Anda di halaman 1dari 2

KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN ANTARPRIBADI

A. Pengertian Komunikasi

 Komunikasi secara luas dapat di artikan sebagai bentuk tingkah laku seseorang, baik verbal
maupun non-verbal yang ditanggapi oleh orang lain, tidak sekadar pertukaran kata atau ungkapan
pesan tertentu.
 Pesan yang dikirimkan seseorang kepada orang lain dengan sadar dimaksudkan untuk
mempengaruhi tingkah laku dan mengubah opini atau pandangan orang lain, komunikasi tersebut
ada yang bersifat verbal yang berupa kata-kata atau non verbal yang berupa ekspresi dan gerak
tubuh.
 Ada tiga unsur dalam komunikasi yaitu : (1) Komunikator (Orang yang menyampaikan pesan
dalam komunikasi), (2) Pesan Komunikasi (Isi Komunikasi), (3) Komunikan (Penerima pesan
komunikasi). Menurut Malim Soleh Rambe disamping hal ketiga unsur di atas ada hal perlu
diperhatikan dalam komunikasi yaitu Media Komunikasi (bisa dalam bentuk tulisan, lisan, atau
bahasa tubuh), orang sering berhasil baik dalam pendidikan dan bisnis karena ada media
komunikasi seperti (televise, radio, hp, iklan dll).

B. Kepada siapa kita berkomunikasi ?

Sasaran komunikasi manusia itu bisa antarmanusia, namun tidak menutup kemungkinan kepada
dirinya sendiri, orang lain, makhluk hidup lainnya, dan kepada tuhan.
Secara khusus kita bisa berkomunikasi dengan orang tua, anggota keluarga, guru, teman-teman, dan
anggota masyarakat lainnya. Komunikasi tersebut dilakukan dengan berbagai cara, seperti
percakapan berhadapan muka, surat, hingga penggunaan teknologi komunikasi (sperti telepon, hp,
facebook, twiter, e-mail dll).

C. Kounikasi Antarpribadi

Untuk lebih memahami komunikasi antarpribadi, kita perlu memahami lima tingkatan komunikasi
antarpribadi menurut Powell.

1. Tingkat kelima, yaitu basa-basi itu-itu saja. Pada tingkat ini, muncul ungkapan basa-basi
seperti : Apa kabar? Akan pergi Kemana? Singgah dulu sebentar? Dan sejenisnya. Tingkat ini
berada pada sikap berpura-pura, bersandiwara, berbicara sekedar untuk sopan santun.
2. Tingkat keempat, yaitu membicarakan orang lain tidak membuka sedikit pun diri kita kepada
orang lain; tingkat ini lebih banyak membicarakan orang lain (bergosip).
3. Pada tingkat ketiga, yaitu menyatakan gagasan atau pendapat, hubungan yang lebih erat
antarpribadi sudah terjalin. Pribadi yang berkomunikasi sudah berani menyatakan kepada orang
lain beberapa gagasan, pendapat, dan keputusan sekalipun masih berhati-hati. Orang-orang yang
terlibat komunikasi masih berusaha untuk menjadi apa yang diinginkan atau yang menyenangkan
orang lain.
4. Pada tingkat kedua, yaitu perasaan atau tingkat hati, yang paling membedakan orang yang satu
dengan orang lain adalah perasaan atau emosi. Pengungkapan perasaan inilah yang membuat
hubungan antarpribadi merupakan pengalaman yang unik (hubungan antarpribadi dalam arti
sesungguhnya). Pada tingkat ini, kalau “aku” sungguh-sungguh menghendaki agar “Anda”
mengenal aku, maka “Aku” harus bercerita tentang “isi hatiku”, bukan hanya tentang “isi
kepalaku”. Pada tingkat ini, kita mudah mempunyai gagasan, pikiran, dan keyakinan yang sama,
tetapi perasaan-perasaan yang ada dibaliknya adalah khas kepunyaan setiap pribadi (aku).
Tingkat ini mengenalkan diri dengan lebih mendalam kepada orang lain, dan sebaliknya.
5. Pada tingkat pertama, yaitu hubungan puncak, ada persatuan emosi/perasaan. Hubungan yang
terjadi sungguh-sungguh terbuka, jujur, dan membahagiakan. Ini dapat terjadi di antara sahabat-
sahabat karib (dekat) atau pasangan dalam perkawinan.

Komunikasi sudah dianggap mendekati ideal, atau lebih dari cukup jika telah mencapai tingkat
kedua. Hal ini karena pada tingkat tersebut afeksi atau sikap sudah terbentuk. Tahap ini sudah
mencapai keadaan saling dapat mengungkapkan dan menanggapi perasaan, serta saling membuka
hati.

Tahap-tahap komunikasi di atas dapat menjadi dasar untuk kengukur hubungan kita dengan
orang lain atau hubungan antarpribadi. Sampai dimana tingkat komunikasimu dengan orang lain?

D. Komunikasi yang efektif

Menurut Effendy komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang menimbulkan efek tertentu
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Beberapa efek komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Efek Kognitif, yaitu efek yang berkaitan dengan pikiran, nalar, atau rasio. Misalnya komunikasi
menyebabkan orang yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang semula tidak mengerti menjadi
mengerti, atau semula tidak sadar menjadi sadar.
2. Efek Afektif, yaitu efek yang berhubungan dengan perasaan. Misalnya, komunikasi menyebabkan
orang yang semula merasa tidak senang menjadi senang, yang tadinya sedih menjadi tidak gembira,
atau yang semula merasa takut menjadi berani.
3. Efek Konatif, yaitu efek yang menimbulkan itikad untuk berprilaku tertentu dalam arti kata
melakukan sesuatu tindakan atau kegiatan yang bersifat fisik atau jasmaniah. Misalnya, komunikasi
yang menyebabkan siswa semula malas belajar menjadi rajin, atau orang yang semula perokok
berat menjadi tidak merokok.

Ketiga efek di atas saling berhubungan satu sama lain. Efek konatif tercapai jika efek kognitif
dan afektif sudah tercapai.

E. KESIMPULAN
1. Komunikasi akan berhasil secara efektif apabila komunikator menggunakan bahasa yang baik dan
benar, dan dapat dimengerti.
2. Pemberi pesan adalah orang yang dapat dipercaya.
3. Pesan yang disampaikan adalah sesuatu yang berguna.
4. Pesan disampaikan secara jelas, menarik, dan objektif.
5. Menggunakan media/sarana/lambang-lambang/ekspresi tubuh yang tepat dan sesuai dengan situasi
dan kondisi.
6. Ada keserasian antara pemberi dan penerima pesan dan
7. Ada lingkungan atau suasana yang cukup mendukung.

Catatan : Buku semua Wajib dikumpul oleh ketua kelas Setelah jam pelajaran habis dan diletakkan
di cover/lemari Bapak

Anda mungkin juga menyukai