Anda di halaman 1dari 25

Entity Relationship diagram

1. Sutanta (2011 : 91)


Dalam buku yang berjudul “Basis Data Dalam Tinjauan Konseptual”
menyebutkan bahwa “Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model
data yang dikembangkan berdasarkan objek.”

2. Mata-Toledo dan Cushman (2007 : 139)


“Entity Relationship Diagram (ERD) dapat didefinisikan yaitu sebagai
representasi grafis dari logika database dengan menyertakan deskripsi detail
mengenai seluruh entitas (entity), hubungan (relationship), dan
batasan(constraint).”

3. Brady dan Loonam (2010)


“ERD atau Entity Relationship Diagram merupakan teknik yang digunakan untuk
memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh Sistem Analis
dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan sistem.”

Fungsi ERD
Fungsi penggambaran Entity Relationship Diagram (ERD) yang ada saat ini yaitu
sebagai berikut :

1. Untuk memudahkan kita dalam menganalisis pada suatu basis data atau suatu
sistem dengan cara yang cepat dan murah.
2. Dapat dilakukan pengujian pada model yang telah dibuat dan dapat
mengabaikan proses yang sudah dibuat hanya dengan menggambar Entity
Relationship Diagram (ERD).
3. Menjelaskan hubungan-hubungan antar data-data dalam basis data berdasarkan
objek –objek dasar data yang memiliki hubungan yang dihubungkan oleh suatu
relasi.
4. Untuk mendokumentasikan data-data yang ada dengan cara mengidentifikasi
setiap entitas dari data-data dan hubungannya pada suatu Entity Relationship
Diagram (ERD) itu sendiri.

Notasi ERD
Entity Relationship Diagram atau ERD dalam membuat model struktur data dan
hubungan antar data, dengan menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan
simbol. Ada beberapa konvensi mengenai notasi ERD.

Notasi klasik banyak digunakan untuk model konseptual. Berbagai macam notasi
lain juga digunakan untuk menggambarkan secara logis dan fisik dari suatu basis
data.
Notasi dan simbol yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram adalah
sebagai berikut :

1. Entitas
2. Atribut
3. Relasi atau Hubungan
4. Garis

1. Entitas
Entitas adalah segala sesuatu yang
dapat digambarkan oleh sebuah data. Entitas juga dapat didefinisikan sebagai
objek yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari
sesuatu yang lain (Fathansiah, 1999). Objek dasar dapat berupa orang, benda atau
suatu hal yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data.

Terdapat dua macam entitas yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat
merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan akan entitas lain.
Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada
keberadaan entitas lain dalam sebuah relasi.
Untuk menggambarkan sebuah entitas, diperlukan aturan sebagai berikut :

 Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang


 Nama entitas ditulis di dalam simbol persegi panjang tersebut
 Nama entitas berupa kata benda, orang dan tunggal
 Nama entitas sebaiknya menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat
menyatakan makna yang jelas.
2. Atribut
Atribut merupakan
pendeskripsian karakter dan keterangan yang terdapat pada sebuah entitas dan
perlu disimpan dalam sebuah basis data. Atribut juga berfungsi sebagai penjelas
memberikan informasi lebih rinci tentang jenis sebuah entitas.

Untuk menggambarkan sebuah atribut dapat menggunakan aturan sebagai berikut :


 Atribut dinyatakan dengan simbol elips
 Nama atribut ditulis di dalam simbol elips tersebut

 Nama atribut juga merupakan kata benda dan tunggal

 Nama atribut sebisa mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan

dapat menyatakan maknanya dengan jelas


Atribut memiliki struktur internal yaitu berupa tipe data. Jenis-jenis atribut yaitu
sebagai berikut :

1. Atribut Key
Atribut key merupakan satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat
membedakan semua baris data (Row/Record) dalam sebuah tabel secara unik.
Dikatakan unik jika pada atribut tersebut yang menjadi key, tidak terdapat sebuah
baris data dengan nilai yang sama.

Contoh : Nomor Pokok Mahasiswa (NPM), NIM, dan nomor pokok


lainnya.

2. Atribut Simple
Atrubut simple adalah sebuat atribut yang memiliki nilai atomic dan tidak dapat
dipecah lagi.

Contoh : alamat, penerbit, tahun terbit, judul buku, dan sebagainya.

3. Atribut Multivalue
Atribut multivalue merupakan sebuat atribut yang memiliki nilai lebih dari satu
(multivalue) dari atribut yang bersangkutan.

Contoh : beberapa pengarang pada sebuah buku

4. Atribut Composite
Atribut composite merupakan sebuah atribut yang terdiri dari beberapa atribut
yang lebih kecil, yang memiliki arti tertentu dan dapat dipecah lagi atau memiliki
sub atribut.

Contoh : entitas dari nama yaitu nama depan, nama tengah, dan nama
belakang.
5. Atribut Derivatif
Atribut derivatif dapat diartikan sebagai atribut yang dihasilkan dari atribut lain
atau dari suatu relationship. Atribut ini dinyatakan dengan simbol oval yang
bergaris putus-putus.

3. Relasi atau Hubungan


Relasi menunjukkan sebuah
hubungan diantara beberapa entitas yang berasal dari himpunan entias yang
berbeda.

Aturan dalam penggambaran relasi adalah sebagai berikut :

 Relasi digambarkan dengan simbol belah ketupat.


 Nama relasi ditulis di dalam simbol belah ketupat tersebut
 Nama relasi dapat berupa kata kerja aktif
 Nama relasi sebisa mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan
dapat menyatakan maknanya dengan jelas.
4. Garis

Garis sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan
himpunan entitas dengan atribut.

Derajat Relasi atau Kardinalitas ERD


Menyatakan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada
himpunan entitas yang lain. Relasi yang terjadi diantara dua himpunan (misal A
dengan B) entitas dalam satu basis data yaitu :

1. Satu ke satu (One to one)


Setiap anggota entitas A hanya dapat memiliki hubungan dengan satu anggota
entitas B, begitu pula sebaliknya.

2. Satu ke banyak (One to banyak)


Setiap anggota entitas A dapat memiliki hubungan dengan lebih dari satu anggota
entitas B namun tidak sebaliknya

3. Banyak ke banyak (Many to many)


Setiap anggota entitas A dapat memiliki hubungan dengan banyak anggota
himpunan entitas B dan begitu pula sebaliknya.

Tahap ERD
Terdapat dua tahap pada desain sistem ERD atau Entitas Relationship Diagram.

Model ER
Model ER adalah menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang
akan disimpan dalam database. Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk
menggambarkan setiap ontologi (gambaran dan klasifikasi dari istilah yang
digunakan dan hubungan antara informasi) untuk wilayah tertentu.

Design Logis
Desain logis, dimana data dipetakan ke model data yang logis, seperti model
relasional. Model data yang logis ini kemudian dipetakan menjadi model fisik,
sehingga tahap kedua ini sering disebut sebagai “desain fisik”.

Metodologi ERD (Entitas Relationshio


Diagram)
Berikut metode untuk membuat ERD, yaitu :

1. Menentukan Entitas
Menentukan sebuah entity dengan cermat dan baik yang ada dalam suatu proyek
atau masalah. Entity ini berguna untuk menentukan peran, kejadian, lokasi, hal
nyata dan konsep penggunaan untuk database.
2. Menentukan Relasi
Menentukan hubungan antar pasangan entitas menggunakan matrik relasi.

3. Gambar ERD sementara


Jika telah mengetahui entity serta relasinya, kemudian membuat gambar ERD
sementara. Entitas digambarkan dengan persegi atau kotak dan relasi digambarkan
dengan garis.

4. Isi Kardinalitas
Menentukan jumlah kejadian satu entitas untuk sebuah kejadian pada entitas yang
berhubungan. Dari sini kita dapat mengetahui harus memberi relasi seperti apa.

5. Tentukan Kunci Utama ( Primary Key)


Menentukan atribut yang mengidentifikasikan satu dan hanya satu dari kejadian
masing-masing entitas. Jadi setiap entitas hanya memiliki satu kunci utama
(Primary Key) saja.

6. Gambar ERD berdasarkan kunci utama


 Menghilangkan relasi “many to many” dan memasukkan primary key (kunci
utama) dan Foreign Key (kunci tamu) pada masing-masing entitas.
 Relasi “many to many” perlu dihilangkan dengan cara menambahkan atribut

baru antara dua entitas yang memiliki relasi many to many.


7. Menentukan Atribut
Menentukan atribut pada setiap entitas dan field-filed yang diperlukan system.
Lakukan dengan teliti dalam menentukan atribut.

8. Pemetaan Atribut
Selanjutnya adalah memasang atribut pada entitas yang sesuai.

9. Gambar ERD dengan atribut


Mengatur ERD dari langkah 6 dengan menambahkan entitas dan relasi yang
ditemukan pada langkah 8.

10. Periksa hasil


Periksa dan teliti kembali ERD, apakah ERD telah menggambarkan system yang
akan dibangun ? Jika belum, maka check kembali dari awal.
Contoh ERD atau Entitas Relationship
Diagram
Contoh ERD sebuah rental mobil
Sumber : diardanabrian.wordpress.com
Contoh ERD 2 sebuah toko online
Contoh ERD sebuah Minimarket
SUmber : http://ronicorp.blogspot.com

Contoh ERD Revervasi Tiket Bioskop


Sumber : Docplayerinfo.com
Contoh ERD sebuah Klinik

Anda mungkin juga menyukai