Pendekatan Realitas
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pendekatan
Realitas tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Teknik-Teknik Konselong. Kami sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia hidup sudah satu paket dengan masalahnya. Tidak ada
manusia yang tidak memiliki masalah. Masalah tersebut bisa terjadi dengan
dirinya maupun dengan orang lain.
Manusia pada hakekatnya adalah makhluk yang memiliki kebutuhan
dasar dalam kehidupannya dan manusia akan berusaha memenuhi
kebutuhannya tersebut. Kebutuhan dasar manusia meliputi kebutuhan
bertahan hidup, kebutuhan untuk mencintai dan dicintai, kebutuhan akan
kekuasaan, kebutuhan akan kebebasan, dan kebutuhan akan kesenangan.
Permasalahnnya adalah tidak semua individu dapat mencapai semua
kebutuhan dasar tersebut dengan baik. Keberhasilan individu dalam
memenuhi kebutuhan dasarnya akan memberikan identitas berhasil pada
dirinya, sedangkan kegagalan akan pemenuhan kebutuhan dasar tersebut
menyebabkan individu mengembangkn identitas gagal. Manusia yang mampu
menyesuaikan diri dengan keadaan yang sesungguhnya adalah manusia yang
berkembang dengan baik dan sehat. Manusia yang telah mampu berkembang
dengan baik dan sehat sudah pasti memiliki identitas keberhasilan. Untuk
membantu individu mencapai identitas berhasil pada dirinya maka
diperlukanlah suatu proses konseling.
Dewasa ini banyak sekali pendekatan-pendekatan konseling yang
dipelajari oleh seorang konselor. Pendekatan-pendekatan tersebut antara lain :
Pendekatan Psikoanalisis, Pendekatan Aldrein, Pendekatan Personal-
Centered, Pendekatan Gestalt, Pendekatan Behavior, Pendekatan Rational
Emotif Behavior, Pendekatan Realitas, dan masih banyak pendekatan lainnya.
Diantara
berbagai macam pendekatan-pendekatan tersebut, pendekatan realitas
mendapatkan perhatian yang lebih dikalangan sekolah dan pekerja
rehabilitasi.
Ciri yang sangat khas pada pendekatan realitas adalah tidak terpaku
pada kejadian-kejadian masa lalu, tetapi lebih mendorong konseli untuk
mengahadapi realitas atau kenyataan yang ada. Pendekatan ini juga tidak
memberikan peran pada alam bawah sadar, seperti yang dilakukan oleh
pendekatan psikoanalisis. Dalam pendekatan realitas konselor berperan
sebagai guru dan sebagai model bagi konseli. Disamping itu, konselor juga
membuat kontrak dengan konseli untuk mengubah perilakunya. Oleh karena
itu, menjadi penting bagi seorang konselor untuk mengetahui dan mempelajari
pendekatan realitas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
a. Bagaimana pandangan pendekatan realitas tentang manusia?
b. Bagaimana konsep dasar pendekatan realitas?
c. Apa tujuan dari konseling pendekatan realitas?
d. Apa saja peran dan fungsi konselor?
e. Bagaimana proses konseling?
f. Apa saja tahap-tahap konseling?
g. Apa saja teknik-teknik konseling?
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Glasser, setiap individu memiliki kebutuhan psikologis yang
secara konstan hadir sepanjang rentang kehidupan dan harus dipenuhi dan
individu mengalami permasalahan pikologis karena ia terhambat dalam
memenuhi kebutuhan psikologisnya. Keterhambatan pemenuhan kebutuhann
psikologis pada dasárnya Karen penyangkalan terhadap realitas, yaitu
kecenderungan seseorang untuk menghindari hal-hal yang tidak
menyenangkan.
Dalam pendekatan realitas, penerimaan terhadap realita dapat dicapai
dengan melakukan sesuatu yang realistis (reality), bertanggung jawab
(responsibility), dan benar (right), dikenal dengan istilah 3R. Konsep 3R harus
tercermin dalam keseluruhan perilaku konseli (total behavior), meliputi
tindakan (doing), pikiran (thinking), perasaan (feeling), dan respons-respons
fisiologisnya (physiology). Perilaku total (total behavior) individu
dianalogikan seperti berfungsinya kendaraan roda empat. Seperti halnya
keempat roda mobil membawa arah mobil berjalan, demikian halnya keempat
komponen dari total behavior tersebut menetapkan arah hidup individu.
Pandangan Glasser tentang manusia adalah setiap individu
bertanggung jawab terhadap kehidupannya, tingkah laku seseorang
merupakan upaya mengontrol lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya,
individu ditantang untuk menghadapi realita tanpa mempedulikan kejadian-
kejadian di masa lalu, serta tidak memberi perbatian pada sikap dan motivasi
di bawah sadar, dan seriap orang memiliki kemampuan untuk melakukan
sesuatu pada masa kini.
Kebutuhan dasar manusia menurur Glasser meliputi kebutuhannya
untuk merasa memiliki dan terlibat atau melibatkan diri dengan orang lain,
kebutuhan akan'power, kebutuhan untuk merasa senang, bahagia, dan
kebutuhan untuk merasakan kebebasan/kemerdekaan dan tidak bergantung
pada orang lain.
Perkembangan kepribadian yang sehat ditandai dengan berfungsinya
individu dalam memenuhi kebutuhan psikologisnya secara tepat. Glasser
menyebutnya dengan istilah identitas berhasil" dan "identitas gagal”.
Konseling ini bertujuan nembantu individu mencapai identitas berhasil yaitu
individu yang mengetahui langkah-langkah apa yang akan ia lakukan di masa
yang akan datang dengan segala konsekuensinya. Bersama-sama konselor,
konseli dihadapkan kembali pada kenyataan hidup, sehingga dapat
mermahami dan mampu menghadapi realita.
DAFTAR PUSTAKA
Komalasari, G., & Karsih, E. W. D. (2011). Teori dan Teknik Konseling.
Jakarta : PT. Indeks