiri.
D. FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN

1. Pedoman bagi manajer perusahaan dalam setiap


pengambilan keputusan yang dilakukan.

2. Dengan memahami ilmu manajemen keuangan


secara baik diharapkan pihak-pihak yang berada di
posisi marketing, produksi, personalia, dan keuangan
diharapkan mampu menempatkan setiap keputusan
secara jauh lebih bijaksana.
E.TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN

1. Memaksimumkan nilai perusahaan


2. Menjaga stabilitas finansial dalam keadaan yang
selalu terkendali
3. Memperkecil risiko perusahaan di masa sekarang
dan yang akan datang
F. BEBERAPA PELUANG KARIR DI BIDANG KEUANGAN

1. Peluang pertama adalah pada perusahaan besar


sebagai:
Budget Officer
2. Peluang kedua adalah sebagai Manajer Keuangan
3. Peluang ketiga adalah sebagai : Finance Manager dan
Finance Director terutama pada Multinational Company
4. Peluang keempat Sebagai Financial Analist dan
Financial Officer pada Lembaga Keuangan seperti:
Bank, Leasing, Asuransi, Pegadaian dan lain-lain
5. Peluang kelima Sebagai Financial Analist dan Financial
Officer pada perusahaan-perusahaan Underwriter
(penjamin emisi), perusahaan sekuritas di pasar modal
G. KEUANGAN DALAM STRUKTUR ORGANISASI
PERUSAHAAN

Fungsi keuangan dalam organisasi perusahaan biasanya


dibedakan atas dua jabatan yaitu :

1. Bendaharawan (Treasurer)
Bertanggung jawab terhadap perolehan dana dan
pengamanannya atau pengelolaannya.

2. Administrasi Pembukuan atau Akuntansi (Controller)


Bertanggung jawab terhadap kegiatan akuntansi,
pelaporan dan pengendalian.
H. FUNGSI KEUANGAN

Analisis aspek keuangan dari seluruh keputusan

1. Meliputi keputusan alokasi dana baik dana yang berasal dari


dalam perusahaan maupun dana yang berasal dari luar
perusahaan pada berbagi bentuk investasi. Dengan kata lain
investasi macam apa yang paling baik bagi perusahaan.

2. Keputusan pembiayaan atau keputusan struktur modal


perusahaan, keputusan yang berkaitan dengan bagaimana
mendapatkan dana yang akan digunakan untuk memperoleh
aktiva riil yang diperlukan.
3. Keputusan Investasi (Investment Decision)
Investasi diartikan sebagai penanaman modal perusahaan
pada aktiva riil maupun aktiva finansial. Keputusan finansial
merupakan keputusan terhadap aktiva apa yang akan dikelola
oleh perusahaan. Keputusan investasi akan berpengaruh
langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi (return on
investment) dan aliran kas perusahaan masa yang akan
datang. Keputusan investasi ini meliputi penentuan aktiva riil
yang dibutuhkan untuk dimiliki perusahaan.
I.TANGGUNG JAWAB MANAJER KEUANGAN

Manajer Keuangan mempunyai tanggung jawab dalam menentukan


strategi keputusan kunci dari suatu perusahaan, meliputi:

1. Pemilihan produk dan pasar perusahaan


2. Strategi untuk riset, investasi, produksi, pemasaran dan
penjualan
3. Seleksi, pelatihan, pengorganisasian dan pemotivasian para
eksekutif dan karyawan-karyawan lain
4. Perolehan dana dengan biaya yang rendah dan secara efisien
5. Penyesuaian hal-hal di atas jika lingkungan dan persaingan
berubah
J. PERANAN MANAJER KEUANGAN

1. Mengambil keputusan investasi /pembelanjaan aktif


(investment decision)
2. Mengambil keputusan pendanaan /pembelanjaan pasif
(financing decision)
3. Mengambil keputusan dividen (dividend decision)
K. KEPUTUSAN-KEPUTUSAN MANAJEMEN KEUANGAN

1. Penganggaran Modal (Capital Budgeting)


Proses perencanaan dan pengolahan investasi jangka
panjang sebuah perusahaan.
2. Struktur Modal (Capital Structure)
Kombinasi spesifik ekuitas dan utang jangka panjang
yang digunakan perusahaan untuk mendanai operasinya.
3. Modal Kerja (Working Capital)
Aset dan kewajiban jangka pendek yang dimiliki sebuah
perusahaan.
L.TAHAPAN DALAM MANAJEMEN KEUANGAN

Manajemen memiliki tiga tahapan penting yaitu tahap


perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap penelitian,
ketiga tahap dalam manajemen keuangan adalah :
1. Tahap Perencanaan (Peramalan keuangan)
2. Tahap Pelaksanaan (Perencaaan keuangan dan
penganggaran)
3. Tahap Penelitian (Fungsi anggaran)
1. Tahap Perencanaan Keuangan(Peramalan Keuangan)

Peramalan keuangan dalam manajemen keuangan


digunakan untuk memperkirakan kebutuhan keuangan
dimasa yang akan datang. Jika manajemen keuangan tidak
mencoba untuk mengantisipasi kebutuhan pembiayaan
masa depan perusahaannya, maka krisis akan terjadi setiap
kali penerimaan kas lebih kecil dari pengeluaran
kas.perencanaan yang baik ditujukan untuk mengantisipasi
dan mempersiapkan perusahaan untuk menghadapi kondisi
masa depan,dimana, ketika perusahaan harus
membutuhkan adanya pembiayaan tambahan, dan juga
ketika perusahaan tidak mampu menghasilkan pemasukan
kas.
2. Tahap Pelaksanaan (Perencaaan Keuangan dan
Penganggaran)

Untuk memperoleh suatu perkiraan lebih akurat mengenai


jumlah dan waktu dari kebutuhan dana perusahaan
memerlukan suatu anggaran kas. Metode persentase untuk
peramalan keuangan, memberikan pendahuluan yang
sangat bermanfaat serta biaya rendah untuk
mengembangkan anggaran kas yang lebih terperinci, yang
akan digunakan untuk memperkirakan kebutuhan dana
perusahaan.
3.Tahap Penelitian (Fungsi anggaran)

Anggaran disamping sebagai alat untuk perencanaan


dan pengendalian manajemen, juga merupakan alat
bantu bagi manajemen dalam mengarah kan suatu
organisasi dalam posisi yang kuat atau lemah
M. PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen Keuangan dalam prakteknya merupakan aktivitas
yang dilakukan dan muncul dalam rangka untuk menyehatkan
keuangan perusahaan atau organisasi. maka dari itu, dalam
membuat sebuah sistem manajemen keuangan, kita
membutuhkan prinsip-prinsip ini yang menjadi dasarnya,
diantarnya:
1. Konsistensi (Consistency)
2. Akuntabilitas (Accountability)
3. Transparansi (Transparency)
4. Kelangsungan Hidup (Viability)
5. Integritas (Integrity)
6. Pengelolaan (Stewardship)
7. Standar Akuntansi (Accounting Standard)
PERTEMUAN 2

NILAI WAKTU DARI UANG


(TIME VALUE OF MONEY)
A. KONSEP DASAR

1. Bahwa setiap individu berpendapat bahwa nilai uang


saat ini lebih berharga daripada nanti.
2. Time value of money (bunga) adalah sejumlah uang
yang dibayarkan sebagai kompensasi terhadap apa
yang dapat diperoleh dengan penggunaan uang
tersebut disebut dengan bunga.
3. Sejumlah uang yang akan diterima dari hasil investasi
pada akhir tahun, kalau kita memperhatikan nilai waktu
uang, maka nilainya akan lebih rendah pada akhir
tahun depan.
4. Jika kita tidak memperhatikan nilai waktu dari uang,
maka uang yang akan kita terima pada akhir tahun
depan adalah sama nilainya yang kita miliki sekarang.
Contoh 1 :

Uang sekarang Rp 30.000,- nilainya akan sama


dengan Rp30.000
pada akhir tahun  kalau kita tidak memperhatikan
nilai waktu uang, maka nilai uang sekarang adalah
lebih tinggi dari pada uang yang akan kita terima
pada akhir tahun depan.
Contoh 2 :

Uang sekarang Rp 30.000,- nilainya lebih tinggi daripada


Rp.30.000 pada akhir tahun depan, kenapa ?

Karena kalau kita memiliki uang Rp 30.000 sekarang dapat


disimpan di Bank dengan mendapatkan bunga misal 10%
per tahun, sehingga uang tersebut akan menjadi Rp 33.000.
Jadi uang sekarang Rp 30.000 nilainya sama dengan
Rp 33.000 pada akhir tahun.
Manfaat Time Value of Money

Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui


apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan
keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk
menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat
menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan
keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih menyukai
suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun
dimulai tahun pertama sampai tahun berikutnya.

Maka sudah jelas time value of money sangat penting


untuk dipahami, sangat berguna dan dibutuhkan untuk
menilai seberapa besar nilai uang masa kini dan akan
datang
Keterbatasan Time Value of Money

Keterbatasannya yaitu akan mengakibatkan masyarakat


hanya menyimpan uangnya apbila tingkat bunga bank
tinggi, karena mereka menganggap jika bunga bank
tinggi maka uang yang akan mereka terima dimasa yang
akan datang juga tinggi. Time value of money tidak
memperhitungkan tingkat inflasi.
B. Nilai Majemuk (Compound Value)
Nilai Majemuk (coumpaund value / ending amount) dari
sejumlah uang merupakan penjumlahan dari uang pada
permulaan periode. (Modal Pokok + Bunga pada periode
tersebut). Atau menghitung jumlah akhir pada akhir periode
dari sejumlah uang yang dimiliki sekarang
n
Rumus : Vn = P (1 + i )
Dimana :
P = jumlah uang pada awal periode
i = tingkat bunga
n = jumlah tahun
Vn = jumlah akhir tahun ke -n
Contoh 1 :
Diketahui :
P = Rp.1.000.000
I=8%
n=5
Maka
V = ( 1.000.000 ) X ( 0,08 + 1 )5
= 1.469.328,07
= Rp. 1.470.000
Contoh 2 : Seseorang menyimpan uangnya di bank
sebesar Rp. 1.000,- dengan suku bunga sebesar 6%
pertahun selama 3 tahun atas dasar bunga berbunga
(bunga majemuk) maka berapa jumlah uang pada akhir
tahun ke-4 ?
C. Nilai Sekarang (Present Value)
Dimaksudkan untuk menghitung jumlah uang pada
permulaan periode atas dasar tingkat bunga tertentu dari
suatu jumlah yang akan diterima beberapa waktu kemudian.

V
Rumus : P =
n
( 1+ I )
Contoh 1:
Jika nilai uang 1 tahun yang akan datang 1.000.000, i= 5 %,
maka Present Value=
1
P = {1.000.000/(1+0,05) }
P = 1.000.000 / 1,05
P = 952.380,95 = Rp.960.000,- (dibulatkan)
Contoh 2 :
Besarnya nilai uang adalah Rp. 1.262,- yang akan kita terima
pada akhir tahun ke tiga yang akan datang atas dasar bunga
majemuk 6% per tahun, berapa besarnya nilai sekarang
(present value) dari uang tersebut?

D. Nilai Majemuk dari Annuity


Annuity adalah deretan (series) pembayaran dengan
jumlah uang yang tetap selama sejumlah tahun tertentu
n-1 n-2 1 0
Rumus : Sn = R[ ( 1+i) + (1+i) ……..+(1+i) +(1+i) ]

S = nilai majemuk dari anuitas n = tahun


R = Nilai annuity i = suku bunga
Contoh :
Tuan X menabung setiap akhir tahun sebesar Rp. 1.000,-
selama 4 tahun dengan suku bunga 6% per tahun. Berapa
besarnya jumlah majemuk (compound sum) dari tabungan
selama 4 tahun ?

D. Nilai Sekarang Dari Suatu Annuity


Rumus :
1 1 2 1 n
An = R { }+ { }+…….+ { }
1 +i 1 +i 1 +I
A = nilai sekarang dari anuitas n = tahun
R = Nilai annuity i = suku bunga
Contoh :

Seseorang menawarkan kepada kita 4 tahun annuity


dari Rp. 1.000,- per tahun dengan suku bunga 6 % per
tahun. Berapa besarnya nilai uang tersebut saat ini ?
PERTEMUAN 3

KONSEP PENILAIAN SURAT


BERHARGA
A. PENGERTIAN SURAT BERHARGA

• Istilah surat berharga dalam Bahasa Belanda yaitu Waarde


Papier. Waarde artinya nilai dan dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang (KUHD) diartikan berharga,
sedangkan papieren artinya kertas berharga. Disamping itu
terdapat beberapa istilah lain dari surat berharga, yaitu
commercial papers atau negotiable instruments.
• Dasar hukum surat berharga adalah dalam UU Nomor 10
tahun 1998 tentang Perbankan, yang menyebutkan bahwa
surat berharga adalah surat pengakuan hutang, wesel,
saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya
atau kepentingan lain,atau suatu kewajiban dari penerbit,
dalam bentuk yang biasa diperdagangkan dalam pasar
modal maupun pasar uang.
• Surat berharga adalah sebuah dokumen yang diterbitkan
oleh penerbitnya sebagai pemenuhan suatu prestasi
berupa pembayaran sejumlah uang sehingga berfungsi
sebagai alat bayar kepada pihak-pihak yang memegang
surat tersebut. Surat berharga dipergunakan sebagai alat
pembayaran yang praktis, karena setiap orang yang ingin
melakukan transaksi tidak perlu membawa uang dalam
jumlah yang besar sebagai alat pembayaran, sehingga
lebih aman. Selain karena faktor keamanan, surat
berharga juga sudah menjadi mode masa kini, komoditi
dalam dunia bisnis atau objek perjanjian sehingga lebih
menguntungkan dan lebih bervariasi
B. MACAM-MACAM SURAT BERHARGA

• Wesel
• Cek
• Surat Sanggup/ Promes
• Kwitansi dan Promes Atas Unjuk
• Bilyet Giro
• Commercial Paper
• Obligasi
• Surat Utang Negara
• Surat Sekuritas, dll
C. PENGERTIAN PENILAIAN

• Investasi merupakan suatu komitmen penempatan dana


pada periode waktu tertentu untuk mencapai suatu
tingkat imbal hasil yang diinginkan.

• Penilaian adalah proses penentuan harga sekuritas atau


aktiva modal.

• Penilaian terhadap surat berharga sangat penting untuk


menentukan kewajaran harga nilai dari suatu asset.

• Harga wajar asset = imbal hasil yang kita harapkan


berbanding imbal hasil yang diberikan asset tersebut.
D. PENGERTIAN OBLIGASI

• Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh


perusahaan atau Negara.
• Obligasi memiliki ciri pembayaran bunga yang bersifat
tetap tiap periodenya.
• Jangka waktu jatuh tempo yang bermacam-macam, dari
1 tahun sampai dengan 10 tahun, sedangkan obligasi
yang memiliki masa jatuh tempo tidak terbatas disebut
dengan consol.
F. ISTILAH KUNCI DALAM OBLIGASI

• Nilai nominal (par value) adalah harga yang tercantum


pada surat obligasi.
• Kupon tingkat bunga adalah tingkat bunga (dalam
persentase berdasarkan nilai nominal) yang akan
dibayarkan oleh pihak penerbit obligasi.
• Misal : perusahaan menerbitkan obligasi dengan kupon
tingkat bunga 20% yang dibayarkan tiap tahun selama 10
tahun. Pemegang obligasi akan memperoleh bayaran
sebesar 20% x Rp. 1. 000.000,- = Rp. 200.000,-
• Jatuh tempo suatu obligasi biasanya ditetapkan dalam
satuan tahun.
G. MODEL PENILAIAN OBLIGASI

VB= I (PVIFA, k, n) + M (PVIF, k, n)

Vb = Nilai Obligasi
K = kupon/ suku bunga yang berlaku
I = Pembayaran bunga obligasi
M = Nilai nominal obligasi
n = Periode
PENILAIAN OBLIGASI

Contoh Kasus :

PT. X pada tanggal 1 januari 2000 menerbitkan obligasi


dengan par value Rp. 10. 000.000,- dengan bunga (coupun
rate) 14% dan masa edar 10 tahun dan bunga obligasi
dibayar tahunan.

Berapakah nilai nominal yang harus dikembalikan pada


akhir tahun ?
Jawaban:

•Par Value = Rp. 10.000.000,-


•K = 14% = 0,14
•n = 10
•Bunga Tahunan ( I) = Rp. 10.000.000,- x 14%
= Rp. 1.400.000,-
Vb= I ( PVIFA, k, n) + M (PVIF, k,n)
= Rp.1.400.000 (5,221)* + Rp. 10.000.000 (0.269)*
= Rp. 9. 999. 400,- => Rp. 10.000.000,-

*) Angka diperoleh dari Tabel PVIF Annuity dan


Discounted
H. PREMI RISIKO

• Premi Maturity, semakin tinggi jatuh tempo akan semakin


tinggi tingkat keuntungan yang diisyaratkan

• Premi Kebangkrutan, perusahaan yang mempunyai risiko


bangkrut akan meningkatkan tingkat keuntungan yang
diisyaratkan.

• Premi Likuiditas, perusahaan yang memiliki kesulitan


likuiditas akan meningkatkan tingkat keuntungan yang
diisyaratkan.

• Premi Inflasi, inflasi meningkat akan membawa tingkat


suku bunga bebas risiko meningkat.
Contoh Kasus

Berdasarkan contoh sebelumnya suatu obligasi nilai nominal Rp.


10.000.000,-, coupon rate (k) 14% dan masa edar 10 tahun, bunga
obligasi dibayar tahunan. Jika tingkat pengembalian diharapkan 12% dan
16%. Hitung menggunakan rumus nilai obligasi.

Jawaban :

Vb= I ( PVIFA, k, n) + M (PVIF, k,n)


= Rp.1.400.000 (PVIFA, 14%, 10) + Rp. 10.000.000 (PVIF, 14%, 10)
= Rp.1.400.000 ( 5,221) + Rp. 10.000.000 (0.269)
= Rp. 10.000.000,-
Lanjutan...

Vb= I ( PVIFA, k, n) + M (PVIF, k,n)


= Rp.1.400.000 (PVIFA, 12%, 10) + Rp. 10.000.000 (PVIF, 12%, 10)
= Rp.1.400.000 (5,658 ) + Rp. 10.000.000 (0.321)
= Rp.11.130.000,-

Vb= I ( PVIFA, k, n) + M (PVIF, k,n)


= Rp.1.400.000 (PVIFA, 16%, 10) + Rp. 10.000.000 (PVIF, 16%, 10)
= Rp.1.400.000 (4,8331 ) + Rp. 10.000.000 (0.2267)
= Rp.9.036.000,-
KESIMPULAN

• Ketika bunga yang ditawarkan obligasi lebih rendah


dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang
diisyaratkan maka harga/nilai obligasi (vb) akan lebih
rendah dibandingkan dengan harga nominalnya.
• Sebaliknya, ketika bunga yang ditawarkan obligasi lebih
tinggi dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang
diisyaratkan maka harga/ nilai obligasi akan lebih tinggi
dengan harga nominalnya
I. PENGERTIAN SAHAM

• Saham merupakan bukti kepemilikan.


• Dua alasan membeli saham
1. Untuk memiliki perusahaan
2. Untuk menanamkan kelebihan modal semetara waktu
• Pemegang saham berhak atas dividen, jika dividen tersebut
dibayarkan.
• Selain dividen, pemegang saham akan menerima selisih
antara harga beli dengan harga jual yang disebut dengan
capital gain / loss
• Saham terdapat dua jenis yaitu : saham biasa dan saham
preferen.
J. PENILAIAN SAHAM BIASA

A. Penilaian saham yang dipegang satu periode.


B. Penilaian saham yang dipegang selamanya:
1. Model dividen konstan
2. Model dividen tumbuh dengan tingkat pertumbuhan
yang konstan
3. Model dividen dengan tingkat pertumbuhan yang
berbeda (tidal konstan)
K. PENILAIAN SAHAM YANG DIPEGANG SATU
PERIODE

Formula :
𝐷 𝑃
PV= +
1+𝑘𝑠^1 1+𝑘𝑠^1

PV = Harga saham yang pantas


D1 = Dividen yang akan dibayar satu tahun mendatang
P1 = Harga saham satu tahun mendatang
Ks = tingkat keuntungan yang diisyaratkan
Contoh Kasus:

Saham yang diperkirakan mempunyai harga saham Rp.1.400.-


satu tahun mendatang, diperkirakan membayarkan dividen
sebesar Rp.200 satu tahun mendatang, tingkat keuntungan yang
diisyaratkan adalah 20%, berapa harga yang pantas untuk saham
tersebut?

Jawaban:
L. PENILAIAN SAHAM YANG DIPEGANG
SELAMANYA

1. Model dividen konstan


Model ini mengasumsikan dividen tidak tumbuh dan
saham dipegang selamanya.
Formula :
𝐷
P0 = 𝑘𝑠
Contoh Kasus

Suatu saham membayar dividen yang konstan


sebesar Rp.200 per tahun, saham yang dipegang
selamanya, berapa harga yang pantas untuk saham
tersebut jika tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk
saham adalah 20%?
jawab :
2. Model dividen tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang
konstan.

Biasanya perusahaan membayarkan dividen yang tumbuh.


Sehingga dapat diharapkan akan tumbuh dengan tingkat
partumbuhan tertentu, yang dianggap konstan.
Contoh Kasus

Suatu saham membayarkan dividen sebesar Rp.200.-per


tahun. Kemudian saham diperkirakan akan tumbuh dengan
tingkat pertumbuhan sebesar 5%, tingkat keuntungan yang
diisyaratkan adalah 20%, berapa harga yang pantas untuk
saham tersebut?
Jawab :
3. Model Dividen Tumbuh Dengan Tingkat Pertumbuhan
Yang Tidak Konstan
Dalam model ini, saham diasumsikan tumbuh cepat pada
tahun-tahun awal dan melambat dengan konstan selamanya.
Contoh Kasus :
Misalkan suatu saham mempunyai tingkat pertumbuhan
dividen sebesar 15% selama 5 tahun pertama, kemudian
dividen tumbuh dengan 5% selamanya. Tahun ini membayar
dividen sebesar Rp.
200,- . Tingkat keuntungan yang diisyaratkan 20%, berapa
harga yang pantas?
Jawaban :
• Tahap 1 : hitung pertumbuhan present value lima tahun
pertama (15%)
• Tahap 2 : hitung pertumbuhan present value enam tahun dan
seterusnya (5%)
PENILAIAN SAHAM PREFEREN

• Saham Preferen merupakan gabungan antara saham dan


obligasi.
• Saham preferen membayarkan dividen (saham), tetapi
dibayarkan berdasarkan persentase dari nominal saham
preferen.
Contoh Kasus

Saham preferen dengan dividen sebesar 20%


dengan nilai nominal Rp.1.000.- tingkat keuntungan
yang disyaratkan adalah 15%.,harga yang pantas untuk
saham preferen tersebut?
Jawab :
Dividen yang diterima: 20% x Rp.1.000 = Rp.200.-
PERTEMUAN 4

Analisa LAPORAN keuangan


A. PENGERTIAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Analisa laporan keuangan adalah kegiatan menganalisa


laporan keuangan. Yang lahir dari suatu konsep dan
sistem akutansi keuangan. Dengan memahami sifat dan
konsep akutansi keuangan maka akan lebih mengenal
sifat dan konsep laporan keuangan sehingga dapat
menjaga kemungkinan salah tafsir terhadap informasi
yang diberikan melalui laporan keuangan sehingga
kesimpulan yang disapat akan lebih akurat.
B. ARTI PENTING ANALISA RASIO KEUANGAN

Analisis terhadap data keuangan suatu perusahaan


dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran
tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan.

Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai


dan menganalisa prestasi operasi perusahaan.

Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai


kerangka kerja perencanaan dan pengendalian keuangan
.
Setiap orang akan mempergunakan rasio keuangan
dengan cara yang berbeda:
1. Bagi manajemen perusahaan, rasio keuangan
dipergunakan untuk perencanaan dan mengevaluasi
performance (prestasi) manajemen dikaitkan dengan
prestasi rata-rata industri.
2. Bagi manager kredit, rasio keuangan ini dipergunakan
untuk memperkirakan risiko potensial yang dihadapi
oleh para peminjam (debitur) dikaitkan dengan adanya
jaminan kelangsungan pembayaran tingkat
keuntungan yang diminta
3. Para investor akan mempergunakan rasio keuangan ini
sebagai alat untuk mengevaluasi nilai saham dan
obligasi berbagai perusahaan. Selain itu juga dapat
dipergunakan untuk mengukur adanya jaminan atas
keamanan dana yang akan ditanam di dalam
perusahaan.

4. Manajer perusahaan menggunakan analisis rasio


keuangan untuk mengidentifikasi kemungkinan
melakukan merger (penggabungan) dengan
perusahaan lain
Manfaat dan Penggunaan Analisa Rasio Keuangan

Adapun manfaat yang bisa diambil dengan


dipergunakannya rasio keuangan yaitu :
1. Analisa rasio keuangan sangat bermanfaat untuk
dijadikan sebagai alat menilai kinerja dan prestasi
perusahaan
2. Analisa rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak
manajemen sebagai rujukan untuk membuat
perencanaan
3. Analisa rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat
untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari
perspektif keuangan
Analisis rasio keuangan biasanya dikelompokkan ke
dalam enam kelompok rasio:

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)


2. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
3. Rasio Liabilitas (Leverage Ratio)
4. Rasio Kemampuan menghasilkan Laba (Profitability
Ratio)
5. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio)
6. Rasio Penilaian (Price Earning Ratio)
C. ANALISIS RATIO KEUANGAN
Ukuran yang sering digunakan dalam analisa keuangan
adalah ratio yaitu alat yang dapat digunakan untuk
menjelaskan hubungan antara dua macam data keuangan.

Cara pembandingan yang dapat dilakukan oleh para


penganalisa:

1. Membandingkan rasio sekarang (present ratio) dengan


ratio- ratio waktu lalu (ratio histories) atau dengan rasio-
rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan
datang dari perusahaan yang sama.

2. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan


(company ratio) dengan rasio-rasio semacam dari
perusahaan lain yang sejenis (ratio industry) dalam
waktu yang sama
D. MACAM-MACAM RASIO KEUANGAN

1. LIKUIDITAS
Rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas
perusahaan, yaitu kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban finansiilnya yang
segera harus dipenuhi atau kemampuan suatu
perusahaan untuk dapat menyediakan alat-alat
likuid sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
kewajiban finansiilnya pada saat ditagih, atau
dengan kata lain likuiditas adalah mengukur
kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada
waktunya.
Pengukuran Likuiditas Perusahaan Secara
Keseluruhan:
a. Current ratio
yaitu kemampuan untuk membayar utang yang
segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang
dimiliki.
Rasio ini merupakan alat ukur bagi likuiditas
(solvabilitas jangka pendek)

RUMUS :

AKTIVA LANCAR atau CURRENT ASSETS

UTANG LANCAR atau CURRENT LIABILITIES


- Aktiva lancar atau Current Assets meliputi kas, surat
berharga, piutang dan persediaan, dsb

- Utang lancar atau Current Liabilities meliputi utang


pajak, utang bunga, utang wesel, utang gaji, dan utang
jangka pendek lainnya.

Menurut Bambang Riyanto, suatu perusahaan harus


mempertahankan nilai current ratio sebesar 3:1 , artinya
setiap utang lancar sebesar Rp.1,- harus dijamin
dengan aktiva lancar sebesar Rp.3,-
Contoh :

Diketahui total aktiva lancar Rp. 2.000.000,-


dan total utang lancar Rp.500.000,- maka
berapa besarnya current ratio dan apa artinya?
b. Cash ratio yaitu kemampuan untuk membayar utang yang
segera harus dipenuhi dengan KAS yang tersedia dan
EFEK yang dapat segera diuangkan.

RUMUS : KAS + EFEK

UTANG LANCAR

Contoh : Diketahui jumlah kas Rp. 500.000,- ; efek


Rp. 100.000,- dan utang lancar Rp. 400.000,-
maka berapa besarnya cash ratio dan apa
artinya?
c. Quick (acid test) ratio yaitu kemampuan untuk
membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva
lancar yang lebih likuid. Rasio ini mengukur solvabilitas
jangka pendek tetapi tidak memperhitungkan persediaan
karena persediaan merupakan aktiva lancar yang kurang
likuid

RUMUS :

KAS + EFEK + PIUTANG

UTANG LANCAR

Contoh : Menggunakan pada point b jika diketahui jumlah


piutang sebesar Rp. 50.000,maka berapa besarnya quick
ratio dan apa artinya ?
2. SOLVABILITAS

Kemampuan dari suatu perusahaan untuk memenuhi


segala kewajiban finansiilnya pada saat perusahaan
dilikuidasi (dibubarkan) atau kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi segala kewajibannya baik
kewajiban jangka pendek atau kewajiban jangka panjang.
Dalam hubungan anatar likuiditas dengan solvabilitas
ada empat kemungkinan yang dialami oleh perusahaan :
a. Perusahaan yang likuid tetapi insolvable
b. Perusahaan yang likuid dan solvable
c. Perusahaan yang solvable tetapi illikuid
d. Perusahaan yang insolvable dan illikuid
Perhitungan Solvabilitas :
Total Utang
a. Debt to asset ratio =
Total Asset

Jumlah Utang
b. Debt to equity ratio =
Jumlah Modal Sendiri

Ket : modal sendiri = jumlah aktiva – jumlah utang

Contoh :diketahui jumlah aktiva Rp. 450.000,- , jumlah utang


Rp. 300.000,- maka berapa besarnya solvablitas dan apa
artinya?
3. RENTABILITAS

Kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba


selama periode tertentu.
Cara Penilaian Rentabilitas :

a. Rentabilitas Ekonomi (Earning Power)


Perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri
dan modal asing yang dinyatakan dalam persentase.

b. Rentabilitas Modal Sendiri atau Rentabilitas Usaha


Perbandingan antara jumlah laba bersih dengan jumlah
modal sendiri.
Contoh:

1. Suatu perusahaan mempunyai jumlah


modal sebesar Rp. 200.000,- yang terdiri dari
utang Rp. 100.000,- dengan bunga 10% per
tahun, modal sendiri Rp. 100.000,- Keuntungan
yang diperoleh selama setahun Rp. 40.000,-,
maka berapa besarnya rentabilitas ekonomi dan
apa artinya?

2. Menggunakan data no.1 jika diketahui pajak


pendapatan sebesar Rp. 12.000,- maka
berapa besarnya rentabilitas usaha dan apa
artinya?
LATIHAN SOAL
PT ABC
NERACA
PER 31 DESEMBER 2013
(Dalam Jutaan Rupiah)

PERKIRAAN(ACCOUNT) JUMLAH
AKTIVA
Kas dan Bank 62
Efek yang dapat diperjual belikan 33
Piutang Dagang 905
Persediaan 892 +
Total Aktiva Lancar 1,892
Total Aktiva Tetap, Net 5,012
Aktiva lain-lain 211 +
Total Aktiva 7,115
PASIVA
Utang yang masih harus dibayar 210
Utang dagang 404
Utang lancar lainnya 317 +
Total utang lancar 931
PASIVA
Utang jangka panjang 3,467
Modal Saham 2,717 +
Total Pasiva 7,115
PT ABC
LAPORAN LABA RUGI
31 Desember 2013
(Dalam Jutaan Rupiah)
Penjualan bersih 9,800
Harga Pokok Penjualan 7,252 -
Laba Kotor 2,548
Biaya administrasi, umum dan penjualan 680
Biaya penyusutan 510
1,190 -
Laba sebelum bunga dan pajak 1,358
Bunga bersih 250 -
Laba bersih sebelum pajak penghasilan 1,108
Pajak Penghasilan Perusahaan (Badan) 434 -
Laba bersih sesudah pajak 674
Dividen 133
Berdasarkan laporan neraca dan laba rugi PT ABC, maka
hitunglah dan apa artinya:
1. Likuiditas
a. Current Ratio
b. Cash Ratio
c. Quick/Acid Test Ratio

2. Solvabilitas
a. Total Assets to Debt Ratio
b. Net Worth to Debt Ratio

3. Rentabilitas
a. Rentabilitas Ekonomi
b. Rentabilitas Modal Sendiri/ Rentabilitas Usaha
PERTEMUAN 5

MANAJEMEN MODAL KERJA


A. PENGERTIAN MODAL KERJA

Modal kerja merupakan investasi dalam harta jangka


pendek atau investasi dalam harta lancar (current
assets). Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua
yaitu modal kerja kotor (gross working capital) dan
modal kerja bersih (net working capital). Modal kerja
kotor adalah jumlah harta lancar, dan modal kerja
bersih adalah jumlah harta lancar dikurangi jumlah
utang lancar (current liabilities). Manajemen modal
kerja mengelola harta lancar dan utang lancar agar
harta lancar selalu lebih besar daripada utang lancar.
Current assets dan current liabilities kedua-duanya
merupakan short-term financing. Tujuan dari short-term
financial management adalah untuk mengelola tiap-tiap
unsur current assets (inventory, accounts receivable,
cash dan marketable securities) dan current liabilities
(accounts payable, accruals dan notes payable) untuk
mencapai keseimbangan antara profitabilitas dan risiko
yang memberikan kontribusi yang positif kepada nilai
perusahaan.
B. KONSEP MODAL KERJA

Menurut Munawir (2010:14) ada 3 konsep modal kerja yang umum


digunakaan, yaitu :
•Konsep Kuantitatif
– Konsep ini menitik beratkan kepada kuantum yang diperlakukan untuk
mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat
rutin atau menunjukan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk tujuan operasi
jangka pendek. Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah
jumlah aktiva lancar (gross working capital ).
•Konsep Kualitatif
– Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini
pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka
pendek (net working capital), yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari
pinjaman jangka panjang maupun para pemilik perusahaan.
•Konsep Fungsional
– Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka
menghasilkan pendapatan (laba) dari usaha pokok perusahaan.
C. JENIS MODAL KERJA
1. Modal Kerja Permanen
Yaitu modal kerja yang selalu harus ada dalam perusahaan
agar perusahaan dapat menjalankan kegiatannya untuk
memenuhi kebutuhan konsumen.
Modal kerja permanen dibagi menjadi dua macam yakni:
a.Modal Kerja Primer
Adalah modal kerja minimal yang harus ada dalam
perusahaan untuk menjamin agar perusahaan tetap bisa
beroperasi.
b.Modal Kerja Normal
Merupakan modal kerja yang harus ada agar perusahaan bisa
beroperasi dengan tingkat produksi normal.
2.Modal Kerja Variabel
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
sesuai dengan perubahan kegiatan ataupun keadaan
lain yang mempengaruhi perusahaan.

MK Musiman

Modal Kerja MK Siklis


Variabel

MK Darurat
a. Modal Kerja Musiman
Merupakan modal kerja yang dibutuhkan untuk
mengantisipasi apabila ada fluktuasi kegiatan perusahaan,
misalnya perusahaan biscuit harus menyediakan modal kerja
lebih besar pada saat musim hari raya.
b. Modal Kerja Siklis
Yaitu modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi
oleh fluktuasi konjungtur.
c. Modal Kerja Darurat
Modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh
keadaan-keadaan darurat yang terjadi di luar kemampuan
perusahaan.
MODAL
KERJA
DARURAT

MODAL
KERJA
SIKLIS
MODAL KERJA
MUSIMAN

MODAL KERJA NORMAL

MODAL KERJA PRIMER


D. KEBIJAKAN MODAL KERJA

• Kebijakan Konservatif
Kebijakan konservatif merupakan rencana
pemenuhan modal kerja yang lebih banyak
menggunakan sumber dana jangka panjang
dibandingkan sumber dana jangka pendek.
•Kebijakan Moderat
Perusahaan membiayai setiap aktiva dengan dana
yang jangka waktunya kurang lebih sama dengan
jangka waktu perputaran aktiva tersebut.
•Kebijakan Agresif
Dalam kebijakan agresif perusahaan mendanai
asetnya dengan sumber dana jangka pendek.
E. SUMBER MODAL KERJA

Hasil Operasi
Perusahaan

Penjualan
Surat2
Berharga
Modal Kerkja Kredit Bank
Penjualan
Aktiva Tetap Pinjaman
Jangka
Pendek
Sumber Lain;
Hutang
Dangang
dari
supplier
Lain2
F. FUNGSI MANAJEMEN MODAL KERJA

• Menyesuaikan perubahan tingkat volume produksi dan


penjualan.
Jumlah modal kerja sangat tergantung pada volume
kegiatan bisnis, makin tinggi kegiatan bisnis, makin
besar modal kerja dibutuhkan untuk membiayai kegiatan
tersebut.
• Membantu memaksimumkan nilai perusahaan, yaitu
dengan cara memperkecil biaya modal untuk
meningkatkan hasil (return). Makin besar modal kerja
diperoleh dari pinjaman jangka pendek tanpa bunga,
misalnya dari para pemasok, maka makin kecil dari
sumber modal permanen, dan dengan demikian akan
menurunkan biaya modal.
G. PENENTU BESARNYA MODAL KERJA

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya


kebutuhan modal kerja diantaranya:
• Skala Usaha Perusahaan
• Aktivitas Perusahaan
• Volume Penjualan
• Perkembangan Teknologi
• Periode perputaran atau periode terikatnya
modal kerja
• Pengeluaran kas rata-rata setiap hari
Menentukan Kebutuhan Modal Kerja

Untuk menentukan besarnya kebutuhan modal kerja,


metode yang bisa digunakan sebagai berikut:
•Metode Keterikatan Modal Kerja
Untuk menentukan besarnya modal kerja dengan
menggunakan metode ini ada dua faktor yang perlu
dipertimbangkan, yaitu : periode terikatnya modal kerja
dan proyeksi kebutuhan kas rata-rata per hari. Semakin
lama periode terikatnya modal kerja maka semakin besar
jumlah kebutuhan modal kerja dan sebaliknya.
•Metode Perputaran Modal Kerja
Dengan cara menghitung perputaran elemen-elemen
pembentuk modal kerja seperti perputaran kas, perputaran
piutang dan perputaran persediaan.
H. METODE KETERIKATAN MODAL KERJA
Contoh 1: PD. ANUGERAH memiliki data tentang modal kerja sebagai berikut :
Rata-rata periode terikatnya modal kerja :
• lama barang disimpan di gudang 6 hari
• lama pengumpulan piutang 14 hari
• Jumlah 20 hari
Rata-rata pengeluaran kas setiap hari :
• pembelian barang dagangan 1.000.000
• upah karyawan 100.000
• biaya administrasi & umum 15.000
• biaya penjualan 35.000
• Jumlah 1.150.000

Jika ditetapkan kas minimal Rp 250.000 maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan :
= Periode terikatnya modal kerja x pengeluaran kas setiap hari + kas minimal
= 20 x 1.150.000 + 250.000 = 23.250.000
Jadi, kebutuhan modal kerja PD. ANUGERAH adalah Rp 23.250.000,00
Contoh 2
Mantap Kuat Company adalah sebuah perusahaan yang memproduksi
wajan teflon. Setiap harinya, perusahaan sanggup memproduksi sebanyak
65 unit wajan teflon. Dalam satu bulan kerja, perusahaan memiliki hari kerja
sebanyak 25 hari. Berikut adalah biaya-biaya yang dibebankan :
• Bahan baku : Rp 12.000,00/unit
• Bahan pembantu : Rp 7.000,00/unit
• TK Langsung : Rp 9.000,00/unit
• BOP : Rp 550.000/bulan
• Biaya penjualan : Rp 1.700.000/bulan
Mantap Kuat Company membeli bahan baku dan bahan pembantu untuk
produksi dengan memberikan uang muka kepada pemasok 4 x 24 jam
sebelum barang diterima. Sedangkan waktu yang diperlukan untuk proses
produksi adalah 3 hari. Wajan yang sudah jadi tersebut disimpan di dalam
gudang selama 4 hari, dan penjualan secara kredit dilakukan selama 5 hari.
Perusahaan menetapkan kas minimum sebesar Rp 500.000,00.
Jawab:
Menghitung periode keterikatan modal kerja pada bahan baku dan
bahan pembantu:
• Pembayaran di muka 4 hari
• Produksi 3hari
• Penyimpanan 4hari
• Penjualan kredit 5 hari
• Periode keterikatan modal kerja 16 hari

Menghitung periode keterikatan modal kerja pada TK Langsung,


overhead dan penjualan :
• Produksi 3 hari
• Penyimpanan 4 hari
• Penjualan kredit 5 hari
• Periode keterikatan modal kerja 12 hari
Menghitung kebutuhan kas per hari:
Keterangan Biaya Jumlah Jumlah Kebutuhan Kas/hari
Biaya Bahan Baku 12.000 65 unit 12.000x65 = 780.000
Biaya Bahan Pembantu 7.000 65 unit 7.000x65 = 455.000
Biaya TKL 9.000 65 unit 9.000x65 = 585.000
Biaya Overhead Pabrik 550.000 25 hari (550.000/25) = 22.000
Biaya Penjualan 1.700.000 25 hari (1.700.000/25) = 68.000
Jumlah Kebutuhan Kas per hari 1.910.000

Menghitung kebutuhan modal kerja:


Keterangan Kebutuhan Kas/hari Periode Jumlah Biaya
Biaya Bahan Baku 780.000 16 12.480.000
Biaya Bahan Pembantu 455.000 16 7.280.000
Biaya TKL 585.000 12 7.020.000
Biaya Overhead Pabrik 22.000 12 264.000
Biaya Pemasaran 68.000 12 816.000
Total Biaya 27.860.000
Kas Minimum 500.000
Kebutuhan Modal Kerja 28.360.000
Jadi, kebutuhan modal kerja Mantap Kuat Company
I. METODE PERPUTARAN MODAL KERJA
Contoh :
Berikut adalah posisi kas, piutang dan persediaan PT. Melati
Jaya
Keterangan 2014 (Rp) 2015 (Rp)
Kas 200.000 400.000
Piutang 500.000 600.000
Persediaan 700.000 800.000

a. Jika penjualan pada tahun 2015 adalah sebesar Rp


20.000.000,00, hitung perputaran modal kerja pada tahun
2013!
b. Jika pada tahun 2016 penjualan diperkirakan naik
menjadi Rp 30.000.000,00, berapa kebutuhan modal
kerjanya?
Jawab:
LANGKAH 1 : Menghitung perputaran elemen-elemen pembentuk
modal kerja
• Perputaran Kas = Penjualan/Rata-rata kas
= 20.000.000/((200.000+400.000)/2)
= 20.000.000/300.000
= 66,67 = 67 kali
• Perputaran Piutang= Penjualan/Rata-Rata Piutang
= 20.000.000/((500.000+600.000)/2))
= 20.000.000/550.000
= 36,36 = 36 kali

• Perputaran Persediaan = Penjualan/Rata-rata Persediaan


= 20.000.000/((700.000+800.000/2))
= 20.000.000/750.000
= 26,67 = 27 kali
LANGKAH 2 : Menghitung periode terikatnya elemen-
elemen modal kerja

• Kas = 360/66,67 = 5,4 hari


• Piutang = 360/36,36 = 9,9 hari
• Persediaan = 360/26,67 = 13,5 hari
• Jumlah = 28,8 hari (atau dibulatkan
menjadi 29 hari)

Dari perhitungan tersebut di atas didapatkan periode


terikatnya elemen modal kerjanya adalah sebesar 28,8
hari (atau dibulatkan menjadi 29 hari), sehingga
perputaran modal kerja (asumsi 1 tahun = 360 hari) =
360/28,8 = 12,5 kali.
PERTEMUAN 6

MANAJEMEN PERSEDIAAN
A. PENGERTIAN PERSEDIAAN

Persediaan merupakan bagian dari modal kerja


yang tertanam dalam bahan baku, barang
setengah jadi, maupun berupa barang jadi
tergantung jenis industrinya.

Persediaan merupakan elemen modal kerja yang


selalu dalam keadaan berputar, dimana secara
terus menerus mengalami perubahan
Persediaan (Inventory) merupakan elemen utama dari
Modal Kerja karena :

1.Jumlah persediaan paling besar di dibanding dengan


Modal Kerja lainnya

2.Aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, di mana


secara terus menerus mengalami perubahan

3.Tingkat likuiditasnya paling rendah


B. MACAM PERSEDIAAN

PERUSAHAAN DAGANG
 Persediaan barang dagangan

PERUSAHAAN INDUSTRI
 Persediaan bahan baku
 Persediaan barang dalam proses
 Persediaan barang jadi
C. FAKTOR PENENTU BESARNYA PERSEDIAAN

Faktor-faktor yang menentukan besarnya persediaan


(khususnya persediaan bahan baku) adalah:

 Lead time, yaitu lamanya masa tunggu bahan yang


dipesan datang.

 Frekuensi penggunaan bahan selama satu periode.

 Jumlah dana yang tersedia.

 Daya tahan bahan persediaan.


D. BIAYA PERSEDIAAN OPTIMAL

Dalam pengelolaan persediaan bahan baku ada 2 jenis


biaya yang dipertimbangkan untuk menentukan jumlah
persediaan yang paling optimal, yaitu:
1. Biaya pesan atau ordering cost
2. Biaya simpan atau carrying cost.

Biaya Pesan yaitu semua biaya yang dikeluarkan dalam


proses pemesanan suatu barang. Biaya pesan bersifat
variabel atau berubah-ubah yang perubahannya sesuai
dengan frekuensi pemesanan.
Biaya pesan meliputi:
a. Biaya selama proses pesanan
b. Biaya pengiriman permintaan
c. Biaya penerimaan, pengecekan bahan dan penimbangan
d. Biaya penempatan bahan kedalam gudang
e. Biaya proses pembayaran.

Biaya Simpan (carrying cost) yaitu biaya yang dikeluarkan


perusahaan dalam rangka proses penyimpanan suatu
barang yang dibeli. Biaya simpan merupakan biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk menyimpan persediaan
selama periode tertentu agar bahan baku yang disimpan
kualitasnya sesuai dengan yang diinginkan. Biaya simpan
bersifat variabel atau berubah-ubah yang perubahannya
tergantung dari jumlah bahan baku yang disimpan.
Biaya simpan ini meliputi:
a. Biaya sewa gudang
b. Biaya pemeliharaan bahan di gudang
c. Biaya modal (bunga yang diperlukan untuk investasi
barang yang akan disimpan
d. Biaya asuransi
e. Biaya keusangan barang (kadaluarsa barang) dan
biaya penurunan kualitas (absolescence)
E. ECONOMICAL ORDER QUANTITY (EOQ)

 Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah


pembelian bahan baku yang ekonomis.

 Atau EOQ adalah jumlah kuantitas barang yang dapat


diperoleh dengan biaya minimal / jumlah pembelian
yang optimal.

 Dasar penentuan : Perimbangan antara Biaya pesanan


dan Biaya penyimpanan

 Economical Order Quantity terjadi pada saat


biaya pemesanan = biaya penyimpanan.
 (procurement costs = carrying costs)
D. SYARAT PEMBELIAN DENGAN EOQ

Harga pembelian per unit konstan

Bahan baku selalu tersedia di pasar


setiap saat dibutuhkan

Kebutuhan Bahan Baku tersebut


relatif stabil sepanjang tahun
 R = Jumlah (dalam unit) yang dibutuhkan selama
satu periode (satu tahun)
 S = Biaya pesanan setiap kali pesan.
 P = Harga pembelian per unit yang dibayar.
 l = Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang
(biasanya dinyatakan dalam persentase dari nilai rata-rata
dalam rupiah dari nilai persediaan)
CONTOH SOAL

 Biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang adalah


40 % dari nilai persediaan di gudang. Biaya pesanan
adalah Rp. 15 juta setiap kali pesanan. Jumlah material
yang dibutuhkan selama setahun sebanyak 1200 unit
dengan harga Rp. 1.000.000,- per unitya. Hitunglah EOQ!

2 x1200 x15
EOQ   90.000  300unit
1 x 0,40

 Ini berarti bahwa cara pembelian yang paling ekonomis ialah


pembelian bahan sebanyak 300 unit sekali pesanan, jadi
kebutuhan material sebanyak 1200 unit selama satu tahun
Sebenarnya kebutuhan material sebanyak 1200 unit ini
dapat dipenuhi dengan berbagai cara sebagai berikut :

Satu kali pesanan sebanyak 1200 unit


Dua kali pesanan sebanyak 600 unit setiap kali pesan
Tiga kali pesanan sebanyak 400 unit setiap kali pesan
Empat kali pesanan sebanyak 300 unit setiap kali pesan
Enam kali pesanan sbanyak 200 unit setiap kali pesan
Sepuluh kali pesan sebanyak 120 unit setiap kali pesan
Duabelas kali pesan sebanyak 100 unit setiap kali pesan
PERHITUNGAN ECONOMICAL ORDER QUANTITY

Frekuensi Pembelian 1 Kali 2 Kali 3 Kali 4 Kali 6 Kali 10 Kali 12 Kali

Berapa bulan sekali


pesanan dilakukan
Jumlah unit setiap kali
pesan
Nilai persediaan
Nilai persediaan rata
Biaya penyimpanan
setahun (40 %)
Biaya pesanan setahun

Jumlah biaya
semuanya
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa biaya semuanya yang paling murah pada
pesanan sejumlah Rp. ……- pada pesanan sebesar …….unit setiap kali pesan
PERHITUNGAN ECONOMICAL ORDER QUANTITY

Frekuensi Pembelian 1 Kali 2 Kali 3 Kali 4 Kali 6 Kali 10 Kali 12 Kali

Berapa bulan sekali


12 6 4 3 2 1,2 1
pesanan dilakukan
Jumlah unit setiap kali
1200 600 400 300 200 120 100
pesan
Nilai persediaan 1200 jt 600 jt 400 jt 300 jt 200 jt 120 jt 100 jt
Nilai persediaan rata 600 jt 300 jt 200 jt 150 jt 100 jt 60 jt 50 jt
Biaya penyimpanan
240 jt 120 jt 80 jt 60 jt 40 jt 24 jt 20 jt
setahun (40 %)
Biaya pesanan setahun 15 jt 30 jt 45 jt 60 jt 90 jt 150 jt 180 jt

Jumlah biaya semuanya 255 jt 150 jt 125 jt 120 jt 130 jt 174 jt 200 jt

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa biaya semuanya yang paling murah pada
pesanan sejumlah Rp 120.000.000,- pada pesanan sebesar 30 unit setiap kali
pesan
Hubungan biaya pesanan, biaya penyimpanan dan jumlah
biaya selama satu periode adalah sebagai berikut :
Menetapkan EOQ berdasarkan besarnya biaya
penyimpanan per unit
 Rumus sebagai berikut :
2 x r x s
E O Q 
c
dimana c adalah biaya penyimpanan per unit.
Contoh :
Jumlah material yang dibutuhkan selama setahun 1600
unit.
Biaya pesanan sebesar Rp. 100.000.000,- setiap k
pesanan.
Biaya penyimpanan per unit = Rp. 0,50
Besarnya EOQ adalah : 2 x 1 6 0 0 x 1 0 0
 640.000  8 0 0 unit
0,5 0
EOQ DENGAN SAFETY STOCK

 Jika perusahaan menetapkan jumlah minimum


persediaan yang harus ada digudang (Safety
Stock) maka jumlah barang yang ada di gudang:

= EOQ + Safety Stock

 Setiap kali jumlah persediaan mencapai Safety


Stock maka perusahaan harus segera membeli
sebesar EOQ
 Persediaan digudang tidak pernah mencapai nol
Dari contoh perhitungan EOQ dimuka,
hitunglah besarnya jumlah barang yang ada di
gudang bila ditetapkan safety stock sebesar 25:

= EOQ + Safety Stock


= 300 + 25
= 325 unit
REORDER POINT (ROP)

 Reorder point adalah titik yang menunjukkan jumlah barang


yang harus ada di gudang, sewaktu perusahaan harus
mengadakan pemesanan lagi, sehingga penerimaan material
yang dipesan itu tepat waktu dimana persediaan diatas safety
stock sama dengan nol
 Safety stock adalah batas pengaman persediaan yang harus
ada dalam gudang untuk menjaga kontinuitas produksi.

 Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan


besarnya Reorder point adalah :
1. Penggunaan selama tenggang waktu mendapatkan
barang (procurement lead time).
2. Besarnya safety stock
Reorder Point = Safety stock + penggunaan
selama lead time

Reorder Point = Prosestase tertentu dr.


Safety Stock + Kebutuhan Lead Time

Lead Time = Penggunaan bahan baku selama


tenggang waktu mendapatkan barang.

Anda mungkin juga menyukai