Anda di halaman 1dari 57

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

pertemuan 9

Rogers: Teori Person-Centered


Bandura: Teori Belajar

BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL


UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
CARL RANSOM ROGER
PERSON CENTER
CARL RANSOM ROGER
• Tahun 1928 memperoleh gelar Master di bidang
psikologi dari Columbia University
• Lahir : Oak • Memperoleh gelar Ph.D di dibidang Psikologi
Park, Illinois, klinis Tahun 1931.
Tahun 1902 • Tahun 1939, menerbitkan satu tulisan berjudul
“The Clinical Treatment of the Problem Child”,
• Wafat : LaJolla,
mendapat tawaran sbg Profesor pada Fak.
California, Psikologi di Ohio State University.
Tahun 1987.
• 1935 – 1940, mengajar di University of
Rochester dan menulis Perlakuan Klinis Soal
Anak (1939)
Carl Rogers
Terkenal sbg tokoh psikologi
Humanis, aliran
fenomenologis-eksistensial,
psikolog klinis dan terapis,
ide-ide dan konsep teorinya
banyak didapatkan dalam
pengalaman terapeutiknya.

Seorang Psikolog Humanistik yg


menekankan perlunya sikap
saling menghargai dan tanpa
prasangka (antara klien dan
Rogers menyakini bahwa klien terapist) dalam membantu
sebenarnya memiliki jawaban individu mengatasi masalah
atas permasalahan yg kehidupannya.
dihadapinya dan tugas terapist
hanya membimbing klien
menemukan jawaban yang benar
LATAR BELAKANG TEORI

• Pengembang konseling berpusat


pada konseli (Person Centered
Counseling) merupakan cabang dari
Konseling Humanistik yang
menekankan pada kecakapan konseli
untuk menentukan masalah yg
penting bagi dirinya dan pemecahan
masalah terpusat pada konseli.
• Konseling pada dasarnya proses
membantu individu, berarti individu
itu sendiri yg harus menyelesaikan
masalahnya.
Teori Rogers
Individu memiliki kemampuan
dalam diri sendiri utk mengerti
diri, menentukan hidup, dan
menangani masalah-masalah
psikisnya asalkan koselor
menciptakan kondisi yg dapat
mempermudah perkembangan
individu untuk aktualisasi diri

• Motivasi orang yang sehat


adalah aktualisasi diri.
• Jadi, manusia yang sadar dan
rasional tidak lagi dikendalikan
oleh peristiwa masa kanak-
kanak yang seperti diajukan
aliran Freudian
• Rogers menggambarkan pribadi yg berfungsi
sepenuhnya adalah pribadi yg mengalami
penghargaan positif tanpa syarat.
• Ini berarti: dia dihargai, dicintai karena nilai
adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia
tidak bersifat defensif namun cenderung untuk
menerima diri dgn penuh kepercayaan.

• Rogers dikenal juga sbg fenomenologis,


karena ia sangat menekankan pada realitas
yang berarti bagi individu.
• Realitas tiap orang akan berbeda-beda
tergantung pada pengalaman perseptualnya.
Lapangan pengalaman ini disebut dengan
fenomenal field.
• Rogers menerima istilah self sebagai fakta
dari lapangan fenomenal tersebut.
Lima sifat khas orang yang berfungsi
sepenuhnya (Fully Human Being)

1. Keterbukaan terhadap pengalaman


2. Kehidupan eksistensial
3. Kepercayaan terhadap organisme orang
sendiri
4. Perasaan bebas
5. Kreativitas

1. Keterbukaan terhadap pengalaman


• Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah
orang menerima semua pengalaman dgn
fleksibel sehingga timbul persepsi baru.
Dengan demikian ia akan mengalami
banyak emosi (emosional) baik yang positif
maupun negatif
2. Kehidupan eksistensial
• Kualitas dari kehidupan eksistensial
dimana orang terbuka terhadap
pengalamannya sehingga ia selalu
menemukan sesuatu yang baru dan selalu
berubah dan cenderung menyesuaikan diri
sebagai respon atas pengalaman
selanjutnya.

3. Kepercayaan terhadap organisme orang


sendiri
• Pengalaman akan menjadi ketika seseorang
membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri.
Dengan begitu ia akan bertingkah-laku menurut
apa yg dirasanya benar (timbul seketika dan
intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan
setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik
• Lanjutan ..
4. Perasaan bebas
• Orang yg sehat secara psikologis dapat membuat
suatu pilihan tanpa adanya paksaan-paksaan atau
rintangan-rintangan antara alternatif pikiran dan
tindakan.
• Orang yg bebas memiliki suatu perasaan berkuasa
secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya
bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri,
tidak tergantung di masa lampau.

5. Kreativitas
• Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan
kepada organisme mereka sendiri akan mendorong
seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri-ciri
beringkah-laku spontan, tidak defensi, berubah, bertumbuh
dan berkembang sebagi respon atas stimulus-stimulus
kehidupan yang beraneka ragam disekitarnya.
• Menurut Carl Rogers, tentang Teori Belajar
Humanis:
a. Setiap individu adalah positif, serta
menolak teori Freud dan behaviorisme.
b. Asumsi dasar teori Rogers adalah
kecenderungan formatif dan
kecenderungan aktualisasi.
c. Diri (self) adalah terbentuk dari
pengalaman mulai dari bayi, di mana diri
terdiri dari 2 sub-sistem, yaitu: konsep-diri
dan diri ideal.
d. Kebutuhan individu ada 4 yaitu:
1) Pemeliharaan,
2) Peningkatan diri,
3) Penghargaan positif (positive regard), dan
4) Penghargaan diri yang positif (positive self-
regard).
Perkembangan Kepribadian

• Konsep diri (self concept) menurut Rogers


adalah bagian sadar dari ruang fenomenal
yg disadari dan disimbolisasikan, dimana
“aku“ merupakan pusat referensi setiap
pengalaman.
• Konsep diri merupakan bagian inti dari
pengalaman individu yang secara perlahan
dibedakan dan disimbolisasikan sebagai
bayangan tentang diri yang mengatakan
“apa dan siapa aku sebenarnya?“ dan “apa
yang sebenarnya harus saya perbuat?“.
• Lanjutan ....

• Konsep-diri ini terbagi menjadi 2, yaitu: konsep-diri real dan


konsep-diri ideal.
• Untuk menunjukkan apakah kedua konsep diri tersebut sesuai
atau tidak, Rogers mengenalkan 2 konsep lagi yaitu:

1. Incongruence : adalah ketidakcocokan antara self yang


dirasakan dalam pengalaman aktual disertai
pertentangan dan kekacauan batin.
2. Congruence : Berarti situasi dimana pengalaman diri
diungkapkan dengan seksama dalam sebuah konsep
diri yang utuh, integral, dan sejati.
• Orang tua akan memacu adanya
incongruence ini ketika mereka
memberikan kasih sayang yang
kondisional kepada anak-
anaknya.
• Orang tua akan menerima anaknya
hanya jika anak tersebut
berperilaku sebagaimana mestinya,
anak tersebut akan mencegah
perbuatan yang dipandang tidak
bisa diterima.
• Disisi lain, jika orang tua menunjukkan kasih sayang yang tidak
kondisional, maka si anak akan bisa mengembangkan
congruence-nya.
• Remaja yang orang tuanya memberikan rasa kasih sayang
kondisional akan meneruskan kebiasaan ini dalam masa
remajanya untuk mengubah perbuatan agar dia bisa diterima
dilingkungan.
• Lanjutan ..

• Setiap manusia memiliki kebutuhan


dasar akan kehangatan, penghargaan,
penerimaan, pengagungan, dan cinta
dari orang lain.
• Perkembangan diri dipengaruhi oleh
cinta yang diterima saat kecil dari
seorang ibu. Kebutuhan ini disebut
need for positive regard, yang terbagi
lagi menjadi 2, yaitu:
1) conditional positive regard
(bersyarat) dan
2) unconditional positive regard (tak
bersyarat).
• Lanjutan ..

• Jika individu menerima cinta tanpa


syarat, maka ia akan
mengembangkan penghargaan
positif bagi dirinya (unconditional
positive regard) dimana anak akan
dapat mengembangkan potensinya
untuk dapat berfungsi sepenuhnya.
• Jika tidak terpenuhi, maka anak akan
mengembangkan penghargaan
positif bersyarat (conditional positive
regard). Dimana ia akan mencela diri,
menghindari tingkah laku yang
dicela, merasa bersalah dan tidak
berharga.
Struktur Kepribadian menurut Rogers
1. Organism
2. Medan phenomenal
3. Self

1. Organism, yaitu keseluruhan


individu (the total individual).
2. Medan phenomenal, yaitu
keseluruhan pengalaman (the
totality of experience). Medan
phenomenal punya sifat disadari
atau tak disadari, tergantung
apakah pengalaman yg mendasari
medan phenomenal itu
dilambangkan atau tidak.
3. Self – (satu-satunya struktur
kepribadian yang sebenarnya).
Struktur Kepribadian menurut Rogers
1. Organism, yaitu keseluruhan individu (the total individual).
Organisme memiliki sifat-sifat berikut:

1. Makhluk Hidup (Organisme adalah


makhluk lengkap dengan fungsi fisik dan
psikologiknya).
2. Realitas Subyektif (Organisme
menanggapi dunia seperti yang diamati
atau dialaminya).
3. Holisme (Organisme adalah satu
kesatuan sistem, sehingga perubahan
pada satu bagian akan mempengaruhi
bagian lain).
• Struktur Kepribadian menurut Rogers (Lanjutan.. )
2. Medan phenomenal, yaitu keseluruhan pengalaman (the totality of
experience).

• Self, yaitu bagian medan phenomenal yang


terdiferensiasikan dan terdiri dari pola-pola pengamatan
dan penilaian sadar daripada “I” atau “me”.
• Medan Fenomena mempunyai sifat :
1. Pengalaman internal (persepsi mengenai diri sendiri) dan
Pengalaman Eksternal (Persepsi mengenai dunia luar).
2. Pengalaman yang disimbolkan (diamati dan disusun dalam
kaitan dengan diri sendiri), Disimbolkan tetapi diingkari/
dikaburkan (karena tidak konsisten dgn struktur dirinya),
Tidak disimbolkan/ diabakan (karena diamati tidak
mempunyai hubungan dgn struktur diri).
3. Semua persepsi bersifat subyektif, benar bagi dirinya
sendiri.
4. Medan fenomena seseorang tidak dapat diketahui oleh
orang lain kecuali “me” lalui inferensi empatik.
• Struktur Kepribadian menurut Rogers (Lanjutan.. )

3. Self – pengertiannya: (satu-satunya


struktur kepribadian yang sebenarnya).
a. Self terbentuk melalui diferensiasi
medan fenomena.
b. Terbentuk melalui introjeksi nilai-nilai
orang tertentu (significant person =
orang-tua) dandari distorsi
pengalaman.
c. Bersifat integral dan konsisten.
d. Pengalaman yang tidak sesuai dgn
struktur self dianggap sebagai
ancaman.
e. Self dapat berubah sebagai akibat
kematangan biologik dan belajar.
KONSEP KUNCI TEORI
• orang yang dapat dipercaya,
• orang mempunyai sifat bawaan untuk
bergerak menuju aktualisasi diri dan
kesehatan,
• orang memiliki sumber daya inti untuk
mengubah mereka ke arah diri yang
positif,
• orang merespon untuk mereka
dianggap unik dunia (dunia
fenomenologi).
• Aktualisasi diri dipandang sebagai
pengalaman kemanusiaan yang paling
berarti, sehingga dgn
mengaktualisasikan dirinya, manusia
dapat menikmati segala aspek
kehidupannya.
Konsep Dasar Teori
• Menekankan pada dorongan dan
kemampuan yg terdapat dalam
diri individu yang berkembang,
untuk hidup sehat dan
menyesuaikan diri.
• Menekankan pada unsur atau
aspek emosional dan tidak pada
aspek intelektual.
• Menekankan pada situasi yang
langsung dihadapi individu, dan
tidak pada masa lampau.
• Menekankan pada hubungan
terapeutik sebagai pengalaman
dalam perkembangan individu
yang bersangkutan.
TUJUAN TERAPI
• Pendekatan yang berpusat pada
orang bertujuan menuju klien
mencapai tingkat yang lebih besar
kemerdekaan dan integrasi
• untuk membantu klien dalam
proses pertumbuhan mereka
sehingga klien yang lebih baik
sehingga bisa mengatasi masalah
mereka saat ini dan masa depan
• Tujuan yang mendasari terapi ini
adalah untuk memberikan iklim
yang kondusif untuk membantu
individu menjadi pribadi yang
berfungsi sepenuhnya
Fungsi dan Peran Terapis

• Peran terapis ini berakar pada cara-cara


keberadaannya dan sikap-sikapnya
bukan pada penggunaan teknik-tekniknya
yang dirancang untuk menjadikan klien
dapat berbuat sesuatu.
• Menggunakan dirinya sendiri sebagai alat
untuk mengubah diri.
• Berfungsi membangun iklim konseling
yang menunjang pertumbuhan klien
• Membangun hubungan yagn membantu
dimana klien akan mengalami kebebasan
yg diperlukan untuk mengekplorasi area
hidupnya yang sekarang
Hubungan Antara Terapis dan Klien
• Kesejatian, kehangatan
• Empati yang akurat
• Respek, sikap pesimis
• Kemampuan
mengkomunikasikan sikap-sikap
tersebut kepada klien
• Klien menggunakan hubungan
nyata dengan terapis untuk
menerjemahkan hubungan
proses dalam belajar memahami
diri sendiri
APLIKASI: TEKNIK TERAPI DAN PROSEDUR

Teknik dalam pendekatan


person center

 Kepribadian  Proses pengungkapan


 Keyakinan-keyakinan dan pengkomunikasian
 Sikap-sikap terapis,  Penerimaan
serta  Respek
 hubungan Terapeutik  Pengertian
 Memikirkan,merasakan,
mengeksplorasi
• TERAPI CENTERED DARI PERSPEKTIF
MULTIKULTURAL
• Kekuatan Dari Sebuah
Perspektif Keragaman
• Kekurangan Dari Perspektif
Keragaman
• Terapi Orang Pusat yang
Diterapkan terhadap Kasus
Standar
• Kesimpulan dan Evaluasi
• Kontribusi dari Pendekatan
Centered Person
• dan Kritik Orang atas
Pendekatan yang Berpusat
pada Person
PROSES KONSELING
• Konseling memusatkan pada pengalaman
individual.
• Konseling berupaya Meminimalisir rasa
diri terancam, dan Memaksimalkan dan
serta Menopang eksplorasi diri.
Perubahan perilaku datang melalui
pemanfaatan potensi individu untuk
menilai pengalamannya, membuatnya
untuk memperjelas dan mendapat tilikan
perasaan yg mengarah pada
pertumbuhan.
• Melalui penerimaan terhadap klien,
konselor membantu untuk menyatakan,
mengkaji dan memadukan pengalaman-
pengalaman sebelumnya ke dalam
konsep diri.
PROSES KONSELING (Lanjutan...)
• Dengan redefinisi,
pengalaman, individu
mencapai penerimaan
diri dan menerima orang
lain dan menjadi orang
yang berkembang penuh.
• Wawancara merupakan
alat utama dalam
konseling untuk
menumbuhkan hubungan
timbal balik
KRITIK TEORI ROGERS
• Kelemahan/ kekuranganya
pandangan Rogers terletak
pada perhatiannya yang
semata-mata melihat
kehidupan diri sendiri dan
bukan pada bantuan untuk
pertumbuhan serta
perkembangan orang lain.

• Rogers juga mengabaikan aspek-aspek tidak


sadar dalam tingkah-laku manusia karena ia
lebih melihat pada pengalaman masa sekarang
dan masa depan bukannya pada masa lampau
yg biasanya penuh dengan pengalaman
traumatik yg menyebabkan seseorang
mengalami suatu penyakit psikologis.
Teori Kepribadian
Albert Bandura
Biografi Albert Bandura
• Lahir tahun 1925 di Alberta, Canada.
• Menempuh pendidikan kesarjanaannya
di bidang Psikologi Klinis di Universitas
Lowa dan mencapai gelar Ph.D setahun
kemudian pada tahun 1952.
• Setelah menempuh pelatihan post-
doktoral di bidang klinis selama satu
tahun, pada tahun 1953 Bandura
bekerja di Universitas Stanford, di mana
kini ia menjadi Profesor David Starr
dalam bidang Ilmu Pengetahuan Sosial.
• Ia pernah bekerja sebagai Ketua
Jurusan Psikologi Stanford dan pada
tahun 1974 terpilih menjadi Ketua
American Psychological Association.
Teori Kepribadian Bandura
• Albert Bandura sangat terkenal dgn teori pembelajaran
sosial (Social Learning Teory) salah satu konsep dalam
aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen
kognitif dari fikiran, pemahaman dan evaluasi.
• Eksperimen yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo
Doll yang menunjukkan anak-anak meniru seperti perilaku
agresif dari orang dewasa disekitarnya.
Teori Kepribadian Bandura (Lanjutan..)

• Belajar Sosial : perilaku


dibentuk melalui konteks
sosial, perilaku dapat
dipelajari, baik sebagai hasil
reinforcement maupun
reinforcement itu sendiri.
• Pertama : manusia dapat
berfikir dan mengatur
tingkah lakunya sendiri.
• Kedua : banyak aspek fungsi
kepribadian melibatkan
interaksi dengan orang lain.
Social Learning
Teori Kepribadian Bandura (Lanjutan..)

• Bandura mengembangkan model


deterministic resiprokal yang
terdiri dari tiga faktor utama yaitu
perilaku, person/ kognitif dan
lingkungan.
• Faktor lingkungan
mempengaruhi perilaku, perilaku
mempengaruhi lingkungan,
faktor person/ kognitif
mempengaruhi perilaku.
• Faktor kognitif mencakup
ekspektasi, keyakinan, strategi
pemikiran dan kecerdasan.
Teori Kepribadian Bandura (Lanjutan..)
1. Determinis resiprokal : Interaksi timbal balik
2. Tanpa reinforcement : Tidak tergantung reinforcement
3. Kognisi dan Regulasi diri : Kemampuan kecerdasan untuk
berfikir simbolik menjadi sarana yang kuat untuk
menangani lingkungan.

• Teori belajar sosial (social learning


theory) dari Bandura, didasarkan
pada konsep saling menentukan
(reciprocal determinism), tanpa
penguatan (beyond reinforcement),
dan pengaturan diri/ berfikir (sel-
regulation/ cognition).
Determenistik Resiprokal
• Pendekatan yang menjelaskan tingkah-laku manusia dalam
bentuk interaksi timbal-balik yang terus menerus antara
determinan kognitif, behavioral dan lingkungan.

individu Lingkungan

Perilaku
Tanpa Reinforcement (Beyond Reinforcement)

• Reinforecement penting untuk


menentukan apakah suatu
perilaku akan terus terjadi atau
tidak. Tapi bukan satu-satunya
pembentuk tingkah laku
• Orang dapat juga mengobservasi
dan mengulang apa yg dilihatnya.
Perilaku ditentukan oleh
antisipasi terhadap konsekuensi.
Kognisi dan Regulasi diri

• Manusia adalah pribadi yang


dapat mengatur diri (self
regulation)
• Mempengaruhi tingkah laku dg
cara mengatur lingkungan
• Menciptakan dukungan kognitif
• Mengadakan konsekuensi bagi
tingkah lakunya sendiri
Struktur Kepribadian
1. Sistem self
2. Regulasi diri (Kemampuan mengontrol perilaku sendiri)
3. Efikasi diri (self effication) (Keyakinan-diri)
4. Sumber efikasi
Sistem Self…
• Self diakui sebagai unsur dari struktur kepribadian
• Sistem self awal/ pemula interaksi yang resiprokal
• Sistem self mengacu pada struktur kognitif yang memberi
pedoman mekanisme serta seperangkat fungsi persepsi,
evaluasi
Yang mempengaruhi Regulasi Diri….

Standart masyarakat

Faktor eksternal
Penguatan/ Reinforcement

Self observation

Faktor internal Judgmental process

Self-Response
Efikasi diri (self effication)…

1. Efikasi diri :
• Persepsi diri sendiri mengenai
seberapa bagus diri dapat
berfungsi dalam situasi
tertentu.
2. Ekspektasi hasil :
• Perkiraan mengenai tingkah
laku yg dilakukan akan
mencapai hasil tertentu
Sumber efikasi..
1. Pengalaman performansi
• dari Prestasi yg pernah dicapai pada masa yg
telah lalu. Preastasi akan meningkatkan efikasi,
kegagalan akan menurunkannya.
2. Pengalaman vikarius
• (melihat dan merasakan)
• Diperoleh melalui model sosial (model langsung
atau juga simbolik, seperti TV, KOMIK dll)
3. Persuasi sosial
• (Komunikasi – mempengaruhi & meyakinkan)
• Diperoleh, diperkuat atau dilemahkan melalui
persuasi sosial.
4. Keadaan emosi
• Emosi yg kuat, takut, cemas, stress dapat
mengurangi efikasi diri. Namun pada peningkatan
emosi yg tidak berlebihan adapat meningkatkan
efikasi diri.
Teori Kepribadian Bandura (Lanjutan..)
• Dalam model pembelajaran
Bandura, faktor person (kognitif)
memainkan peranan penting.
• Faktor person (kognitif) yang
dimaksud saat ini adalah self-
efficasy atau efikasi diri.
• Efikasi-diri adalah keyakinan
pada kemampuan diri sendiri
untuk menghadapi dan
memecahkan masalah dengan
efektif.
• Efikasi diri juga berarti meyakini
diri sendiri mampu berhasil dan
sukses.
Perkembangan Kepribadian
1. Belajar melalui observasi
2. Modeling Mengubah Tingkah-laku Lama
3. Faktor-faktor Penting dalam Belajar Melalui Observasi
Belajar melalui observasi..
1. Modelling
• Modelling melibatkan penambahan
atau pengurangan tingkah-laku
yang teramati, menggeneralisir
berbagai pengamatan sekaligus,
dan melibatkan proses kognitif.

2. Modelling tingkah-laku baru


• Melalui modelling memungkinkan perilaku baru terbentuk, hal ini
terjadi karena adanya kemampuan kognitif.
• Stimuli berbentuk tingkah-laku model ditransformasi menjadi
gambaran mental, dan lalu ditransformasi lagi menjadi simbol verbal
yg dapat diingat lagi suatu saat nanti.
• Ketrampilan kognitif yg bersifat simbolik ini, memungkinkan
seseorang mentransform apa yg diperlajari, menggabungkan apa yg
dipelajari dalam berbagai situasi sehingga terbentuk pola tingkah-
laku baru.
Modeling mengubah tingkah laku lama…

• Tingkah-laku yang diamati yg


diterima secara sosial dapat
memperkuat respon pengamat
dan jika tidak diterima secara
sosial dapat memperlemah/
memperkuat respon pengamat
tergantung dari adanya
diganjar ataukah dihukum?
• Modeling simbolik
• Modeling kondisioning
Faktor-faktor penting dalam belajar melalui
observasi…

1. Perhatian (attention
process)
2. Representasi
(representation process)
3. Peniruan tingkah-laku
model (behavior production
process)
4. Motivasi dan penguatan
(motivation and
reinforcement process)
Teori Kepribadian Bandura (Lanjutan..)
• Menurut Bandura proses
mengamati dan meniru
perilaku dan sikap orang
lain sebagai model
merupakan tindakan belajar.
• Teori Bandura menjelaskan
perilaku manusia dalam
konteks interaksi timbal
balik yang
berkesinambungan antara
kognitif, perilaku dan
pengaruh lingkungan.
• Kondisi lingkungan sekitar
individu sangat
berpengaruh pada pola
belajar sosial jenis ini.
Teori Peniruan (Modeling)

• Perilaku peniruan manusia


terjadi karena manusia
merasa telah memperoleh
tambahan ketika kita meniru
orang lain, dan memperoleh
hukuman ketika kita tidak
menirunya.
• Perlakuan seseorang adalah
hasil interaksi faktor dalam
diri (kognitif) dan
lingkungan.
• Unsur Utama dalam Peniruan (Proses
Modeling/Permodelan)
1) Perhatian (’Attention’)
• Subjek harus memperhatikan
tingkah laku model untuk dapat
mempelajarinya.
2) Mengingat (’Retention’)
• Subjek yang memperhatikan harus
merekam peristiwa itu dalam
sistem ingatannya.
3) Reproduksi gerak (’Reproduction’)
4) Motivasi
Ciri – ciri teori Pemodelan Bandura
1. Unsur pembelajaran utama ialah
pemerhatian dan peniruan.
2. Tingkah-laku model boleh dipelajari
melalui bahasa, teladan, nilai dan lain-
lain.
3. Pelajar meniru suatu kemampuan dari
kecakapan yang didemonstrasikan guru
sebagai model.
4. Pelajar memperoleh kemampuan jika
memperoleh kepuasan dan penguatan
yang positif.
5. Proses pembelajaran meliputi perhatian,
mengingat, peniruan, dengan tingkah-
laku atau timbal-balik yang sesuai,
diakhiri dengan penguatan yang positif.
Jenis-jenis Peniruan (modelling)
1. Peniruan Langsung
2. Peniruan Tak Langsung
3. Peniruan Gabungan
4. Peniruan Sesaat /
seketika.
5. Peniruan Berkelanjutan
TERIMAKASIH
Sampai Jumpa Minggu Depan

Anda mungkin juga menyukai