Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“FAKTOR KEBERHASILAN DAN HAMBATAN


KEWIRAUSAHAAN”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu: Rahmi Utami, M.S.I

Disusun oleh kelompok IV :

1. Krisna yuda ( 900.21.172 )


2. Afria Maghfira ( 900.21.012 )
3. Yana Juhri Artika Sembiring ( 900.21.340 )
4. Tri Suci Aldani ( 900.21.328 )
5. Dwi Putri Windika ( 900.21.098 )

Program Studi : Pendidikan Agama Islam


Semester : VI Reguler Siang

INSTITUT SYEKH ABDUL HALIM HASAN (INSAN)

BINJAI

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua khususnya kepada penulis sehingga
penulis berhasil menyelesaikan Makalah Faktor Keberhasilan Dan Hambatan
Kewirausahaan tepat pada waktunya. Penulis berharap agar kiranya makalah ini
dapat memberikan informasi dan pengetahuan serta wawasan yang baru kepada kita
semua sehingga dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
makalah yang seutuhnya, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu di harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak dan Dosen Pembimbin Ibu
Rahmi Utami, M.S.I yang telah berperan aktif dan ikut serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga kiranya Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Aamiin ya rabbal ‘alamin.

ii
DATAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I :PENDAHULUAN

1. Latar Belakang .................................................................................... 1


2. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
3. Tujuan Masalah ................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN

1. Faktor Keberhasilan Kewirausahaan ................................................... 3


2. Faktor Penghambat Kewirausahaan ..................................................... 4
3. Faktor Kemunduran Dalam Kewirausahaan ........................................ 6
4. Keuntungan Kewirausahaan................................................................. 8
5. Resiko kewirausahaan .......................................................................... 10

BAB II : PENUTUP

1. Kesimpulan .......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami
peningkatan dari hasil yang sebelumnya. Keberhasilan usaha merupakan tujuan
utama dari sebuah perusahaan, dimana segala aktivitas yang ada di dalamnya
ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan. keberhasilan usaha menunjukkan
suatu keadaan yang lebih baik/unggul dari pada masa sebelumnya. Menurut Albert
Wijaya dalam Suryana (2011) yang mengemukakan bahwa Faktor yang merupakan
tujuan yang kritis dan menjadi ukuran dari keberhasilan suatu perusahaan adalah
laba. Sedangkan menurut Hendry (2007) dalam Dwi Santy (2015) keberhasilan
usaha adalah tujuan akhir dari sebuah perusahaan, bahwa semua kegiatan di
dalamnya dimaksudkan untuk mendapatkan kesuksesan. Yang mengungkapkan
bahwa kesuksesan usaha pada dasarnya adalah keberhasilan usaha dalam mencapai
tujuannya.
Dengan kesimpulan, keberhasilan usaha adalah keberhasilan ditandai dengan
perilaku yang melibatkan inovasi,berani mengambil resiko,bekerja keras, dedikasi,
berkomitmen dalam pelayanan dan kualitas, efesiensi dalam produksi dimana
kondisi keadaan bertambah majunya kegiatan yang mengerahkan tenaga dan
pikiran agar terjadi perubahan yang lebih baik didalam usaha.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja Faktor Keberhasilan Kewirausahaan?
2. Apa saja Faktor Penghambat Kewirausahaan?
3. Faktor Kemunduran Dalam Kewirausahaan?
4. Apa saja Keuntungan Kewirausahaan?
5. Apa saja Resiko kewirausahaan

C. TUJUAN MAKALAH
1. Mengetahui Faktor Keberhasilan Kewirausahaan
2. Mengetahui Faktor Penghambat Kewirausahaan
3. Mengetahui Kemunduran Dalam Kewirausahaan
4. Mengetahui Keuntungan Kewirausahaan
5. Mengetahui Resiko kewirausahaan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. FAKTOR KEBERHASILAN KEWIRAUSAHAAN

Keberhasilan wirausaha merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap


wirausahawan dalam kegiatan usahanya. Menurut Moch. Kohar mudzakar
(Ressa Andari, 2011) “keberhasilan usaha adalah suatu keaadan yang
menggambarkan lebih dari pada yang lainnya yang sederajat/sekelasnya”.
Sebuah usaha dikatakan berhasil ketika mendapatkan laba.

Riyanti (2003) mengemukakan bahwa “keberhasilan usaha didefinisikan


sebagai tingkat pencapaian hasil atau tujuan organisasi yang berhasil karena
wirausaha memiliki otak yang cerdas yaitu kreatif, mengikuti perkembangan
teknologi, dapat menerapkan secara proaktif, memiliki energi yang melimpah
serta dorongan dan kemampuan asertif”. Seorang wirausaha yang cerdas, aktif
dan kreatif mampu beradaptasi dalam dunia bisnis yang dinamis serta mampu
berinovasi untuk terus mengembangkan usahanya.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan wirausaha


merupakan keberhasilan dari usaha yang dijalankan dan sebagai tujuan yang
ingin dicapai oleh seorang wirausaha. Wirausahawan dikatakan berhasil jika ia
mampu mempertahankan usaha yang dibangunnya dan mampu menumbuhkan
usahanya.

Adapun faktor penyebab keberhasilan wirausaha menurut Suryana (2011),


antara lain:

1. Kemampuan dan kemauan

Kemampuan dan kemauan harus berjalan beriringan. Hal tersebut


menggambarkan bahwa kemampuan adalah sebuah jalan dan kemauan
berarti menjalinanya. Keberhasilan seseorang akan diraih saat

3
mengoptimalkan kemampuannya dengan kemauan yang didasari kesadaran
diri sendiri.

2. Tekad yang kuat dan kerja keras

Tekad yang kuat merupakan niat untuk bersedia siap menjalankan


kewirausahaan dengan semangat yang menyala-nyala. Selain itu ada prinsip
kerja keras yang mengiringnya, karena hanya tekad yang kuat tanpa
aplikasikan dengan kerja keras maka tujuan yang direncanakan tidak akan
pernah dicapai.

3. Kesempatan

Faktor internal dari diri seorang individu merupakan faktor kuat untuk
mendukung keberhasilan, faktor eksternal tidak kalah penting mendukung.
Faktor eksternal seperti kesempatan akan membuat seseorang merasa
memiliki harapan dalam melakukan kewirausahaan. Adanya harapan akan
mebuat seseorang tersebut lebih terpacu mencapai keberhasilan.

B. FAKTOR PENGHAMBAT KEWIRAUSAHAAN

Menurut Arif Yusuf Hamali ada berbagai faktor yang menyebabkan uasaha
terhambat sehingga wirausaha gagal dalam berbisnis, yakni sebagai berikut:

1) Ketidakmampuan Manajemen

Manajemen perusahaan yang buruk akan menjadi alasan utama


kegagalan bisnis. Pemilik perusahaan kurang memiliki ketrampilan
kepemimpinan dan tidak memiliki kekayaan pengetahuan untuk
menjalankan bisnis.

4
2) Kurangnya Pengalaman

Seorang pebisnis atau pengusah perlu memiliki pengalaman dalam


bidang bisnis yang akan dijalankan. Contoh: orang yang ingin membuka
bisnis Fotocopy, maka orang tersebut harus bekerja di perusahaan
distributor mesin Fotocopy.

3) Pengendalian Keuangan yang Buruk

Banyak pemilik bisnis membuat kesalahan pada awal mulai berbisnis


dengan hanya “ bermodal dengkul” adalah kesalahan yang sangat fatal.

4) Lemahnya Usaha Pemasaran

Pengusaha harus membangun basis pelanggan yang tumbuh


berkembang dan akan melakukan upaya pemasaran tanpa kenal lelah. Serta
menemukan cara untuk memasarkan produk secara efektif dan efisien
kepada pelanggan untuk mencapai tujuan penjualan.

5) Kegagalan Pengembangan Perencanaan Strategis

Suatu bisnis perusahaan tanpa strategi yang jelas akan membuat


perusahaan kehilangan landasan berkelanjutan untuk menciptakan dan
mempertahankan keunggulan kompetitif di pasar.

6) Pertumbuhan Usaha yang Tidak Baik

Pertumbuhan merupakan sesuatu yang sehat dan diinginkan oleh semua


perusahaan. Perusahaan atau bisnis yang masih muda sebaiknya tidak
terlalu buru-buru untuk melakukan ekspansi, karena keputusan ekspansi
bisnis bagi perusahaan baru dapat menyebabkan kegagalan.

7) Lokasi yang Buruk

Sering kali para pengusaha memilih lokasi tanpa melakukan penelitian,


pengamatan dan perencanaan yang baik dan layak. Dan banyak pebisnis
memilih lokasi tersebut hanya karena lokasi tersebut kosong. Masalah

5
lokasi terlalu riskan untuk dilakukan secara untunguntungan, khususnya
untuk bisnis eceran itu penjualannya sangat dipengaruhi oleh pemilihan
lokasi.

8) Pengendalian Persediaan yang Tidak Tepat

Tingkat persediaan yang tidak cukup akan mengakibatkan kekurangan


dan kehabisan stok, dan menyebabkan pelanggan kecewa dan pergi.

9) Penetapan Harga yang Tidak Tepat

Penetapan harga akan menghasilkan dan menentukan laba, bahwa


wirausaha harus memahami besarnya biaya untuk membuat, memasarkan, serta
mendistribusikan produk dan jasa perusahaan. Namun banyak wirausaha yang
menetapkan harga berdasarkan harga yang ditetapkan persaingan atau
berdasarkan ide yang samarsamar yakni menjual produk terbaik dengan harga
yang sangat rendah.(Arif Yusuf Hamali: 2016)

C. FAKTOR KEMUNDURAN DALAM KEWIRAUSAHAAN

Hambatan artinya sesuatu yang menjadi penghalang saat proses kegiatan


kewirausahaan telah dibuka. Namun pelaku usaha masih memiliki harapan untuk
memperbaikinya dan melanjutkan usahanya. Selanjutnya ada beberapa hal yang
membuat seorang justru mundur dari kewirausahaan. Menurut Zimmerer &
Scarborough (Rusdiana, 2018) mengungkapkan beberapa hal yang membuat orang
mundur dalam kegiatan kewirausahaan, yakni:

1. Pendapatan yang Tidak Tetap

Berhadapan dengan ketidak pastian adalah hal yang harus dipahami dalam
kewirausahaan, terlebih lagi dalam tahap merintis. Tidak ada jaminan apakah
pendapatan akan langsung naik atau bahkan akan bertahan setelah menghasilkan.
Naik turun pendapatan dalam kewirausahaan seharusnya justru menjadi motivasi
seseorang untuk terus mengevaluasi dan melakukan hal yang baru dalam usahanya,

6
namun terkadang justru hal ini yang menyebabkan seseorang mundur dalam
kewirausahaan yang telah dibangunnya (Fatmawati, Rizky dkk. 2021).

2. Modal Investasi Hilang

Beberapa orang memilih bekerja sama dengan orang lain baik dari segi materi
ataupun tenaga. Kerja sama yang dibangun tentu tidak terlepas dari kecenderungan
saling menuntut untuk keberhasilan bersama. Kebersamaan dalam hal dimulai dari
gagasan sampai eksekusi terkadang mengalami bentrokan, hingga akhirnya jika
perbedaan prinsip terus menjadi penghalang dan membuat usaha yang dilakukan
menjadi tidak sehat tentu akan membuat kegagalan dalam usaha. Pada akhirnya
investasi yang ditanamkan hilang. Banyak faktor lain yang menyebabkannya,
diantaranya inflasi menyebabkan kondisi ekonomi tidak seimbang atau bahkan
modal investasi yang dibawa pergi oleh salah satu pihak pengembang investasi.
Oleh sebab itu, diperlukan mental yang kuat dan bijaksana dalam melakukan
kegiatan kewirausahaan untuk siap menghadap berbagai problematika (Fatmawati,
Rizky dkk. 2021).

Menurut (Ekanem dan Wyer 2007), modal awal yang tidak memadai dapat
menjadi konsekuensi dari kurangnya pengetahuan keuangan pengusaha dan
kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya. Dalam
keadaan ini, pengusaha sering bergantung pada sumber daya keuangan gratis seperti
pekerjaan yang berkelanjutan untuk menghasilkan pendapatan, bantuan moneter
dari teman dan keluarga, dan tabungan pribadi

3. Kerja Keras dan Waktu yang Lama


Menurut (Ahmad dan Seet 2009) menemukan bahwa ketidakmampuan
pengusaha untuk mengelola sejumlah besar karyawan dan gagal merekrut
personil yang kompeten akan menyebabkan kegagalan usaha. Meliputi juga
masalah yang berhubungan dengan pelanggan seperti gagal membangun citra
merek, tidak dapat membangun kepercayaan dengan pelanggan, gagal
mengidentifikasi kebutuhan pasar, dan keguguran pada hubungan dengan
pemasok akan berkontribusi pada kegagalan pengusaha

7
Hasil yang instan tidak akan ditemui dalam kewirausahaan, dikarenakan
dalam kewirausahaan diperlukannya akar yang kokoh agar menguatkan
bangunan kewirausahaan tersebut. Para pelaku kewirausahaan berharap usaha
yng dimiliki akan berjalan dalam jangka panjang untuk itu diperlukan proses
kerja keras dan waktu yang lama juga untuk mendirikannya. Misalnya, merintis
usaha diperlukan waktu yang cukup lama, mulai dari pembelian bahan baku,
pengolahan, penjualan, dan pencatatan pendapatan. Kerja keras dalam waktu
yang lama akan menjadikan seseorang tangguh menghadapi tantangan dan
menganggapnya sebagai peluang. Maka, pelaku yang tidak siap bekerja keras
dengan persaingan yang keras akan mundur (Fatmawati, Rizky dkk. 2021).

4. Usaha Berjalan Lancar, Namun Kualitas Hidup Masih Rendah

Kualitas kehidupan yang rendah setelah menjalankan usaha, menyebabkan


sebagian wirausaha mundur dan memilih berhenti berwirausaha. Hal tersebut sering
dialami oleh wirausaha kecil. Semua dikarenakan kurang cerdasnya dalam
memanajemen aspek yang ada dalam kewirausahaan. Sehingga. kualitas hidup yang
tidak meningkat menjadi hal yang membuat ketidak nyamanan (Fatmawati, Rizky
dkk. 2021).

D. KEUNTUNGAN BERWIRAUSAHAN

Individu-individu yang ingin menjadi wirausaha sekaligus wiraswasta jelas akan


mempertimbangkan matang-matang manfaat dan pengorbanannya yang diperoleh
atas pilihan tersebut. Berbagai macam analisa bisnis pasti menyertai dalam
pertimbangannya, serta faktor risiko, faktor kebebesan, faktor pendapatan individu
dan yang tidak kalah penting faktor dukungan keluarga akan menjadi faktor
penentu.

Beberapa ahli memberikan gambaran dan masukan tentang keuntungan dalam


berwirauasaha dan berwiraswasta sebagai berikut:

8
Geoffrey G. Merideth mengemukakan keuntungan sebagai berikut:

1. Memberi kesempatan kepada tiap pribadi untuk mengontrol jalan hidup


sendiri dengan imbalan kepemilikan yang diperoleh dari kemerdekaan
untuk mengambil keputusan dan risiko.
2. Kesempatan menggunakan kemampuan dan potensi pribadi secara penuh
dan aktualitas diri untuk mencapai cita-cita.
3. Kesempatan untuk meraih keuntungan tak terhingga dan masa depan yang
lebih baik dengan waktu yang relatife lebih singkat.
4. Kesempatan untuk memberikan sumbangan kepada masyarakat denganb
lapangan kerja dan pengabdian serta memperoleh pengakuan kerugian

Menurut Peggy Lambing(2000: 20), keuntungan kewirausahaan antara lain;

1. Otonomi. Pengelola yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha


menjadi seorang “bos” yang penuh kepuasan
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Peluang untuk
mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan
sangat memotivasi wirausaha
3. Kontrol finansial (pengawasan keuangan). Bebas dalam mengelola
keuangan dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri

9
E. RESIKO KEWIRAUSAHAAN

Resiko kewirausahaan merujuk pada potensi kerugian atau ketidakpastian


yang dihadapi oleh suatu perusahaan atau individu dalam menjalankan operasi
bisnisnya. Memahami risiko usaha adalah kunci penting dalam manajemen
bisnis untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko-risiko
tersebut agar dapat mengoptimalkan peluang keberhasilan usaha. Berikut
adalah pengertian dan beberapa macam risiko usaha beserta referensi dan daftar
pustaka yang relevan: (Brigjam,dkk.2016)

Resiko kewirausahaan adalah kemungkinan terjadinya kerugian atau


ketidakpastian dalam mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan dalam operasi
bisnis. Ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor internal dan eksternal yang
tidak dapat dikontrol sepenuhnya oleh pemilik bisnis. (Keasey, dkk. 2015)

Macam-macam Risiko Usaha:

1. Resiko Finansial
Meliputi resiko likuiditas, resiko kredit, resiko permodalan, dan resiko
pasar. Ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memperoleh dan
menggunakan dana dengan efektif serta meminimalkan kerugian karena
fluktuasi nilai aset dan kewajiban finansial.
2. Resiko Operasional:
Termasuk resiko produksi, resiko pasokan, resiko operasional internal, dan
resiko operasional eksternal. Ini berkaitan dengan kegagalan proses internal,
sistem, atau orang dalam operasi sehari-hari perusahaan. (Anderson, dkk.
2016)
3. Resiko Reputasi
Terkait dengan persepsi publik dan citra perusahaan. Resiko reputasi dapat
terjadi karena skandal, tindakan ilegal, atau produk atau layanan yang tidak
memenuhi harapan pelanggan.
4. Resiko Hukum dan Kepatuhan

10
Meliputi risiko litigasi, resiko regulasi, dan resiko kepatuhan. Ini berkaitan
dengan potensi masalah hukum atau kepatuhan yang dapat mengakibatkan
biaya hukum yang tinggi atau sanksi peraturan.
5. Resiko Strategis
Terkait dengan keputusan strategis yang diambil oleh perusahaan, seperti
perubahan pasar, perubahan teknologi, atau persaingan yang ketat.
6. Resiko Lingkungan
Meliputi resiko terkait dengan dampak lingkungan dari operasi bisnis,
seperti polusi, perubahan iklim, atau bencana alam.
7. Resiko produksi
Biasanya terjadi pada sistem produksi yang otomatisasi dan
menggunakan mesin.
8. Resiko pemasaran
Umumnya berkaitan dengan salahnya pemilihan teknik marketing yang
dilakukan untuk menyampaikan produk kepada pelanggan.
9. Resiko sumber daya manusia
Misalnya terdapat sejumlah karyawan yang memiliki kepribadian
kurang baik.
10. Resiko permintaan pasar
Perusahaan dituntut untuk selalu melakukan inovasi agar dapat
memenuhi segala kebutuhan konsumen.
11. Resiko reputasi
Perusahaan berisiko kehilangan pelanggan dan loyalitas mereknya pun
menurun apabila reputasinya rusak.
12. Resiko peraturan pemerintah
Perusahaan harus mempunyai pertimbangan apakah telah dijalankan
sesuai dengan kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah.
(Tarantino, ddk. 2016)

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
keberhasilan wirausaha merupakan keberhasilan dari usaha yang dijalankan
dan sebagai tujuan yang ingin dicapai oleh seorang wirausaha. Wirausahawan
dikatakan berhasil jika ia mampu mempertahankan usaha yang dibangunnya dan
mampu menumbuhkan usahanya.
Hambatan artinya sesuatu yang menjadi penghalang saat proses kegiatan
kewirausahaan telah dibuka. Namun pelaku usaha masih memiliki harapan untuk
memperbaikinya dan melanjutkan usahanya. Selanjutnya ada beberapa hal yang
membuat seorang justru mundur dari kewirausahaan
Resiko kewirausahaan adalah kemungkinan terjadinya kerugian atau
ketidakpastian dalam mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan dalam operasi
bisnis. Ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor internal dan eksternal yang
tidak dapat dikontrol sepenuhnya oleh pemilik bisnis.
Ada banyak sekali factor keberhasilan dan resiko dalam kewirausahaan
seperti yang kami sebutkan sebelumnya. Adapun itu semua harus menjadi bahan
pertimbangan kita sbeleum memulai sebuah usaha sehingga dapat
meminimalisir resiko kegagalan dalam kewirausahaan.

B. Saran
Jika ada kalimat yang salah dalam penuilisan makalah ini, maka kami selaku
penulis sangat berterimakasih kepada teman-teman semua jika ada kritikan dan
saran yang membangun kami menjadi lebih baik lagi

12
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Noor Hazlina, dan Pi-shen Seet. 2009. Dissecting Behaviours Associated
with Business Failure: A Qualitative Study of SME Owners in Malaysia dan
Australia.‖ Asian Social Science.
Andari, Ressa. 2011. Pengaruh Kompetensi Pengusaha, Skala Usaha dan Saluran
Pemasaran terhadap Keberhasilan Usaha (Survei Pada Industri Bawang Goreng
di Kabupaten Kuningan), Skripsi UPI Bandung.

Benedicta Prihartin Dwi, Riyanti. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang


Psikologi Kepribadian. Jakarta: Grasindo.

Brigham, E. F., & Ehrhardt, M. C. (2016). Financial Management: Theory &


Practice. Cengage Learning.

Ekanem, Ignatius, dan Peter Wyer. 2007. Awal Baru dan Pembelajaran
Pengalaman Pengusaha Etnis Minoritas. Internasional Jurnal Studi Konsumen 31.
Fatmawati, Rizky dkk. 2021. Kewirausahaan Teori dan Aplikasi. Binjai : Fatih
Digitama Indonesia
Frigo, M. L., & Anderson, R. J. (2016). Strategic Risk Management: A Primer for
Directors and Management Teams. Strategic Finance, .

Hamali, Arif Yusuf. 2016. Pemahaman Strategi Bisnis & Kewirausahaan. Jakarta:
Kencana.

Keasey, K., & Short, H. (2015). Risk Management and Corporate Governance:
Interconnections in Law, Accounting, and Tax. Cambridge University Press.

Mudjiarto & Aliaras Wahid, Membangun Karakter dan Kepribadian


Kewirausahaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006)

Rusdiana, H.A. 2018. Kewirausahaan (Teori dan Praktik). Bandung: Pustaka Setia.
Suryana Y. Bayu K. 2011. Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik
Wirausahaan Sukses. Jakarta: Kencana.

Tanto Gatot Sumarsono, Intensi kewirausahaan dan Keberhasilan Usaha


(Malang:Media Nusa Kreative,2020)

13

Anda mungkin juga menyukai