Anda di halaman 1dari 14

MANAJER KEUANGAN DAN AKTUALISASI SYARIAH

Dosen Pengampunan:

Dr. Budi Gautama Siregar, S. Pd., M. M.

Kelompok: 2

Nurul Syafitri 2240100054

Hamdatun Hakimah 2240100057

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY

PADANGSIDEMPUAN

2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia, rahmat,
dan nikmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “Manajer Keuangan dan Aktualisasi Syariah”.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Keuangan Syariah.

Makalah ini juga masih jauh dari kata sempurna karena memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi dan sistematika maupun dalam teknik
penulisannya. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Padangsidempuan, 17 Maret
2024

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajemen keuangan mebicarakan pengelolahan keuangan yang


padadasarnya dapat dilakukan bukan hanya oleh perusahaan, namun juga oleh
perorangan, kelompok, maupun pemerintahan. Pembahasan makalah ini
hanyaakan diterapkan didalam lingkup perusahaan. Penerapan konsep atau
teorikeuangan untuk mengambil keputusan keuangan pada level individu disebut
personal finance, sedangkan pada level Negara disebut public finance
teorikeuangan yang diterapkan pada konteks perusahaan dikenal dengan
keuangan perusahaan (corporate finance) yang secara umum disebut manajemen
keuangan (financial management).

Manajer pada dasarnya hanya bertugas untuk perencanaan, pengkoordinasian,


pengawasan, dan yang terakhir pengambilan keputusan. Nah dimakalah ini
kamiakan membahas tentang beberapa tugas, fungsi, serta peran dari seorang
manajer keuangan

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud manajer keuangan?
2. Apa syarat menjadi seorang manajer?
3. Apakah tugas dari seorang manajer?
4. Apa tujuan dari lembaga keuangan?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajer Keuangan

1. Konsep Manajer Keuangan

Manajer keuangan merupakan fungsi kerja di perusahaan yang bertugas


merencanakan, menganggarkan, memeriksa, mengelola, dan menyimpan dana
yang dimiliki oleh perusahaan. Seorang manajer keuangan bertanggung jawab
penuh pada keuangan perusahaan dan mengambil keputusan penting dalam
investasi dan pembelanjaan perusahaan.1

Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang


layak dari investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk
membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan dapat
memperolehnya dari dalam ataupun luar perusahaan. Sumber dari luar
perusahaan berasal dari pasar modal, dapat berbentuk utang atau modal sendiri.

Untuk menjadi seorang manajer keuangan harus memenuhi kriteria dan syarat
berikut:2

a. Berjiwa pemimpin
b. Dapat berkomunikasi dengan baik
c. Memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas
d. Memahami ilmu keuangan dan akuntansi serta implementasinya

1
Muhamad, “Manajemen Keuangan”, Ed. 1, (Yogyakarta: UUP STIM YKPN, 2014), hal. 141.
2
Brigham dan Houston, “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, Ed. 10, (Jakarta: Salemba Empat,
2006), hal. 18.
e. Memahami dunia keuangan, pendanaan, dan investasi
f. Mengetahui hukum dan kebijakan umum yang berkaitan dengan ekonomi
g. Dapat dipercaya dan menjaga rahasia perusahaan
h. Memiliki integritas
i. Dapat objektif dalam bekerja, yaitu bersikap adil, tidak memihak,bjujur dan
tidak berprasangka
j. Memiliki kompetensi dan profesional dalam bekerja.

2. Tugas dan Tanggung Jawab Manajer Keuangan

Menurut Brigham dan Houston, tugas manajer keuangan, yaitu:

a. Bekerja sama dengan manajer lain merencankan dan meramalkan beberapa


aspek di perusahaan, termasuk perencanaan umum keuangan perusahaan
b. Mengambil keputusan penting investasi dan berbagai pembiayaan serta
semua hal yang terkait dengan keputusan
c. Menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan seefisien
mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lain
d. Penghubung antara perusahaan dan pasar keuangan sehingga bisa
mendapatkan dana dan memperdagangkan surat berharga perusahaan.

Secara ringkas, dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tugas utama
manjger keuangan berhubungan dengan keputusan investasi dan pembiayaan
perusahaan yang berpengaruh terhadap laju pertumbuhan perusahaan.

Tanggung jawab seorang manajer keuangan, meliputi:3

a. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi;


b. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan pembelanjaan;
c. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan deviden;
d. Merencanakan, mengatur, dan mengontrol perencanaan, laporan dan
pembiayaan perusahaan;
e. Merencanakan, mengatur, dan mengontrol arus kas perusahaan;
f. Merencanakan, mengatur, dan mengontrol anggaran perusahaan;

3
Ibid., hal. 23.
g. Merencanakan, mengatur, dan mengontrol pengembangan sistem dan
prosedur keuangan perusahaan;
h. Merencanakan, mengatur, dan mengontrol analisis keuangan;
i. Merencanakan, mengatur, dan mengontrol untuk memaksimalkan nilai
perusahaan.

3. Analisis Keterampilan Manajer Keuangan

Manajer keuangan harus mempunyai bekal keterampilan yang diperlukan


dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya agar dapat terlaksana dengan
baik. Dalam hal ini manajer harus memiliki tiga keterampilan berikut.4

a. Keterampilan Konsepsional (Conceptual Skills)

keterampilan ini adalah membuat konsep, ide, gagasan, dan saran untuk
kemajuan organisasi kemudian gagasan tersebut dijabarkan menjadi suatu
rencana kegiatan yang konkret.

b. Keterampilan Kemanusiaan (Human Skills)

Keterampilan kemanusiaan atau yang lebih terkenal dengan keterampilan


berkomunikasi antarmanusia (interpersonal skills) adalah keterampilan yang
sering diabaikan oleh para manajer, terutama bagi para manajer yang baru naik
jenjangnya dalam organisasi. Keterampilan kemanusiaan ini sangat diperlukan
untuk menjaga hubungan, baik dengan atasan langsung maupun dengan bawahan.
Dengan komunikasi yang persuasif akan membuat bawahan merasa dihargai dan
mereka akan bekerja lebih baik dan bersikap lebih terbuka kepada atasannya.

c. Keterampilan Teknis (Technical Skills)

Keterampilan teknis merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu


pekerjaan tertentu, terutama teknis mengatur keuangan perusahaan.

4. Keputusan Manajemen Keuangan

4
Dadang Husein Sobana, “Manajemen Keuangan Syari’ah”, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2017),
cet. 1, hal. 90
Ada tiga keputusan yang diambil manajemen keuangan, yaitu keputusan
investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan mengenai dividen. Kegiatan
mencari alternatif sumber dana menimbulkan adanya arus kas masuk, sementara
kegiatan mengalokasikan dana dan pembayaran dividen menimbulkan arus kas
keluar sehingga manajemen keuangan sering disebut manajemen aliran (arus)
kas.5

a. Financing Decision: Keputusan Pendanaan atau Pembelanjaan Pasif


1) Implementasi dari raising of funds, meliputi besarnya dana, jangka
waktu penggunaan, asalnya dana serta, persyaratan yang timbul
karena penarikan dana tersebut.
2) Hasil financing decision tecermin di sebelah kanan dari neraca.
3) Raising of funds dapat diperoleh dari internal (modal sendiri) meliputi
saham preferen, saham biasa, laba ditahan dan cadangan; eksternal
(modal asing): jangka pendek ataupun jangka panjang. Sumber dana
jangka pendek, misalnya utang dagang, utang wesel, utang gaji, utang
pajak. Sumber dana jangka panjang misalnya utang bank dan obligasi.
b. Investmenf Dicision: Keputusan Investasi atau Pembelanjaan Aktif

Keputusan investasi atau pembelanjaan aktif meliputi beberapa hal, di


antaranya sebagai berikut.

1) Implementasi dari allocation of funds.


2) Allocation of funds jangka pendek dalam bentuk working capital, berupa
aktiva lancar atau jangka panjang dalam bentuk capital investment, berupa
aktiva tetap.
3) Tecermin di sisi aktiva (kiri) sebuah neraca. Komposisi aktiva harus
ditetapkan, misalnya berapa aktiva total yang dialokasikan untuk kas atau
persediaan, aktiva yang secara ekonomis tidak dapat dipertahankan harus
dikurangi, dihilangkan, atau diganti.
c. Dividen Policy: Keputusan Divide
1) Penentuan persentase dari keuntungan neto yang akan dibayarkan
sebagai cash dividend.
5
Ibid., hal.91.
2) Penentuan stock dividen dan pembelian kembali saham.

5. Masalah Pokok Manajer Keuangan

Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsional


dalam suatu perusahaan yang mempelajari penggunaan dana, memperoleh dana,
dan pembagian hasil operasi perusahaan.6

Masalah dalam keuangan yang biasa dihadapi adalah pendanaan, biaya


(promosi dan pembelian), penjualan, keuntungan, piutang, dan investasi. Dalam
memulai bisnis, berbagai ide biasanya muncul. Namun, ide-ide usaha itu
terkadang terbentur dengan pendanaan. Oleh karena itu, salah satu masalah
pokok yang sulit dihadapi oleh manajer keuangan, yaitu cara mendapatkan
pendanaan dengan memilih sumber permodalan yang tepat.

6. Pemecahan Masalah

Mendapatkan pendanaan dengan memilih sumber permodalan yang tepat


dapat dilakukan dengan utang dan ekuiti alias penyertaan modal. Pemilihan
antara ekuiti dan utang dapat dilakukan dengan memperoleh sumber dana yang
tepat, misalnya dengan memilih bank yang term of credit-nya mudah. Jika
memilih ekuiti, pilihlah sumber dana (bank) yang persyaratannya tidak
memberatkan. Untuk itu, diperlukan kreativitas dan networking yang baik untuk
memperoleh sumber dana yang tepat.

Penunjang keberhasilan manajemen keuangan dengan cara ini adalah


persiapan yang matang. Proposal bisnis dan studi kelayakan harus dipersiapkan
dengan prima sehingga investor ataupun kreditor tertarik menyalurkan uangnya,
dan manajer yakin akan prospek bisnisnya. Berikut macam-macam pendanaan
yang bisa didapat apabila sumber pendanaannnya ekuiti melalui bank.

a. Tabungan

6
Ibid., hal. 92.
b. Investor perseorangan
c. Perusahaan dengan kelebihan likuiditas
d. Perusahaan modal ventura
e. Go public atau menjual saham ke bursa

Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab


manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan, antara lain keputusan
berinvestasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu
perusahan. Dengan demikian, tugas manajer keuangan adalah merencanakan
u,ntuk memaksimumkan nilai perusahaan manajemen keuangan merupakan
manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.

Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi cara memperoleh dana (raising of


fund) dan cara menggunakan dana (allocation of fund). Manajer keuangan
berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada
berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva
tersebut.7 Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari
dalam ataupun luar perusahaan. Sumber luar perusahaan berasal dari pasar
modal, bisa berbentuk utang atau modal sendiri.

B. Aktualisasi Syariah

Lembaga keuangan syariah merupakan suatu badan usaha atau institusi yang
kekayaannya terutama dalam bentuk aset-aset keuangan (financial assets)
maupun non-fmancial asset atau aset riil berlandaskan konsep syariah. 8

Lembaga keuangan syariah bertujuan sebagai berikut:9

1. Mengembangkan lembaga keuangan syariah yang sehat berdasarkan efisiensi


dan keadilan, serta mampu meningkatkan partisipasi masyarakat banyak.
2. Meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat

7
Ibid., hal. 94.
8
H. Rohadi Abdul Fatah, “Produk-Produk Lembaga Keuangan Syariah”, (Jakarta: Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, 2010), hal. 44.
9
Ibid., hal.46.
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat ban yak dalam proses pembangunan
terutama dalam bidang ekonomi keuangan.
4. Mendidik dan membimbing masyarakat untuk berpikir secara ekonomi,
berprilaku bisnis dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Lembaga keuangan syari’ah pada operasionalnya memiliki prinsip-prinsip


berikut.10

1. Keadilan, yaitu berbagi untung atas dasar penjualan real yang


disesuaikan dengan kontribusi dan risiko masing-masing pihak.
2. Kemitraan, yaitu posisi nasabah penyimpan dana, pengguna dana, dan
lembaga keuangan sejajar dengan mitra usaha yang saling sinergi
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
3. Transparansi, yaitu prinsip yang menekankan bahwa lembaga
keuangan syari’ah selalu memberikan pelaporan keuangan secara
terbuka dan secara berkesinambungan agar nasabah penyimpan dana
(investor) dapat memantau dan mengetahui kondisi perihal dananya.
4. Universal, yaitu prinsip yang tidak membeda-bedakan agama, ras,
suku, dan golongan dalam masyarakat. Hal ini disesuaikan dengan
prinsip dalam agama Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.

Untuk membedakan antara lembaga syari’ah dan non-syari’ah dapat dilihat


dari ciri-ciri khusus lembaga syari’ah. Lembaga keuangan syari’ah memiliki ciri-
ciri, yaitu diharuskan sesuai dengan fatwa dewan Pengawas Syari’ah saat
menerima titipan dan investasi.

Hubungan antara pengguna dana, penyimpan dana (investor), dan lembaga


keuangan syari’ah sebagai intermediary institution. Hal ini didasarkan pada
kemitraan bukan hubungan antara kreditor dan debitur. Bisnis dalam lembaga ini
tidak hanya dikhususkan atau berpusat pada profit (keuntungan), tetapi juga
mengutamakan falah oriented, yaitu kemakmuran di dunia dan kebahagiaan di
akhirat.

10
Op. Cit., Dadang Husein Sobana, hal. 99.
Konsep yang dijalankan dalam transaksi lembaga keuangan syari’ah
didasarkan pada prinsip kemitraan sistem bagi hasil dan jual beli. Sewa menyewa
untuk transaksi komersial dan pinjam meminjam (qardh/kredit) bertujuan untuk
merugikan transaksi sosial.

1. Mekanisme Lembaga Keuangan Syari’ah

Pada dasarnya setiap lembaga keuangan memiliki sistem dan mekanisme


khusus yang dapat membedakan satu dengan yang lainnya. Di lembaga syari’ah
ini tidak dikenal istilah “bunga”, baik saat menghimpun dana (pemasukan) dari
masyarakat maupun dalam pembiayaan/dana untuk usaha yang membutuhkan.
Hal ini karena sistem bunga dapat merugikan penghimpunan modal, baik dalam
bentuk suku bunga tinggi maupun rendah. Suku bunga tinggi dapat menghambat
suatu perusahaan dalam investasi ataupun formasi modal. Hal ini akan
menimbulkan penurunan produktivitas dan laju pertumbuhan yang rendah. Suku
bunga yang rendah dapat menimbulkan ketidakrataan kekayaan pada para
penabung. Hal ini dapat berimbas pada rasio tabungan kotor, juga merangsang
pengeluaran secara konsumtif yang dapat menimbulkan tekanan inflasioner.

2. Prinsip Ekonomi Syari’ah

Ada beberapa prinsip ekonomi syari’ah yang harus diaktualisasikan dalam


berkoperasi, di antaranya adalah sebagai berikut.11

1. Hakikat dari kekayaan adalah milik dan amanah Allah SWT. Yang tidak dapat
dimiliki oleh siapa pun secara mutlak.
2. Manusia diberi kebebasan bermuamalah sesuai dengan ketentuan syari’ah. Jenis
atau model usaha kreatif manusia pada prinsipnya boleh, asalkan tidak
bertentangan dengan prinsip umum syari’ah.
3. Manusia merupakan khalifah Allah dan pemakmur di muka bumi. Sebagai
khalifah Allah, manusia diberi kewenangan untuk berinovasi dan memakmurkan

11
Ibid., hal. 100
kehidupan di dunia ini. Manusia dimintai pertanggungjawaban atas pengelolaan
bumi ini kelak di akhirat.
4. Menjunjung tinggi nilai keadilan yang berperikemanusiaan serta menolak setiap
bentuk ribawi dan pemusatan sumber dana ekonomi pada sebagian orang atau
sekelompok orang

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajer keuangan merupakan fungsi kerja di perusahaan yang bertugas


merencanakan, menganggarkan, memeriksa, mengelola, dan menyimpan dana
yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk menjadi seorang manajer keuangan harus
memenuhi kriteria dan syarat berikut:

1. Berjiwa pemimpin
2. Dapat berkomunikasi dengan baik
3. Memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas
4. Memahami ilmu keuangan dan akuntansi serta implementasinya
5. Memahami dunia keuangan, pendanaan, dan investasi
6. Mengetahui hukum dan kebijakan umum yang berkaitan dengan ekonomi
7. Dapat dipercaya dan menjaga rahasia perusahaan
8. Memiliki integritas
9. Dapat objektif dalam bekerja
10. Memiliki kompetensi dan profesional dalam bekerja.

Lembaga keuangan syariah merupakan suatu badan usaha atau institusi yang
kekayaannya terutama dalam bentuk aset-aset keuangan (financial assets)
maupun non-fmancial asset atau aset riil berlandaskan konsep syariah. Lembaga
keuangan syariah bertujuan sebagai berikut:
5. Mengembangkan lembaga keuangan syariah yang sehat berdasarkan efisiensi
dan keadilan, serta mampu meningkatkan partisipasi masyarakat banyak.
6. Meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat
7. Meningkatkan partisipasi masyarakat baik dalam proses pembangunan
terutama dalam bidang ekonomi keuangan.
8. Mendidik dan membimbing masyarakat untuk berpikir secara ekonomi,
berprilaku bisnis dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Brigham dan Houston, 2006, “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, Ed. 10, Jakarta:

Salemba Empat.

Fatah, H. Rohadi Abdul, 2010, “Produk-Produk Lembaga Keuangan Syariah”,


Jakarta:
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI.
Muhamad, 2014, “Manajemen Keuangan”, Ed. 1, Yogyakarta: UUP STIM YKPN.
Sobana, Dadang Husein, 2017, “Manajemen Keuangan Syari’ah”, cet. 1, Bandung:
CV Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai