• Terapi Realitas adalah suatu sistem yang difokuskan pada tingkah laku
sekarang. Terapis berfungsi sebagai guru dan model serta
mengonfrontasikan klien dengan cara-cara yang bisa membantu klien
menghadapi kenyataan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
tanpa merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain.
Konsep Teori
• Terapi realitas ini didasarkan pada teori yang menekankan bahwa
manusia merupakan makhluk sosial dan setiap perilaku yang
dikerjakan ada tujuannya.
03 Kebebasan (freedom)
Prinsip 3R
1. Right (mempelajari apa yang benar)
2. Responsibility (bertingkah laku secara
bertanggung jawab)
3. Reality (memahami serta menghadapi
kenyataan)
Konsep pribadi sehat
■ Dapat mengembangkan identitas sukses.
■ Dapat memenuhi kebutuhan dasarnya; tanpa mengabaikan
prinsip 3R (right, reality, responsibility), bertanggungjawab,
tidak merugikan orang lain serta mempunyai disiplin diri
(tidak melanggar aturan/ norma yang berlaku obyektif).
Konsep pribadi sehat
■ Tingkah laku: berorientasi pada lingkungan dan bersifat tidak
bertentangan dengan prinsip realitas, tidak tenggelam dengan perasaan-
perasaannya sendiri, segala kebutuhan diwujudkan dalam tindakan
nyata.
■ Individu yang sehat juga dapat membedakan baik buruk, benar-salah
secara tegas dan bertingkah laku menurut aturan atau norma yang ada.
Ia selalu mengadakan penilaian atas kualitas perilakunya.
Konsep Pribadi Tidak Sehat
■ Membolos.
■ Terlambat.
■ Keluar meninggalkan kelas.
■ Ribut di kelas, berkelahi/tawuran.
■ Tidak menggunakan atribut sekolah.
■ Merokok di sekolah, mengganggu teman, mencontek.
Peran Konselor
Motivator
Penyalur tanggungjawab
Moralist
Guru
Pengikat janji
Sikap/perilaku konselor
Hangat
Ramah, penuh pengertian
Menerima, menghormat klien,
Terbuka dan kesediaan untuk ditantang orang lain
Hubungan konseli
Konseling realita didasarkan pada hubungan pribadi dan keterlibatan antara
konseli dan konselor. Konselor dengan kehangatan, pengertian, penerimaan dan
kepercayaan pda kapasitas orang untuk mengembangkan identitas berhasil,
harus mengkomunikasikan dirinya kepada konseli bahwa dirinya membantu.
Melalui keterlibatan ini, konseli belajar mengenai hidup daripada memusatkan
pada mengungkap kegagalan dan tingkah laku yang tidak bertanggungjawab.
Dalam konseling realita ditekankan tidak adanya ampunan / no excuses ketika
konseli tidak melaksanakan rencananya
Proses konseling
Involvement
Eksplorasi kebutuhan (Want)
Doing
Evaluasi
Planning
Involvement
(Tahap Keterlibatan)
Konseling Realitas dimulai dengan usaha konselor untuk
menciptakan sebuah hubungan (rapport) yang akrab, saling
percaya dan saling menerima diantara para konseli sebagai
peserta, yang didasarkan pada perhatian dan respek, saling
mendukung, terbuka dan terlibat antara satu dengan lainnya.
Wants (Tahap Eksplorasi/
Menggali Kebutuhan-Kebutuhan)
Pada tahap ini konselor Bentuk pertanyaan yang diajukan, misalnya: Jika
mengeksplorasi gambaran konseli Anda menjadi seseorang yang sesuai dengan harapan
mengenai keinginan-keinginan atau Anda, akan menjadi orang seperti apakah Anda?,
kebutuhan-kebutuhannya. Akan seperti apakah keluarga Anda jika keinginan-
Konseli/anggota kelompok keinginan Anda dan keinginan-keinginan mereka
dimotivasi untuk mengenali bersesuaian?, Apa yang akan sedang Anda lakukan
keinginan dalam memenuhi jika kehidupan Anda seperti yang Anda inginkan?,
kebutuhannya Apakah Anda benar-benar ingin merubah kehidupan
Anda?
Direction&Doing
(Tahap Arah dan Tindakan)
Pada tahap ini proses konseling lebih menekankan pada
pengontrolan perilaku sekarang (now) dan memfokuskan pada
perubahan perilaku total.
Bentuk pertanyaan yang diajukan, misalnya :