Anda di halaman 1dari 23

Dasar-dasar

Asesmen Psikologi

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


Capaian Pembelajaran Lulusan: Menguasai konsep dasar
dan prinsip-prinsip psikodiagnostik, dan teknik interview,
teknik observasi, serta konsep teoritis yang mendasari tes
psikologi.

Beban Studi: 4 sks, dilaksanakan 2 pertemuan @ 2


sks/minggu

Metode Pembelajaran: ceramah, simulasi, diskusi


kelompok, diskusi kelas, praktek, display alat tes

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


Ujian Tengah Semester : 30%
Ujian Akhir Semester : 40%
(Tugas Akhir)
: 30%
Tugas Kelompok
(Display alat tes)
Total : 100%

Perhatikan deskripsi tugas dan kisi-kisi penilaian pada


Rencana Pembelajaran Semester. RPS juga memuat kapan
tugas harus dikumpulkan dalam kelas.

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


Konsep dan prinsip dasar psikodiagnostik

Prinsip-prinsip etik dalam asesmen psikologis

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


1. THE INFORMATION GATHERING

2. THE UNDERSTANDING OF THE INFORMATION

3. THE INTEGRATION OF THE INFORMATION

4. THE INTERVENTION TO SOLVE THE PROBLEM

(Catatan: 1-3 Asesmen & 4 Intervensi)

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


MENURUT JAGER & PETERMANN

A scientific discipline that applied and develops measures to


assess relevant characteristics of persons, situations, institutions,
and even objects. The information has to be integrated in a
judgement or advise

MENURUT DE ZEEUW

Is aimed at the assessment of individual differences and at


applying this knowledge on a single person for his or the society
welfare

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


Clinical Psychodiagnostic:
A systematic decision process in which different theoretical and
empirical research is united, that delineate the force field 0f
clinical diagnostics.

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


Definisi psikodiagnostik sangat bervariasi. Diagnostik
digunakan dalam bidang dan cara yang berbeda-beda.

Jan J.F. ter Laak mengajukan 4 (empat) komponen dan


3 (tiga) level untuk memberikan definisi psikodiagnostik
yang lebih lengkap.

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


1. IMPLICIT/COMMON SENSE THEORIES

2. PSYCHOLOGICAL THEORETICAL CONCEPTS

3. MATHEMATICAL MODELLING

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


LEVEL 1: IMPLICIT/COMMON SENSE THEORIES
❖ Psikodiagnostik yang dilakukan oleh orang awam ada pada common
sense level.

❖ Orang awam mempunyai teorinya sendiri tentang karakteristik


person, tentang perbedaan individual, tentang penyebab perilaku dan
perkembangannya.

LEVEL 2 : PSYCHOLOGICAL THEORETICAL CONCEPTS


❖ Level kedua, psychological theoritical level, menuntut penguasaan
teori, konsep dan konstrak psikologi.
❖ Level kedua ini ditambah dengan pengujian hipotesis dan metode
psikologi membentuk bagian yang substansial basis pengetahuan
psikologi ilmiah.
Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]
LEVEL 3: MATHEMATICAL MODELLING
❖ Pada level ketiga, teori tes klasik dan modern memberikan
contoh-contoh modeling matematika dari perilaku. Untuk
beberapa perilaku, level ini belum lengkap.
❖ Dalam psikologi, teori dapat berada pada level yang berbeda-
beda, mulai dari hipotesis kerja sampai model matematis
untuk fenomena perilaku tertentu.

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


❖ Ketiga level di atas berbeda satu sama lain, tetapi tidak terpisah melainkan
berhubungan.
❖ Ketiganya memiliki tujuan yang sama, yaitu memahami
(mendeskripsikan dan menjelaskan) perilaku, kognisi dan perasaan orang
atau sekelompok orang.

❖ Memang pengetahuan common sense dapat dikatakan tidak ilmiah. Ahli


psikometrik menolak tes yang didasarkan pada teori psikologi yang tidak
jelas dan tidak didasarkan pada teori tes terbaru.
❖ Fenomena bahwa ketiga level tidak harmonis memang ada, namun hal itu
bukanlah suatu kelemahan.
❖ Masing-masing
level memiliki dinamikanya sendiri dan harus
dikonfrontasikan satu sama lain untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
baik.

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


1. TEST TEORY OR PSYCHOMETRICS

2. THEORIES ABOUT INDIVIDUAL DIFFERENCES

3. TEST, INSTRUMENTS, PROCEDURES

4. THE DIAGNOSTICAL PROCESS

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


KOMPONEN 1: TEST THEORY OR PSYCHOMETRICS
Teori tes berkaitan dengan model statistik matematis untuk
data diagnostik. Teori ini berisi model untuk jawaban-jawaban
untuk item atau satu set item dan untuk jumlah skor pada tes.
Mellenbergh (1980, 1990) menyebutnya dengan psychometrics.
Tiga model yang paling penting adalah classical test theory,
modern test theory atau item response theory, dan item sampling
theory.
Untuk psikodiagnostik, dua yang pertama adalah yang relevan.

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


KOMPONEN 2: THEORIES ABOUT INDIVIDUAL DIFFERENCES
Teori perbedaan individual dimulai dari kerja Galton untuk
menentukan faktor herediter pada kepandaian, kemudian oleh
Binet dan Simon ketika ingin menseleksi murid-murid untuk
pendidikan.
Pengukuran inteligensi secara teoritis dan praktis dielaborasi oleh
Spearman dan Thurstone. Raymond B. Cattell melakukan hal
yang sama untuk asesmen kepribadian.
Psikodiagnostik menjadi terkait erat dengan teori dan konstrak
perbedaan individual dalam prestasi (maximum performance) dan
cara berperilaku (typical performance).

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


KOMPONEN 3: TEST, INSTRUMENTS, PROCEDURES
Tes psikologi didefinisikan sebagai prosedur klasifikasi atau
pengukuran yang sistematik, yang memberikan pernyataan
tentang satu atau lebih karakteristik orang tentang perilaku
tertentu secara empiris dan teoritis, dengan memproses secara
objektif reaksi-reaksinya pada sejumlah stimuli yang dipilih
secara hati-hati dan membandingkan reaksi tersebut dengan
sampel representatif dari subjek.
Tes perlu memiliki informasi tentang reliabilitas, ketepatan, dan
validitasnya. Komponen-komponen itu harus dirujuk pada
pengembangan tes.

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


KOMPONEN 4: THE DIAGNOSTICAL PROCESS
Proses diagnostik dapat digambarkan sebagai yang terjadi
dalam pendiagnosa: Apa macam informasi yang dia peroleh dan
mengapa, bagaimana dia mengintegrasikan informasi untuk
membangun suatu gambaran klien atau untuk memformulasikan
nasehat
Disamping itu, ada model normatif yang memberikan langkah-
langkah yang harus dilakukan oleh pendiagnosa dan bagaimana
informasi harus dikombinasikan agar dapat dipilih sejumlah
kemungkinan yang terbatas, misalnya suatu intervensi.

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


Model Pengambilan Keputusan
dalam Psikodiagnostik

Multi Attribute Utility Model

Model ini memaksimalkan kegunaan suatu keputusan (the


utility of a decision). Model ini mencari kuantifikasi atribut-
atribut yang relevan dan memberikan aturan-aturan untuk
mengintegrasikannya guna menentukan kemenarikan
alternatif. Jika orang tidak memilih alternatif dengan
kemenarikan paling tinggi, berarti dia memilih secara
irrasional atau suboptimal.

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


Model Pengambilan Keputusan
dalam Psikodiagnostik
Bayes’ Theorem

Model ini dapat digunakan dalam suatu kasus tunggal.


Aturan Bayes memberikan cara bagaimana merubah suatu
hipotesis a-priori dengan pencerahan dari informasi-
informasi menjadi hipotesis yang relevan. Walaupun hasil
aturan itu terkadang bertentangan dengan intuisi, tetapi
aturan itu mendapatkan dukungan empiris.

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


Model Pengambilan Keputusan
dalam Psikodiagnostik
HTM (Hypothesis Testing Model for diagnostical activity)
1. Orientasi pada problem
2. Deskripsi perilaku problem dalam bentuk istilah-istilah faktual yang
konkret.
3. Formulasi dan seleksi berbagai hipotesis dengan tujuan penjelasan
persepsi problem dan atau perilaku problem. Pengujian hipotesis
dilakukan sebagai elemen sentral dalam psikodiagnostik ilmiah.
4. Memilih (atau mengembangkan) tes, instrumen dan atau prosedur untuk
mengoperasionalkan konstrak untuk menguji faktor-faktor kausal;
Melakukan tes, instrumen dan prosedur; Membandingkan hasilnya
dengan hipotesis; Menerima atau menolak hipotesis; dan akhirnya
memilih dan mengintegrasikan hipotesis yang diterima untuk
memformulasikan diagnosis.
5. Memformulasikan rekomendasi untuk treatment yang cocok dengan
problem.

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


Kode Etik Psikologi Indonesia

Berkaitan dengan asesmen:

Pasal 20: Informed Consent


Bab V: Kerahasiaan Rekam dan Hasil Pemeriksaan
Psikologi
Bab XI: Asesmen

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


Kode Etik Psikologi Indonesia

Tugas Membaca - Individual


• Setiap mahasiswa wajib mendownload file Kode Etik
Psikologi Indonesia dari website :
https://himpsi.or.id/kode-etik
• Silakan dibaca dan dipelajari kode etik terkait dengan
asesmen, yang akan menjadi bahan pembahasan dalam
pertemuan-pertemuan selanjutnya dan bahan ujian tulis
(UTS)

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]


Referensi

• Himpunan Psikologi Indonesia. (2010). Kode etik psikologi


Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi
Indonesia.
• Ter Laak, J.F. (1996). Psychodiagnostics: content and methods.
Utrecht: Reproduction General Service, Faculty of Social
Sciences Utrecht University.

Dasar-Dasar Asesmen Psikologi [1]

Anda mungkin juga menyukai