Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN KLASIKAL

1. Satuan Pendidikan : SMA Dian Andalas Padang


2. Kelas / Semester : XI IIS / Semester 2 Tahun Pelajaran 2020/2021
3. Jumlah Pertemuan : 1 X Pertemuan ( 1 X 45 menit)
4. Strategi Layanan : Layanan Klasikal

A Komponen Layanan : Layanan Dasar


B Bidang Layanan : Pribadi
C Topik Layanan : Siswa Dapat Menanamkan Rasa Cinta kepada Sekolah
D Fungsi Layanan : Pemahaman
E Tujuan Umum : Peserta didik dapat membangun suasana nyaman di
Sekolah
F Tujuan Khusus
1. Peserta didik mampu menunjukkan perilaku
penyesuaian diri yang positif dengan sekolah
(P3).
2. Peserta didik dapat menganalisis akibat jika
Tidak dapat menyesuaikan dan mencintai
Sekolah (C4).
3. Peserta didik dapat mengevaluasi d a n
m e r i n c i peraturan dan tata tertib sekolah (C5).
4. Peserta didik mampu mengklasifikasikan
peraturan dan tata tertib sekolah (A4).
5. Peserta didik dapat menciptakan dan
merumuskan cara mencintai sekolah (C6).

G Sasaran Layanan : XI IIS


H Materi Layanan
1. Makna Mencintai dan Menyesuaikan Diri dengan
Sekolah
a. Pengertian Mencintai dan Menyesuaikan diri
dengan Sekolah
b. Karakteristik Mencintai dan Menyesuaikan
Diri dengan Sekolah
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penyesuaian dan Mencintai Sekolah
2. Makna Peraturan dan Tatat Tertib Sekolah
3. Cara-Cara Siswa untuk Mencintai Sekolah
I Waktu : 1 X 45 Menit ( 1 Kali Pertemuan)
J Sumber
1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal
Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas
11, Yogyakarta, Paramitra Publishing.
2. Film pendek tentang motivasi hidup mandiri :
https://www.youtube.com/watch?v=FlaeLMN25j4
3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi
Itu Mudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
4. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan
Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang sosial ,
Yogyakarta, Paramitra
K Metode/ Teknik : Tanya Jawab dan Diskusi dengan Pendekatan Small
Group Discussion
L Media/Alat : LCD, Laptop, Slide Power Point Pribadi Yang
Mandiri Film Pendek, Video Senam Otak (Ice
Breaking)
M Pelaksana : Guru BK (Malim Soleh Rambe, M.Pd.,Kons)
N Langkah-Langkah :
Kegiatan
1. Tahap :
Pendahuluan
a. Pernyataan KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka 1. Siswa menjawab salam
dengan salam dan berdoa. dan berdoa
2. Membina hubungan baik 2. Siswa mengucapkan
dengan peserta didik hadir
menanyakan kabar dan
mempresensi satu per satu. 3. Siswa memperhatikan
3. Guru menyampaikan tujuan dan mendengarkan
layanan. tujuan layanan yang
disampaikan oleh guru
BK.
b. Penjelasan KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
Langkah
Kegiatan 1. Membagi siswa menjadi
1. Siswa menjadi 4
beberapa kelompok kecil kelompok
(maksimal 5 murid)
2. Memberikan materi yang 2. Siswa menerima materi
sudah dibagi dan layanan dari guru
dipersiapkan oleh guru pada
setiap kelompok. 3. Siswa berkelompok dan
berdiskusi
3. Menginstruksikan setiap
kelompok untuk
mendiskusikan materi 4. Siswa aktif dalam
berdiskusi
tersebut.
4. Memastikan setiap anggota 5. Setiap utusan kelompok
berpartisipasi aktif dalam menampil hasil
diskusi. diskusinya
5. Menginstruksikan setiap
kelompok melalui juru bicara 6. Siswa menyimpulkan
yang ditunjuk menyajikan hasil diskusinya dan
hasil diskusinya dalam forum penyajian kelompok lain
7. Siswa mendengarkan
kelas.
dan memahami
6. Klarifikasi, penyimpulan dan
tindak lanjut (Guru)
7. Refleksi dan evaluasi.
c. Mengarahkan
Kegiatan KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
(Konsolidasi)
Guru B K menyampaikan poin-poin Siswa mendengarkan poin-poin
materi yang akan di bahas materi yang dibahas
d. Tahap
Peralihan KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
1. Guru menjelaskan tugas 1. Siswa menerima tugas
yang akan di berikan. yang akan di berikan
2. Guru memantau kesiapan guru.
peserta didik dalam 2. Siswa menunjukkan
mengikuti layanan. kesiapan diri untuk
3. Guru mengadakan ice mengikuti layanan.
Breaking untuk memotivasi 3. Siswa mengikuti ice
peserta didik agar lebih Breaking agar lebih
semangat mengikuti kegiatan semangat mengikuti
berikutnya. kegiatan berikutnya.
2. Tahap Inti KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
1. Guru BK menayangkan 1. Peserta didik
media slide power point mengamati tayangan
materi. slide Power Point.
2. Guru BK menayangkan film
pendek “Mencintai Sekolah”. 2. Peserta didik
mengamati film pendek
3. Guru menginstruksikan “Mencintai Sekolah”
siswa mendiskusikan materi 3. Siswa berdiskusi
yang disampaikan dengan teman
4. Guru menginstruksikan agar kelompoknya
mengembangkan sikap 4. Siswa bersikap
komunikatif dan kerjasama komunikatif dan
pada waktu diskusi. kerjasama dalam
5. Peserta didik berdiskusi dengan
mengembangkan konsep BMB3.
pemahaman dan diskusi
dengan menggunakan 5. Siswa
konsep BMB3. mendemonstrasikan
6. Peserta didik hasil diskusinya di
mendemonstrasikan hasil depan teman-temannya.
diskusi setiap kelompok dan
mendiskusikannya dengan
guru dan siswa lain.

7. Guru BK menambahkan,
mengklarifikasi dan
menambahkan dari diskusi
setiap kelompok.
3. Tahap Penutup
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
1. Guru menginstruksikan 1. Siswa menyampaikan
setiap kelompok kesimpulan dari materi
menyimpulkan materi. yang dibahas.
2. Guru mengarahkan untuk 2. Siswa merefleksi
merefleksi kegiatan dengan kegiatan dengan
mengungkapkan mengungkapkan
kemanfaatan dan kemanfaatan dan
kebermaknaan kegiatan kebermaknaan kegiatan.
layanan. 3. Siswa menerima tugas
3. Guru menyampaikan dan kegiatan minggu
pengumuman tentang tugas depan
dan kegiatan minggu depan 4. Siswa menutup dengan
4. Guru menutup kegiatan membaca Alhamdulillah
dengan mengajak peserta
didik bersyukur dan
mengucapkan salam
O Evaluasi :
1. Evaluasi Proses 1. Melakukan Refleksi hasil, Siswa mengikuti dengan
setiap peserta didik antusias dan mengerjakan
menuliskan di kertas yang LKPD
sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias
peserta didik dalam mengikuti
kegiatan.
3. Mengamati cara peserta didik
dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya.
4. Mengamati cara peserta didik
dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK.

2. Evaluasi Hasil 1. Laiseg: Memberikan Siswa mengerjakan evaluasi


pertanyaan lisan kepada yang diberikan oleh guru
peserta didik untuk dengan mengerjakan lembar
mengetahui pemahaman kerjanya
terhadap materi yang
diperoleh.
2. Laijapen: Memantau
perkembangan siswa
berkaitan dengan arti penting
mencintai sekolah.

3. Laijapan: Melakukan interview


pada siswa dalam jangka
waktu kurang lebih 1 bulan
untuk menilai bagaimana
penyesuaian dan mencintai
sekolah.
P Rencana Tindak Peserta didik membuat rencana Melakukan dan
Lanjut dan daftar ceklis tentang hal-hal mengaplikasikan hal-hal
yang dilakukan untuk mencintai yang dilakukan untuk
sekolah semakin cinta kepada
sekolah

Lampiran
1. Materi layanan
2. Lembar kerja Pengembangan Diri (LKPD)
3. Instrumen Evaluasi

Padang, 9 Juni 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru BK/ Konselor

Sri Monika, S.Pd Malim Soleh Rambe, M. Pd.,Kons


Lampiran 1 : Materi Layanan
MENCINTAI SEKOLAH
Berada di sekolah akan membuat seorang siswa sedikit merasa berbeda
karena disamping baru dia juga belum banyak memiliki teman dan mengenal waga
sekolah serta lingkungan sekolah. Untuk itu siswa harus bisa cepat beradaptasi
dengan lingkungan sekolah, teman sekelas, dan para guru. Ini penting dan sangat
dibutuhkan siswa. Ketika siswa kurang bisa menyesuaikan diri dan mencintai
lingkungan sekolah, maka akan sedikit sulit untuk belajar dengan tenang dan efektif.
Jadi, diharuskan bagi siswa yang pindah di sekolah untuk bisa cepat beradaptasi dan
mencintai sekolahnya tersebut.

A. KARAKTERISTIK MENYESUAIKAN DIRI DAN MENCINTAI SEKOLAH


Terkadang dalam melakukan penyesuaian diri, individu dihadapkan oleh
rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan kegagalan dalam melakukan
penyesuaian diri. Dalam menghadapi rintangan itu, ada individu yang melakukan
penyesuaian diri secara positif dan ada pula yang salah. Karekteristik itu dapat
ditinjau dari:

a. Penyesuian Diri Secara Positif

Dalah hal ini, individu akan melakukan sesuatu dalam berbagai bentuk
diantaranya: (1) Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung, (2)
Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan), (3) Penyesuaian
dengan trial and error atau coba-coba, (4) Penyesuaian dengan substitusi
(mencari pengganti), (5) Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan diri, (6)
Penyesuaian dengan belajar, (7) Penyesuaian dengan inhibisi dan pengandalian
diri, (8) Penyesuaian dengan perencanaan yang cermat.

b. Penyesuaian Diri yang Salah

Kegagalan dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, dapat


mengakibatkan individu melakukan penyesuaian diri yang salah. Ada tiga
macam bentuk reaksi dalam penyesuaian diri yang salah diantaranya:
1. Reaksi Bertahan (Defence Reaction) Bentuk khusus reaksi ini antara lain: (a)
Rasionalisasi yaitu bertahan dengan mencari alasan untuk membenarkan
tindakannya, (b) Represi yaitu berusaha melupakan pengalaman yang buruk
atau dirasakan tidak enak, (c) Proyeksi yaitu melemparkan sebab kegagalan
dirinya kepada pihak lain untuk mencari alasan yang dapat diterima.

2. Reaksi Menyerang (Aggressive Reaction)


Sikap ini dilakukan untuk menutupi kegagalannya dari penyesuaian diri
yang salah. Reaksi-reaksi ini tampak dalam tingkah laku: Selalu membenarkan
diri, mau berkuasa dalam setiap situasi, mau memiliki segalanya, bersikap
senang menganggu orang lain, menggertak baik dengan ucapan maupun
dengan perbuatan, menunjukkan sikap permusuhan secara terbuka,
menunjukkan sikap menyerang dan merusak, keras kepala dalam
perbuatannya, bersikap balas dendam, merampas hak orang lain, tindakan
yang serampangan dan marah secara sadis.
3. Reaksi Melarikan Diri (Escape Reaction)
Dalam reaksi ini, orang yang mempunyai penyesuaian diri yang salah
akan melarikan diri dari situasi yang menimbulkan kegagalannya. Reaksi ini
akan tampak dalam tingkah lakunya yaitu: memuaskan keinginan dalam bentuk
angan-angan yang seolah terwujud, banyak tidur, minum-minuman keras,
bunuh diri, pemakai obat terlarang dan lain-lain.

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENCINTAI SEKOLAH


Penentu penyesuaian identik dengan faktor-faktor yang mengatur
perkembangan dan terbentuknya pribadi secara bertahap. Penentu-penentu itu
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Kondisi Jasmaniah
Struktur jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkah laku, maka dari
itu dapat diperkirakan bahwa sistem saraf, kelenjar, dan otot merupakan faktor
yang penting bagi proses penyesuaian diri. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa gangguan-gangguan dalam sistem saraf, kelenjar dan otot dapat
menimbulkan gejala-gejala gangguan mental, tingkah laku, dan kepribadian.
Dengan demikian, kondisi sistem-sistem tubuh yang baik merupakan syarat bagi
tercapainya proses penyesuaian diri yang baik begitu pula sebaliknya.
2. Perkembangan, Kematangan, dan Penyesuaian Diri
Dalam proses perkembangan, respon anak berkembang dari respon yang
bersifat instinktif menjadi respon yang diperoleh melalui belajar dan pengalaman.
Dengan pertambahnya usia, kematangan untuk melakukan respon yang menjadi
lebih baik dalam proses penyesuaian diri. Dengan kata lain, pola penyesuaian diri
akan bervariasi tiap individu sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kematangan yang dicapainya.
3. Penentu Psikologis terhadap Penyesuaian Diri Faktor yang mempengaruhinya
adalah:

1) Pengalaman
Tentu dalam hidup, individu akan dihadapkan pada pengalaman
menyenangkan yang akan membawanya pada penyesuaian diri yang baik
dan dilain pihak ada individu yang mendapatkan pengalaman buruk yang
akan membawanya pada penyesuaian diri yang traumatik.
2) Belajar
Proses belajar merupakan suatu dasar yang fundamental dalam proses
penyesuaian diri karena melalui belajar ini akan berkembang pola-pola
respon yang akan membentuk kepribadian.
3) Determinasi Diri
Determinasi diri merupakan faktor-faktor kekuatan yang mendorong
seseorang untuk mencapai sesuatu yang baik atau buruk dalam mencapai
taraf penyesuaian yang tinggi atau bahkan merusak dirinya. Determinasi
mempunyai peranan penting karena keberhasilan dan kegagalan
penyesuaian diri akan banyak ditentukan oleh kemampuan individu dalam
mengarahkan dan mengendalikan dirinya.
4) Konflik dan penyesuaian
Sebenarnya tidak semua konflik itu bersifat menganggu atau merugikan,
konflik juga memiliki manfaat memotivasi seseorang untuk meningkatkan
kegiatan. Dengan adanya konflik, membuat individu lebih bijaksana dan ahli
dalam memecahkan suatu masalah atau mungkin sebaliknya membuat
individu itu melarikan diri pada penyesuian diri yang salah.
5) Lingkungan sebagai Penentu Penyesuaian Diri
 Pengaruh rumah dan keluarga merupakan faktor terpenting karena
keluarga merupakan interaksi sosial yang pertama diperoleh individu yang
akan dikembangkan oleh masyarakat.
 Hubungan orang tua dan anak : pola hubungan ini dapat dipengaruhi
penyesuian diri yaitu dengan orang tua menerima anaknya dengan baik,
memberi kelonggaran dalam bertindak pada anak tanpa adanya disiplin
yang berlebihan namun masih tetap dalam pemantauan, tidak
memanjakan anak secara berlebihan, dan menerima kehadiran anak
sebagai suatu berkah.
 Kondisi studi menunjukkan bahwa banyak gejala tingkah laku salah satu
bersumber dari keadaan lingkungan masyarakat. Pergaulan yang salah di
kalangan remaja dapat mempengaruhi pola-pola penyesuaian dirinya.
 Sekolah mempunyai peranan sebagai media untuk mempengaruhi
kehidupan intelektual, sosial, dan moral para siswa. Disamping itu, hasil
pendidikan yang diterima anak di sekolah akan merupakan bekal bagi
proses penyesuaian diri di masyarakat.

C. PENGERTIAN DAN CONTOH TATATERTIB SEKOLAH


Hak adalah milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu
karena telah ditentukan oleh undang-undang atau aturan. Hak adalah tuntutan yang
dilakukan agar mendapatkan sesuatu karena mungkin punya dasar yang kuat,
disertai posisi yang mendukung untuk mendapatkannya. Sementara kewajiban
adalah keharusan memenuhi suatu tuntutan apapun yang terjadi, dalam kondisi
apapun itu dan akan ada suatu imbas balik bila kita memenuhi maupun tidak
memenuhi perkara tersebut. Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan atau
dilaksanakan.
Tata Tertib Sekolah adalah serangkaian peraturan dan nilai moral yang berlaku
di lembaga sekolah guna menciptakan suasana belajar yang efektif. Dalam
pelaksanaannya, tata tertib sekolah dilengkapi dengan seperangkat sanksi dan
hukuman yang dikenakan kepada pelanggar tata tertib tersebut. Tata Tertib adalah
kaidah, aturan, susunan, atau cara menyusun system.
Adapun contoh peraturan dan tata tertib sekolah itu yaitu:
1. Tidak Membawa dan menggunakan senjata api atau senjata tajam.
2. Tidak Mencuri atau merampas barang milik orang lain.
3. Tidak Membawa dan menggunakan minuman keras, ganja, narkoba dan obat
terlarang sejenisnya di sekolah.
4. Tidak Membawa dan mengedarkan barang porno (buku, gambar atau VCD, dll)
di sekolah.
5. Tidak Berkelahi atau terlibat perkelahian atau tawuran.
6. Tidak mengikuti kegiatan pembelajaran tanpa ijin atau keterangan.
7. Tidak mengikuti upacara tanpa ijin atau keterangan.
8. Tidak mengikuti kegiatan evaluasi penilaian tanpa ijin atau keterangan.
9. Tidak menyerahkan tugas mata pelajaran.
10. Memakai pakaian seragam sekolah tidak sesuai dengan ketentuan.
11. Memelihara rambut tidak sesuai dengan ketentuan.
12. Mengecat rambut selain warna hitam.
13. Memakai pakaian seragam sekolah kotor atau tidak disetrika.
14. Tidak memelihara kebersihan kelas.
15. Tidak memelihara kebersihan sarana/peralatan kegiatan pembelajaran.
16. Tidak memelihara kebersihan lingkungan sekolah.

D. HAK DAN KEWAJIBAN SISWA


Adapun Hak-hak Siswa yaitu: 1) Mengikuti proses pembelajaran di sekolah,
2) Mendapatkan perlakuan yang sama dalam proses pembelajaran, 3) Meminjam
dan menggunakan sarana di sekolah, 4) Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di
sekolah, 5) Menjadi pengurus OSIS atau anggota kepanitiaan dalam kegiatan
kesiswaan, 6) Mendapatkan bimbingan dari para guru dalam upaya mencapai
prestasi secara optimal.

Kemudian kewajiban-kewajiban Siswa yaitu: 1) Menghormati dan menghargai para


Guru, Kepala Sekolah dan Karyawan, 2) Sopan dan santun dalam berbicara dan
bertingkah laku, 3) Mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan sekolah, secara tertib, 4) Selalu hadir di sekolah paling lambat 5 (lima)
menit setelah tanda bel masuk ruang kelas dibunyikan, 4) Selalu aktif mengikuti
kegiatan Upacara Bendera, 5) Selalu aktif mengerjakan tugas yang diberikan Guru,
dengan tertib dan melaporkan atau menyerahkan tugas tepat waktu, 6) Berpakaian
seragam sekolah sesuai ketentuan yang telah ditetapkan sekolah, 7) Memelihara
rambut dengan rapi, 8) Selalu memelihara kebersihan perlengkapan pembelajaran
(buku, alat tulis, dll), 9) Selalu memelihara dan menjaga kebersihan kelas.

E. TIPS CARA MENCINTASI SEKOLAH


1. Pelajari Situasi
Penting dan perlu kalian perhatikan pertama yaitu; Sebelum masuk
sekolah, ajarkan untuk mengenal lebih dekat lingkungan sekolahnya. Bawalah ia
mengunjungi ‘calon sekolahnya’ dahulu. Dan biasakan anak mengenal situasi
baru dan beradaptasi di dalamnya. Tekankan bahwa ia tak perlu takut pada
situasi yang baru karena ia berada di lingkungan aman.
2. Berbaik sangka
Hilangkan segera pikiran kalian bahwa lingkungan sekolah baru nanti
kurang menyenangkan termasuk kekhawatiran tentang teman-teman yang tidak
bersahabat atau guru guru kurang ramah. Ganti kalimat tersebut, penuhi otak
dengan kalimat-kalimat positif seperti lingkungan sekolah baru akan sangat
menyenangkan, teman-teman mengasyikkan dan guru-gurunya pun ramah.
3. Sesuaikan keadaan Sekolah
Sebaiknya dari jauh-jauh hari, siapkan informasi tentang sekolah barunya.
Entah peraturan sekolah atau kebiasaan guru-guru mengajar. Nah, tetapkan
keteraturan kegiatan sekolah dengan di rumah. Misalnya, sesuaikan jadwal
bangun dengan jadwal masuk sekolah.
4. Taat aturan
Segera kalian sadari bahwa memasuki sekolah baru berarti memasuki
tempat yang telah mempunyai peraturan. Peraturan sekolah tersebut bisa saja
berbeda dengan sekolah sebelumnya. Mengikuti dan mematuhi peraturan yang
ada merupakan salah satu jalan membuat diri nyaman di sekolah baru.
5. Kenali dan hormati guru
Kalian harus kenali dan hormat kepada guru yang ada. Lalu bagaimana
cara beradaptasi dengan guru. Guru adalah orang tua saat di sekolah sehingga
perlakukan layaknya sedang berhadapan dengan orang tua di rumah. Selain
itu, guru-guru adalah individu-individu yang mempunyai karakter yang berbeda-
beda. bertanya pada kakak kelas apa yang tidak disukai oleh guru-guru di
sekolah sehingga bisa diantisipasi lebih dulu. Pada dasarnya setiap orang
senang diperlakukan dengan baik serta dihargai sesuai porsi dan perannya.
Sebagai siswa, membiasakan diri untuk bertutur kata sopan dan bersikap
santun terhadap guru-guru. Hal ini akan membuat guru-guru merasa dihargai.
Jangan ragu untuk menyapa dan memberi salam setiap guru yang berpapasan.
6. Menghargai sesama
Siapa yang menanam kebaikan maka akan mendapatkan kebaikan pula,
begitu juga siapa yangmenghargai orang lain, maka akan dihargai pula oleh
orang lain. kalimat itu harus kalian ingat dan terapkan. Selama bisa saling
menghargai dan menghormati teman baru maka tidak perlu takut. Tidak semua
orang dapat dengan cepat menerima orang lain. Dengan memmulai
percakapan sederhana yang ringan sehingga dapat mencairkan suasana, tetapi
hindari memaksakan pendapat dan kehendak pada teman baru. Semakin bisa
menghargai teman baru, semakin cepat keakraban terjalin.
7. Menjadi diri sendiri
Berada di lingkungan baru seperti sekolah baru, kalian memang
sebaiknya ramah terhadap teman-teman yang baru dikenal, namun yang
terpenting tetaplah menjadi diri sendiri. Jangan melakukan sesuatu yang
sebetulnya tidak mencerminkan siapa diri sesungguhnya. Hal-hal yang
dilakukan tidak sesuai dengan kepribadian hanya akan membuat diri kurang
nyaman yang bisa saja terbaca oleh teman baru. Menjadi diri sendiri akan
memudahkan berinteraksi lebih natural yang mungkin saja mempermudah
teman baru untuk mengenal lebih dalam.
Lampiran 2: Lembar kerja

A. UNDERSTANDING
1. Apa yang dimaksud dengan belajar mencintai sekolah, jelaskan !
2. Sebutkan prinsip dan hambatan dalam penyesuaian dan mencintai
sekolah !
3. Sebutkan cara-cara mencintai Sekolah ?

B. COMFORTABLE
Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan
sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek (V) pada
kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai deng an
kondisi Anda
TIDAK
NO PERNYATAAN SETUJU
SETUJU
Setelah menerima layanan informasi BK, saya
1.
mengerti tentang arti mencintai sekolah
Setelah menerima layanan informasi BK, saya
2.
mengerti tentang hambatan mencintai sekolah
Setelah menerima layanan informasi BK, saya
3.
mengerti tentang cara-cara mencintai sekolah
Lampiran 3: Instrumen Penilaian

INSTRUMEN PENILAIAN PROSES


HASIL
NO PROSES YANG DINILIA PENGAMATAN KET
YA TIDAK
1. Peserta didik mampu bertanya pada guru
2. Peserta didik dapat menjawab pertanyaan guru
3. Peserta didik dappat mengerjakan tugas yangg diberikan
oleh guru
4. Peserta didik aktif bekerjasama dalam berdiskusi
5. Peserta didik dapat berkomunikasi dengan temannya
6. Peserta didik mampu mempresentasikan materi secara baik
7. Peserta didik dapat merumuskan permasalahan-
permasalahan yang dimiliki
8. Peserta didik mampu mengemukakan ide dan gagasan ketika
dalam berdiskusi
9. Peserta didik mampu menjalin hubungan yang positif
dengan teman diskusinya
10. Peserta didik dapat mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan yang dimilikinya

Anda mungkin juga menyukai