Anda di halaman 1dari 20

Pengertian ERD (Entity Relationship)

Entity Relationship (ERD)

Model Entity Relationship diperkenalkan pertama kali oleh P.P. Chen pada tahun 1976. Model ini
dirancang untuk menggambarkan persepsi dari pemakai dan berisi

obyek-obyek dasar yang disebut entity dan hubungan antar entity-entity tersebut yang
disebut relationship. Pada model ER ini semesta data yang ada dalam dunia nyata
ditransformasikan dengan memanfaatkan perangkat konseptual menjadik sebuah diagram, yaitu
diagram ER ( Entity Relationship)

Diagram Entity-Relationship melengkapi penggambaran grafik dari struktur logika . Dengan kata
lain Diagram E-R menggambarkan arti dari aspek data seperti bagaimana entity-entity, atribut-
atribut dan relationship-relationshipdisajikan. Sebelum membuat Diagram E-R , tentunya kita
harus memahami betul data yang diperlukan dan ruang lingkupnya. Di dalam pembuatan diagram
E-R perlu diperhatikan penentuan sesuatu konsep apakah merupakan suatu entity, atribut
atau relationship.

Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan
konseptual representasi data. Entity-Relationshipadalah salah satu metode pemodelan basis data
yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem.
Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-
down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship
diagram, ER diagram, atau ERD.

Ada pun Elemen-Elemen Diagram Hubungan Entity

 Entitas Adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan
sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari
sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas
lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas
lainnya. Contohnya entitas anggota. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang
kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.

Atribut,Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan dalam


bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberi garis bawah.

 Relasi atau Hubungan, Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang
berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
 Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan
atribut dinyatakan dalam bentuk garis.
 Cardinality

Krardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum tupel yang dapat berelasi dengan entitas pada
entitas yang lain. Terdapat 3 macam kardinalitas relasi yang terdapat pada ERD , yaitu :

One to One (1 to 1)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling
banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

One to Many (1 to M) atau Many to One (N to 1)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan
entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada
himpunan entitas A.

Many to Many (M to N)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan
entitas B.

Cassanova
Sabtu, 05 Maret 2011

definisi entity relationship diagram


ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya
ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :

1. Entiti

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari
entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

2. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang


berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut.
Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi
elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol
elips.

3. Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas


yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B)


dalam satu basis data yaitu (Abdul Kadir, 2002: 48) :

1). Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas
A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas
B.

2). Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak


entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B
dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3). Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak


entitas pada himpunan entitas B.

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam
basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan
antar relasi.
Bahasan Sistem Basis Data kali ini tentang Entity Relationship Diagram (ERD) salah satu
bentuk pemodelan basis data yang sering digunakan dalam pengembangan sistem
informasi. Bahasan meliputi: Pengertian ERD, Notasi ERD, Metode ERD, Tahap ERD,
Kardinalitas, dan Contoh kasus ERD
Pengertian ERD
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan
abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu metode
pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk
jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data
relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan
modelEntitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.
Notasi ERD
Ada sejumlah konvensi mengenai Notasi ERD. Notasi klasik sering digunakan untuk
model konseptual. Berbagai notasi lain juga digunakan untuk menggambarkan secara
logis dan fisik dari suatu basis data, salah satunya adalah IDEF1X.

Model ERD

Notasi-notasi simbolik yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram adalah


sebagai berikut :

 Entitas, Adalah segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat
diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999). Ada dua macam entitas yaitu entitas
kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan
dengan entitas lainnya. Contohnya entitas anggota. Sedangkan entitas lemah merupakan
entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaaan entitas lain dalam suatu relasi.
 Atribut, Atribut merupakan pendeskripsian karakteristik dari entitas. Atribut digambarkan
dalam bentuk lingkaran atau elips. Atribut yang menjadi kunci entitas atau key diberi garis
bawah.
 Relasi atau Hubungan, Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas
yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.
 Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas
dengan atribut dinyatakan dalam bentuk garis.

Contoh ERD

Derajat relasi atau kardinalitas


Menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada
himpunan entitas yang lain. Macam-macam kardinalitas adalah:

 Satu ke satu (one to one), Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu
anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
 Satu ke banyak (one to many), Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih
dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
 Banyak ke banyak (many to many), Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak
entitas himpunan entitas B dan demikian pula sebaliknya.
Tahap ERD
Tahap pertama pada desain sistem informasi menggunakan model ER adalah
menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang akan disimpan dalam
database. Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk menggambarkan setiap
ontologi (yaitu gambaran dan klasifikasi dari istilah yang digunakan dan hubungan
anatar informasi) untuk wilayah tertentu.

Tahap berikutnya disebut desain logis, dimana data dipetakan ke model data yang
logis, seperti model relasional. Model data yang loguis ini kemudian dipetakan menjadi
model fisik , sehingga kadang-kadang, Tahap kedua ini disebut sebagai “desain fisik”.

Secara umum metodologi ERD sebagai berikut:


Metodologi ERD

Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan mempunyai beberapa bagian. Masing-masing bagian mempunyai
pengawas dan setidaknya satu pegawai. Pegawai ditugaskan paling tidak di satu bagian
(dapat pula dibeberapa bagian). Paling tidak satu pegawai mendapat tugas di satu
proyek. Tetapi seorang pegawai dapat libur dan tidak dapat tugas di proyek.

Menentukan entitas
Entitasnya : pengawas, bagian, pegawai, proyek

Menentukan relasi dengan matrik relasi

Menentukan Relasi

Gambar ERD sementara


Hubungkan entitas sesuai dengan matrik relasi yang dibuat

ERD Sementara

Mengisi kardinalitas
Dari gambaran permasalahan dapat diketahui bahwa:

 masing-masing bagian hanya punya satu pengawas


 seorang pengawas bertugas di satu bagian
 masing-masing bagian ada minimal satu pegawai
 masing-masing pegawai bekerja paling tidak di satu bagian
 masing-masing proyek dikerjakan paling tidak oleh satu pegawai

Mengisi kardinalitas

Menentukan kunci utama


Kunci utamanya: Nomor Pengawas, Nama Bagian, Nomor Pegawai, Nomor Proyek
Menentukan Kunci Utama

Menggambar ERD berdasarkan kunci


Ada dua relasi many to many pada ERD sementara, yaitu antara bagian dengan
pegawai, pegawai dengan proyek, oleh sebab itu kita buat entitas baru yaitu bagian -
pegawai dan pegawai-proyek Kunci utama dari entitas baru adalah kunci utama dari
entitas lain yang akan menjadi kunci tamu di entitas yang baru.

Menggambar ERD berdasarkan kunci

Menentukan atribut
Atribut yang diperlukan adalah: nama bagian, nama proyek, nama pegawai, nama
pengawas, nomor proyek, nomor pegawai, nomor pengawas

Memetakan atribut
 Bagian : Nama bagian
 Proyek: Nama proyek
 Pegawai:Nama pegawai
 Pengawas: Nama pengawas
 Proyek-Pegawai : Nomor proyek, Nomor pegawai
 Pengawas: Nomor pengawas
Menggambar ERD dengan atribut

Menggambar ERD dengan atribut

Memeriksa Hasil
Periksa apakah masih terdapat redundasi. ERD akhir: untuk pemodelan data pada
sistem.

Bahan ajar sistem basis data ini membahas konsep dan implmentasi normalisasi basis
data. Bahasan materi sistem basis data meliputi:
 Definisi/Pengertian Normalisasi
 Tujuan/manfaat Normalisasai
 Anomali
 Depemdensi
 Diagram Dependensi Fungsional (Diagram DF)
 Bentuk Normalisasi
Definisi/Pengertian Normalisasi
Istilah Normalisasi berasal dari E. F.Codd, salah seorang perintis teknologi basis data.
selain dipakai sebagai metodologi tersendiri untuk menciptakan struktur tabel 9relasi)
dalam basis data (dengan tujuan utnuk mengurangi kemubaziran data) , normalisasi
terkadang hanya diipakai sebagai perangkat verifikasi terhadap tabel-tabel yang
dihasilkan oleh metodologi lain ( misalnya E-R). Normalisasi memberikan panduan yang
sangat membantu bagi pengembang untuk mencegah penciptaan struktur tabel yang
kurang fleksibel atau mengurangi keflekxibelan.

Kroenke mendefinisikan normalisasi sbagai proses untuk mengubah suatu relasi yang
memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tida memiliki
masalah tersebut. Masalah yang dimaksud olej kroenke ini sering disebut dengan istilah
anomali.

( Pada beberapa literatur, istilah relasi yang digunakan pada bab ini terkadang
digantikan dengan tabel. Istilah relasi digunakan pada bab ini dikarenakan definisi
tentang normalisasi memang menggunakan istilah relasi).

Tujuan normalisasi
 Untuk menghilangkan kerangkapan data
 Untuk mengurangi kompleksitas
 Untuk mempermudah pemodifikasian data
Anomali
Anomali adalah proses pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak
diharapkan ( misalnya menyebabkan ketidakonsistenan data atau membuat suatu data
menjadi hilang ketika data dihapus)
Macam Anomali terdiri dari

 Anomali peremajaan,
 Anomali Penghapusan, dan
 Anomali penyisipan
Anomali peremajaan
Anomali ini terjadi bila ada perubahan pada sejumlah data yang mubazir, tetapi tidak
seluruhnya diubah. Contoh : Tabel Pesanan

Pemasok Kota Barang Jumlah

Kartika Jakarta Mouse 5


Citra Bandung Monitor 2

Yudi Medan CPU 2

Citra Bandung Printer 1

Seandainya Citra dengan kota Bandung pindah ke Bogor maka pengubahan data hanya
dilakukan pada data pertama menjadi : Tabel Pesanan

Pemasok Kota Barang Jumlah

Kartika Jakarta Mouse 5

Citra Bogor Monitor 2

Yudi Medan CPU 2

Citra Bandung Printer 1

Di sini terlihat bahwa data tentang pemasok Citra tidak sama yang menyebabkan
ketidakkonsistenan data.

Anomali Penyisipan
Anomali ini terjadi pada saat penambahan data ternyata ada elemen yang kosong dan
elemen tsb justru menjadi key. Contoh : Tabel Kursus

NoSiswa Kursus Biaya

10 Bhs.Inggris 60000

10 Bhs.Perancis 80000

10 Bhs.Jepang 70000

15 Bhs.Inggris 60000
20 Bhs.Jepang 70000

Misalnya akan dibuka kursus baru yaitu Bhs.Jerman dengan biaya 75000 akan tetapi
belum ada seorangpun yang ikut kursus ini, shg data menjadi : Tabel Kursus

NoSiswa Kursus Biaya

10 Bhs.Inggris 60000

10 Bhs.Perancis 80000

10 Bhs.Jepang 70000

15 Bhs.Inggris 60000

20 Bhs.Jepang 70000

Bhs.Jerman 75000

Anomali penghapusan
Anomali ini terjadi apabila dalam satu baris/ tuple ada data yang akan dihapus sehingga
akibatnya terdapat data lain yang hilang. Contoh pada table kursus data NoSiswa 20
akan dihapus karena sudah tidak ikut kursus lagi sehingga akibatnya data kursus bhs
jepang dan biaya 70000 akan ikut terhapus.

Dependensi (Ketergantungan)
Konsep dasar pada tahap normalisasi yang menjelaskan hubungan atribut atau secara
lebih khusus menjelaskan nilai suatu atribut yang menentukan atribut lainnya.

Macam-macam dependensi, yaitu :

Dependensi fungsional
Definisi : Suatu atribut Y mempunyai dependensi fungsional terhadap atribut X jika dan
hanya jika setiap nilai X berhubungan dengan sebuah nilai Y.

Notasi : X –> Y (X secara fungsional menentukan Y)


Contoh : Tabel Pesanan

Pembeli Kota Barang Jumlah

P1 Yogya B1 10

P1 Yogya B2 5

P2 Jakarta B1 4

P2 Jakarta B2 7

P3 Solo B3 6

P3 Solo B4 6

Pembeli secara fungsional menentukan kota, sebab setiap pembeli yang sama
mempunyai kota yang sama, dengan demikian : Pembeli –> Kota

contoh lain : {Pembeli, Barang} –> Jumlah

Keterangan:

 Bagian yang terletak disebelah kiri tanda panah biasa disebut DETERMINAN / PENENTU
dan bagian yang terletak di sebelah kanan panah disebut DEPENDENSI / YANG
TERGANTUNG.
 Tanda {} biasanya digunakan untuk menentukan lebih dari satu atribut sebagai penentu
atau sebagai yang tergantung.
Dependensi fungsional sepenuhnya
Definisi : Suatu atribut Y mempunyai dependensi fungsional penuh terhadap X jika

 Y mempunyai dependensi fungsional terhadap X dan/atau


 Y tidak memiliki dependensi terhadap bagian dari X
Contoh : Pembeli –> Kota

{Pembeli, Barang} –> Jumlah


Intinya : Kota mempunyai dependensi fungsional terhadap Pembeli atau {Pembeli,
Barang} tapi kota mempunyai dependensi fungsional sepenuhnya terhadap pembeli
bukan barang.

Dependensi Total
Definisi : Suatu atribut Y mempunyai dependensi total terhadap atribut X jika

 Y memiliki dependensi fungsional terhadap X dan


 X memiliki dependensi fungsional terhadap Y
Notasi : X<–> Y

Contoh : Tabel Pemasok

KodePemasok NamaPemasok Kota

K1 Kartika Jakarta

C1 Citra Bandung

C2 Candra Jakarta

Pada kasus ini KodePemasok <–>NamaPemasok, karena setiap kode tidak


mempunyai nama yang sama.

Dependensi Transitif
Definisi : Atribut Z mempunyai dependensi transitif terhadap X bila :

 Y memiliki dependensi fungsional terhadap X


 Z memiliki dependensi fungsional terhadap Y
Contoh :

Kuliah Ruang Tempat Waktu

Jarkom Merbabu Gedung Utara Senin

Basis Data Arjuna Gedung Selatan Selasa


Matematika Merapi Gedung Barat Rabu

Fisika Merbabu Gedung Timur Kamis

Relasi :

 Kuliah –> {Ruang, Waktu}


 Ruang –> Tempat
Terlihat bahwa : Kuliah –> Ruang –> Tempat

Dengan demikian Tempat mempunyai dependensi transitif terhadap kuliah

Diagram Dependensi Fungsional (Diagram DF)


Diagram Dependensi Fungsional (Diagram DF) Adalah diagram yang digunakan untuk
menggabarkan dependensi fungsional. Diagram ini menunjukkan hubungan antara
atribut yang menjadi penentu atribut lainnya, dengan hubungan yang dinyatakan dengan
tanda panah. Seperti contoh diatas dapat digambarkan diagram DF sebagai berikut :
Dekomposisi
Pada tahap normalisasi sering kali terjadi pemecahan table kedalam bentuk dua atau
lebih relasi. Proses pemecahaan ini disebut dengan dekomposisi. Syarat : Tidak ada
informasi yang hilang ketika suatu relasi dipecah menjadi relasi-relasi lain. Contoh :
Terdapat suatu relasi awal sebagai berikut :

Nim Nama Program Studi

95001 Andi Ekonomi

95002 Vira Teknik

95003 Andi Fisika

Akan dibentuk kedalam dekomposisi tak hilang menjadi :

Nim Nama Nim Program Studi

95001 Andi 95001 Ekonomi


95002 Vira 95002 Teknik

95003 Andi 95003 Fisika

Pada relasi awal dapat diketahui informasi sebagai berikut : 95001 adalah ANDI program
studi Ekonomi. Setelah proses dekomposisi tak hilang hasilnya adalah
sama 95001adalah ANDI dan 95001 program studi Ekonomi. Contoh dekomposisi hilang
adalah

Nim Nama Nama Program Studi

95001 Andi Andi Ekonomi

95002 Vira Vira Teknik

95003 Andi Andi Fisika

95001 bernama ANDI, tetapi ANDI dengan program studi Ekonomi atau Fisika?

Bentuk Normalisasi
Bentuk normalisasi pertama (1NF)
Dikenakan pada tabel yang sama sekali belum ternomalisasi. Tabel yang belum
ternomalisasi adalah tabel yang mempunyai atribut berulang. Contoh : terdapat suatu
data sebagai berikut :

NIP Nama Jabatan Keahlian Lama Kerja

107 Ilham Analis Senior Cobol 6

Oracle 1

109 Ryan Analis Junior Cobol 2

C++ 2

120 Fika Programmer Dbase 3


Sybase 1

Cobol 1

Pada contoh di atas, keahlian mempunyai atribut yang berulang. Untuk itu akan
dibentuk ke normal 1NF. Syarat Normal 1NF adalah suatu relasi dikatakan dalam bentuk
normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal dalam satu baris.

NIP Nama Jabatan Keahlian Lama Kerja

107 Ilham Analis Senior Cobol 6

107 Ilham Analis Senior Oracle 1

109 Ryan Analis Junior Cobol 2

109 Ryan Analis Junior C++ 2

120 Fika Programmer Dbase 3

120 Fika Programmer Sybase 1

120 Fika Programmer Cobol 1

Tabel di atas sudah memenuhi bentuk normal 1NF

Bentuk Normal 2NF


Bentuk ini didefinisikan berdasarkan dependensi fungsional dengan syarat adalah :

 Berada pada bentuk normal pertama


 Semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer
Contoh :

 Nama dan jabatan mempunyai dependensi fungsional terhadap NIP


 Lama mempunyai dependensi fungsional terhadap NIP dan keahlian
 Bentuk tabelnya adalah : NNJ (NIP, Nama, Jabatan) dan NKL (NIP, Keahlian, Lama
Kerja)
NIP Nama Jabatan

107 Ilham Analis Senior

109 Ryan Analis Junior

120 Fika Programmer

NIP Keahlian Lama Kerja

107 Cobol 6

107 Oracle 1

109 Cobol 2

109 C++ 2

120 Dbase 3

120 Sybase 1

120 Cobol 1

Bentuk Normal 3NF


 Berada dalam bentuk normal 2 NF
 Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer
Contoh di atas sudah memenuhi normal 3NF karena : Tidak memiliki dependensi
transitif, yaitu

NIP –> {Nama, Jabatan}

{NIP, Keahlian} –> Lama Kerja


Bentuk Normal boyce-codd (BCNF)
Bentuk ini dilakukan jika dan hanya jika semua penentu (determinan) adalah kunci
kandidat (atribut yang bersifat unik). BCNF merupakan perbaikan dari 3NF. Relasi yang
memenuhi BCNF pasti memenuhi 3NF tetapi tidak sebaliknya. Contoh : Tabel SKT

Siswa Kursus Tutor

Anwar Bhs. Perancis Pierre

Anwar Bhs. Inggris Richard

Budi Bhs. Perancis Pierre

Cecep Bhs. Inggris Suzanne

Tabel di atas adalah suatu relasi yang memenuhi 3NF tetapi tidak memenuhi BCNF.
Relasi diatas didasarkan oleh fakta :

 Seorang siswa dapat mengambil sejumlah kursus


 Setiap tutor hanya mengajar satu kursus bahasa
 Setiap siswa dalam satu kursus diajar oleh satu tutor
 Suatu kursus bisa dipegang oleh beberapa tutor
Pada keadaan tersebut di atas dapat digambarkan sebagai berikut : Siswa & Kursus
dan Siswa & Tutor.

Memenuhi bentuk 3NF karena tidak ada dependensi transitif pada relasi tersebut. Tetapi
tidak memenuhi BCNF karena adanya determinan Tutor yang berdiri sebagai kunci
kandidat. Realsi SKT menyebabkan anomali karena baris Cecep dihapus maka Suzane
sebagai tutor jug akan terhapus. Cara konversi dari 3NF ke BCNF adalah :

 Carilah semua penentu


 Bila terdapat penentu yang bukan kunci kandidat, maka :
 Pisahkan relasi tersebu
 Buat penentu sebagai kunci primer
 Dekomposisi berupa : ST (Siswa, Tutor) dan TK (Tutor, Kursus)

Siswa Tutor
Anwar Pierre

Anwar Richard

Budi Pierre

Anda mungkin juga menyukai