Terapi perilaku
Terapi kognitif
Terapi realita
Memiliki premis bahwa tekanan psikologis sebagian besar merupakan fungsi dari
gangguan dalam proses kognitif
Perlakuan terbatas waktu dan edukatif yang berfokus pada sasaran masalah
tertentu
Memberikan tanggung jawab kepada klien untuk mengambil peran aktif baik selama
sesi maupun di luar terapi
TERAPI PERILAKU
Ikhtisar dan asumsi dasar
Manusia pada dasarnya terbentuk oleh pembelajaran dan lingkungan sosiokultural
Berfokus pada:
Konsep kunci
Menekankan perilaku saat ini dibandingan dengan perilaku sebelumnya,
bagaimana tujuan treatment yang tepat, strategi terapi yang beragam sesuai
dengan tujuan tersebut, dan evaluasi objektif terhadap hasil terapi
Konsep dan prosedur dinyatakan secara eksplisit, diuji secara empiris, dan direvisi
secara terus menerus
Tujuan terapeutik
Secara kolaboratif klien dan terapi menentukan tujuan perlakuan secara konkrit,
terukur, dan obyektif.
Hubungan Terapeutik
Peran terapis adalah mengajarkan keterampilan konkret melalui pemberian
instruksi, pemodelan, dan umpan balik kinerja.
Terapis cenderung aktif dan direktif serta berfungsi sebagai konsultan dan pemecah
masalah.
Klien juga terlibat aktif dalam proses terapi dan diharapkan bekerja sama dalam
melakukan aktivitas terapeutik, baik di dalam sesi maupun di luar terapi.
Teknik
Asesmen dan diagnosis dilakukan sejak awal untuk menentukan rencana perlakuan
Intervensi perilaku disesuaikan dengan masalah spesifik yang dialami oleh klien
Kekuatan pendekatan ini terletak pada banyaknya dan beragam teknik yang
bertujuan untuk menghasilakn perubahan perilaku.
Kontribusi
Terapi perilaku adalah pendekatan jangka pendek yang dapat diterapkan secara
luas
Klien selalu memperoleh informasi tentang proses terapeutik dan kemajuan apa
yang telah dicapai
Terapis adalah penguat eksplisit, konsultan, model, guru, dan ahli dalam
peruubahan perilaku.
Seharunya ini yang saya lakukan, seharusnya saya memilih ini, dll
Konsep-Konsep Kunci
Meskipun gangguan emosional berakar dari masa kanak-kanak, individu tetap
mengulang keyakinan irasional dan tidak logis.
Klien diberi tau bahwa kejadian dalam hidup mereka tidak mengganggu kita.
Sebaliknya interpretasi kita terhadap sebuah kejadian adalah apa yang kritis.
Ellis menyatakan bahwa menyalahkan diri dan orang lain merupakan inti dari
gangguan emosional.
Saya harus mendapatkan apa yang saya inginkan dan saya tidak boleh
mendapatkan apa yang tidak saya inginkan karena itu mengerikan, saya
Tujuan Terapeutik
Tujuan umum: Mengeliminasi pandangan self-defeating dalam hidup, mengurangi
reaksi emosional yang tidak sehat, dan memunculkan lebih banyak filosfi tolerani
serta rasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut, REBT menawarkan kepada klien cara praktis
untuk mengidentifikasi keyakinan salah yang mendasari mereka, mengevauasi
secara kritis keyakinan-keyakinan tersebut, dan menggantikan keyakinan tersebut
dengan keyakinan konstuktif.
Hubungan terapeutik
Hubungan yang hangat bukanlah sesuatu yang esensial, meskipun begitu klien
membutuhkan perasaan unconditional positive regard dari terapis.
Terapi adalah proses mempelajari kembali, dan fungsi terapis secara garis besar
dalah sebagai guru yang aktif dan direktif.
Teknik
REBT memanfaatkan wilayah yang luas dari metode kognitif, emosi, dan perilaku
pada kebanyakan klien.
Pendekatan ini menggabungkan teknik untuk merubah cara klien dalam berfikir,
merasakan, dan bertingkah.
Teknik dirancang untuk merangsang klien memeriksa secara kritis perilaku dan
keyakinannya saat ini.
Fokus pada teknik spesifik untuk mengubah pemikiran self-defeating klien dalam
situasi yang konkrit.
Beberapa teknik kognitif yang biasa digunakan oleh praktisi REBT termasuk
mengajarkan REBT A-B-C, active disputation of faulty beliefs, mengajarkan
koping self-statements, metode psikoedukasional, dan cognitive homework.
Suatu perstiwa tidak terlalu penting dan tidak memiliki konsekuensi langsung
terhadap perilaku seseorang.
Teknik perilaku bekerja paling baik saat mereka digunakan bersama degan
metode kognitif dan emosi.
Aplikasi multikultural
Beberap faktor yang membuat REBT efektif dalam menghadapi klien dengan
populasi beragam adalah membentuk treatment secara individual, mengatasi peran
lingkungan eksternal, peran aktif dan direktif terapis, penekanan pada edukasi,
mengandalkan bukti empiris, fokus pada perilaku saat ini, dan pendekatan bersifat
ringkas.
Praktisi REBT berperan sebagai guru, klien memeroleh kemampuan yang luas
yang bisa mereka gunakan untuk mengatasi permasalahan kehidupan.
Fokus edukasi ini menjadi daya tarik banyak klien yang tertarik dalam memelajari
metode praktis dan efektif yang dapat membawa perubahan.
Kontribusi
REBT adalah pendekatan yang komprehensif dan integratif untuk terapi yang
bertujuan merubah gangguan dalam berpikir, merasakan, dan berperilaku.
REBT telah mengajarkan kita bagaimana orang dapat merubah emosi mereka
dengan merubah isi pikirannya.
Konseling secara singkat dan memberikan nilai kepada praktek aktif dalam
mencoba perilaku baru sehingga wawasan yang didapat dibawa dalam bertindak.