DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4B
T.A 2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca untuk mengetahui “Sikap dan Perilaku Kewirausahaan yang Sukses”.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini agar kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................2
Daftar Isi.....................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................4
1.1 Pendahuluan.........................................................................................................4
1.2 Tujuan..................................................................................................................5
BAB 2.........................................................................................................................6
2.3 Kepemimpinan.....................................................................................................8
BAB 3 PENUTUP......................................................................................................17
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Konsep entrepreneur itu sendiri sebenarnya mulai diperkenalkan pada abad kedelapan
belas (abad ke-18) di Prancis ketika seorang ahli ekonominya yang bernama Richard
Cantillon mengaitkan antara beban risiko yang harus ditanggung oleh pemerintah dengan
para pengusaha di dalam menjalankan roda ekonomi. Pada periode yang sama, di Inggris
sedang terjadi pula revolusi industri yang melibatkan sejumlah entrepreneur. Pada sat itu
keberaniannya dalam pengambilan risiko dan transformasi sumber daya (Kirzner 1979).
Pada saat itu juga, telah banyak para ahli ekonomi yang mencoba merumuskan pengertian
yang terkandung pada istilah entrepreneur ini. Sampai dengan tahun 1950-an telah terdapat
sejumlah definisi dan referensi entrepreneur serta kebanyakan merupakan buah pikiran
yang disumbangkan oleh para ahli ekonomi. Sebagai contoh, Cantillon (1725), Jean
Baptiste Say (1803) ahli ekonomi Prancis yang termasyur pada saat itu, Josep Schumpeter
(1934) ahli ekonomi yang genius pada abad ke-20. Mereka semua telah menulis tentang
berikutnya, telah dilakukan pula sejumlah upaya untuk melukiskan dan mendefinisikan
1.2 Tujuan
4
c. Untuk mengetahui kepemimpinan
5
BAB 2
TINJAUAN TEORI
1. Sikap selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal (positive thinking).
2. Respons yang positif dari individu terhadap informasi, kejadian, kritikan, cercaan,
3. Sikap yang berorientasi jauh ke depan, berpikiran maju, bersifat prestatif dan tidak
mudah terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu (think for the future, not the past), ia
tidak mau hanyut oleh hal-hal yang bersifat sejarah dan kenyamanan sesaat.
4. Sikap tidak gentar saat melihat pesaing (competitor), namun justru berpendapat:
“Bersyukurlah bahwa kita aada pesaing karena berkat pesaing kita terus berpikir
untuk berkembang dan berusaha agar tetap bertahan (survive). Pesainglah yang
membantu membesarkan usaha kita, tanpa pesaing bisanis kita akan ‘ stagnan ’ atau
5. Sikap yang selalu ingin tahu, membuat ia selalu mencari jalan keluar bila ingin
maju.
6. Sikap yang ingin memberi yang terbaik buat orang lain sehingga sikap ini sangat
7. Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras (pantang menyerah) sehingga
6
berdampak buruk bagi lingkungan karena bisa membuat mereka ‘demotivasi’. Jadi,
bergaullah dengan orang-orang sukses agar Anda bisa bersikap yang sama.
8. Punya komitmen yang kuat, integritas yang tinggi, dan semangat yang kuat untuk
meraih impiannya.
berikut:
1. Kepribadian, aspek ini bisa diamati dari segi kreativitas, disiplin diri,
kemauan kuat.
Semangat dan gairah merupakan hal yang menarik untuk dijelaskan secara lebih detail.
Tampaknya sama namun intinya berbeda. Mari kita menguraikan apa itu semangat dan apa
itu gairah.
a. Semangat: Energi untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena ada keinginan dan
b. Gairah: Energi yang diperlukan dalam mengerjakan suatu pekerjaan karena ada
unsur kecintaan, kesukaan, dan hobi di dalamnya (love). Jadi, bukan semata-mata
apapun adalah mempunyai semangat (ada harapan) dan gairah untuk mengerjakannya.
7
Kedua-duanya adalah satu dan menjadi sumber energi (motivasi) dalam berwirausaha. Kita
juga butuh dinamo stater atau pematik agar sumber energi itu bisa ‘menyala’ (bersemangat
dan bergairah) terus menerus, yaitu komitmen dalam memilih jalan karir sebagai wirausaha
yang sukses dan cerdas. Kunci penting dalam menciptakan semangat kewirausahaan itu
a. Figur bagi seseorang guna membangkitkan semangat; karena melihat orang itu
sukses dan kaya maka ia ingin menjadi seperti orang itu (ingat: bisnis bias dicopy
hasilnya untuk menjadi seperti dirimu tetapi tidak bisa mengcopy seluruhnya)
b. Suka mencari tantangan baru untuk menciptakan gairah, yaitu cinta akan
kewirausahaan.
c. Kepepet atau keterpaksaan karena harus tetap bertahan (survive) dan hidup.
e. Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi: tidak ingin miskin
selamanya
f. Mengalami kegagalan dalam meniti karir pekerjaan dan mengambil jalan pintas
2.3 Kepemimpinan
Sebuah pertanyaan “Apa kunci penting yang harus dimiliki oleh seseorang agar bisa
berprestasi dan sukses di masa mendatang?” Jawabannya ialah sebelum Anda bisa
8
mewujudkan langkah pertama dan mengambil resiko dari langkah pertama dan mengambil
resiko dari langkah berikutnya, Anda membutuhkan suatu kemampuan untuk memengaruhi
pikiran Anda agar mau mengikutinya. Itulah yang disebut “kepemimpinan diri” (Self-
leadership).
Banyak orang mempunyai kemampuan memimpin dirinya sendiri tapi tidak berani
mengambil keputusan apapun. Sewaktu kita berusia di bawah 7 tahun, kita tidak merasa
takut untuk belajar berjalan dan belajar melangkah kemanapun demi mencapai tujuan kita.
Jadi, mengapa sekarang diri kita tidak berani mengambil keputusan dan melangkah menjadi
belum diberdayakan lagi. Mari kita memberdayakan cita-cita kita dengan memengaruhi diri
kita.
meberdayakan anggotanya.
Ada beberapa kebiasaan mendasar dan tingkah laku seorang pemimpin yang istimewa
dan dianggap mampu dan baik. Kebiasaan-kebiasaan itu bisa dicerminkan dalam beberapa
kelompok, yaitu:
9
1. Kebiasaan menantang proses
a. Mencari kesempatan untuk mencapai karir yang lebih baik dan tampil untuk
berprestasi.
b. Berani mencoba sesuatu yang orang lain tidak berani lakukan dan mengambil
resikonya.
Faktor utama membangun sebuah komitmen diri dalam membangun kesuksesan adalah
individu yang meliputi sikap, pola kerja, pola pikir, semangat inovasi serta tingkah laku
10
yang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaaan. Jadi, seseorang wirausahawan juga
Keterampilan dalam merancang suatu rancana, menyusun konsep, dan visi serta
memberi contoh, dan menjadi teladan bagi orang lain serta berelasi dengan
making skill)
Dalam proses menuju kesuksesan, seseorang tidak luput dari masalah. Oleh karena
itu, kompetensi wirausaha salah satunya adalah mengambil keputusan yang tepat.
Sudah pasti waktu bekerja kita sangat terbatas dan hanya ada 12 jam saja. Sisanya
adalah untuk kepentingan lainnya. Untuk itu, dalam mewujudkan rencana kerja
yang begitu padat, kita harus pandai-pandai mengelola waktu agar optimal dalam
11
6. Keterampilan teknis (tecknical skill)
Dalam jenis bisnis, pasti ada keterampilan teknis yang diperlukan sebagai
Keterampilan teknis ini sangat penting sebagai keterampilan inti dalam membangun
kemampuan kewirausahaan. Keterampilan inti ini disebut specialist skill dari the Business
Team Skill. Memiliki pengetahuan, keterampilan, semangat wirausaha, motivasi, visi dan
mimpi tidaklah cukup bila tidak diikuti sebuah factor penting lainnya, yaitu selalu
Maka;
dimiliki seseorang dalam usahanya untuk meraih kesuksesan. Oleh karena itu, kompertensi
tanpa komitmen tidak akan ada artinya karena tidak bias melakukan pekerjaan dengan
12
Hal yang terpenting dalam membangun semangat wirausaha dan tetap focus pada
tujuan adalah tetaplah berpegang pada komitmen diri sendiri , yaitu komitmen
untuk:
e. Bisa memberi nafkah bagi orang yang anda cintai dan orang lain
Untuk itu komitmen terhadap diri sendiri adalah pondasi bagi komitmen-komitmen
yang lain.
Sesuatu yang penting saat kita berkeluarga nanti adalah tidak mau membuat hidup
keluarga adalah lapisan kedua agar komitmen terhadap diri sendiri semakin kuat ,
Komitmen terhadap visi bisnis adalah komitmen perwujudan atau pendamping dari
diwujudkan dalam kegiatan bisnis. Jadi, komitmen terhadap visi bisnis adalah
13
Banyak bisnis dan usaha berjatuhan dan rontok sebelum 3 tahun pertama usia
usahanya. Hal ini terjadi karena tidak memiliki komitmen kepada orang yang telah
kepada:
d. Mitra usaha
(commitment to customers)
Komitmen ini adalah ujung tombak dari seluruh komitmen yang ada bila anda ingin
bisnis tetap berjalan dengan baik dan terus tumbuh. Tanpa komitmen ini, bisnis
anda sulit berkembang dan mungkin tinggal beberapa waktu lagi, karena yang
yang “menggaji” Anda, membuat bisnis anda tetap ada, dan menumbuhkan usaha
andan jadi, wajarlah bila “Customer is not just the king but the wise king.”
Sebagai wirausahawan yang bijaksana, kita pasti tidak mau merusak dan
berkomitmen yang baik terhadap kelestarian alam dan ingin selalu menjaga
14
lingkungan tetap asri adalah komitmen dari kewirausahaan yang sukses dan
disegani. Ingat banyak bisnis yang hancur karena telah menghancurkan lingkungan
Banyak usaha yang terus didukung oleh masyarakat sekitar dan seluruh aspek
memperingati hari besar, seperti hari sumpah pemuda, hari kemerdekaan, dll.
Tidak sedikit orang dalam berwirausaha tidak memerhatikan etika, kesopanan, dan
moral. Mereka cenderung “semau gue” yang penting jalan terus yang penting
menggunakan segala cara (sekalipun cara yang kotor). Untuk mmewujudkan ambisi
hal hal yang bersifat asusila. Komitmen terhadap etika kerja yang baik yang
menjunjung tinggi moral yang baik akan di dukung oleh banyak pihak termasuk
pesaing anda!
15
9. Komitmen kepada sang Maha Pencipta (commitment for God)
Suatu hal yang tidak bisa di pungkiri lagi bahwa keberuntungan juga datang dari
yang di atas, yaitu tuhan yang maha esa. Tanpa sang pencipta bisnis tidak diberi
karunia dan ridho! Hidup hanya sekali. Maka, jadikan komitmen ini sebagai
agar jalan usaha semakin diberkahi dan diberi rejeki yang banyak.
16
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
apapun adalah mempunyai semangat (ada harapan) dan gairah untuk mengerjakannya.
Kedua-duanya adalah satu dan menjadi sumber energi (motivasi) dalam berwirausaha. Kita
juga butuh dinamo stater atau pematik agar sumber energi itu bisa ‘menyala’ (bersemangat
dan bergairah) terus menerus, yaitu komitmen dalam memilih jalan karir sebagai wirausaha
17
DAFTAR PUSTAKA
*Dosen Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta. 1 Antara News, 4 April 2013. (2013). April.
Dhamayantie, E. (2017). PENGUATAN KARAKTERISTIK DAN KOMPETENSI
KEWIRAUSAHAAN UNTUK. March. https://doi.org/10.24843/MATRIK
Esthirahayu, D. P., L, S. E., Haerani, R., & R, N. P. (2012). KONSEP DASAR
KEWIRAUSAHAAN DAN PROSES MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas
matakuliah Kewirausahaan dan Manajemen Inovasi yang dibina oleh Bapak Yuniadi
Mayowan , S . sos ., MAB Oleh MALANG September 2012. September.
Febrinda, I., & Salim, A. (2013). “ Sikap dan Perilaku Wirausahawan Sukses .”
Gunawan, A. S., & Cahayani, A. (2019). Tinjauan peran kepemimpinan wirausaha dengan
fokus eksternal pada wirausahawan pelaku bisnis kuliner di jakarta. 39–48.
Hendarwan, D., & Darma, U. B. (2018). Menumbuhkan Jiwa , Perilaku dan Nilai
Kewirausahaan Dalam Meningkatkan Kemandirian Bisnis. 17(2), 59–68.
Jenderal, D., Dan, G., Kependidikan, T., Pendidikan, K., & Kebudayaan, D. A. N. (n.d.).
GURU PEMBELAJAR.
Kewirausahaan, K. D. (n.d.). Konsep-konsep Dasar Kewirausahaan/ Entrepreneurship. 1–
53.
Pendahuluan, A. (n.d.). KONSEP KEWIRAUSAHAAN. 1–51.
Wirausahawan, P. (n.d.). Sikap dan Perilku Wirausahawan. 6551–6586.
18