Anda di halaman 1dari 10

Akuntansi Pendirian Persekutuan -1

Dalam bab ini akan dibahas mulai berdirinya persekutuan

Tujuan memempelajari bab ini adalah para mahasiswa atau pembaca lainnya diharapkan
dapat :
1. Memahami pengertian Persekutuan beserta karakteristiknya.
2. Memahami alternatif cara pendirian Persekurtuan.
3. Memahami prosedur akuntansi pendirian Persekutuan, baik menggunakan buku baru maupun
melanjutkan buku milik salah seorang anggota persekutuan.
4. Memahami berbagai metode pembagian Laba Rugi persekutuan.

PENGANTAR.
Sebelum kita membahas perusahaan persekutuan, kita perlu memahami beberapa jenis
perusahaan berdasar usaha dan kepemilikan.
Berdasar usahanya, perusahaan dibedakan menjadi 3 jenis usaha, yaitu :
a. Perusahaan Jasa. Perusahaan Jasa adalah perusahaan yang menjalankan usahanya
dengan memberikan layanan/jasa kepada konsumennya, contoh potong rambut, salon
kecantikan, bioskop, taksi dll. Layanan/jasa tidak bisa dilihat bentuknya. Pada
perusahaan jasa tidak terdapat persediaan, baik bahan baku maupun barang jadi,
selain itu pada perusahaan jasa tidak dikenal adanya HPP, tetapi yang dikenal adalah
COR (Cost Of Revenue) yang merupakan total biaya yang harus dikeluarkan agar
produk jasa dapat dijual ke konsumen. Komponen COR adalah berikut : Tenaga Kerja
Langsung, Biaya Akomodasi, Biaya Pemasaran serta biaya-biaya
penunjang/perlengkapan produk jasa lainnya.

b. Perusahaan Dagang. Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang membeli barang


dan menjual kembali dalam bentuk yang sama contoh mini market, toko bahan
bangunan dll. Pada perusahaan dagang terdapat persediaan barang dagangan selain
itu pada perusahaan dagang dikenal adanya HPP, yaitu harga beli barang dagangan
tersebut.

c. Perusahaan Produksi. Perusahaan Produksi adalah perusahaan yang mengolah


bahan mentah menjadi barang jadi, dan menjual barang jadi tersebut, contoh warung
makan, mengolah beras menjadi nasi, daging menjadi rawon serta menjualnya sebagai
nasi rawon; Perusahaan semen mengolah tanah kapur, tanah liat, pasir besi dll

-1-
menjadi Semen. Pada perusahaan produksi terdapat 3 macam persediaan yaitu
persediaan bahan baku; persediaan barang dalam proses dan barang jadi. Selain itu
perusahaan produk mencatat Harga Pokok Produksi yang terdiri atas Bahan Baku,
Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Overhead Pabrik, sedang HPP dihitung berdasar
Saldo Awal persediaan Barang Jadi + Barang Jadi preriode ini - Saldo Akhir
persediaan Barang Jadi.

Berdasar kepemilikannya, perusahaan dibedakan menjadi 3 bentuk usaha, yaitu :


a. Perusahaan Perseorangan. adalah perusahaan yang pemiliknya hanya satu orang,
dan ini merupakan bentuk perusahaan paling sederhana. Pemilik perusahaan
perseorangan memiliki kendali penuh atas usaha tersebut. Bentuk perusahaan ini
sudah kita pelajari di pengantar akuntansi dan akuntansi keuangan menengah.

b. Perusahaan Persekutuan. adalah perusahaan yang pemiliknya lebih dari satu orang
yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai tujuan usaha. Karena
kepemilikan lebih dari satu orang maka diperlakukan pengaturan tentang hak serta
kewajiban masing-masing pemilik, biasanya di perlukan bantuan notaris untuk
menguatkan aturan tersebut. Tanggung jawab pemilik (atas kerugian perusahaan)
tidak hanya berdasar modal yang disetorkan saja, melainkan sampai pada kekayaan
pribadi yang dimilikinya. Bentuk perusahaan ini akan kita pelajari pada Akuntansi
Keuangan Lanjutan I.

c. Perusahaan Perseroan. adalah suatu badan hukum yang menjalankan usaha


dengan kepemilikan lebih dari satu orang yang menyetorkan modalnya dengan
diwakili berdasar kepemilikan sebanyak saham perusahaan tersebut, demikian juga
tanggung jawab pemilik atas kerugian perusahaan, hanya sebesar saham yang
dimilikinya. Bentuk perusahaan ini akan kita pelajari pada Akuntansi Keuangan
Lanjutan II.

KARAKTERISTIK PERSEKUTUAN

Definisi persekutuan menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata pasal 1618 adalah :
“Suatu perjanjian dengan mana dua orang atau lebih, mengikatkan diri untuk
memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi
keuntungan atau manfaat yang diperoleh karenanya“

-2-
Dari definisi diatas, persekutuan terdiri atas dua orang atau lebih, menyetorkan uang atau
asset lainnya untuk memperluas usahanya atau untuk mendapatkan laba. Pembentukan
persekutuan dapat dilakukan oleh orang yang belum mempunyai usaha ataupun oleh mereka yang
sebelumnya sudah mempunyai usaha.
Menurut Drebin (1982), persekutuan mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut :
1. Mutual Agency (saling mewakili), artinya setiap Anggota dalam menjalankan usaha
persekutuan, adalah merupakan wakil dari Anggota-Anggota yang lainnya.
2. Limited Life (umur terbatas), artinya persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang
mempunyai umur yang terbatas. Maksudnyaapabila ada salah satu Anggota yang
mengundurkan diri, maka persekutuan tersebut secara hukum dinyatakan bubar, begitu juga
bila ada Anggota baru yang masuk. Dengan demikian persekutuan dinyatakan belum bubar
jika tidak ada perubahan komposisi Anggotanya.
3. Unlimited Liability (tanggung jawab terhadap kewajiban, tak terbatas), artinya tanggung
jawab atas hutang atau kewajiban persekutuan tidak terbatas hanya pada modal yang
disetorkan Anggotanya, tetapi juga sampai pada harta milik pribadi masing-masing
Anggotanya.
4. Ownership of an Interest in a Partnership (kekayaan persekutuan merupakan kekayaan
bersama), artinya kekayaan masing-masing yang telah ditanamkan dalam persekutuan
merupakan milik bersama dan tidak bisa dipisah-pisahkan secara jelas. Masing-masing
Anggota merupakan pemilik bersama atas kekayaan persekutuan, tanpa seijin Anggota yang
lainnya seorang Anggota persekutuan tidak dapat menggunakan kekayaan persekutuan. Hak
masing-masing Anggota akan terlihat pada saldo akhir modal yang ditanamkan.
5. Participating in Patnership Profit (laba dibagikan berdasar partisipasi masing-masing
Anggota), artinya laba-rugi sebagai hasil opersai perusahaan akan dibagikan kepada para
Anggota berdasarkan partisipasi atau aktivitas masing-masing, baik itu berupa partisipasi
modal maupun aktivitas menjalankan perusahaan.

PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN.

Pembentukan suatu persekutuan atau firma, lazimnya di mulai dengan terjadinya suatu
kesepakatan atau perjanjian yang dilakukan oleh para Anggota yang bersekutu yang tertuang
dalam akte pendirian persekutuan (sebaiknya berupa akte notaris), antara lain berisi tentang hal
berikut ini :
1. Nama dan alamat persekutuan.
2. Jenis usaha perusahaan (jasa, perdagangan atau industri).

-3-
3. Hak dan kewajiban masing-masing Anggota.
4. Jumlah modal awal masing-masing Anggota.
5. Rasio pembagian laba-rugi perusahaan pada masing-masing Anggota.
6. Syarat-syarat pengambilan modal (prive) atau penambahan modal.
7. Uraian lainnya yang dianggap perlu oleh masing-masing Anggota.

AKUNTANSI PENDIRIAN PERSEKUTUAN.

Persekutuan biasanya didirikan oleh beberapa orang untuk memperluas atau memperoleh
laba, berkaitan dengan status dari para Anggota persekutuan, maka ada berberapa kemungkinan
yang terjadi pada pendirian persekutuan, yaitu :
1. Persekutuan didirikan oleh orang-orang yang belum punya usaha.
2. Persekutuan didirikan oleh gabungan orang-orang yang sebelumnya sudah punya usaha dan
yang belum punya usaha.
3. Persekutuan didirikan oleh orang-orang yang sebelumnya sudah punya usaha.

Dari tiga kemungkinan pendiri diatas, maka terdapat 2 metode akuntansi untuk
mencatat/membukukan pendirian persekutuan, yaitu :
a. Pembukuan persekutuan menggunakan buku baru, jika metode ini yang dipilih maka setoran
masing-masing dicatat berdasar nilai yang disepakati.
b. Pembukuan persekutuan melanjutkan buku salah satu anggota persekutuan yang sebelumnya
sudah mempunyai usaha. jika metode ini yang dipilih maka buku yang digunakan dibuat jurnal
penyesuaian yang sudah disepakati atas buku tersebut, sedangkan setoran anggota lainnya
dicatat berdasar nilai setoran yang disepakati.

Persekutuan Didirikan Oleh Anggota Yang Belum Punya Usaha.

Bila persekutuan didirikan oleh Anggota-Anggota yang belum punya usaha, maka setoran
pertama dari masing-masing Anggota akan dicatat dalam rekening modal masing-masing. Jika
terdapat setoran modal pertama berupa aktiva non kas, maka aktiva tersebut sebelumnya dinilai
sebesar nilai wajarnya atau harga pasarnya. Namun jika aktiva non kas tersebut tidak dapat
ditentukan nilai wajarnya atau harga pasarnya, maka aktiva tersebut dinilai berdasar
perjanjian/kesepakatan masing-masing Anggota. Jumlah setoran pertama ini harus dicantumkan
dalam akte pendirian persekutuan.
Contoh berikut ini akan menjadi gambaran yang jelas tentang pendirian persekutuan oleh
Anggota-Anggota yang belum punya usaha.

-4-
Contoh 1.
Pada 1 Januari 2000, Tuan Dhani, Arif dan Nurdin sepakat mendirikan sebuah firma yang
bernama Firma " HIMAWAN ". Berikut ini setoran masing-masing Anggota, yaitu :
Jenis setoran Tuan Dhani Tuan Arif Tuan Nurdin
Kas 25,000,000 - 18,000,000
Persediaan 15,000,000 10,000,000 -
Kendaraan - 22,500,000 16,000,000
Tanah - 17,500,000 11,000,000
Bangunan Kantor 15,000,000 - -
Total setoran 55,000,000 50,000,000 45,000,000

Berdasar setoran masing-masing Anggota tersebut, dibuat jurnal untuk pencatatan setoran
modal seperti berikut ini :

1) Kas 25,000,000
Persediaan 15,000,000
Bangunan Kantor 15,000,000
Modal Tn Dhani 55,000,000
( Untuk mencatat setoran modal Tn Dhani )
2) Persediaan 10,000,000
Kendaran 22,500,000
Tanah 17,500,000
Modal Tn Arif 50,000,000
( Untuk mencatat setoran modal Tn Arif )
3) Kas 18,000,000
Kendaraan 16,000,000
Tanah 11,000,000
Modal Tn Nurdin 45,000,000
( Untuk mencatat setoran modal Tn Nurdin )

Setelah pembuatan jurnal diatas, maka selanjutnya transaksi diatas diposting kedalam
masing-masing buku perkiraan, sehingga pada saat pendirian persekutuan tersebut terdapat 8
buah perkiraan yaitu :
1. Buku perkiraan Kas
2. Buku perkiraan Persediaan.
3. Buku perkiraan Kendaraan.
4. Buku perkiraan Tanah.
5. Buku perkiraan Bangunan Kantor.

-5-
6. Buku perkiraan Modal Tn Dhani.
7. Buku perkiraan Modal Tn Arif.
8. Buku perkiraan Modal Tn Nurdin.

Selanjutnya berdasar jurnal penyetoran modal dan pembukuan dalam perkiraan masing-
masing, maka Neraca Awal dapat disusun sebagaimana berikut ini :

FIRMA " HIMAWAN "


NERACA
per 1 Januari 2000
Aktiva Lancar Hutang
Kas 43,000,000
Persediaan 25,000,000
Total Aktiva Lancar 68,000,000
Aktiva Tetap Modal
Kendaraan 38,500,000 Modal Tn Dhani 55,000,000
Tanah 28,500,000 Modal Tn Arif 50,000,000
Bangunan Kantor 15,000,000 Modal Tn Nurdin 45,000,000
Total Aktiva Tetap 82,000,000 Total Modal 150,000,000
Total Aktiva 150,000,000 Total Hutang & 150,000,000

Untuk diperhatikan, pada setiap pembentukan persekutuan, kesepakatan tentang


pembagian laba-rugi hendaknya dicantumkan dalam akte pendirian persekutuan, hal ini dilakukan
untuk menghindari perselisihan antar anggota persekutuan dikemudian hari.

Persekutuan Didirikan Oleh Anggota Yang Salah Satunya Sudah Memiliki Usaha.
Apabila salah satu Anggota sudah memiliki usaha/perusahaan perseorangan sedangkan
yang lainnya belum punya usaha, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah berikut :
1. Melakukan penilaian kembali atas aset perusahaan milik Anggota dan mencatat aset yang
disetorkan.
2. Mencatat setoran Anggota yang belum memiliki usaha.
3. Menyusun Neraca Awal Firma.

Karena ada Anggota yang sudah memiliki usaha, maka ada dua metode akuntansi yang
dapat dilaksanakan untuk mencatat pendirian firma/persekutuan, yaitu :
1. Menggunakan buku baru.
2. Melanjutkan buku milik Anggota yang sudah memiliki usaha.

-6-
Contoh berikut ini untuk memberikan gambaran yang jelas tentang hal tersebut diatas :
Contoh 2.

Pada 1 Mei 2000 Tn Tono, Tn Toni, Ny Tina dan Ny Tini sepakat mendirikan CV BAHAGIA,
yang bergerak pada bidang perdagangan perangkat elektronik. Di antara empat orang yang
bergabung, tiga orang selama ini belum punya usaha. hanya Tn Tono yang sebelumnya sudah
punya usaha, yang pada saat bergabung posisi keuangannya seperti berikut :

TOKO " TONO "


NERACA
per 1 Mei 2000

Kas 43,000,000 Hutang Dagang 25,000,000


Persediaan 25,000,000 Hutang Bank 125,000,000
Tanah 50,000,000
Gedung 175,000,000 Modal Tn Tono 143,000,000
Total Aktiva 293,000,000 Ttl Htg & Modal 293,000,000

Sedangkan ketiga Anggota yang lainnya menyetorkan kekayaannya sebagai berikut :

Jenis setoran Tuan Toni Ny Tina Ny Tini


Kas 25,000,000 - 50,000,000
Persediaan 150,000,000 10,000,000 -
Kendaraan - 25,000,000 40,000,000
Tanah - 75,000,000 110,000,000
Gedung 150,000,000 -
Total setoran 325,000,000 110,000,000 200,000,000

Dari setoran masing-masing Anggota, dicapai kesepakatan pendirian persekutuan dengan


perjanjian seperti berikut ini :
1. Tuan Tono mengambil semua uang tunai dari Toko Tono.
2. Persediaan Tn Tono dinilai kembali dan diturunkan Rp 3,000,000
3. Tuan Tono melunasi hutang dagangnya.
4. Kendaraan Ny Tina dan Ny Tini dinilai sebesar 90%
5. Tanah Ny Tina dinilai Rp 90,000,000 dan tanah Ny Tini dinilai sebesar Rp 125,000,000
Berdasarkan transaksi serta perjanjian diatas, maka prosedur akuntansi pendirian
persekutuan tersebut dapat dilakukan dengan dua alternatif metode pembukuan berikut ini :

-7-
Pembukuan menggunakan buku baru.

Jika menggunakan buku baru, maka prosedur akuntansi yang dilakukan adalah berikut ini:
1. Melakukan penyesuaian buku Tono sesuai perjanjian. (Langkah ini tidak wajib dilakukan,
karena pembukuan berikutnya atas nama CV Bahagia)

a) Hutang dagang 25,000,000


Modal Tuan Tono 21,000,000
Persediaan 3,000,000
Kas 43,000,000
( Untuk mencatat penyesuaian perush Tn Tono )
Akibat jurnal diatas, maka kekayaan dan modal Tuan Tono akan menjadi
seperti berikut :
Persediaan Brg Dagangan 22,000,000
Tanah 50,000,000
Gedung 175,000,000
Hutang Bank 125,000,000
Modal Tuan Tono 122,000,000

b) Hutang Bank 125,000,000


Modal Tuan Tono 122,000,000
Persediaan Brg 22,000,000
Tanah 50,000,000
Gedung 175,000,000
( Untuk mencatat penutupan perusahaan Tn Tono )

2. Mencatat penyetoran kekayaan masing-masing Anggota, baik yang sudah punya usaha
maupun yang belum punya usaha.
a) Persediaan Brg Dg 22,000,000
Tanah 50,000,000
Gedung 175,000,000
Hutang Bank 125,000,000
Modal Tuan Tono 122,000,000
( Untuk mencatat setoran Tuan Tono )

b) Kas 25,000,000
Persediaan Brg Dg 150,000,000
Gedung 150,000,000
Modal Tuan Toni 325,000,000
( Untuk mencatat setoran Tuan Toni )

-8-
c) Persediaan Brg Dg 10,000,000
Kendaraan 22,500,000
Tanah 90,000,000
Modal Ny Tina 122,500,000
( Untuk mencatat setoran Ny Tina )
d) Kas Rp 50.000.000,00
Kendaraan Rp 36.000.000,00
Tanah Rp 125.000.000,00
Modal Ny Tini Rp 211.000.000,00
( Untuk mencatat setoran Ny Tini )
Selanjutnya berdasar jurnal-jurnal tersebut diatas disusun neraca awal CV Bahagia sebagai
berikut :
CV " BAHAGIA "
NERACA
per 1 Mei 2000
Aktiva Lancar Hutang
Kas 75,000,000 Hutang Bank 125,000,000
Persediaan 182,000,000
Total Ak Lancar 257,000,000 Modal
Aktiva Tetap Modal Tuan Tono 122,000,000
Kendaraan 58,500,000 Modal Tuan Toni 325,000,000
Tanah 265,000,000 Modal Ny Tina 122,500,000
Gedung 325,000,000 Modal Ny Tini 211,000,000
Total Ak Tetap 648,500,000 Total Modal 780,500,000
Total Aktiva 905,500,000 Ttl Htg & Modal 905,500,000

Pembukuan meneruskan buku lama.


Jika meneruskan buku lama, maka prosedur akuntansi yang dilakukan adalah berikut ini:
1. Melakukan penyesuaian terhadap buku Tono sesuai dengan perjanjian.

Hutang dagang 25,000,000


Modal Tuan Tono 21,000,000
Persediaan 3,000,000
Kas 43,000,000
( Untuk mencatat penyesuaian perush Tn Tono )

2. Mencatat penyetoran kekayaan masing-masing Anggota yang belum punya usaha.


a) Kas 25,000,000
Persediaan Brg Dg 150,000,000
Gedung 150,000,000
Modal Tuan Toni 325,000,000
( Untuk mencatat setoran Tn Toni )

-9-
b) Persediaan Brg Dagang 10,000,000
Kendaraan 22,500,000
Tanah 90,000,000
Modal Ny Tina 122,500,000
( Untuk mencatat setoran Ny Tina )
c) Kas 50,000,000
Kendaraan 36,000,000
Tanah 125,000,000
Modal Ny Tini 211,000,000
( Untuk mencatat setoran Ny Tini )
Berdasar jurnal diatas disusun neraca awal CV Bahagia sebagaimana berikut ini :
CV " BAHAGIA "
NERACA
per 1 Mei 2000
Aktiva Lancar Hutang
Kas 75,000,000 Hutang Bank 125,000,000
Persediaan 182,000,000
Total Ak Lancar 257,000,000 Modal
Aktiva Tetap Modal Tuan Tono 122,000,000
Kendaraan 58,500,000 Modal Tuan Toni 325,000,000
Tanah 265,000,000 Modal Ny Tina 122,500,000
Gedung 325,000,000 Modal Ny Tini 211,000,000
Total Ak Tetap 648,500,000 Total Modal 780,500,000
Total Aktiva 905,500,000 Ttl Htg & Modal 905,500,000
Dua metode pembukuan yang telah dibahas di atas, pada dasarnya keduanya
menggunakan cara penjurnalan dan pencatatan yang sama, bedanya jika menggunakan buku
baru hanya terletak pada penutupan buku Anggota yang sudah punya usaha. Neraca awal kedua
metode tersebut menghasilkan informasi yang sama.

-10-

Anda mungkin juga menyukai