METODA PENULISAN
43
44
Tanda dan gejala dengan disfungsi kandung kemih yaitu pasien yang
memiliki volume berkemih kecil <50 ml, frekuensi berkemih lambat atau
intermittent, ketegangan saat berkemih, pengosongan kandung kemih yang tidak
lengkap, nyeri pada kandung kemih atau tidak nyaman pada perut, inkontinensia
urine dan tidak adanya sensasi untuk berkemih.
Alat untuk mengukur masalah gangguan eliminasi retensi urine yaitu dengan
mengukur urine yang keluar atau melalui pemasangan kateter oleh perawat ahli
maupun tenaga kesehatan lain. Volume kandung kemih yang tersisa ≥ 150 ml atau
ketidakberdayaan untuk berkemih dalam 6 jam. Pelaksanaan dilakukan dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan (intervensi), pelaksanaan (implementasi) serta evaluasi.
1. Tahap Persiapan
a. Mengurus surat izin pengelolaan studi kasus
b. Mengajukan surat permohonan izin dan Laporan Karya Tulis Ilmiah ke
RSUD dr.Gondo Suwarno.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Setelah mendapatkan izin pengambilan kasus, penulis mengambil klien
berdasarkan data yang didapat dari RSUD dr.Gondo Suwarno
b. Penulis menetapkan subjek yang sesuai dengan kriteria dengan izin
kepala ruang
c. Mendatangi klien dengan menjelaskan tujuan dan manfaat diadakannya
pengambilan kasus
d. Meminta klien mengisi inform consent apabila bersedia terlibat dalam
penelitian
e. Melakukan pengumpulan data yang meliputi wawancara terhadap klien
dan keluarga, observasi, pemeriksaan fisik serta pendokumentasian
pengkajian, analisa data, diagnosa, rencana keperawatan, implementasi
dan evaluasi. ditambah
Sebagai langkah awal, jurnal studi dipilih jika judul termasuk retensio urin
dan isinya menggambarkan disfungsi saluran kemih dengan berbahasa indonesia,
inggris, dan jurnal internasional lainnya yang diterbitkan antara 2010-2020
46