A. Latar belakang
Tokoh psikologi humanistik selain Abraham Maslow, adalah Carl Rogers.
Rogers
(1902-1987)
menjadi
terkenal
berkat
metoda
terapi
yang
berpandangan
humanistic
dalam
psikologi
kontenporer.
Teori
A. Biograf
Carl Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan
terapi klinis yang berpusat pada klien (client centered). Rogers kemudian
menyusun
teorinya
dengan
pengalamannya
sebagai
terapis
selama
kesehatan
mental
sebagai
proses
perkembangan
hidup
dipengaruhi
oleh
Otto
Rank,
seorang
psychoanalyst
yang
dia
berpendapat
bahwa
masa
lampau
memang
akan
berbedabeda
tergantung
pada
pengalamanpengalaman
untuk
bertumbuh,
mereka
bisa
antara
konsep
diru
dengan
diri
ideal
akan
menjadkan
ini
merupakan
medan
fenomenal.
Medan
fenomenal
dengan
sempurna.
Bagaimana
individu
bertingkah
laku
tergantung pada medan fenomenal itu (kenyataan subjektif) dan bukan pada
keadaan-keadaan perangsangannya (kenyataan luar).
Harus dicatat bahwa medan fenomenal tidak identik dengan medan
kesadaran. Kesadaran adalah perlambangan dari sebagian pengalaman
kita. Dengan demikian, medan fenomenal terdiri dari pengalaman sadar
(tidak dikembangkan). Akan tetapi, organisme dapat membedakan kedua
jenis pengalaman tersebut dan bereaksi terhadap pengalaman yang tidak
dilambangkan. Mengikuti McCleary dan Lazarus (1949), Rogers menyebut
peristiwa ini subsepsi (subception).
Pengalaman tidak bisa disimbolkan secara tepat, karena itu orangorang biasa mengaitkan pengalaman- pengalaman dengan kenyataan yang
ada dan ini yang membuat seseorang melakukan tindakan yang selaras
antara apa yang dibayangkan dengan realitas, hal ini disebut sebagai uji
realitas. Akan tetapi, beberapa pengalaman tertentu malah tidak diuji atau
diuji secara kurang memadai, dan pengalaman yang tidak diuji ini dapat
menyebabkan
merugikan
orang
orang
itu
bertingkah
sendiri.
laku
secara
Meskipun
tidak
Rogers
realistis,
tidak
bahkan
menyingung
informasi
lain.
Misalnya,
seseorang
yang
akan
menggarami
ideal.
Dalam
banyak
kasus,
orang
menerima
begitu
saja
itu,
saya
lambat
menyadari
bahwa
apabila
klien-klien
diberi
kesempatan untuk mengungkapkan masalah-masalah mereka dan sikapmereka dalam istilah-istilah mereka sendiri, tanpa suatu bimbingan atau
interpretasi, ternyata mereka cenderung berbicara tentang diri Tampaknya
jelas bahwa diri merupakan suatu unsur penting dalam pengalaman klien,
dan aneh karena tujuannya adalah menjadi diri-sejati-nya.
Di samping diri sebagai bagian dari struktur diri, terdapat suatu diri ideal,
yakni apa yang diinginkan orang tentang dirinya.
Organisme dan Aku: Keselarasan dan ketidakselarasan
Pentingnya konsep-konsep struktural, yakni organisme dan diri,
dalam
teori
Rogers
menjadi
jelas
dalam
pembicaraannya
tentang
pengalaman
dilambangkan
aktual
organisme. Apabila
yang
membentuk
pengalaman-pengalaman
organisme,
disebut
baik,
berpenyesuaian
pengalaman-pengalaman yang
diri
benar-benar
maka
matang,
orang
berfungsi
mencerminkan
yang
bersangkutan
sepenuhnya.
Orang
mengaktualisasikan,
mempertahankan,dan
mengembangkan
Organisme
mengaktualisasikan
dirinya
menurut
garis-garis
yang
dalam
medan
fenomenal(sebagaimana
medan
itu
tunggal.
mengarah
Meskipun
kepada
ada
tendensi
banyak
kebutuhan,
namun
dasar
organisme
untuk
frase
sebagaimana
dialami
dan
sebagaimana
perkembangan
struktur
diri
tendensi
umum
kearah
yang
dilambangkan
dalam
diri.
Apabila
diri
dan
seluruh
tujuan
dengan
tendensi
pengalaman-pengalaman organisme.
E. Perkembangan Kepribadian
aktualisasi
dengan
mendistorsikan
Konsep diri (self concept) menurut Rogers adalah bagian sadar dari
ruang
fenomenal
yang
disadari
dan
disimbolisasikan,
dimana
aku
sebagaimana
mestinya,
anak
tersebut
akan
mencegah
perbuatan yang dipandang tidak bisa diterima. Disisi lain, jika orang tua
menunjukkan kasih sayang yang tidak kondisional, maka si anak akan bisa
mengembangkan congruence-nya. Remaja yang orang tuanya memberikan
rasa kasih sayang kondisional akan meneruskan kebiasaan ini dalam masa
remajanya untuk mengubah perbuatan agar dia bisa diterima di lingkungan.
Dampak dari incongruence adalah Rogers berfikir bahwa manusia akan
merasa gelisah ketika konsep diri mereka terancam. Untuk melindungi diri
mereka dari kegelisahan tersebut, manusia akan mengubah perbuatannya
sehingga mereka mampu berpegang pada konsep diri mereka. Manusia
dengan tingkat incongruence yang lebih tinggi akan merasa sangat gelisah
karena realitas selalu mengancam konsep diri mereka secara terus menerus.
Setiap
manusia
penghargaan,
memiliki
penerimaan,
kebutuhan
pengagungan,
dasar
dan
akan
cinta
dari
kehangatan,
orang
lain.
Perkembangan diri dipengaruhi oleh cinta yang diterima saat kecil dari
seorang ibu. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi
menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional
positive regard (tak bersyarat).
Jika individu menerima cinta tanpa syarat, maka ia akan mengembangkan
penghargaan positif bagi dirinya
yang
Jika
kondisi
menengarkan
kongruen,
secara
empati
penerimaan
dari
terapi
positif
yang
tidak
di
bersyara,
tersedia
dan
mampu
(1959)
mengasumsikan
bahwa
suatu
perkembangan
terapeutik dapat terjadi bila beberapa hal pertama, klien yang cemas atau
retan harus bertemu dengan terpis yang kongruensi, memiliki empati dan
penerimaan positif tidak bersyarat untuk klien tersebut. Kemudian, klien juga
harus
dapat
melihat
karakteristik
tersebut
dari
terapisnya.
Terakhir,
Meurut
dengan
secara
empati
ketulusan
dan
merupakan
alat
perhatian,
yang
akan
kuat
jika
memfasilitasi
mendengarkan diri mereka sendiri dan pada akhirnya menjadi terapis badi
diri mereka. Terapis mempunyai reaksi emosional dan kognitif pada perasaan
klien, tetapi perasaan tersebut tetaplah milik klien, bukan milik terapis.
Terpis
tidak
mengakui
penglaman
klien
sebagai
miliknya,
tetapi
Tahap 1 :
apa pun tentang diri. Mereka tidak menyadari adanya masalah dan menolak
untuk mengakui perasaan atau emosi personal.
dapat
dan
menerima
diri
mereka
snediri,
untuk
mempunyai
secara akurat mengeri tentang diri mereka, diri yang mereka rasakan
menjadi kongruen dengan pengalaman organismik mereka. kini mereka
memiliki ketiga karakteristik terapeutik seperti yang dimiliki penolong yang
efektif, dan hasilnya, mereka menjadi terapis untuk diri mereka sendiri.
Kritik Terhadap Rogers
Walaupun
banyak
dari
penelitian
tetap
yang
dimunculkan
oleh
teori
hubungan Interpersonalteori
dapat
diperluas
kepada
ranah
kepribadian
Teori yang berpusat pada pribadi berperan sebagai acuan untuk solusi
masalah praktis
Teori Rogers termasuk hemat dan terbatas dari konsep yang terlalu
berat dan bahasa yang sulit, teorinya juga cukup jelas dan ekonomis tidak
seperti kebanyakan teori, tetapi beberapa bahasa yang digunakan tergolong
canggung dan tidak jelas
A.
KESIMPULAN
Carl R. Rogers (Seri Tokoh Psikologi Humanistik) - Carl Ransom Rogers
(8 Januari 1902 - 4 Februari 1987) adalah seorang psikolog Amerika yang
berpengaruh di antara para pendiri psikologi dengan pendekatan humanistik.
Rogers
secara
luas
dianggap
sebagai
salah
satu
pendiri
penelitian
psikoterapi.
Carl Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal dengan pendekatan
terapi klinis yang berpusat pada klien (client centered). Rogers kemudian
menyusun
teorinya
dengan
pengalamannya
sebagai
terapis
selama
kesehatan
mental
sebagai
proses
perkembangan
hidup
DAFTAR PUSTAKA
Feist, J. Feist, G.J. 2010.Theories of Personality. Jakarta Selatan: Salemba
Humanika.
Alwisol. (2005) Psikologi Kepribadian. Malang : Penerbit Universitas
Muhammadyah Malang
Calvin S. H & Gardner L. Teori Perkembangan 2 : Teori-Teori Holistik.