Disusun Oleh :
Tiara Ana Ndofah
18/425061/TK/46756
2. Materi
a. Membuat tabel dengan ketentuan 2 entitas dan 7 record nilai.
b. Membuat aturan tabel (enterprise rules) kondisi 6 derajat dan partisipasi hubungan.
c. Melakukan permodelan hubungan antar entiti (Entity Relationsip Diagram).
3. Tujuan
- Mahasiswa dapat mengetahui derajat hubungan dalam tabel.
- Mahasiswa dapat mengetahui partisipasi hubungan dari masing-masing entitas dalam
sebuah tabel.
4. Waktu Pelaksanaan
6. Landasan teori
Pasangan antara anggota entitas A dan B dapat dilakukan sesuai dengan derajat
hubungannya, yaitu relasi 1:1, 1:M atau relasi M:N. Untuk menggambarkan terjadinya
hubungan antar entiti digunakan diagram hubungan antar entiti (entity relationship diagram)
yang biasa disingkan ER diagram. Notasi yang digunakan untuk menggambarkan ER diagram
adalah :
Hubungan antar entiti akan menyangkut dua komponen yang menyatakan jalinan
ikatan yang terjadi, yaitu derajat dan partisipasi hubungan. Derajat hubungan menyatakan
jumlah anggota entiti yang terlibat di dalam ikatan yang terjadi. Dalam hal ini ikatan yang
terjadi akan membentuk instan hubungan (relationship instances). Sedangkan partisipasi
hubungan menyatakan sifat keterlibatan tiap anggota entiti dalam ikatan terjadinya hubungan.
E-R diagram antara entitas A dan B dengan derajat hubungan 1:1 dilukiskan
dengan mencantumkan pada garis hubungan. Sedangkan instance hubungan antar
anggota entitas yang terjadi adalah pasangan a2 – b1, a3 – b2 dan a4 – b5.
Sedangkan a1, a5, b3 dan b4 masingmasing tidak mempunyai pasangan. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa derajat hubungan 1:1 mencakup juga 1:0 dan 0:1
B. Derajat hubungan 1: M
Derajat hubungan ini terjadi bila tiap anggota entitas A boleh berpasangan
dengan lebih dari satu anggota entitas B. Sebaliknya tiap anggota entitas B hanya
boleh berpasangan dengan satu.
C. Derajat hubungan M : N
Derajat hubungan antar entitas m:n terjadi bila tiap anggota entitas A dapat
berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas B. Sebaliknya setiap anggota
entitas B juga dapat berpasangan dengan lebih dari satu anggota entitas A.
2. Partisipasi hubungan (participation) menyatakan sifat keterlibatan tiap anggota
entitas dalam relasi terjadinya hubungan. Partisipasi atau keterlibatan tiap anggota
entitas dalam membentuk instance hubungan dapat bersifat wajib (mandatory) dan
tidak wajib (non mandatory). Dalam pemodelan data, interpretasi jenis partisipasi
hubungan dituliskan dalam aturan data. Contoh misal hubungan antara entitas DOSEN
dan MATA KULIAH (MK) dengan aturan data sebagai berikut:
Setiap dosen harus mengajar satu mata kuliah. Tiap mata kuliah harus diajarkan
oleh seorang dosen. Diagram instance hubungan antar entitas DOSEN dan MK
berdasarkan aturan di atas dapat dilukiskan sebagai berikut :
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa derajat hubungan antar entitas DOSEN
dan MK adalah 1:1. Sedang partisipasi tiap anggota entitas dalam hubungan adalah
wajib, baik untuk anggota entitas DOSEN ataupun entitas MK. Gambar digaram E-R
nya:
Partisipasi atau keterlibatan tiap anggota entiti dalam membentuk instan
hubungan dapat bersifat wajib (obligatory) datau tidak wajib (non-obligatory). Dalam
permodelan data interspretasi jenis partisipasi hubungan dituliskan dalam aturan data.
Dalam ER diagram, jenis partisipasi wajib digambarkan dengan garis penuh pada garis
hubungan antar entiti. Sedangkan partisipasi tidak wajib digambarkan dengan garis
putus-putus.
B. Enterprise rules
Tabel Utama :
Enterprise rules : Setiap customer hanya dapat memilih satu album. Satu album
hanya dapat dipilih oleh satu customer dan tidak ada customer yang tidak memilih album.
Customer_id Nama Customer Nomor Type Jenis Album
SH12 TIARA A1 EXO
ST28 ANASTASIA A3 BTS
OSH12 VENNY A4 NCT DREAM
PCY12 AMIRA A2 NCT 127
KJD27 BUNGA A7 SUPERM
KJM06 FEBBY A5 CIX
BBH21 JENNIFER A6 NCT 127
KMS14 SHEILLA A9 EXO
1 1
Customer beli Album
Enterprise rules : Setiap customer hanya dapat membeli satu album. Satu album dapat
dibeli atau tidak oleh satu customer.
Normalisasi tabel :
Enterprise rules : Setiap customer dapat membeli atau tidak satu album. Satu album dapat
dibeli atau tidak oleh satu customer.
Enterprise rules : Setiap customer boleh membeli satu atau lebih album, sedangkan satu
album hanya boleh dibeli oleh satu customer.
Normalisasi tabel :
Enterprise rules : Setiap applicant boleh memilih satu atau lebih action_type, applicant
tidak harus memilih lebih dari satu action_type, sedangkan satu action_type hanya boleh
dipilih oleh satu applicant.
✓ Seorang customer dapat membeli atau tidak satu atau lebih album.
✓ Satu atau lebih album dapat dibeli atau tidak oleh customer.
Normalisasi tabel :
Customer_id Nama Customer Nomor Type Jenis Album
ST28 ANASTASIA A3 BTS
OSH12 VENNY A4 NCT DREAM
PCY12 AMIRA A2 NCT 127
KJD27 BUNGA A7 SUPERM
KJM06 FEBBY A5 CIX
BBH21 JENNIFER A6 NCT 127
KMS14 SHEILLA A9 EXO
Enterprise rules : Setiap customer wajib membeli album, customer boleh membeli satu
atau lebih album dan album boleh dibeli satu atau lebih customer
✓ Satu atau lebih album dapat dibeli oleh lebih dari satu customer.
Normalisasi tabel :
8. Kesimpulan
1. Enterprise rules dari suatu tabel memengaruhi derajat hubungan, entity relationship
diagram (ER Diagram), dan partisipasi hubungan antar tiap entitas.
2. Pada setiap jenis partisipasi hubungan 1 : 1 (One to One) dengan partisipasi hubungan
tidak wajib di kedua sisi; 1 : m (One to Many) dengan partisipasi hubungan tidak wajib di
m; dan m : n (Many to Many) dengan partisipasi hubungan wajib di kedua sisi membuat
tabel bertambah satu.
3. Pendekatan permodelan data yang dilakukan dalam laporan praktikum ini yaitu top-
down approach (pendekatan dari atas ke bawah) dengan penyederhanaan prosedur yaitu
tidak memandang jumlah atribut yang banyak, melainkan memperhatikan jenis entiti,
kemudian ditentukan jenis atribut yang bersesuaian dengan entiti yang dipilih.
4. Jalinan hubungan yang disebabkan oleh hubungan antar entiti, yaitu :
✓ Derajat hubungan menyatakan jumlah entiti yang terlibat di dalam ikatan yang
membentuk instan hubungan.
✓ Partisipasi hubungan menyatakan sifat keterlibatan tiap anggota entiti dalam
ikatan hubungan.
9. Daftar Pustaka
Ulhamka, Class A, 2008. Pengantar Basis Data Entity Relationship Diagram (ERD),
Academia,
https://www.academia.edu/26118200/Pengantar_Basis_Data_ENTITY_RELATIONSHIP_DIAGRA
M_ERD, diakses pada tanggal 19 September 2019
Waljiyanto, 2003. Sistem Basis Data Analisis dan Pemodelan Data, Yogyakarta, Graha
Ilmu.