Sumber: Brigham and Houston “Dasar-dasar manajemen keuangan”
Buku I, Edisi 10 Pengertian Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut Suad Husnan: Manajemen Keuangan ialah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
Pengertian manajemen keuangan menurut Bambang Riyanto: keseluruhan
aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.
Pengertian manajemen keuangan menurut Agus Sartono : Manajemen keuangan
dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien Peluang Karier dalam Bidang Keuangan Bagian keuangan terdiri atas tiga bidang yang saling berkaitan, yaitu: 1. Pasar Uang dan Modal, yang berkaitan dengan bursa saham dan institusi- institusi keuangan. 2. Investasi, yang berfokus pada keputusan yang diambil baik investor individual maupun internasional ketika mereka memilih sekuritas-sekuritas untuk portofolio investasi. 3. Manajemen Keuangan atau keuangan bisnis, yang melibatkan pengambilan- pengambilan keputusan di dalam perusahaan. Manajemen Keuangan di Era Milenium Baru Ketika manajemen keuangan muncul sebagai satu bidang studi yang terpisah di awal tahun 1900-an, penekanan yang diberikan adalah pada aspek-aspek hukum dari penggabungan usaha, pembentukan perusahaan-perusahaan baru dan beragam jenis sekuritas yang dapat diterbitkan oleh perusahaan untuk menghimpun dana Tahun 1930-an, penekanan tersebut bergeser kearah kebangkrutan dan reorganisasi, likuiditas perusahaan, dan peraturan- peraturan bursa saham. Tahun 1940- awal 1950-an keuangan terus diajarkan sebagai sebuah sebjek yang deskriptif dan institusional yang lebih dilihat dari sudut pandang pihak luar dari pada sudut pandang manajer. Akhir tahun 1950-an fokusnya berpindah kearaah keputusan-keputusan manajerial yang dirancang untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Abad ke 21 masih berfokus pada memaksimalkan nilai perusahaan, namun terdapat dua trend yang memiliki arti penting, yaitu globalisasi bisnis dan tekhnologi informasi. • Globalisasi Bisnis Empat factor yang mengarah pada meningkatnya globalisasi bisnis, yaitu: 1. Peningkatan di bidang transportasi dan komunikasi telah menurunkan biaya pengiriman dan perdagangan internasional menjadi lebih mungkin 2. Meningkatnya pengarauh politis dari para konsumen, yang menginginkan produk-produk dengan harga yang rendah namun bermutu tinggi 3. Semakin majunya teknologi, biaya pengembangan produk-produk baru juga semakin meningkat. 4. perusahaan multinasional mampu memindahkan produksi ke tempat yang memiliki biaya terendah Perusahaan-perusahaan jasa juga dipaksa untuk go-global, karena perusahaan dapat melayani klien multinasional mereka dengan lebih baik jika mereka memiliki operasi diseluruh dunia. • Tekhnologi Informasi Seiring berkembangan teknologi komputer dan komunikasi, manajer keuanganan semakin dapat berbagi informasi dan mengadakan pertemuan tatap muka dengan kolega mereka yang terpisah oleh jarak melalui telekonferen video Perubahan teknologi memberikan peluang maupun ancaman. Kemajuan teknologi memungkinkan bisnis untuk mengurangi biaya dan memperluas pasar. Pada waktu yang sama perubahan teknologi dapat menciptakan tambahan kompetisi, yang mungkin mampu mengurangi profitabilitas di pasar yang sudah ada. Kemajuan informasi juga memungkinkan bank memproses informasi dengan jauh lebih efisien, yang selanjutkan dapat mengurangi biaya-biaya. Tekhnologi juga memungkinkan bank untuk melayani nasabah secara lebih baik. Bentuk Alternatif Organisasi Bisnis Terdapat tiga bentuk utama organisasi bisnis, yaitu: 1. Kepemilikan Perseorangan Adalah suatu bisnis yang tidak terinkorporasi yang dimiliki oleh seorang individu. Kepemilikan ini memiliki tiga keunggulan: 1. dapat dibentuk dengan mudah 2. menjadi subjek dari sedikit peraturan pemerintah 3. dapat terhindar dari pajak penghasilan perusahaan. Kepemilikan ini juga memiliki tiga kelemahan: 1. sulit mendapatkan modal dalam jumlah besar 2. pemilik memiliki kewajiban pribadi yang tak terbatas 3. usia bisnis terbatas dari usia individu yang mendirikannya. 2. Persekutuan Adalah suatu bisnis yang terjadi ketika dua orang atau lebih bekerjasama yang nonkorporasi. Keunggulan persekutuan ini adalah biaya yang rendah dan kemudahan pembentukan. Sedangkan kelemahannya adalah 1. kewajiban tidak tebatas 2. usia organisasi terbatas 3. sulit dalam memindahkan kepemilikan 4. sulit mendapatkan modal dalam jumlah besar. • Perseroan Terbatas Adalah suatu entitas legal yang diciptakan oleh suatu Negara bagian dan terpisah serta berbeda dari para pemilik dan manajernya. Keterpisahan ini memberikan tiga keuntungan 1. usia tidak terbatas 2. kemudahan dalam berpindah kepemilikan 3. kewajiban yang terbatas. Namun juga memiliki kelemahan: 1. penghasilan PT dapat menjadi subjek dari pajak berganda 2.harus menyampaikan laporan-laporan yang diminta oleh pemerintah. • Pemegang saham adalah pemilik dari perseroan terbatas dan mereka membeli saham dengan tujuan mendapatkan pengembakian keuangan.karena manajer bekerja mewakili para pemegang saham, maka hendaknya mereka bekerja dengan tujuan meningkatkan nilai para pemegang saham. Tujuan utama manajemen adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham yang diterjemahkan menjadi memaksimalkan harga dari saham biasa perusahaan. • Untuk mencapai tujuan perusahaan maka ada beberapa cara yaitu: 1. insentif manajerial untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham 2. tanggung jawab social 3. memaksimalkan harga saham dan kesejahteraan social Etika Bisnis Etika didefinisikan dalam kamus Webster sebagai standar tingkah laku atau prilaku moral. Etika bisnis dapat dinyatakan sebagai sikap dan tingkah laku perusahaan kepada karyawan, pelanggan, masyarakat dan pemegang sahamnya. Standar perilaku etis yang tinggi menuntut agar perusahaan memperlakukan masing-masing pihak yang berhubungan dengannya dengan cara adil dan jujur. Komitmen sebuah perusahaan dalam etika bisnis dapat diukur melalui kecendrungan perusahaan dan karyawan untuk mematuhi hokum dan peraturan yang berkaitan dengan factor-factor seperti keselamatan dan mutu produk, praktek-praktek pemasaran dan penjualan yang adil, penggunaan informasi rahasia untuk keperluan pribadi, keterlibatan masyarakat, penyuapan dan pembayaran illegal untuk mendapatkan bisnis. Hubungan Keagenan Hubungan keagenan terjadi ketika satu atau lebih individu yang disebut sebagai principal menyewa individu atau organisasi lain yang sisebut sebagai agen untuk melakukan sejumlah jasa dan mendelegasikan kewewenangan untuk membuat keputusan kepada agen tersebut. Dalam manajemen keuangan, hubungan keagenan utama terjadi antara: 1. Pemegang Saham Versus Manajer Jika manajer pemilik menjual sebagian sahamnya kepada pihak luar sehingga perusahaan tidak lagi dimilikinya sendiri, sebuah konflik kepentingan langsung akan terjadi. Manajer pemilik tidak akan mendapatkan seluruh keuntungan dan kekayaan yang diciptakan dari usahanya ataupun menanggung seluruh biaya penghasilan tambahan akan menghasilkan insentif baginya untuk mengambil tindakan-tindakan yang bukan menjadi kepentingan utama pemegang saham. Bebrapa mekanisme spesifik yang digunakan untuk memotivasi para manajer untuk bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham antara lain adalah: kompensasi manajerial, intervensi langsung oleh pemegang saham, ancaman pemecata dan ancaman pengambil alihan. 2. Pemegang Saham (Melalui Manajer) Versus Kreditor Kreditor meminjamkan dananya dengan tariff yang didasarkan pada tingkat risiko dari asset perusahaan yang ada, ekspektasi tingkat risiko dari penambahan asset di masa depan, struktur modal yang telah ada dan ekspektasi keputusan-keputusan struktur modal dimasa depan. Jika perusahaan menjalankan suatu proyek baru yang lebih berisiko, peningkatan risiko ini akan menyebabkan tingkat pengembalian yang diminta dari utang perusahaan ikut meningkat. Jika proyek tsb berhasil maka seluruh keuntungan akan diterima pemegang saham. Namun jika proyek gagal, maka pemegang utang mungkin akan menanggung kerugiannya. Disinilah peranan dari seorang manajer, manajer harus bertindak dalam cara yang cukup seimbang diantara kepentingan dari kedua pihak, dikarenakan berbagai keterbatasan dan sanksi lain.