Anda di halaman 1dari 11

EKOLOGI PANGAN DAN GIZI

OLEH

Janwar Daud Namo

1807010372

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
10 Rumusan Isu Ekologi Pangan dan Gizi

a. Kekeringan
Kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat
menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya.
Dampaknya menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan. (Dan et al.,
2018)
b. Sampah/limbah
Sampah/limbah yang dihasilkan berupa bahan organik dan anorganik. Sampah
anorganik dihasilkan dari rumah tangga maupun industri. Sampah merupakan
masalah sosial yang dapat menyebabkan konflik. Di indonesia masalah sampah
kurang mendapat penanganan yang baik. Sampah plastik adalah isu yang paling
mengkhawatirkan di decade ini, dan patalnya bahwa Indonesia adalah produsen
sampah plastik nomor dua di dunia setelah China dan nomor satu penyumbang
sampah plastik yang dibuat ke laut, demikian pulan Indonesia merupakan Negara
nomor tiga terburuk diantara 11 negara Asia dalam pengelolaan lingkungan kumuh.
(Dan et al., 2018)
c. Penipisan Lapisan Ozon
Penipisan Lapisan Ozon dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi ultraviolet, CFC
terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat penguraian ozon
menjadi gas oksigen yang mengakibatkan efek rumah kaca. Beberapa atom lain yang
mengandung brom seperti metal bromide dan halon juga ikut memeperbesar
penguraian ozon. Dampak bagi makhluk hidup adalah lebih banyak kasus kanker
kulit melanoma yang bisa menyebabkan kematian, meningkatkan kasus katarak pada
mata dan kanker mata, menghambat daya kebal pada manusia (imun), dll.(Dan et al.,
2018)

d. Kebakaran Hutan

Dapat terjadi dengan alami atau ulah manusia. Kebakaran oleh manusia biasanya
karena bermaksut pembukaan lahan untuk perkembunan. Dampaknya memberi
kontribusi CO2 di udara, hilangnya keaneragaman hayati, mengganggu kesehatan
(ISPA), berdampak gangguan kenegra lain. (Dan et al., 2018)
e. Pencemaran minyak
Hasil ekploitasi minyak bumi diangkut oleh kapal tanker ke tempat pengolahan
minyak bumi. Pencemaran minyak lepas pantai diakibatkan oleh sistem
penampungan yang bocor atau kapal tenggelam yang menyebankan
tumpahnya/lepasnya minyak ke perairan. (Dan et al., 2018)
f. Pemanasan Global
Pemanasan Global / Global Warming pada dasarnya merupakan fenomena
peningkatan temperature global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah
kaca yang disebabkan oleh meningkatnya emesi gas karbondioksida, metana,
dinitrooksida, dan CFC sehingga energy matahari tertangkap dalam atmosfer bumi.
(Dan et al., 2018)
g. Kerusakan hutan di Indonesia
Akibat manusia melakukan eksploitasi dari hutan secara berlebihan dan
mengabaikan segi ekologisnya. Faktor alam yang merusak hutan salah satunya
adalah kebakaran hutan. Kebakaran hutan ini dipicu oleh musim kemarau yang
panjang maupun pemanasan global. (Dan et al., 2018)
h. Banjir
Merupakan suatu peristiwa terbenamnya daratan (yang pada keadaan normal kering)
karena meningkatnya volume air. Banjir dapat disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya akibat pemanasan global, yaitu dapat meningkatkan tinggi permukaan
air laut, sehingga beberapa daerah di pesisir pantai akan terkena luapan air tersebut.
Selain itu banjir juga disebabkan karena meningkatnya curah hujan dan tidak adanya
saluran air yang baik dan cukup untuk menampung air hujan. Banjir juga dapat
disebabkan karena peluapan air sungai akibat meningkatnya curah hujan atau karena
sebab lain, seperti pecahnya bendungan sungai. Banjir yang banyak melanda kota-
kota besar biasanya disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat yang
membuanga sampah ke sungai atau saluran air lain. Banjir juga disebabkan oleh
kurangnya resapan air karena tanah telah tertutup bangunan. Banjir menyebabkan
kerugian pada segi perekonomian, kesehatan, dan lingkungan. (Dan et al., 2018)
i. Longsor
Longsor adalah terkikisnya daratan oleh air resapan karena penahan air berkurang.
Dampaknya adalah terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu
perekonomian dan kegiatan transportasi. (Dan et al., 2018)
j. Reklamasi
Reklamasi berasal dari kosa kata dalam Bahasa Inggris, to reclaim yang artinya
memperbaiki sesuatu yang rusak. Secara spesifik dalam Kamus Bahasa Inggris-
Indonesia Departemen Pendidikan Nasional, disebutkan arti reclaim sebagai
menjadikan tanah (from the sea).(Ii & Teori, 2011)

Penjelasan Isu Ekologi Pangan dan Gizi


(Pengaruh terhadap pangan dan gizi serta dampak bagi ekosistem)

a. Kekeringan
Pengaruh
Apabila terjadi kekeringan, maka tumbuhan dan hewan akan mati sehingga
stok bahan pangan akan berkurang.
Dampak bagi ekosistem
Kekeringan akan mengganggu ekonomi masyarakat karena persediaan
sumber daya alam akan terbatas. Dampak kekeringan juga menganggu
keseimbangan ekosistem di alam, misalnya kebakaran hutan, berkurangnya
populasi hewan, serta rusaknya ekosistem air.
b. Sampah/Limbah
Pengaruh
Apabila terjadi masalah banjir akibat sampah, maka pangan pun akan
berkurang. Hal ini mempengaruhi status gizi masyarakat karena kurangnya
pemenuhan nutrisi dari pangan.
Dampak bagi ekosistem
Sampah plastik tidaklah bijak jika dibakar karena akan menghasilkan gas
yang akan mencemari udara dan membahayakan pernafasan manusia, dan
jika sampah plastik ditimbun dalam tanah maka akan mencemari tanah, air
tanah. Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan
makhluk hidup di muka bumi. Karena tanah merupakan media tempat hidup
bagi tanaman maupun mikroorganisme. (Wahyuni et al., n.d.)
c. Penipisan Lapisan Ozon
Pengaruh
Menyebabkan penurunan produksi tanaman jagung, kenaikan suhu udara dan
kematian pada hewan liar. Hal ini dapat berpengaruh terhadap penurunan
ketersediaan pangan.
Dampak bagi ekosistem
Dampak paparan sinar UV-B terhadap ekosistem perairan berakibat buruk
pada distribusi fitoplankton yang menjadi dasar rantai makanan di perairan.
Selain iu juga dapat menghambat perkembangan awal dari ikan, udang,
kepiting, amfibi dan hewan lainnya, menurunkan kapasitas reproduksi dan
menghambat perkembangan larva.
d. Kebakaran Hutan
Pengaruh
Terjadinya kebakaran hutan dan lahan, aktifitas pembukaan lahan dan hujan
deras, dapat mengakibatkan kerusakan struktur tanah. Tanah akan menjadi
disagregat dan kompak. Kerapatan tanah meningkat dan porositas menurun
mengakibatkan kelembaban tanah dan kapasitas menyerap tanah menurun.
Dengan demikian, penyediaan pangan akan semakin menurun sehingga dapat
mempengaruhi status gizi.
Dampak bagi ekosistem
Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran hutan antara lain Menyebarkan
emisi gas karbon dioksida ke atmosfer, Terbunuhnya satwa liar dan
musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap atau rusaknya
habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies endemik di suatu
daerah turut punah sebelum sempat dikenali, Menyebabkan banjir selama
beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di saat musim
kemarau, Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya
jalur pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-
daerah terpencil, Kekeringan juga akan mengurangi volume air waduk pada
saat musim kemarau yang mengakibatkan terhentinya pembangkit listrik
(PLTA) pada musim kemarau, Musnahnya bahan baku industri perkayuan.
Ini bisa mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena
kurangnya bahan baku dan puluhan ribu pekerja menjadi kehilangan
pekerjaan.
e. Pencemaran minyak

Pengaruh
Menyebabkan ikan atau biota laut mengandung racun. Apabila ikan tersebut
dikonsumsi oleh manusia, maka bisa berdampak bagi kesehatannya terutama
pada status gizi.
Dampak bagi ekosistem
Tumpahan minyak juga akan menyebabkan kematian fauna- fauna yang
hidup berasosiasi dengan hutan mangrove seperti moluska, kepiting, ikan,
udang, dan biota lainnya.
f. Pemanasan Global
Pengaruh
Mengakibatkan punahnya flora dan fauna yang mengakibatkan penurunan
ketersediaan pangan.
Dampak bagi ekosistem
Mengakibatkan pelelehan es di kutub, kenaikan mutu air laut, perluasan
gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora
dan fauna, migrasi fauna dan hama penyakit.
g. Kerusakan hutan di Indonesia
Pengaruh
Tumbuhan dan hewan di hutan tersebut akan mati akibat kekurangan bahan
makanan dan tempat tinggal. Dengan demikian, maka ketersediaan pangan
akan berkurang. Hal ini akan berpengaruh terhadap penurunan status gizi.
Dampak bagi ekosistem
Kerusakan hutan yang terjadi akan membawa akibat terjadinya banjir
maupun erosi yang dapat mengangkut partikel-partikel tanah menuju ke laut
yang nantinya akan mengalami proses sedimentasi atau pengendapan di sana.
Hal tersebut tentu saja bisa merusak ekosistem yang ada di laut, seperti ikan
serta terumbu karang.
h. Banjir
Pengaruh
Ketersediaan bahan pangan utama akan menurun karena area penghasil
bahan pangan akan terbawa arus banjir. Hal ini akan mempengaruhi
pemenuhan kebutuhan gizi pada masyarakat yang akan berdampak negatif
terhadap status gizi dan kesehatan masyarakat.
Dampak bagi ekosistem
Dampak banjir terhadap lingkungan punya konsekuensi yang cukup rumit,
mulai dari kesehatan, sosial ekonomi, hingga pencemaran. Salah satu dampak
banjir bagi lingkungan manusia yang paling penting adalah persoalan
kesehatan. Banjir memiliki risiko yang mengancam nyawa manusia, dimulai
dari penyakit hingga kematian.
i. Longsor
Pengaruh
Terjadinya longsor akan mengakibatkan penurunan kualitas tanah sehingga
akan berdampak pada proses pertumbuhan tanaman, sehingga secara
otomatis berpengaruh terhadap produktivitas tanaman yang mempengaruhi
ketersediaan pangan.
Dampak bagi ekosistem
Tanah longsor dapat merusak lahan yang lain, seperti sawah atau lahan
produktif lainnya. Hilangnya tanaman-tanaman penutup lahan. Terganggunya
keseimbangan ekosistem. Lahan menjadi kritis karena hilangnya daerah
penyimpanan cadangan air di dalam tanah.
j. Reklamasi
Pengaruh
Ketersediaan ikan akan berkurang sehingga mempengaruhi pola konsumsi
masyarakat dimana konsumsi terhadap ikan akan menjadi lebih sedikit.
Dampak bagi ekosistem
Reklamasi sangat berpotensi menghasilkan ketidak seimbangan ekosistem
karena perubahan topografi area reklamasi yang pada akan memberikan efek
domino terhadap ekologi dan rantai kehidupan sekitarnya, termasuk
gangguan terhadap biota laut, terutama pada rantai makanan akibat hilangnya
populasi plankton dan fitoplankton, sehingga keberaan ikan kecil juga akan
hilang atau bermigrasi, dan pasti diikuti oleh bergesernya populasi ikan
sedang dan ikan besar, sehingga nelayanpun akan bergeser dalam pencarian
lokasi tangkapan
Daftar Pustaka

Dan, I. N., Terkini, G., & Lingkungan, T. (2018). JUDUL : May.

https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/pengertian-lapisan-ozon-bahan-perusak-ozon-
dampaknya-bagi-kesehatan-81, diakses pada 11 Februari 2021

https://www.gurupendidikan.co.id/tanah-longsor/, diakses pada 11 Februari 2021

https://hot.liputan6.com/read/4014066/penyebab-kebakaran-hutan-dan-dampaknya-bagi-
ekosistem, diakses pada 10 Februari 2021

https://wanaswara.com/9-dampak-kerusakan-hutan-bagi-lingkungan-hidup/, diakses pada 11


Februari 2021

http://dlhk.jogjaprov.go.id/perlindungan-lapisan-ozon, diakses pada 10 Februari 2021

Ii, B. A. B., & Teori, L. (2011). Reklamasi. 2007, 4–101.

Wahyuni, N., Muhammad, G., & Rahmadi, A. (n.d.). Pengaruh Pencemaran Lingkungan
Terhadap Kesuburan Dan Produktivitas Tanah. 105.
Dokumentasi

Kekeringan

Sampah/Limbah

Penipisan Lapisan Ozon

Kebakaran Hutan
Pencemaran Minyak

Pemanasan Global

Kerusakan Hutan di Indonesia

Banjir
Longsor

Reklamasi

Anda mungkin juga menyukai