Anda di halaman 1dari 4

Ujian Akhir Semester

Pendidikan Anti Korupsi

Janwar Daud Namo

1807010372

A. Analisis Kasus
Kasus yang dilampirkan tersebut merupakan kasus korupsi yang dilakukan
oleh mantan Bupati Kepulauan Talaud periode 2014-2019 dalam bentuk
penerimaan hadiah atau gratifikasi terkait proyek pekerjaan infrastruktur di
Kabupaten Kepulauan Talaud tahun 2014-2017. Sebelumnya, tersangka
pernah dipenjara dengan kasus korupsi dan saat keluar penjara, tersangka
langsung tersandung kembali dengan kasus korupsi lainnya yang
sebenarnya sudah dilakukan terlebih dahulu sebelum kasus yang
menyeretnya ke penjara.

B. Analisis Dampak
Korupsi yang dilakukan oleh tersangka ini tentu saja akan memiliki
dampak yang berbahaya. Dampak tersebut dapat ditinjau dari 2 aspek,
yaitu :
1. Dampak bagi rakyat
a. Rakyat tidak bisa menikmati fasilitas negara
Dana APBN maupun APBD dari pemerintah yang hampir semua
dialokasikan untuk kepentingan rakyat seperti pengadaan fasilitas-
fasilitas publik hampir tidak terlihat realisasinya. Walaupun ada
realisasinya, tentu tidak sebanding dengan biaya anggaran yang
diajukan. Tidak jelasnya pembangunan fasilitas-fasilitas publik ini
nantinya akan memberi efek domino yang berdampak sistemik
bagi publik, yang dalam hal ini adalah masyarakat dimana
masyarakat tidak bisa menikmati fasilitas negara yang seharusnya
didapatkan.
b. Kemiskinan Bertambah
Korupsi dapat menyebabkan berbagai jenis kemiskinan di
masyarakat. Korupsi memicu terjadinya inflasi, kenaikan harga
barang, dan penurunan kualitas barang dan jasa. Ketiga indikator
tersebut menjadi faktor pendorong kemiskinan yang terjadi di
masyarakat Indonesia.
2. Dampak bagi negara
a. Ketidakseimbangan Finansial Negara
Finansial merupakan keuangan yang meliputi keluar masuknya
dana bagi perorangan maupun perusahaan bahkan dalam tingkat
daerah. Korupsi menyebabkan finansial suatu negara menjadi tidak
seimbang. Hal ini dikarenakan koruptor mengambil uang yang
sejatinya adalah milik masyarakat, untuk negara, dan nantinya akan
dipergunakan untuk keuangan suatu negara. Apabila keuangan
negara berkurang tanpa transparansi yang jelas, maka sudah dapat
dipastikan pengurangan keuangan negara tersebut disebabkan
karena ulah koruptor.
b. Pertumbuhan Ekonomi Terhambat
Korupsi dapat mengakibatkan terhambatnya pembangunan
ekonomi dan tahap perencanaannya. Pembelokan alokasi dana
APBD tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan ekonomi
terhambat karena dana yang harusnya dialokasikan untuk
membangun suatu hal yang baru digunakan untuk kepentingan
pribadi.
c. Penghasilan Pajak Negara Berkurang
Pajak merupakan devisa tertinggi negara. Pajak paling rentang
terkena pengurangan dana atau korupsi bagi beberapa oknum
pajak. Pajak nantinya dipergunakan untuk kemajuan pertumbuhan
negara. Jika pajak negara berkurang maka yang terjadi adalah
pertumbuhan pembangunan dapat terhambat.
d. Ancaman Inflasi
Inflasi adalah penurunan nilai mata uang suatu negara. Inflasi
disebabkan karena peredaran uang di masyarakat semakin banyak
dan tidak terkendali hingga uang akan berkurang nilai tukarnya.
Korupsi dapat menyebabkan terjadinya inflasi karena sejumlah
anggaran yang dikorupsi beberapa oknum tindak pidana korupsi
dibelanjakan di masyarakat. Karena jumlahnya sangat banyak
maka nilai uang dapat berkurang pada kasus tersebut.
e. Meningkatnya Utang Negara
Korupsi dapat mengakibatkan meningkatnya utang suatu negara.
Utang negara terjadi karena negara tidak dapat mengeluarkan
sejumlah anggaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum.
Maka negara harus mau tidak mau melakukan pinjaman ke negara
lain hingga terjadilah gali lubang tutup lubang. Pinjaman kepada
negara lain menggunakan mata uang internasional yaitu dollar
Amerika. Hukum ekonomi adalah dimana permintaan bertambah
maka harga akan naik. Semakin sering negara melakukan pinjaman
ke negara lain maka semakin naik nilai tukar dollar Amerika
terhadap rupiah. Kenaikan nilai tukar dollar Amerika terhadap
mata uang Indonesia yaitu rupiah dapat mengakibatkan kenaikan
harga sejumlah barang impor. Maka, korupsi harus ditekan suapaya
kenaikan harga barang tidak semakin terjadi.

C. Strategi Pemberantasan Korupsi


Berikut merupakan beberapa strategi yang dapat digunakan untuk
memberantas korupsi
a. Memberikan hukuman yang berat bagi para koruptor
Memberikan hukuman berat bagi para pelaku koruptor, akan
memunculkan efek jera. Hal ini juga dapat menjadi pelajaran bagi
seluruh kalangan agar tidak melakukan hal yang serupa. Tak hanya di
pemerintahan, hukuman berat bagi pelaku koruptor dalam kehidupan
sehari-hari juga harus diterapkan.
b. Penguatan supremasi hukum
Kekuatan hukum sangat diperlukan untuk menegakkan keadilan.
Ketika hukum tidak berfungsi sebagai mana fungsinya, maka
kepercayaan publik akan hilang. Dengan membangun supremasi
hukum yang kuat, maka pelaku-pelaku koruptor tidak menemukan
celah untuk melancarkan aksi mereka. Membangun supremasi hukum
yang kuat adalah dengan memberlakukan hukuman secara adil tanpa
pilih kasih sehingga tak ada lagi manusia yang kebal hukum.
c. Memanfaatkan teknologi untuk pemantauan
Teknologi digital kini berkembang dengan pesat. Teknologi juga dapat
digunakan untuk mempermudah sistem birokrasi baik di pemerintahan,
perusahaan, bisnis maupun lembaga pendidikan. Dengan
memanfaatkan teknologi maka setiap aktivitas dapat dipantau sehingga
meminimalisir kesempatan untuk melakukan korupsi.
d. Bangun pendidikan moral sejak dini
Pendidikan moral merupakan pondasi yang harus diberikan sedari
kecil. Dengan pendidikan moral maka setiap insan tidak mudah tergiur
dengan praktik korupsi. Orang yang bermoral akan berlaku adil,
berintegritas dan bermartabat. Mereka menyadari bahwa perbuatan
korupsi akan merugikan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai