NIM : 1206000102
Kelas : 6-A
Mata Kuliah : Intervensi Individu, Kelompok, Komunitas
Dosen Pengampu : Witrin Gamayanti M.Si., Psikolog
SEJARAH
Terapi kognitif modern muncul pada 1950-an, ketika pendekatan klinis, teoretis, dan empiris
terhadap psikoterapi menjadi populer. Banyak psikoterapis menjadi tidak puas dengan model
dominan behaviorisme dan psikoanalisis dan percaya tidak ada satu pun yang cukup untuk
merawat klien secara tepat waktu. Albert Ellis adalah dokter pertama yang mengembangkan
pendekatan terapeutik yang sistematis untuk terapi kognitif, yang pertama dia beri nama
terapi emotif rasional dan kemudian terapi perilaku emotif rasional.
Terapi kognitif menekankan pentingnya berpikir dalam perilaku manusia dan berpendapat
bahwa berpikir menyebabkan orang merasa dan bertindak seperti yang mereka lakukan
(Steiman & Dobson,2002). Terapi kognitif (CT) dan terapi perilaku kognitif (CBT) adalah
istilah umum untuk kategori psikoterapi yang luas yang digunakan untuk menggambarkan
serangkaian model dan pendekatan yang diperluas yang mencakup metode kognitif dan
behavioral , proses, prosedur, dan teknik, masing-masing dengan sejarah perkembangannya
sendiri (Dobson & Block, 1988).
A-B-C-D-E Model
A (activating event) B (belief) C (consequence) D (dispute) E (eff ective philosophy) A
adalah peristiwa yang mengaktifkan. C konsekuensinya, bisa berupa peristiwa emosional,
kognitif, atau perilaku. Itu bisa berupa perasaan negatif seperti depresi, kemarahan,
kecemasan, rasa malu, atau rasa bersalah; atau bisa berupa gejala neurotik yang tampak. A
diikuti dengan C, orang cenderung menyimpulkan bahwa A adalah penyebab langsung dari
C. Pada kenyataannya, B (kepercayaan tentang peristiwa) adalah mediator antara A dan C.
IRRATIONAL BELIEFS
Mengidentifikasi sejumlah gagasan irasional yang dapat menyebabkan dan mempertahankan
perilaku merugikan diri sendiri. Sebagai aturan praktis, keyakinan irasional cenderung
mengandung keharusan, perintah, dan tuntutan yang tidak memenuhi syarat, sedangkan
keyakinan rasional bersifat kondisional dan dinyatakan sebagai preferensi (Dryden, 2002b).
IRRATIONAL PROCESSES
Keyakinan irasional yang mendasari adalah empat proses irasional yang sering dimanfaatkan
manusia (Dryden, DiGiuseppe, & Neenan, 2003):
• Menuntut pada kepercayaan serta keharusan universal
• Awfulizing, didasarkan pada keyakinan peristiwa mengerikan
• Toleransi frustrasi yang rendah didasarkan pada keyakinan bahwa orang tersebut tidak
tahan
• Ketika hal-hal tidak berjalan seperti yang diinginkan.
• Penilaian harga diri
Saya menilai kekurangan keterampilan yang dimiliki klien, seperti kurangnya ketegasan,
keterampilan sosial dan komunikasi yang lemah, atau keterampilan kejuruan (Ellis & Dryden,
1997). Saya memilih alat penilaian apa pun yang saya yakini dapat membantu, tetapi saya
lebih suka tes kognitif. Saya dapat memilih untuk menggunakan instrumen klinis standar
seperti Millon Clinical Multiaxial Scale atau Beck Depression Inventory, jika perlu
(DiGiuseppe, 1991)
Saya menerima klien tanpa syarat, dan saya mengubah gaya saya agar sesuai dengan setiap
klien.
Klien setuju untuk mengerjakan pekerjaan rumah, dan saya memeriksa untuk mengevaluasi
kualitasnya dan membantu jika klien macet. Teknik Terapi Saya menggunakan sejumlah
teknik untuk menghadapi keyakinan irasional, termasuk membantah dan menantang,
pekerjaan rumah, dan berbagai latihan. Klien umumnya dilihat setiap minggu selama 50
menit dan dapat mengenali perbaikan dalam 1 sampai 10 sesi; tetapi klien dengan gangguan
berat biasanya memerlukan lebih banyak—mungkin hingga 50 sesi.
Semua bentuk terapi kognitif dianggap "pragmatis waktu"—yaitu, pekerjaan memakan waktu
selama diperlukan untuk membantu pasien mencapai titik perubahan yang memuaskan.
Umumnya, REBT berlangsung dari 12 hingga 16 minggu. Tujuan jangka panjang saya adalah
mengajari klien untuk mencapai kesehatan mental yang lebih baik dengan mengadaptasi
filosofi REBT dan menerapkan prinsip hidup rasional setiap hari. Tujuan langsung saya
adalah mengedukasi klien dalam penggunaan model ABCDE sehingga mereka dapat belajar
bagaimana mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku yang
sehat. Subtujuan saya bervariasi sesuai dengan kebutuhan klien, dan kami memutuskan dan
mencapai tujuan setiap minggu.
DISTORSI
• Arbitrary inference : menyimpulkan sesuatu tanpa memiliki bukti yang relevan dan
mengabaukan informasi yang bertentangan dengan keyakinannya.
• Polarized or dichotomous thinking : orang yang mengesampingkan peristiwa ekstrim
atau sebagai dikotomi (baik/buruk ; hitam/putih),
• Magnification and minimization : mengkonseptualisasikan sesuatu sebagai lebih atau
kurang daripada kenyataan.
KOGNITIF
• Arbitrary inference: menyimpulkan sesuatu tanpa memiliki bukti yang relevan dan
mengabaukan informasi yang bertentangan dengan keyakinannya. Contoh : gagal saat
ujian
• Polarized or dichotomous thinking: orang yang mengesampingkan peristiwa ekstrim atau
sebagai dikotomi (baik/buruk ; hitam/putih), jika suatu sisi kurang sempurna, maka
dianggap gagal total.
• Magnification and minimization: mengkonseptualisasikan sesuatu sebagai lebih atau
kurang daripada kenyataan.
Bias sistemmatis
Disebut juga pergeseran kognitif, dalam memproses informasi dapat menghasilkan skema
kognitif negatif yang mengarah pada emosi dan perilaku yang tidak sehat seperti kecemasan,
depresi, dan kelainan mental lainnya.
Mode
Ketika semua lima jenis skema bertindak bersama sebagai suatu sistem