Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN

RUANG LINGKUP

Dosen Pengampu:

Ni Luh Putu Nita Yulianti, S.E., M.M

Dibuat oleh:

Azfa Dzaki Shiddiq – 2022 61 201 137

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSAMUS

Sub Bahasan:

 Perkembangan Manajemen Keuangan


 Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Keuangan
 Tujuan Manajemen Keuangan
 Fungsi-Fungsi Manajemen Keuangan
 Konsep Dasar Manajamen Keuangan
 Pemilihan Sumber Dana
 Laporan Keuangan
 Kesimpulan
A. Perkembangan Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan telah mengalami evolusi signifikan selama


beberapa dekade, mencakup beberapa tahapan perkembangan utama
sebagaimana diuraikan oleh Husnan (2010). Pada tahun 1920-an, fokus
utama adalah pada capital budgeting dengan penekanan khusus pada nilai
waktu uang dalam pengambilan keputusan investasi. Kemudian, pada tahun
1950-an, Harry Markowitz merumuskan portfolio theory, yang berkembang
lebih lanjut pada tahun 1960-an oleh Sharpe, Lintner, dan Treynor dengan
teori capital asset pricing, yang digunakan untuk mengukur risiko yang
relevan dalam investasi. Tahun 1970-an melihat munculnya arbitrage pricing
theory sebagai alternatif dalam memperkirakan harga aktiva dan option
pricing theory yang menjelaskan penaksiran nilai opsi pada surat berharga.
Pada tahun 1980-an, terjadi peningkatan penekanan pada penerapan
komputer, terkait dengan kemajuan teknologi, untuk mendukung pengambilan
keputusan keuangan. Selanjutnya, pada tahun 1990-an, fokus beralih pada
aspek hukum merger, pembentukan perusahaan baru, dan penerbitan
sekuritas sebagai cara perusahaan untuk meningkatkan modal. Tahun 2000-
an menandai penonjolan dua kecenderungan utama dalam manajemen
keuangan: globalisasi bisnis dan peningkatan penggunaan teknologi
informasi. Peningkatan dalam penggunaan teknologi informasi menjadi
krusial, dengan manajer keuangan generasi mendatang memerlukan
keterampilan komputer dan kuantitatif yang lebih besar dibandingkan dengan
manajer keuangan di masa lalu. Globalisasi bisnis, dipicu oleh kemajuan
dalam transportasi dan komunikasi, permintaan konsumen akan produk yang
lebih murah dan berkualitas tinggi, teknologi yang semakin canggih, dan
pemindahan fasilitas produksi.
B. Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Keuangan
Secara umum, manajemen keuangan didefinisikan sebagai upaya
pengelolaan keuangan yang melibatkan investasi dalam berbagai bentuk
secara efektif, serta pengumpulan dana yang efisien untuk mendukung
pembiayaan atau pembelanjaan.
Manajemen keuangan melibatkan serangkaian aktivitas yang dilakukan
oleh organisasi, termasuk perencanaan keuangan, pengelolaan aset,
penyimpanan dana, dan pengendalian aset atau dana perusahaan. Dalam
konteks fungsinya, manajemen keuangan mencakup seluruh spektrum
kegiatan, mulai dari perencanaan hingga pengendalian aset.
Meskipun secara dasar merupakan bagian dari teori akuntansi,
manajemen keuangan memiliki cakupan yang sangat luas. Para ahli
memberikan definisi yang berbeda mengenai manajemen keuangan:

1. Irfani (2020) menggambarkan manajemen keuangan sebagai aktivitas


pengelolaan keuangan perusahaan dengan fokus pada efisiensi dan
efektivitas dalam mendapatkan serta menggunakan dana untuk mencapai
tujuan perusahaan.

2. Definisi dari Utari, Purwanti, dan Prawironegoro (2014) menyatakan


bahwa manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen
perusahaan untuk mendapatkan modal seefisien mungkin dan
menggunakan modal tersebut dengan efektif, efisien, dan produktif untuk
menghasilkan laba.

3. Kasmir (2015) membagi manajemen keuangan menjadi tiga kegiatan


utama: memperoleh dana untuk pembiayaan, mengelola dana dengan
seefisien mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan, dan mengelola
aset perusahaan secara efektif dan efisien.
4. Husnan & Pudjiastuti (1998) menyatakan bahwa Manajemen Keuangan
melibatkan kegiatan organisasi dalam mengatur keuangan, termasuk
perencanaan, analisis, dan pengendalian kegiatan keuangan

.
5. Riyanto (2008) mendefinisikan manajemen keuangan sebagai seluruh
aktivitas usaha dalam mendapatkan pendanaan dengan biaya seminimal
mungkin, dengan syarat yang paling menguntungkan, dan menggunakan
dana tersebut seefisien mungkin.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen


keuangan mencakup upaya keseluruhan untuk mendapatkan,
mengalokasikan, dan memanfaatkan dana dengan efektif dan efisien, dengan
tujuan memaksimalkan nilai efisiensi operasional perusahaan. Manajemen
keuangan tidak hanya terfokus pada perolehan dana, tetapi juga pada
penggunaan, pemanfaatan, dan pengelolaan optimal untuk mencapai
keuntungan maksimal. Selain itu, manajemen keuangan berperan penting
dalam menjaga kelangsungan dan perkembangan usaha, melibatkan peran
manajer keuangan dalam mengelola dana yang berasal dari berbagai
sumber, baik internal maupun eksternal perusahaan.
Ruang lingkup Manajemen Keuangan melibatkan empat komponen utama
yang krusial bagi sebuah perusahaan:
1. Keputusan Investasi:
 Investasi merupakan langkah strategis untuk pengembangan
perusahaan.
 Pengambilan keputusan investasi memerlukan strategi
matang, mengingat tingkat risiko yang tinggi.
 Perhitungan investasi harus detail dan sesuai rencana agar
memberikan keuntungan; sebaliknya, ketidaksesuaian dapat
berakibat kerugian.

2. Pendanaan:
 Keputusan pendanaan terkait dengan struktur keuangan
perusahaan, melibatkan utang jangka pendek dan panjang
serta sumber dana lainnya.
 Pengambilan keputusan dalam pendanaan harus dilakukan
dengan hati-hati untuk menghindari potensi kerugian bagi
perusahaan.
3. Pembagian Saham:
 Berkaitan dengan keputusan perusahaan dalam pembagian
dividen saham kepada pemegang saham.
 Pembagian keuntungan dapat berupa dana tunai, saham,
atau investasi lainnya.

4. Modal Kerja:
 Keputusan terkait modal kerja mencakup kebijakan
perusahaan terhadap aset dan kewajiban lancar.
 Aset lancar digunakan untuk jangka pendek (kurang dari
satu tahun), seperti kas dan surat berharga, sedangkan
utang lancar merupakan kewajiban keuangan yang harus
segera dilunasi, seperti pinjaman jangka pendek dari bank.

Keuangan bukan hanya menjadi dasar yang kuat untuk membangun


sebuah perusahaan, tetapi juga merupakan aspek yang berisiko.
Ketidakmampuan mengelolanya dengan baik dapat menghambat operasional
perusahaan. Oleh karena itu, di setiap perusahaan, keberadaan manajemen
keuangan menjadi sangat penting. Manajemen keuangan mencakup semua
kegiatan yang terkait dengan perolehan dana, penggunaan dana, dan
pengelolaan aset secara komprehensif sesuai dengan tujuan perusahaan.

C. Tujuan Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan harus memiliki tujuan yang terperinci. Beberapa
dari tujuan tersebut melibatkan:

a) Memaksimalkan nilai perusahaan,


b) Mencapai kemakmuran maksimal bagi pemilik atau pemegang saham,
diukur dari nilai harga saham,
c) Merencanakan struktur modal,
d) Meningkatkan efisiensi perusahaan, dan
e) Mengurangi risiko operasional.
Tujuan utama adanya manajemen keuangan bagi perusahaan adalah
memaksimalkan laba perusahan, dan memaksimalkan kekayaan pemegang
saham dengan cara memaksimalkan harga saham perusahaan (Keown,
Arthur et al., 2011).Selanjutnya juga terdapat beberapa tujuan manajemen
perusahaan dari pendapat beberapa ahli (Kasmir, 2010), antara lain:

a. Memaksimalkan nilai perusahaan.


b. Mencapai laba maksimal.
c. Menciptakan kesejahteraan bagi stakeholder.
d. Membangun citra perusahaan.
e. Meningkatkan tanggung jawab sosial, termasuk perlindungan
konsumen, pengendalian polusi, dan reinvestasi profit.

2. Peran Manajer Keuangan:


 Manajer keuangan bertanggung jawab dalam mencari dan
mengelola dana perusahaan. Ini melibatkan pengumpulan
modal dari berbagai sumber seperti pasar keuangan, bank,
atau pemegang saham.
 Modal yang terkumpul digunakan untuk operasional
perusahaan, dan hasil operasional tersebut dievaluasi untuk
menentukan langkah-langkah selanjutnya, termasuk
pembayaran kembali pinjaman jika modal berasal dari
pinjaman.

3. Kebijakan Manajemen Keuangan:


 Kebijakan pembelanjaan: Manajer keuangan harus
mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi sumber
daya ekonomis untuk membelanjai kebutuhan rutin
perusahaan.
 Kebijakan investasi: Manajer keuangan mengalokasikan
dana ke berbagai bentuk investasi untuk mendatangkan
keuntungan di masa depan.
 Kebijakan dividen: Menentukan besarnya dividen yang akan
dibayarkan kepada pemegang saham, yang dapat
memengaruhi pencapaian tujuan maksimasi kesejahteraan
pemegang saham.

4. Upaya untuk Menciptakan Kesejahteraan:


 Menghindari risiko tinggi.
 Pembayaran dividen.
 Mempertahankan pertumbuhan.
 Menjaga tingginya harga pasar saham.

5. Pendekatan dalam Mencapai Tujuan:

Profit risk approach:

- Maksimalisasi profit.
- Minimalisasi risiko.
- Pemeliharaan kontrol.
Liquidity and profitability:
- Manajer keuangan harus mengelola tingkat likuiditas dan
profitabilitas perusahaan.
- Kaitannya dengan kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban tepat waktu.

D. Fungsi-Fungsi Manajemen Keuangan


Manajemen Keuangan berperan sebagai fondasi utama bagi
keberlanjutan perusahaan, di mana sumber daya keuangan yang sehat
menjadi kunci kesinambungan. Tanggung jawab manajer keuangan
melibatkan pengelolaan urusan keuangan, laporan keuangan, portofolio
investasi, dan analisis keuangan. Fungsi-fungsi manajemen keuangan
mencakup perencanaan, pengontrolan, audit internal, penganggaran, dan
pelaporan. Perencanaan melibatkan estimasi rugi perusahaan dalam jangka
waktu tertentu, sementara pengontrolan membantu mengevaluasi masalah
dalam pengelolaan keuangan. Audit internal bertujuan memastikan kepatuhan
terhadap aturan, sementara penganggaran melibatkan alokasi dana untuk
kebutuhan perusahaan. Fungsi pelaporan membantu pemahaman kondisi
keuangan perusahaan secara teratur.
Fungsi-fungsi manajemen keuangan juga berkontribusi pada
pencapaian tujuan perusahaan melalui pembiayaan kegiatan usaha,
penanaman modal, dan kebijakan dividen. Kebijakan fiskal, investasi, dan
dividen menjadi krusial dalam mencapai tujuan perusahaan, mengharuskan
manajer keuangan merencanakan, mengidentifikasi, dan memperoleh dana
dari sumber yang paling menguntungkan. Selain itu, manajer keuangan juga
harus mengambil keputusan cerdas terkait alokasi dana ke berbagai bentuk
investasi dengan tujuan mendapatkan keuntungan di masa depan. Kebijakan
dividen melibatkan keputusan tentang pembagian laba, memastikan
kesejahteraan pemegang saham.
Dalam konteks sumber dana perusahaan, pendanaan menjadi
landasan utama untuk keputusan strategis terkait struktur modal. Manajer
keuangan harus mempertimbangkan dengan cermat kombinasi sumber dana
yang paling ekonomis untuk memenuhi kebutuhan investasi dan operasional.
Sumber dana internal melibatkan laba ditahan, sementara sumber dana
eksternal dapat berupa modal ekuitas atau hutang. Pilihan antara modal asing
dan modal sendiri tetap menjadi pertimbangan krusial yang dihadapi oleh
perusahaan. Dengan demikian, manajemen keuangan menjadi kunci dalam
menentukan strategi optimal untuk pembagian laba dan memastikan
kesejahteraan pemegang saham perusahaan.

E. Konsep Dasar Manajemen Keuangan


Mengelola bisnis pada masa kini memberikan kemudahan dan
kesederhanaan yang berbeda dengan era masa lalu, di mana modal besar
dahulu dianggap krusial untuk menjalankan bisnis. Meskipun sekarang proses
berbisnis lebih terjangkau, keberhasilan tetap memerlukan modal,
keterampilan, dan pemahaman dasar manajemen yang solid. Salah satu
konsep dasar dalam manajemen keuangan adalah pendapatan bersih atau
net income, yang mencakup total pendapatan perusahaan dikurangkan
dengan berbagai biaya seperti bunga, depresiasi, amortisasi, dan pajak.
Laporan laba rugi berkala mencerminkan penilaian laba bersih ini, yang
menjadi indikator profitabilitas perusahaan. Investor menggunakan informasi
ini sebagai acuan untuk menilai manajemen dan kelayakan investasi.
Manajemen keuangan juga mencakup kegiatan alokasi aset, di mana
akurasi pengolahan data menjadi krusial untuk menghindari risiko kesalahan.
Diversifikasi investasi menjadi strategi untuk mengurangi potensi kesalahan
dengan membagi data aset menjadi kelompok, sementara alokasi aset
melibatkan pemilihan lokasi penyimpanan dana. Konsep bear market
memberikan informasi tentang perubahan harga sekuritas, memengaruhi
kebijakan perusahaan terkait kelangsungan usaha. Rentang toleransi risiko
menjadi bagian penting dalam manajemen keuangan, membantu identifikasi
dan pengurangan risiko bisnis melalui kajian dan riset sebelum investasi.
Terakhir, tingkat likuiditas mencerminkan kemampuan perusahaan membayar
utang dalam waktu yang ditentukan, memberikan indikasi kinerja dan
memudahkan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana mendesak serta
menjalankan bisnis yang menguntungkan.

F. Pemilihan Sumber Dana


Perusahaan memiliki beberapa opsi untuk mendapatkan sumber dana,
seperti memanfaatkan dana internal, menjual saham, atau mengajukan
pinjaman baik jangka pendek, menengah, atau panjang. Keputusan
perusahaan dalam menentukan sumber dana harus mempertimbangkan
faktor-faktor seperti tingkat bunga kredit, baik jangka pendek, menengah,
maupun panjang, serta tingkat bunga simpanan bank. Selain itu, aspek waktu
penggunaan modal dan jangka waktu kritis juga menjadi pertimbangan
penting dalam strategi perusahaan dalam mengelola keuangan dan
mendukung pertumbuhannya.
G. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah representasi terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja finansial suatu perusahaan pada waktu atau periode
tertentu. Menurut PSAK No.1 (Revisi 1 Januari 2015), laporan keuangan
merupakan hasil akhir dari pencatatan akuntansi, mencakup daftar neraca,
daftar posisi keuangan, dan daftar pendapatan atau laba-rugi, serta mungkin
termasuk daftar surplus atau laba yang tidak dibagikan. Penjelasan oleh
Munawir (2010) menyebutkan bahwa laporan keuangan adalah dua daftar
yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan,
meliputi daftar neraca dan daftar pendapatan atau laba-rugi, dengan
tambahan daftar ketiga, yaitu daftar surplus atau laba yang tidak dibagikan.
Kasmir (2012) mengartikan laporan keuangan sebagai representasi kondisi
keuangan perusahaan pada saat tertentu atau dalam suatu periode. Menurut
Hery (2013), laporan keuangan hasil dari proses akuntansi, berfungsi sebagai
alat komunikasi data keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Secara umum, laporan keuangan adalah rangkuman
transaksi keuangan selama satu tahun buku, digunakan sebagai sarana
komunikasi dan pertanggungjawaban terhadap manajemen dan pemilik
perusahaan.

 Tinjauan Laporan Keuangan


Pada awalnya, laporan keuangan hanya berperan sebagai alat
pengujian fungsi pembukuan perusahaan, namun seiring waktu, peran
laporan keuangan berkembang menjadi dasar penilaian terhadap
posisi keuangan perusahaan. Tujuan laporan keuangan adalah
memberikan informasi relevan mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas entitas, bermanfaat bagi mayoritas pengguna
laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan
keuangan juga mencerminkan pertanggungjawaban manajemen
terhadap pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepada
mereka. Untuk mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan
menginformasikan aspek-aspek entitas, termasuk aset, liabilitas,
ekuitas, penghasilan, beban, keuntungan, kerugian, kontribusi dari dan
distribusi kepada pemilik sebagai pemilik, serta arus kas.

 Analisis Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan melibatkan penilaian terhadap dua
daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode perusahaan, yaitu
daftar neraca atau laporan posisi keuangan, dan daftar pendapatan
atau laporan laba rugi (Myer, 2010). Laporan keuangan memiliki
peranan krusial sebagai informasi penting bagi pemakai laporan
keuangan dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Hasil
analisis laporan keuangan mampu menginterpretasikan hubungan dan
kecenderungan yang dapat memberikan wawasan terhadap
keberhasilan perusahaan di masa mendatang. Menurut Prastowo dan
Rifka (2010), analisis laporan keuangan merupakan suatu proses
untuk merinci laporan keuangan ke dalam komponen-komponennya,
sehingga penelaahan mendalam terhadap masing-masing komponen
tersebut akan menghasilkan pemahaman menyeluruh atas laporan
keuangan itu sendiri.

 Kinerja Keuangan
Kinerja didefinisikan sebagai pencapaian yang tercermin dalam
tingkat kesehatan perusahaan selama periode tertentu (Winarni dan
Sugiyarso, 2005:111). Penilaian kinerja perusahaan umumnya
mengacu pada pendapatan bersih (laba) dan digunakan sebagai dasar
untuk mengukur faktor lain seperti imbalan investasi (return on
investment) atau penghasilan per saham (earnings per share)
(Harmono, 2011:23). Kinerja keuangan perusahaan menjadi indikator
keberhasilan manajemen dalam mengelola sumber daya keuangan
dengan efektif dan efisien, dengan tujuan mencapai hasil maksimal
(Munawir, 2002:50). Dengan demikian, kinerja keuangan perusahaan
merupakan hasil dari serangkaian keputusan yang terus-menerus
diambil untuk mencapai tujuan tertentu.
 Kinerja Keuangan
Kinerja menggambarkan prestasi perusahaan dalam suatu
periode yang mencerminkan kesehatan perusahaan (Winarni dan
Sugiyarso, 2005:111). Evaluasi umumnya menggunakan penghasilan
bersih (laba) sebagai dasar, juga ukuran lain seperti imbalan investasi
(return on investment) atau penghasilan per saham (earnings per
share) (Harmono, 2011:23). Kinerja keuangan perusahaan
mencerminkan keberhasilan manajemen dalam mengelola sumber
daya keuangan dan diartikan sebagai kemampuan efektif dan efisien
perusahaan menggunakan modal untuk hasil maksimal (Munawir,
2002:50). Dengan kata lain, kinerja keuangan perusahaan adalah hasil
dari berbagai keputusan yang terus-menerus diambil untuk mencapai
tujuan tertentu. Martin (1993:299) menambahkan bahwa kinerja juga
terkait dengan risiko, kondisi pasar, dan total biaya yang terlibat dalam
investasi baru.

 Biaya Modal ( Cos Of Cafytal )


Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana, termasuk yang berasal dari
hutang, saham preferen, saham biasa, atau laba ditahan, guna
mendanai investasi atau operasi perusahaan (Martono dan Agus,
2005:201). Secara umum, biaya modal mencakup biaya modal sendiri
dan biaya modal pinjaman yang digunakan untuk membiayai seluruh
arus kas perusahaan (Yusgiantoro, 2004:155). Faktor-faktor penentu
biaya modal melibatkan keadaan umum perekonomian, kondisi pasar
saham perusahaan, keputusan operasional, pembiayaan dalam
perusahaan, dan total biaya yang diperlukan untuk investasi baru
(Martin, 1993:299). Intinya, biaya modal bertujuan memberikan
kepuasan kepada investor dengan risiko yang seimbang.
 Metode Economic Value Added (EVA)
Metode Economic Value Added (EVA) pertama kali
dikembangkan oleh Stewart & Stern pada tahun 1993 dan
menawarkan parameter objektif dengan konsep biaya modal,
mengurangi laba dengan beban biaya modal yang mencerminkan
tingkat risiko perusahaan. EVA, dikenal sebagai metode NITAMI di
Indonesia, adalah cara mengukur laba ekonomi dalam suatu
perusahaan, menekankan bahwa kesejahteraan tercipta saat
perusahaan memenuhi semua biaya operasi dan biaya modal.
Beberapa ahli, seperti Utomo dan Tunggal, menjelaskan EVA sebagai
nilai tambah ekonomis dari kegiatan perusahaan selama periode
tertentu. Perhitungan EVA melibatkan konsep laba operasi setelah
pajak (NOPAT) dikurangi biaya modal, mendorong perusahaan untuk
meningkatkan nilai modal dan memilih investasi dengan return lebih
tinggi dari biaya modal. Young dan O’Bryne menekankan bahwa
pertumbuhan NOPAT yang menguntungkan dan pembebasan dari aset
yang merugikan dapat meningkatkan EVA. Abdullah menyebutkan
bahwa EVA memberikan hasil perhitungan nilai ekonomis perusahaan
yang lebih realistis dan mendukung laporan keuangan yang
memudahkan pemahaman pemegang saham, investor, dan pihak
berkepentingan lainnya. Manfaat penerapan EVA melibatkan penilaian
kinerja perusahaan, fokus pada penciptaan nilai, perhatian terhadap
struktur modal, dan identifikasi proyek berkinerja tinggi.

H. Kesimpulan
Manajemen Keuangan adalah bidang yang melibatkan pengelolaan
uang dan keputusan finansial dalam suatu perusahaan. Dalam perkuliahan
"Manajemen Keuangan Lanjutan," kita belajar tentang sejarah
perkembangannya, mulai dari fokus pada cara mengambil keputusan
investasi hingga penekanan pada teknologi dan bisnis global. Kita juga
memahami konsep dasar seperti pendapatan bersih, alokasi aset, dan
pentingnya mengelola risiko. Tujuan manajemen keuangan termasuk
mencapai nilai tertinggi untuk perusahaan dan memberikan keuntungan
maksimal kepada pemegang saham. Fungsi-fungsi manajemen keuangan
melibatkan perencanaan, pengontrolan, dan kebijakan terkait keuangan
perusahaan. Laporan keuangan menjadi alat komunikasi penting untuk
menunjukkan kinerja perusahaan, dan analisis laporan membantu kita dalam
membuat keputusan ekonomi yang baik. Keseluruhan, manajemen keuangan
adalah kunci untuk menjaga kelangsungan dan menciptakan nilai bagi
perusahaan serta pemegang saham.

Daftar Pustaka

Asep Suherman, S.E., M.M., CAP. Elmira Siska, S.P., M.B.A. (2021). Manajemen
Keuangan. PENERBIT INSAN CENDEKIA MANDIRI

Asri Jaya, S.E., M.M., Sony Kuswandi, ST., S.Pd., MT., Cici Widya Prasetyandari,
S.E., M.M., Dr. Imam Baidlowi, Drs., S.E., S.Pd., M.M., Mardiana, S.E., M.M.,
Yudhistira Ardana, M.E.K., Aris Sunandes, S.E., M.M., Nurlina, Palnus, S.E., M.M.,
Murdin Muchsidin S.H., M.M. (2022). Manajemen Keuangan. PT GLOBAL
EKSEKUTIFTEKNOLOGI.

B. Surindra, S. N. Lestari, R. & W. Nugroho, & E. E. M. (2020). Manajemen


Keuanngan. Penerbit Kepel Press.

Sugianto, I., & Nugraha. (2017). Analisis Komparatif Metode Rasio Keuangan dan
Economic Value Added untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan: Studi Pada
PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk dan Indofood Sukses Makmur, Tbk yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2015-2016. Jurnal Economica, 2(2).
ISSN: 2527-6247.

Anda mungkin juga menyukai