Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODA PENULISAN

A. Rancangan Studi Kasus


Metode deskriptif adalah metode untuk membuat gambaran mengenai situasi
atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data
dasar belaka, sedangkan studi kasus ( case study ) merupakan studi tentang kasus
subjek studi yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan
personalitas (Sumantri, 2015)

Metode studi ini menggunakan rancangan deskriptif yaitu dengan mengkaji


dan mendeskripsikan hasil beberapa studi tentang gangguan eliminasi urine pada
ibu postpartum serta mempelajari dan mengimplementasi penatalaksanaan melalui
proses keperawatan.

B. Subjek Studi kasus


Subyek yang digunakan pada studi kasus ini adalah 2 ibu post partum dengan
gangguan eliminasi urine. Kriteria inklusi : pasca persalinan pervaginam,
mengalami masalah kesulitan berkemih, merasa kurang lega saat bekemih,
terdapat distensi kandung kemih, adanya mengejan saat berkemih, urine yang
keluar sedikit, tidak ada gangguan komunikasi, bersedia menjadi responden.
Kriteria ekslusi : mengalami perdarahan dan komplikasi lain, terdapat gangguan
komunikasi, tidak bersedia menjadi responden.

C. Tempat dan Waktu


Studi ini dilakukan di RSUD dr.Gondo Suwarno, waktu studi dilaksanakan
pada bulan April 2021. Dari data Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang
(2018), Ungaran Barat menduduki angka pernikahan tertinggi kedua seteah
Ungaran Timur. Sesuai studi yang telah ada, untuk ibu yang baru pertama kali
melahirkan dapat beresiko terjadinya gangguan eliminasi. Letak Rumah Sakit
yang berada di Ungaran Barat membuat masyarakat terjangkau untuk

43
44

mengaksesnya serta terdapat laboratorium yang dapat menunjang diagnosa medis,


maka dari itu penulis berencana melakukan tempat ini sehingga mendukung studi
kasus penulis.

D. Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional menjelaskan semua istilah yang digunakan dan batasan
yang berhubungan dengan judul studi kasus Asuhan Keperawatan Dengan
Masalah Gangguan Eliminasi Urine Pada Ibu Post Partum Hari Ke-1. Penulis
melakukan asuhan keperawatan yang merupakan proses atau tahapan dalam dalam
perawatan yang diberikan langsung kepada pasien gangguan eliminasi retensi
urine.

Tanda dan gejala dengan disfungsi kandung kemih yaitu pasien yang
memiliki volume berkemih kecil <50 ml, frekuensi berkemih lambat atau
intermittent, ketegangan saat berkemih, pengosongan kandung kemih yang tidak
lengkap, nyeri pada kandung kemih atau tidak nyaman pada perut, inkontinensia
urine dan tidak adanya sensasi untuk berkemih.

Alat untuk mengukur masalah gangguan eliminasi retensi urine yaitu dengan
mengukur urine yang keluar atau melalui pemasangan kateter oleh perawat ahli
maupun tenaga kesehatan lain. Volume kandung kemih yang tersisa ≥ 150 ml atau
ketidakberdayaan untuk berkemih dalam 6 jam. Pelaksanaan dilakukan dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan (intervensi), pelaksanaan (implementasi) serta evaluasi.

E. Teknik Pengumpulan data


Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan studi pendekatan
proses keperawatan meliputi wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik serta
pendokumentasian yang meliputi pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan,
rencana keperawatan, implementasi dan evaluasi sebagai data primer serta melihat
catatan medik pasien sebagai data sekunder. Instrumen pengumpulan data yang
digunakan adalah format pengkajian asuhan keperawatan.

Tahapan dalam studi ini adalah sebagai berikut :


45

1. Tahap Persiapan
a. Mengurus surat izin pengelolaan studi kasus
b. Mengajukan surat permohonan izin dan Laporan Karya Tulis Ilmiah ke
RSUD dr.Gondo Suwarno.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Setelah mendapatkan izin pengambilan kasus, penulis mengambil klien
berdasarkan data yang didapat dari RSUD dr.Gondo Suwarno
b. Penulis menetapkan subjek yang sesuai dengan kriteria dengan izin
kepala ruang
c. Mendatangi klien dengan menjelaskan tujuan dan manfaat diadakannya
pengambilan kasus
d. Meminta klien mengisi inform consent apabila bersedia terlibat dalam
penelitian
e. Melakukan pengumpulan data yang meliputi wawancara terhadap klien
dan keluarga, observasi, pemeriksaan fisik serta pendokumentasian
pengkajian, analisa data, diagnosa, rencana keperawatan, implementasi
dan evaluasi. ditambah

Strategi pencarian tinjauan pustaka dilakukan untuk menemukan studi yang


mengevaluasi kejadian gangguan eliminasi urine; retensio urin post partum. Basis
data diperoleh dari buku cetak, ebook, jurnal ilmiah untuk disertakan dengan
menggunakan Google, Google Cendekia, Science Direct, NIH serta daftar
referensi.

Strategi pencarian menggunakan istilah yang berkaitan dengan retensi urine,


post partum, pasca persalinan, wanita, kehamilan, pervaginam, disfungsi
berkemih, post void, urineary retention, PUR, urology, bladder training, bladder
care, management. Pencarian terbatas pada manusia dan melibatkan wanita.

Sebagai langkah awal, jurnal studi dipilih jika judul termasuk retensio urin
dan isinya menggambarkan disfungsi saluran kemih dengan berbahasa indonesia,
inggris, dan jurnal internasional lainnya yang diterbitkan antara 2010-2020
46

kemudian di terjemahkan menggunakan google translate ke dalam bahasa


indonesia untuk memudahkan membaca. Studi kasus ini untuk mengeksplorasi
masalah gangguan eliminasi urine pada ibu post partum.

F. Teknik Analisa Data


Pada studi ini analisis data dilakukan sejak penulis di lapangan langsung saat
pengumpulan data sampai dengan semua data terkumpul. Dalam mengemukakan
data dikelompokkan berdasarkan data subjektif yang berasal dari pasien atau
keluarga serta data objektif yang berasal dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang. Selanjutnya dari data pengkajian dikelompokan dan menganalisa data
yang sesuai untuk menegakkan diagnosa keperawatan.

Setelah menegakkan diagnosa keperawatan, penulis membuat intervensi


keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien yang dilanjutkan membuat
rencana asuhan keperawatan setelah itu melakukan tindakan asuhan keperawatan
guna mengurangi keluhan yang ada. Dalam melaksanakan tindakan keperawatan
dilakukan sesuai standar operasional selanjutnya penulis membuat hasil evaluasi
studi

G. Etika Studi Kasus


Studi dilakukan setelah mendapatkan ijin dari Rumah Sakit kemudian
penulis mendatangi calon partisipan dan meminta persetujuan untuk menjadi
pertisipan studi. Setelah mendapat persetujuan barulah dilaksanakan studi dengan
memperhatikan etika-etika studi antara lain (Sumantri, 2015) :

1 Menghormati harkat dan martabat (Respect for human dignity)


Penulis memiliki hak untuk membuat keputusan secara sadar menolak
atau menerima menjadi partisipan. Penulis menjelaskan kepada partisipan
tentang proses studi yaitu meliputi wawancara dan melakukan suatu
prosedur selanjutnya partisipan diberi kebebasan untuk menentukan
apakah bersedia atau menolak berpartisipasi dalam studi.
2 Menghormati dan kerahasiaan subjek (Privacy atau confidentiality)
47

Subjek memiliki hak untuk dihargai tentang apa yang mereka


lakukan dan apa yang akan dilakukan terhadap mereka serta untuk
mengontrol kapan dan bagaimana informasi tentang mereka akan dibagi
dengan orang lain. Penulis hanya akan melakukan wawancara pada waktu
yang telah disepakati bersama.
Penulis tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas
subjek secara jelas, penulis menjelaskan kepada partisipan bahwa
identitasnya terjamin kerahasiaannya dengan menggunakan kode
pengganti berupa inisial nama sebagai nama identitas dari partisipan.
Selain itu penulis menyimpan seluruh dokumen hasil pengumpulan data
berupa lembar persetujuan mengikuti studi, biodata, hasil pengkajian
daalm tempat khusus yang hanya dapat diakses oleh penulis.
Semua bentuk data hanya digunakan untuk keperluan proses analisis
sampai penyusunan studi selesai sehingga tidak perlu tahut data yang
bersifat rahasia dan pribadi diketahui orang lain.
3 Keadilan dan inklusivitas ( respect of Justice and includisiveness)
Prinsip keadilan memiliki makna keterbukaan dan dan adil. Untuk
itu perlu dilakukan studi secara jujur, hati-hati, profesional,
berperikamanusiaan dan memperhatikan faktor ketepatan, keseksamaan,
kecermatan, psikologis dan perasaan religius subjek. Lingkungan studi
dikondisikan agar memenuhi prinsip keterbukaan.
4 Manfaat dan kerugian (Beneficence and nonmaleficence)
Penulis melaksanakan studi kasus sesuai dengan prosedur guna
mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin. Studi ini tidak
membahayakan subjek dan penulis yang telah berusaha melindungi
partisipan dari bahaya ketidaknyamanan. Penulis menjelaskan tujuan,
manfaat dan prosedur pelaksanaan sehingga dapat bersedia
menandatangani surat ketersediaaan berpartisipasi atau informed consent.
Selama proses berlangsung penulis memperhatikan beberapa hal
yang dapat merugikan partisipan seperti status hemodinamik, kenyamanan
48

dan perubahan perasaan. Apabila kondisi tersebut membahayakan maka


penulis menghentikan tindakan.

Anda mungkin juga menyukai