“Karakteristik Kewiraswastaan”
OLEH
KELOMPOK 6
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang membahas tentang
Karakteristik Kewiraswastaan.
Penulis pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu, penulis mengharapkan adanya kritikan, saran, dan tanggapan dari para
pembaca yang bersifat membangun bagi makalah ini agar dapat berguna bagi kita
semua.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I. PENDAHULUAN
3 .1 Kesimpulan 14
3.2 Saran..........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..…15
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
3. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi oleh wiraswasta ?
4. Untuk mengetahui cara mengatasi hambatan yang terjadi ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2. Memiliki kreativitas tinggi yang berarti mempunyai kemampuan untuk
berfikir sesuatu hal yang baru dan berbeda(Fauzan & Nuryana, 2014).
3. Memiliki keahlian di beberapa bidang.
4. Memiliki pengetahuan dalam dunia usaha/ industri.
5. Dapat melihat kebutuhan pasar.
6. Memiliki tekad dan kemauan yang kuat.
7. Tekun dan tidak mudah menyerah.
8. Suka tantangan.
9. Pandai bergaul.
10. Memiliki karakter sebagai pemimpin(Darmina Pratiwi Barus, 2017).
6
1. Faktor Manusia
2. Faktor Keuangan
3. Faktor Organisasi
4. Faktor Perencanaan
7
matang maka kegiatan usaha yang dilaksanakan dapat
terkendali, terukur dan terhindar dari kesalahan.
6. Faktor Pemasaran,
8
2. Kurang berpengalaman.
9
peralatan (fasilitas) perusahaan secara tidak efisien dan
tidak efektif.
10
terlewatkan dan akhirnya malah kewalahan ketika sesuatu
buruk terjadi dalam proses.
4. Rasa Malas, Kurang Semangat, dan Kurang Percaya Diri
Berikutnya ialah rasa malas, kurang semangat, dan kurang
percaya diri. Hal-hal seperti ini akan turut menjadi
penghambat dalam dunia kewiraswastaan karena akan
mematikan daya juang dan kreativitas wiraswasta untuk
berkarya.
2.3.2 Keluarga
11
yang ada, maka seorang wiraswasta bisa mendapatkan dana
tambahan yang dapat digunakan sebagai modal usaha.
2. Self Efficacy
12
bersama dalam satu tempat tinggal yang masing-masing anggota
merasakan adanya pertautan batin sehingga saling berpengaruh,
saling memperhatikan dan saling menyerahkan diri.
Dari beberapa uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
lingkungan keluarga merupakan pendidikan yang utama dan
pertama dalam pembentukan kepribadian seorang anak, Karena
kehidupan seorang anak sebagian besar terjadi dalam sebuah
lingkungan keluarga(Kurniawan et al., 2016).
BAB III
PENUTUP
13
3.1 Kesimpulan
Wiraswasta adalah orang yang memiliki sebuah usaha dan dapat
menghasilkan atau memproduksi sesuatu yang dapat berguna bagi diri
sendiri dan orang lain. Menjadi wiraswasta harus memiliki berbagai
karakteristik yang bersifat membangun di dalam dirinya. Di dalam dunia
kewiraswastaan pun terdapat berbagai hambatan baik dari diri sendiri,
keluarga, maupun lingkungan sekitar. Hal ini pun harus segera diatasi agar
tidak menghambat perkembangan usaha yang dilakukan.
3.2 Saran
Untuk menjadi wiraswasta yang baik, disarankan agar mampu
menerapkan karakteristik wiraswasta yang kuat di dalam diri. Selain itu,
harus mampu mempelajari hambatan yang ada agar dapat dilakukan
pemecahan atas masalah-masalah yang dihadapi sehingga tidak
mengalami kerugian.
DAFTAR PUSTAKA
14
Darmina Pratiwi Barus. (2017). Menumbuhkan karakter Masyarakat Indonesia
Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. 212–220.
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/ELIC/article/view/1233
Fauzan, F., & Nuryana, I. (2014). Pengaruh Penerapan Etika Bisnis Terhadap
Kepuasan Pelanggan Warung Bebek H. Slamet Di Kota Malang. Jurnal
Ekonomi MODERNISASI, 10(1), 38. https://doi.org/10.21067/jem.v10i1.774
Kurniawan, A., Khafid, M., & Pujiati, A. (2016). Pengaruh Lingkungan Keluarga,
Motivasi, dan Kepribadian Terhadap Minat Wirausaha Melalui SELF
EFFICACY. Journal of Economic Education, 5(1), 100–109.
15