Disusun oleh :
Kelompok 16B
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas semua limpahan rahmat-Nya sehingga kelompok dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Managemen Bencana Pada Lanjut Usia”.
Makalah yang tersusun ini adalah hasil maksimal yang dapat kami sajikan.
Kami yakin makalah ini masih jauh dari sempurna, Untuk menyempurnakan
makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
kepada kami agar dalam penulisan makalah selanjutnya bisa lebih baik.
Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat
sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah
wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya kami dapat memperbaiki bentuk
ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kelompok 16B
DAFTAR ISI
Cover.....................................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................
1.1 Latar Belakang.................................................................................................
1.2 Tujuan..............................................................................................................
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS..........................................................................
2.1 Dampak Bencana Pada Lansia........................................................................
2.2 Keperawatan Bencana pada Lansia Sebelum Bencana...................................
2.3 Keperawatan Bencana pada Lansia Saat Bencana..........................................
2.4 Keperawatan Bencana pada Lansia Setelah Bencana.....................................
BAB 3 PENUTUP................................................................................................
Daftar Pustaka.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bencana merupakan suatu keadaan dimana fenomena alam yang tidak
normal dan suatu peristiwa akibat ulahnya manusia sehingga menyebabkan
munculnya kerugian yang dampaknya sangat besar terhadap nyawa atau
kesehatan dan kehidupan orang banyak,bahkan jiwa seseorang. Bencana alam
datang dalam berbagai bentuk, bisa berupa banjir, longsor, gempa bumi,
tsunami, bahkan gunung meletus. Bencana alam datang begitu saja tidak ada
seorang pun yang dapat mencegah (Knollmueller, 2010).
Bencana merupakan situasi yang kedatangannya tidak terduga oleh kita
sebelumnya, dimana dalam kondisi itu bisa terjadi kerusakan, kematian atau
kehilangan harta benda. Bencana dapat terjadi melalui proses yang panjang
atau situasi tertentu dalam waktu yang sangat cepat tanpa adanya tanda-tanda.
Bencana sering menimbulkan kepanikan masyarakat dan menyebabkan
penderitaan dan kesedihan yang berkepanjangan, seperti luka, kematian,
tekanan ekonomi akibat hilangnya usaha atau pekerjaan dan kekayaan harta
benda, kehilangan anggota keluarga serta kerusakan infrastruktur dan
lingkungan (Husna, 2012).
Kejadian bencana di Indonesia telah mencapai lebih dari 1.000 kali dalam
setahun atau mencapai 3 kali dalam sehari. Kepala Pusat Data Informasi dan
Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sepanjang tahun 2017
telah terjadi 275 bencana yang menyebabkan 30 jiwa meninggal dan hilang,
66 jiwa luka, 153.183 menderita dan mengungsi, 10.254 unit rumah rusak, dan
92 bangunan fasilitas umum rusak. Bencana longsor paling banyak
menimbulkan korban jiwa. Sejak 1 Januari 2018 sampai 7 Februari 2018
terdapat 19 orang meninggal dunia akibat longsor, sedangkan puting beliung 5
orang, banjir 3 orang, dan gempa 1 orang (Sugandi, 2010 & Malia, 2018).
Berbagai dampak bencana gempa bumi baik fisik maupun psikologis akan
lebih dirasakan oleh kelompok rentan, salah satunya adalah kelompok lanjut
usia. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa
kelompok lansia merupakan salah satu populasi yang paling rentan terhadap
dampak langsung dari bencana alam, termasuk gempa bumi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa lansia yang menjadi korban bencana mengalami berbagai
masalah psikologis seperti PTSD dan kecemasan (Hoffman, 2009). Perlu
perhatian khusus pada lansia melalui aksi nyata, Kementrian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak melaksanakan Gerakan 1.000 Perempuan
Peduli Bencana dan Lansia Merawat Lingkungan. Pada kondisi bencana,
anak-anak dan kelompok rentan lainnya, seperti perempuan dan lansia
menjadi korban paling banyak (1.000 Perempuan dan Lansia Waspada
Bencana, 2017).
Berdasarkan fenomena dapat disimpulkan bahwa lansia memerlukan
kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Hal ini sangatlah penting, karena
jika hanya pemerintahnya saja yang mendukung dan tidak ada dukungan dari
masyarakat tidak akan berjalan dengan baik serta dalam keadaan menghadapi
bencana sangat dibutuhkan masyarakat untuk mempersiapkan terjadinya
bencana pada masa yang akan datang.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Khusus
Agar Mahasiswa dan Mahasiswi Stikes santa Elisabeth Medan dapat
mengetahui Managemen Bencana Pada Lansia dan diharapkan dapat
menerapkannya.
1.1 Kesimpulan
Lansia merupakan salah satu kelompok rentan dalam konteks bencana,
sehingga lebih mungkin mengalami dampak psikologis pasca gempa bumi
dibandingkan pada kelompok usia yang lebih muda. Adapun dampak
psikologis yang sering terjadi pada survivor lansia yaitu kecemasan, depresi
dan PTSD. Meningkatkan kesiapsiagaan lansia terhadap terjadinya gempa
bumi dapat menajdi salah satu upaya dalam mengurangi dampak psikologis
gempa bumi pada lansia.
Telaah Jurnal
Latar Belakang : Gempa bumi merupakan salah satu bencana yang paling
mengancam kehidupan. Terjadinya gempa bumi dapat
berdampak pada berbagai aspek kehidupan, dimana salah
satunya adalah aspek psikologis. Lansia merupakan salah
satu kelompok rentan dalam managemen bencana, sehingga
dampak psikologis akan lebih rentan dialami lansia
dibandingkan dengan usia yang lebih muda. Berdasarkan
telaah literatur didapatkan bahwa dampak psikologis yang
terjadi pada survivor lansia pasca gempa bumi yaitu
kecemasan, depresi dan post traumatic stress disorder
(PTSD). Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap
terjadinya berbagai dampak psikologis pada survivor lansia
diantaranya usia, jenis kelamin, keterbatasan fisik,
penurunan fungsi kognitif dan keterpaparan terhadap
gempa bumi serta terjadinya cedera atau kehilangan orang
yang dicintai. Diperlukan suatu upaya kesiapsiagaan guna
meminimalisir terjadinya dampak psikologis pada korban
lansia.
Telaah Jurnal
Telaah Jurnal
Telaah Jurnal
Latar Belakang : Lanjut usia merupakan individu yang rentan saat terjadi
bencana. Upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam
mengurangi resiko bencana yaitu kesiapsiagaan.
Kesiapsiagaan merupakan elemen penting dari kegiatan
pengendalian resiko bencana yang bersifat pro-aktif
sebelum bencana terjadi. Keluarga merupakan bantuan
utama bagi lansia dalam mempersiapkan diri menghadapi
bencana. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
antara dukungan keluarga dengan kesiapsiagaan pada lansia
dalam menghadapi bencana Gunung Merapi di Desa
Lereng merapi Klaten Kecamatan Kemalang.