Anda di halaman 1dari 15

Jenis-Jenis Posisi Pasien

Fatimah Layba Ibrahim


XII Keperawatan
Kebutuhan Dasar Manusia
Posisi Fowler
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau
duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih
tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk
mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi
fungsi pernapasan pasien.
Tujuan :
a. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.
b. Meningkatkan rasa nyaman
c. Meningkatkan dorongan pada diafragma
sehingga meningkatnya ekspansi dada dan
ventilasi paru
d. Mengurangi kemungkinan tekanan pada
tubuh akibat posisi yang menetap
Indikasi :

a. Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan

b. Pada pasien yang mengalami imobilisasi

Alat dan bahan :

a. Tempat tidur khusus

b. Selimut

Cara kerja :

a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.

b. Dudukkan pasien

c. Berikan sandaran atau bantal pada tempat tidur pasien atau atur tempat tidur.

d. Untuk posisi semi fowler (30-45˚) dan untuk fowler (90˚).

e. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah duduk.


Posisi Semi Fowler
Pengertian : Cara / prosedur :

Semi fowler adalah sikap dalam posisi a. Mengangkat kepala dari tempat tidur
setengah duduk 15-60 derajat kepermukaan yang tepat ( 45-90 derajat)

Tujuan : b. Gunakan bantal untuk menyokong


lengan dan kepala klien jika tubuh bagian atas
a. Mobilisasi klien lumpuh

b. Memerikan perasaan lega pada klien c. Letakan bantal di bawah kepala klien
sesak nafas sesuai dengan keinginan klien, menaikan lutut
dari tempat tidur yang rendah menghindari
c. Memudahkan perawatan misalnya adanya tekanan di bawah jarak poplital ( di
memberikan makan bawah lutut )
Posisi Sims

Pengertian : Indikasi :
Posisi sim adalah posisi miring kekanan atau a. Untuk pasien yang akan di huknah
kekiri, posisi ini dilakukan untuk memberi
kenyamanan dan memberikan obat melalui anus b. Untuk pasien yang akan diberikan obat
(supositoria). melalui anus
Tujuan :

a. Mengurangi penekanan pada tulang secrum


dan trochanter mayor otot pinggang Alat dan bahan :

b. Meningkatkan drainage dari mulut pasien a. Tempat tidur khusus


dan mencegah aspirasi
b. Selimut
c. Memasukkan obat supositoria

d. Mencegah dekubitus
Cara kerja :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan kekiri dengan posisi badan
setengan telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan ditekuk diarahkan ke dada.
3. Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan diatas tempat
tidur.
4. Bila pasien miring kekanan dengan posisi badan setengan telungkup dan kaki kanan
lurus, lutut dan paha kiri ditekuk diarahakan ke dada.
5. Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiri diatas tempat
tidur.
Posisi Trendelenburg

Pengertian : Cara kerja :


Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan 1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
bagian kepala lebih rendah dari pada bagian kaki. Posisi
ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah 2. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian
keotak. miringkan kekiri dengan posisi badan setengan
Alat dan bahan : telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan
ditekuk diarahkan ke dada.
a. Tempat tidur khusus
3. Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang
b. Selimut punggung dan tangan kanan diatas tempat tidur.
Indikasi : 4. Bila pasien miring kekanan dengan posisi
badan setengan telungkup dan kaki kanan lurus,
a. Pasien dengan pembedahan pada daerah perut lutut dan paha kiri ditekuk diarahakanke dada.
b. Pasien shock
5. Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang
c. Pasien hipotensi. punggung dan tangan kiri diatas tempat tidur
Pengertian :

Pada posisi ini pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut flexi
(ditarik atau direnggangkan) diatas tempat tidur. Posisi ini dilakukan
untuk merawat dan memeriksa genetalia serta pada proses persalinan.

Tujuan :

Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan


punggung belakang.

Indikasi :

a. Pasien yang akan melakukan perawatan dan pemeriksaan genetalia

b. Untuk persalinan

Alat dan bahan : Posisi Dorsal Recumbent

a. Tempat tidur Cara kerja :


1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, letakkan bantal diantara kepala dan ujung tempat
tidur pasien dan berikan bantal dibawah lipatan lutut
b. Selimut 3. Berikan balok penopang pada bagian kaki tempat tidur atau atur tempat tidur khusus dengan
meninggikan bagian kaki pasien.
Posisi Lithotomi

Pengertian : Alat dan bahan :

Posisi berbaring telentang dengan 1. Tempat tidur khusus


mengangkat kedua kaki dan menariknya 2. Selimut
keatas bagian perut. Posisi ini dilakukan
untuk memeriksa genitalia pada proses Cara kerja:
persalinan, dan memasang alat kontrasepsi. 1. Pasien dalam keadaan berbaring telentang,
kemudian angkat kedua paha dan tarik kearah perut
Indikasi :
2. Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat
1. Untuk ibu hamil terhadap paha

2. Untuk persalinan 3. Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat tidur


khusus untuk posisi lithotomic
3. Untuk wanita yang ingin memasang alat 4. Pasang selimut
kontrasepsi
Pengertian :

Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada
menempel pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk
memeriksa daerah rectum dan sigmoid.

Tujuan : Posisi Genu Pectrocal


Memudahkan pemeriksaan daerah rektum, sigmoid, dan vagina.

Indikasi :

1. Pasien hemorrhoid

2. Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid dan vagina.

Cara kerja :

1. Anjurkan pasien untuk posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan
dada menempel pada kasur tempat tidur.

2. Pasang selimut pada pasien.


Pengertian :

Posisi pasien duduk dengan menyandarkan kepala pada penampang


yang sejajar dada, seperti pada meja.

Tujuan :

Memudahkan ekspansi paru untuk pasien dengan kesulitan bernafas


yang ekstrim dan tidak bias tidur terlentang atau posisi kepala hanya
bias pada elevasi sedang.
Posisi Orthopeneic
Indikasi :

Pasien dengan sesak berat dan tidak bias tidur terlentang.


Pengertian :

Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar


Posisi Supinasi
dasar tubuh sama dengan kesejajaran berdiri yang baik.

Tujuan :

Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasi penyembuhan


terutama pada pasien pembedahan atau dalam proses anestesi
tertentu.

Indikasi :

1. Pasien dengan tindakan post anestesi atau penbedahan tertentu

2. Pasien dengan kondisi sangat lemah atau koma.


Pengertian :
Pasien tidur dalam posisi telungkup Berbaring dengan wajah
menghadap kebantal.
Tujuan :
Posisi Pronasi
1. Memberikan ekstensi maksimal pada sendi lutut dan
pinggang
2. Mencegah fleksi dan kontraktur pada pinggang dan lutut.
Indikasi :
1. Pasien yang menjalani bedah mulut dan kerongkongan
2. Pasien dengan pemeriksaan pada daerah bokong atau
punggung.
Pengertian :

Posisi miring dimana pasien bersandar kesamping dengan sebagian besar berat tubuh
berada pada pinggul dan bahu.

Tujuan :

1. Mempertahankan body aligement Posisi Lateral


2. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi

3. Meningkankan rasa nyaman

4. Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat posisi yang
menetap.

Indikasi :

1. Pasien yang ingin beristirahat

2. Pasien yang ingin tidur

3. Pasien yang posisi fowler atau dorsal recumbent dalam posisi lama

4. Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca operasi.


THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai