Anda di halaman 1dari 10

01

PENGENALAN MODEL
HUBUNGAN ANTAR
ENTITAS SUATU SISTEM
MANAJEMEN BASIS
DATA
Di susun oleh
02

SITI SOFAH SAFITRI


(200302035)

SEPTIAN DWI
(200302087)

SELVIA DIAS DEVITAMALA


(200302093)
03
PEMODELAN HUBUNGAN ANTAR ENTITI

Pemodelan hubungan antar entity (entity relation ship


modelling) pertama kali dikenalkan oleh Chen (1976) dan
telah dikembangkan lebih lanjut oleh banyak ahli
perancangan basis data. Cara pemodelan data ini
merupakan salah satu implementasi pendekatan dari atas
ke bawah yang paling umum digunakan (Howe D.R, 1989).
Dalam pemodelan ini dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut :
a. Memilih berbagai macam entiti yang akan disusun dalam
basis data dan tentukan hubungan antar entiti yang telah
dipilih.
b. Melengkapi atribut – atribut yang sesuai pada entity dan
hubungan sehingga diperoleh bentuk tabel normal penuh
(tabel – tabel ternormalisasi)
04

Gambaran terjadinya hubungan antar entiti

Untuk menggambarkan terjadinya hubungan antar entity digunakan diagram hubungan antar entiti
(Entity relationship diagram) yang bisa disingkat dengan E.R Diagram. Notasi yang digunakan dalam
menggambarkan E-R Diagram adalah :
a. Segi empat menggambarkan entity
b. Diamond menggambarkan hubungan
c. Elip atau lingkaran menggambarkan atribut.
Hubungan antar entity akan menyangkut dua
komponen yang menyatakan jalinan ikaran
yang terjadi, yaitu derajat dan partisipasi
hubungan. Derajat hubungan menyatakan
jumlah anggota entity yang terlibat di dalam
DRAJAT ikatan yang terjadi. Dalam hal ini ikatan yang
terjadi akan membentuk instan hubungan
DAN (relationship instances, relationship
occurrences). Sedangkan partisipasi hubungan
PARTISIPASI menyatakan sifat keterlibatan tiap anggota
entity dalam ikatan terjadinya hubungan.
HUBUNGAN
Derajat Hubungan
Jika entity A mempunyai sejumlah anggota a1, a2, a3,............dst.
Sedangkan Entiti B mempunyai sejumlah anggota b1, b2, b3,
..............dst.
Pasangan antar anggota entity A dan B dapat dilakukan sesuai
deajat hubungannya, yaitu 1:1 (one to one), 1:m (one to many),
m:n (many to many).
07

Partisipasi Hubungan
Partisipasi atau keterlibatan tiap anggota
entity dalam membentuk
instan hubungan dapat bersifat wajib atau
tidak wajib. Dalam pemodelan data
interpretasi jenis partisipasi hubungan
PARTISIPASI dituliskan dalam aturan data.
Sebagai contoh, missal hubungan antar entity

HUBUNGAN DOSEN dan MATA KULIAH (MK) dengan


aturan data sebagai berikut :
- Tiap dosen harus mengajar satu mata kuliah
- Tiap mata kuliah harus diajarkan oleh
seorang dosen
08
REPRESENTASI TABEL ENTITI

REPRESENTASI TABEL ENTITI


Dalam pemodelan data, entity disajikan dengan tabel entity
yang pada ERD
dituliskan dengan kerangka tabel yang berisikan atribut –
atributnya. Pembuatan tabel entity harus berpedoman pada
ketentuan tentang cara penyusunan tabel. Sehingga akan
diperoleh susunan tabel entity yang normalpenuh dan
Anatomi Presentasi yang

terbebas dari adanya data rangkap.


Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam penyusunan tabel
entity harus memperhatikan hubungan antar entity yang
terjadi. Dalam hal ini berkaitan erat dengan derajat dan
partisipasi hubungan. Pembahasan penyusunan tabel entity
Bagus

dengan memperhatikan derajat dan partisipasi hubungan.


HUBUNGAN BERJENJANG
Pemodelan data dalam basis data tidak hanya terbatas pada dua entity
saja, melainkan banyak entity yang saling berhubungan. Pemodelan
hubungan antar entity dengan jumlah lebih dari dua entity harus
dilakukan dengan cermat sehingga terhindar dari adanya kesalahan
dalam interpretasi penyajian data. Sebagai contoh, misalnya dalam kasus
hubungan berjenjang antar tiga entity.
HUBUNGAN INTERN
Dalam kasus tertentu pada suatu entity terdapat hubungan intern
(recursive relations) antar anggota entity. Cara penyajian tabel entity
adalah sama seperti penjelasan sebelumnya, namun perlu identifikasi
khusus pada penulisan identitas.

Anda mungkin juga menyukai