Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN di SD
MODUL 8 & 9

Tutor : Ade Badrutaman M.Pd

Disusun Oleh

Kelompok 1 :

Ketua : Wahyu Irawan NIM : 836425419


Wakil : Ayu Gati Reta Wedyaningsih NIM : 857303952
Anggota : Eti Patmawati NIM : 857308098
Henny Budiarti NIM : 857303977
MODUL 8
KEGIATAN BELAJAR 1
KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARANA.

PENGERTIAN DAN TUJUAN

Keterampilan membuka pelajaran adalah keterampilan yang berkaitan dengan usaha gurudalam
memulai kegiatan pembelajaran, sedangkan keterampilan menutup pelajaran adalahketerampilan yang
berkaitan dengan usaha guru dalam mengakhiri pelajaran.Kegiatan membuka pelajaran merupakan
kegiatan menyiapkan siswa untuk memasukiinti kegiatan, sedangkan kegiatan menutup pelajaran
adalah kegiatan untuk memantapkan ataumenindaklanjuti topik yang telah dibahas.Tujuan yang ingin
dicapai dengan menerapkan keterampilan membuka pelajaran adalah :

1. Menyiapkan mental siswa untuk memasuki kagiatan inti pelajaran

2. Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran

3. Memberikan gambaran yang jelas tentang batas-batas tugas yang harus dikerjakan siswa

4. Menyadarkan siswa akan hubungan antara pengalaman/bahan yang sudahdimiliki/diketahui dengan


yang akan dipelajari

5. Memberikan gambaran tentang pendekatan atau kegiatan yang akan diterapkan ataudilaksanakan
dalam kegiatan belajar.Tujuan yang ingin dicapai dengan menerapkan keterampilan menutup pelajaran
adalah.

1. Memantapkan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar yang telah berlangsung.

2.Mengetahui keberhasilan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran yang telah dijalani.

3.Memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan kemampuan yang baru saja dikuasai.

B.KOMPONEN KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

1.Membuka Pelajaran .

Komponen yang perlu dikuasai guru diantaranya :

a). Menarik perhatian siswaBeberapa cara yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian siswa
yaitumemvariasikan gaya mengajar guru, menggunakan alat– alat bantu mengajar yangdapat menarik
perhatian siswa, menggunakan pola interaksi yang bervariasi.
b). Menimbulkan motivasiCara menimbulkan motivasi siswa diantaranya bersikap hangat dan
antusias,menimbulkan rasa ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan, memperhatikanminat
siswa.

c). Memberi acuanAcuan dapat diberikan dengan cara seperti mengemukakan tujuan dan batas– batas
tugas, menyarankan langkah – langkah yang akan dilakukan, mengingatkan masalah pokok yang akan
dibahas, mengajukan pertanyaan – pertanyaan.

d) Membuat kaitan usaha guru untuk mengaitkan pelajaran baru dengan pelajaran lama seringdisebut
sebagai menyajikan bahan apersepsi yang dilakukan pada awal pelajaran.

2. Menutup Pelajaran.

a) Meninjau kembali (mereview) kegiatan ini dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan merangkum
inti pelajaran dan membuat ringkasan.

b) Menilai (mengevaluasi)Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti memberikan Tanya
jawabsecara lisan, mendemonstrasikan keterampilan, mengaplikasikan ide baru,menyatakan pendapat
tentang masalah yang dibahas, serta memberikan soal – soal tertulis.

c) Memberi tindak lanjutAgar siswa dapat memantapkan/mengembangkan kemampuannya, guru


perlumemberikan tindak lanjut berupa tugas – tugas yang dapat dikerjakan secaraindividual seperti
pekerjaan rumah (PR), tugas kelompok untuk merancang sesuatuatau memecahkan masalah terhadap
konsep baru.

C. PRINSIP – PRINSIP PENGGUNAAN

Penerapan keterampilan membuka dan menutup pelajaran harus mengikuti prinsiptertentu agar
berlangsung secara efektif. Prinsip tersebut adalah bermakna

yaitu relevandengan materi yang akan dibahas dan sesuai dengan karakteristik siswa sehingga
mampumencapai tujuan yang diinginkan, seperti menarik perhatian, meningkatkan motivasimemberi
acuan, membuat kaitan, mereview atau menilai.Kedua yaitu berurutan danberkesinambungan

karena kegiatan membuka dan menutup pelajaran adalah bagian yang utuh dari laporan pembelajaran.
KEGIATAN BELAJAR 2
KETRAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL
Ketrampilan membimbing diskusi diskusi kecil merupakan ketrampilan dasar mengajar yang diperlukan
untuk lebih meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

Untuk mencapai kemampuan materi yang dibahas dalam kegiatan ini mencakup :

A. RASIONAL
Sila ketiga dari pancasila berbunyi “ kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan “. Sila ini mengisyaratkan kepada kita bahwa musyawarah dan
mufakat merupakan ciri khas kehidupan bangsa Indonesia yang diterapkan untuk menghasilkan
berbagai keputusan.Agar proses musyawarah dan mufakat dapat berlangsung secara efektif
sehingga mampu menghasilkan keputusan yang bermanfaat maka anggota- anggota
musyawarah haruslah memiliki ketrampilan bermusyawarah.Dengan ketrampilan ini setiap
warga Negara akan mampu terlibat dalam musyawarah baik di tingkat
keluarga,masyarakat,sekolah maupun di tingkat yang lebih tinggi.Salah satu cara yang dapat
dilakukan guru dalam kaitan ini adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi
kelompok. Melalui diskusi kelompok diharapkan siswa dapat berfikir secara lebih kritis serta
mampu mengungkapkan fikiran dan perasaannya dengan baik.

B. PENGERTIAN
Tidak semua pembicaraan yang dilakukan oleh sekelompok kecil orang dapat disebut sebagai
diskusi. Agar dapat disebut sebagai diskusi kelompok kecil, syarat-syarat yang harus dipenuhi
yaitu :
1. Melibatkan kelompok
2. Berlangsung dalam situasi tatap muka yang informal
3. Mempunyai tujuan yang mengikat anggota kelompok
4. Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis

C. KOMPONEN KETRAMPILAN MEMBMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL


Agar guru dapat membimbing diskusi kelompok secara efektif, ada 6 komponen ketrampilan
yang perlu dikuasai guru yaitu :
1. Memusatkan perhatian
Kegiatan memusatkan perhatian dpat dilakukandengan berbagai cara yaitu :
a. Merumuskan tujuan pada awal diskusi
b. Menyatakan dengan tegas masalah-masalah khusus yang sedang dibahas
c. Menandai terjadinya perubahan yang tidak relevan yang dapat membawa diskusi ke
arah yang emnyimpang.
d. Membuat rangkuman tentang pembahasan yang disepakati pada tahap-tahap tertentu ,
sebelum melakukan ke tahap berikutnya.
2. Memperjelas masalah dan uraian pendapat
Tujuan utama memperjelas pendapat siswa adalah agar semua anggota kelompok
mempunyai persepsi gambaran yang sama terhadap gagasasn yang di ajukan. Memperjelas
pendapat dapat dilakukan dengan :
a. Menguraikan atau merangkum gagasan yang dikemukakan sehingga menjadi lebih jelas.
b. Meminta komentar siswa tentang gagasan yang di ajukan dengan mengajukan
pertanyaan.
c. Memberi informasi tambahan atau contoh yang dapat memperjelas gagasan yang di
ajukan.
3. Menganalisis pandangan
Cara mengatasi masalah diskusi yang sengit karena terjadi perbedaan pendapat adalah
dengan menganalisis pandangan peserta diskusi siswa yang dapat dilakukan dengan :
a. Menganalisis pandangan siswa, dengan cara meminta siswa member alasan dan dasar
pandangan yang diajukannya.
b. Memperjelas atau menguraikan inti gagasan siswa tentang hal-hal yang sudah
disepakati dan yang belum di sepakati.
4. Meningkatkan urunan
Cara yang dapat ditempuh guru dalam mempertajam atau menyempurnakan uraian siswa
yaitu :
a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kunci yang mampu menantang siswa untuk
berfikir.
b. Memberikan contoh-contoh pada saat yang tepat, contoh dapat berbentuk verbal dan
nonverbal
c. Mengajukan pertanyaan yang mengundang banyak pendapat atau jawaban .
d. Memberi waktu yang cukup untuk berfikir tanpa diganggu oleh komentar-komentar
yang dapat mengurangi konsentrasi siswa.
e. Memberikan dukungan terhadap uraian yang dikemukakan siswa dengan cara :
1). Mendengarkan dengan penuh perhatian
2). Memberikan komentar yang positif
3). Menunjukkan sikap yang bersahabat
5. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
Guru sebagai pemimpin diskusi perlu berusaha mendorong dan menyebarkan kesempatan
berpartisipasi sehingga setiap anggota kelompok mempunyai peran dalam menghasilkan
keputusan atau kesimpulan.
Berbagai cara dapat ditempuh guru untuk menyebarkan kesempatan berpartisipasi ,antara
lain :
a. Memancing urunan siswa yang enggan berpartisipasi dengan cara memberikan
pertanyaan secara halus kepada siswa tersebut.
b. Mencegah terjadinya pembicaraan serentak dengan cara memberikan giliran lebih
dahulu kepada siswa yang jarang berbicara.
c. Mencegah secara bijaksana terjadinya monopoli oleh siswa tertentu
d. Mendorong terjadinya interaksi antar siswa dengan cara meminta siswa mengomentari
pendapat temannya.
e. Meminta persetujuan siswa untuk melanjutkan diskusi dengan bertitik tolak dari salah
satu pendapat jika diskusi menemui jalan buntu.
6. Menutup diskusi
Ketrampilan ini perlu dimiliki oleh pemimpin diskusi atau guru karena sering sekali terjadi
diskusi berakhir tanpa hasil yang jelas. Untuk menutup diskusi guru dapat melakukan
beberapa hal, antara lain :
a. Membuat rangkuman
b. Mengemukakan tindak lanjut
c. Menilai proses dan hasil diskusi

D. PRINSIP PENGGUNAAN
Anda harus memeperhatikan prinsip penggunaan diskusi, baik sebelum maupun sesudah
berlangsungnya diskusi. Prinsip-prinsip penggunaan tersebut adalah :
1. Diskusi dapat dilaksanakan dalam semua pengajaran bidang studi di jenjang kelas yang
siswanya sudah mampu mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan
2. Topik atau masalah yang di diskusikan haruslah topik atau masalah yang memerlukan
informasi/pendapat dari banyak orang untuk membahasnya atau memecahkannya.
3. Diskusi kelompok di sekolah dasar masih memerlukan bantuan guru untuk membimbingnya.
4. Diskusi harus berlangsung dalam iklim terbuka yang penuh persahabatan
5. Sebelum diskusi , guru hendaknya membuat perencanaan dan persiapan
6. Diskusi mempunyai kekuatan/keuntungan yang dapat di manfaatkan secara maksimal.
7. Diskusi kelompok mempunyai kelemahan – kelemahan yang dapat menggagalkan atau tidak
tercapainya tujuan diskusi
8. Guru hendaknya menghindari menyelenggarakan diskusi dengan topik yang tidak sesuai,
mendominasi diskusi, membiarkan terjadinya monopoli, tergesa-gesa, membiarkan siswa
tetap pasif, tidak memperjelas uraian
KEGIATAN BELAJAR 3
KETRAMPILAN MENGELOLA KELAS
Komponen-komponen dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan ketrampilan mengelola
kelas dalam pembelajaran mencakup :

A. RASIONAL
Kegiatan pembelajaran akan berlangsung secara efektif jika faktor-faktor yang mendukung
berhasilnya kegiatan pembelajaran dapat diciptakan. Salah satu faktor yang mendukung
keberhasilan tersebut adalah iklim belajar yang kondusif atau optimal.
Misalkan pengaturan tempat duduk siswa yang sesuai dengan kegiatan yang sedang
berlangsung

B. PENGERTIAN
Pengelolaan kelas dapat didefinisikan dengan berbagai cara tergantung pendekatan yang di anut
yaitu :
1. Pendekatan otoriter
2. Pendekatan permisif
3. Pendekatan modifikasi tingkah laku
4. Definisi kekempat berangkat dari asumsi bahwa proses belajar dapat di maksimalkan dalam
iklim kelas yang positif
5. Definisi yang kelima berdasarkan pada asumsi bahwa perilaku siswa sebagai kelompok kelas
mempunyai pengaruh pada terjadinya pembelajaran.

C. KEGIATAN PENGELOLAAN DAN KEGIATAN INSTRUKSIONAL


Kegiatan pengelolaan adalah kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan, memelihara, atau
mengembalikan kondisi yang memungkinkan terjadinya kegiatan pembelajaran yang efektif,
seperti membuat aturan/tata tertib kelas atau mengembangkan hubungan yang sehat dan akrab
antara guru –siswa dan siswa-siswa.
Kegiatan instruksional adalah kegiatan yang di arahkan untuk membantu siswa menguasai
kemampuan yang diharapkan, sepertimemberikan penjelasan, mendiagnosis kesulitan belajar,
membimbing diskusi kelompok atau menyusun lembaran kerja.

D. KOMPONEN-KOMPONEN KETRAMPILAN
Komponen ketrampilan mengelola kelas ada 2 yaitu :
1. Ketrampilan yang bersifat preventif
Usaha untuk mencegah munculnya gangguan-gangguan tersebut antara lain :
a. Menunjukkan sikap tanggap
Sikap tanggap dapat ditunjukkan dengan berbagai cara yaitu :
1). Memandang secara seksama
2). Gerak mendekati
3). Memberikan pernyataan
4). Memberikan reaksi terhadap gangguan dan ketakacuhan siswa
b. Membagi perhatian
Kemampuan ini dapat ditunjukkan yaitu :
1). Secara verbal
2). Secara visual
c. Memusatkan perhatian kelompok
Memusatkan perhatian dapat dilakuakn dengan cara sebagai berikut :
1). Menyiagakan siswa
2). Menuntut tanggung jawab siswa
d. Memberikan petunjuk yang jelas
e. Menegur
f. Memberi penguatan
2. Ketrampilan yang bersifat represif
Ada 3 pendekatan yang dapat diterapkan oleh guru dalam mengatasi gangguan
berkelanjutan, yaitu :
a. Memodifikasi tingkah laku
b. Pengelolaan kelompok

E. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


Agar mampu mengelola kelas secara efektif guru harus memperhatikan berbagai hal berikut :
1. Kehangatan dan keantusiasan guru sangat berperan dalam menciptakan iklim kelas yang
menyenangkan
2. Kata-kata dan tindakan guru yang dapat menggugah siswa untuk belajar dan berperilaku
baik akan mengurangi kemungkinan munculnya perilaku yang menyimpang
3. Penggunaan variasi dalam mengajar dapat mengurangi terjadinya gangguan
4. Keluwesan guru dalam kegiatan pembelajaran dapat mencegah munculnya gangguan
5. Guru harus selalu menekankan hal-hal yang positif ddan menghindari pemusatan perhatian
pada hal-hal yang negatif
6. Guru hendaknya mampu menjadi contoh dalam menanamkan disiplin diri sendiri
7. Guru hendaknya menghindari mencampuri kegiatan siswa secara berlebihan, kesenyapan,
ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan, penyimpangan yang berlarut-larut dari
pokok pembahasan, bertele-tele, mengulangi penjelasan yang tidak perlu karena akan
menghambat jalannya kegiatan.
Kegiatan Belajar 4
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan

Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan merupakan keterampilan dasar mengajar yang
paling kompleks dan menuntut penguasaan keterampilan dasar mengajar sebelumnya. Materi yang
dibahas dalam kegiatan belajar 4 ini mencakup rasioanal,pengertian, variasi, pengorganisasian, serta
komponen-komponen dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan ketrampilan mengajar
kelompok kecil dan perorangan.

A. Rasional

Kegiatan kelompok kecil dan perorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap
kebutuhan siswa yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan misalnya memberikan tugas yang sesuai
dengan kemampuannya atau menilai kemampuan siswa dengan cara yang paling tepat untuk siswa
tersebut.

B. Pengertian

Dilihat dari sisi guru pengajaran kelompok kecil dan perorangan menuntut guru berperan sebagai:

1. organisator kegiatan pembelajaran

2. sumber informasi bagi siswa

3. pendorong bagi siswa untuk belajar (motivator)

4. penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa

5. orang yang mendiagnosis kesulitan siswa dan memberi bantuan yang sesuai dengan kebutuhannya

6. peserta kegiatan yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan peserta lain.

C. Variasi Pengorganisasian

Penerapan belajar dalam kelompok kecil dan perorangan disamping menuntut perubahan peran guru,
juga menuntut adanya perubahan dalam pengelolaan. Berikut ini diberikan beberapa contoh
pengorganisasian pembelajaran kelompok kecil dan perorangan dalam konteks pembelajaran klasikal.

1. Model A

Dari gambar 8.2 modul halaman 8.54 kegiatan dimulai secara klasikal misalnya guru memberikan
informasi tentang konsep-konsep kunci dari topic yang di bahas atau menjelaskan prosedur suatu alat,
kegiatan diakhiri dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaporkan hasil kerja atau
diskusi kelompok atau memberikan komentar terhadap hasil kegiatan kelompok.

2. Model B

Pada gambar 8.3 buku modul halaman 8.54 pada model ini para siswa diberikan 2 alternatif yaitu
mereka boleh bekerja dalam kelompok kecil atau kerja sendiri.
3. Model C

Pada model C gambar 8.4 buku modul halaman 8.55 tidak ada pertemuan klasikal pada akhir kegiatan.
Setelah selesai bekerja didalam kelompok kecil sesuai dengan kontrak antara kelompok dengan guru,
hasil pekerjaan kelompok dikumpulkan dan diserahkan pada guru.

4. Model D

Pada gambar 8.5 model D buku modul halaman 8.55 merupakan variasi yang agak unik kelas dimulai
dengan klasikal kemudian diminta bekerja secara perorangan setelah berakhir siswa lalu membentuk
kelompok-kelompok kecil sesuai dengan kesamaan tugas yang digarap. Hasil kelompok kecil diserahkan
kepada guru

D. Komponen Keterampilan

Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan terdiri dari 4 komponen pokok yaitu :

1. Keterampilan Mengadakan Pendekatan secara Pribadi

Suasana yang demikian dapat diciptakan dengan berbagai cara antara lain :

a. menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan siswa baik kelompok kecil atau
perorangan

b. mendengarkan secara simpatik gagasan yang dikemukakan oleh siswa

c. memberikan respon positif terhadap buah pikiran/perasaan yang dikemukakan oleh siswa

d. membangun hubungan saling mempercayai yang dapat diciptakan oleh guru baik verbal maupun non
verbal

e. menunjukkan kesiapan untuk membantu siswa tanpa kecenderungan untuk mendominasi atau
mengambil alih tugas siswa.

f. menerima perasaan siswa dengan penuh pengertiaan dan keterbukaan

g. berusaha mengendalikan situasi hingga siswa merasa aman. Penuh pemahaman, merasa dibantu dan
menemukan alternative pemecahan masalah yang dihadapi.

2. Keterampilan mengorganisasikan Kegiatan Pembelajaran

Agar dapat melaksanakan peran tersebut dengan baik, guru harus menguasai keterampilan berikut

a. memberikan orientasi umum

b. memvariasikan kegiatan

c. membentuk kelompok yang tepat

d. mengkoordinasikan kegiatan

e. membagi-bagi perhatianpada tugas dan kebutuhan siswa

f. mengakhiri kegiatan dengan suatu kulminasi


3. Keterampilan Membimbing dan Memudahkan Belajar

Agar dapat melakukan ini guru harus menguasai keterampilan sebagai berikut

a. memberikan penguatan yang sesuai

b. mengembangkan supervisi proses awal

c. mengadakan supervise proses lanjut

d. melakukan supervise pemanduan

4. Keterampilan Merencanakan dan Melakukan Kegiatan Pembelajaran

Keterampilan ini terdiri dari empat subkomponen yaitu:

a. membantu siswa menerapkan tujuan pelajaran

b. membuat rencana kegiatan belajar bersama siswa

c. berperan dan bertindak sebagai penasihat bagi siswa

d. membantu siswa menilai pencapaian dan kemajuannya sendiri

E. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Agar format ini dapat digunakan secara efektif perlu diperhatikan sebagai berikut:

a. guru yang sudah terbiasa dengan pengajaran klasikal sebaiknya mulai dengan kelompok kecil
kemudian perorangan

b. topik-topik yang bersifat umum

c. guru harus melakukan pengorganisasian siswa, sumber, materi, ruangan, serta waktu yang diperlukan

d. kegiatan diakhiri dengan kulminasi berupa rangkuman, laporan atau pemantapan

e. guru perlu mengenal siswa secara secara pribadi sehingga kondisi belajar dapat diatur dengan tepat

f. kegiatan perorangan dapat bervariasi sepert belajar dengan modul, belajar sendiri
Modul 9
Kegiatan Remedial dan Kegiatan Pengayaaan
Bantuan yang dapat diberikan guru untuk siswa yang belum mencapai kompetensi yang diharapkan
dikenal dengan kegiatan remedial. Guru perlu merancang kegiatan bagi siswa yang termasuk kelompok
cepat agar mereka mencapai tingkat perkembangan optimal disebut kegiatan pengayaan.

A. Hakikat, Tujuan dan Fungsi Kegiatan Remedial

1. Hakikat Kegiatan Remedial

Remedial adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki keterampilan yang kurang baik dalam
suatu bidang tertentu, pengertian tersebut diketahui bahwa suatu kegiatan pembelajaran dianggap
sebagai kegiatan remedial apabila kegiatan pembelajaran tersebut ditujukan unttuk membantu siswa
yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran atau dalam menguasai kompetensi yang
telah ditetapkan.

2. Tujuan dan Fungsi Kegiatan Remedial

Melalui kegiatan remedial, siswa dibantu untuk memahami dan mengatasi kesulitan belajar yang
dihadapinya dengan memperbaiki cara mengajarnya.

Menurut Wartini dkk (1991) ada enam fungsi kegiatan remedial yaitu fungsi korektif, pemahaman,
penyesuaian, pengayaan, akselerasi dan terapeutik.

a. Fungsi korektif

kegiatan ini mempunyai fungsi memperbaiki cara mengajar dan cara belajar

b. Fungsi Pemahaman

dalam kegiatan ini akan terjadi proses pemahaman baik pada diri guru maupun diri siswa

c. Fungsi Penyesuaian

memiliki fungsi penyesuaian karena pelaksanaan kegiatan remedial disesuaikan dengan kesulitan dan
karakteristik individu siswa yang mengalami kesulitan belajar.

d. Fungsi Pengayaan

mempunyai fungsi bagi proses pembelajaran karena melalui kegiatan remedial guru memanfaatkan
sumber belajar, metode mengajar atau alat bantu pembelajaran lebih bervariasi dari yang diterapkan
guru dalam pembelajaran biasa.

e. Fungsi Akselerasi

memiliki fungsi terhadap proses pembelajaran karena melalui kegiatan remedial guru dapat
mempercepat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

f. Fungsi Terapeutik
melalui kegiatan remedial guru dapat membantu mengatasi kesulitan siswa yang berkaitan dengan
aspek sosial-pribadi

3. Perbedaan Kegiatan Remedial Dari Pembelajaran Biasa

Perbedaan kegiatan remedial dari pembelajaran biasa dengan menganalisis komponen-komponen


tersebut yaitu tujuan, materi, kegiatan pembelajaran, dan evaluasi.

a. Tujuan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan untuk mencapai kompetensi atau tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam kegiatan remedial tujuan pembelajaran yang dirumuskan guru bersifat individual tergantung
pada kesulitan yang dihadapi siswa.

b. Materi Pembelajaran

materi pelajaran dipilih dan diorganisasikan berdasarkan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan,
materi yang dibahas dalam kegiatan remedial akan berbeda antara materi untuk siswa yang satu dengan
siswa yang lainnya.

c. Kegiatan Pembelajaran

pembelajaran hanya diikuti oleh siswa-siswa yang memiliki kesulitan belajar tertentu. Kegiatan ini dapat
dilaksanakan secara individual atau secara kelompok apabila beberapa orang siswa memiliki kesulitan
yang sama.

d. Evaluasi

dalam kegiatan remedial, alat evaluasinya bersifat individual atau kelompok dan menerapkan
pendekatan individual atau kelompok.

B. Pendekatan Dalam Kegiatan Remedial

Warkitri dkk (1991) mengemukakan tiga pendekatan dalam kegiatan remedial bersifat preventif, kuratif
dan pengembangan

1. Pendekatan yang bersifat preventif

Kegiatan ini dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran biasa dilaksanakan, diberikan kepada
kelompok siswa yang tidak akan mampu menguasai kompetensi yang tekah ditetapkan sesuai dengan
waktu yang disediakan adalah kegiatan remedial yang bersifat preventif

2. Pendekatan yang Bersifat Kuratif

kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi pada kegiatan pembelajaran biasa diketahui bahwa
siswa belum mencapai kriteria keberhasilan atau kompetensi minimal yang ditetapkan

3. Pendekatan yang Bersifat Pengenbangan

Dalam kegiatan ini guru mengharapkan agar siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai
kompetensi yang ditetapkan secara bertahap dan segera dapat mengatasi kesulitan yang dihadapinya.

C. Jenis-jenis Kegiatan Remedial


Berikut ini beberapa bentuk kegiatan remedial yang dapat dilaksanakan guru ( Suke. 1991 )

1. Mengajarkan Kembali

Dalam bentuk ini guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami atau dikuasai siswa.

2. Menggunakan alat peraga

Konsep yang sukar dipahami akan lebih mudah dipelajari dan menjadi menarik jika disajikan dengan
menggunakan media

3. Kegiatan kelompok

Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai kompetensi yang dituntut, yang
perlu diperhatikan guru ialah menerapkan kerja kelompok dengan menentukan anggota kelompok

4. Tutorial

Guru meminta bantuan siswa lain yang lebih pandai untuk membantu atau membimbing siswa yang
menghadapi kesulitan dalam menguasai kompetensi

5. Sumber Belajar yang relevan

Dengan meminta siswa untuk membaca buku referensi lain yang membahas materi yang belum
dipahaminya.

D. Prinsip Pelaksanaan Kegiatan Remedial

Apapun bentuk kegiatan remedial yang akan diterapkan guru hendaknya memperhatikan hal-hal berikut
( Suke, 1991 )

1. apabila terdapat beberapa orang siswa yang mengalami kesulitan uang sama remedial hendaknya
diberikan terhadap kelompok siswa secara bersama-sama

2. proporsi bantuan yang diberikan hendaknya sesuai dengan kesulitan yang dihadapi siswa dan tugas
janagn terlalu banyak

3. dapat dilaksanakan sendiri oleh guru bersama siswa atau meminta bantuan siswa lain

4. hendaknya sesuai dengan tingkat kemampuan serta dapat membangkitkan motivasi pada diri siswa
untuk belajar lebih giat dan berusaha lebih tekun.

E. Prinsip Pemilihan Kegiatan

Menurut Wardani ( 1991 ) bahwa memilih bentuk kegiatan dan metode yang akan diterapkan dalam
kegiatan remedial guru perlu memperhatikan hal-hal berikut

1. memanfaatkan latihan khusus terutama bagi siswa yang mempunyai daya tangkap lemah

2. menekankan pada segi kekuatan yang dimiliki siswa guru hendaknya lebih mengenal gaya belajar
setiap siswa

3. memanfaatkan penggunaan media yang multi-sensori dengan menggunakan berbagai jenis alat
peraga dalam menyajikan atau membahas materi pelajaran
4. memanfaatkan permainan sebagai sarana belajar terutama bagi siswa yang kurang memiliki motivasi
untuk belajar

F. Prosedur Kegiatan Remedial

Berikut ini adalah langkah-langkah kegiatan remedial

1. Analisis Hasil Diagnosis

Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu proses pemeriksaan terhadap siswa yang diduga mengalami
kesulitan dalam belajar

2. Menemukan penyebab kesulitan

Faktor penyebab kesulitan ini harus di identifikasi oleh guru karena gejala kesulitan yang sama yang
ditunjukan oleh siswa dapat ditimbulkan oleh sebab yang berbeda. Informasi tentang faktor penyebab
ini akan berpengaruh terhadap pemilihan jenis kegiatan remedial.

3. Menyusun Rencana kegiatan Remedial

Komponen-komponen yang harus direncanakan dalam pelaksanaan kegiatan remedial adalah sebagai
berikut

a. merumuskan kompetensi atau tujuan pembelajaran

b. menentukan materi pelajaran sesuai dengan kompetensi atau tujuan yang telah dirumuskan

c. memilih dan merancang kegiatan remedial sesuai dengan masalah dan faktor penyebab kesulitan
serta karakteristik siswa

d. menentukan jenis prosedur dan alat penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa

4. Melaksanakan Kegiatan Remedial

Kegiatan remedial dilaksanakan setelah rencana pembelajaran selesai disusun, semakin cepat siswa
dibantu mengatasi kesulitan yang dihadapinya semakin besar kemungkinan siswa tersebut berhasil
dalam belajarnya

5. Menilai kegiatan Remedial

Untuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan remedial yang telah dilaksanakan kita harus melaksanakan
penilaian. Apabila siswa tidak mengalami kemajuan dalam belajarnya berarti rencana dan pelaksanaan
kegiatan remedial kurang efektif dan guru harus menganalisis stiap komponen pembelajarannya.
MODUL 9
KEGIATAN BELAJAR 2
KEGIATAN PENGAYAAN

A. HAKIKAT KEGIATAN PENGAYAAN

Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa kelompok cepat dalam memanfaatkan
kelebihan waktu yang dimilikinya sehingga mereka memiliki pengetahuan yang lebih kaya dan
keterampilan yang lebih baik.

Kegiatan pengayaan ini berkenan dengan kegiatan pendalam materi pelajaran yang sedang dipelajari,
bukan pembahasan materi pelajaran baru.

Tujuan kegiatan pengayaan adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam
penguasaan materi pelajaran yang berkaitan dengan tugas belajar yang sedang dilaksanakan sehingga
tercapai tingkat perkembangan yang optimal.

B. JENIS KEGIATAN PENGAYAAN

Dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pengayaan, guru menerapkan pendekatan individual.
Menurut Guskey (1989), kegiatan pengayaan biasanya bersifat belajar mandiri. Kegiatan pengayaan
lebih bersifat fleksibel dibandingkan dengan kegiatan remedial.Yang penting, kegiatan pengayaan
hendaklah merupakan kegiatan yang menyenangkan dan merangsang kreatifitas siswa. Kegiatan yang
dapat dirancang dan dilaksanakan guru :

1. Tutor Sebaya

Melalui kegiatan tutor sebaya, pemahaman siswa terhadap suatu konsep akan meningkat karena di
samping mereka harus menguasai konsep atau ide yang akan dijelaskan mereka juga harus mencari
teknik untuk menjelaskan konsep atau ide tersebut. Untuk dapat berperan sebagai tutor yang baik,
siswa harus mampu memberikan penjelasan yang dapat dimengerti oleh temannya, mampu
memandang suatu konsep atau ide dari berbagai sudut pandang. Melalui tutor sebaya, siswa kelompok
cepat dapat meningkatkan pemahamannya terhadap materi pelajaran di samping mengembangkan
kemampuan kognitif tinggi.

2. Mengembangkan Latihan

Siswa yang cepat dalam belajar dapat diminta untuk membuat soal-soal latihan untuk dikerjakan oleh
teman-temannya.Soal-soal yang dikembangkan tersebut harus disertai dengan kunci jawaban.
Memberikan kesempatan untuk terlibat dalam suatu proyek.Kegiatan ini dapat dilakukan untuk
pendalaman materi yang menuntut banyak latihan.

3. Mengembangkan Media dan Sumber Pembelajaran

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghasilkan suatu karya yang berkaitan dengan materi
yang dipelajari merupakan suatu yang menarik bagi siswa kelompok cepat.Hasil karya tersebut dapat
berupa model, permainan atau karya tulis yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber belajar.

4. Melakukan Proyek

Memberikan tugas kepada siswa dalam melakukan suatu proyek atau laporan, melalui kegiatan ini
motivasi belajar siswa akan meningkat. Mereka akan berusaha untuk mempelajari materi pelajaran
berikutnya dengan baik sehingga mereka akan mendapat kesempatan lagi untuk melakukan proyek

5. Memberikan Permainan, Masalah atau Kompetisi Antarsiswa

Dalam kegiatan pengayaan guru dapat memberikan tugas kepada siswa yang memecahkan suatu
masalah atau permainan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Di samping mereka berusaha untuk
memecahkan masalah atau permainan yang diberikan, melalui kegiatan ini mereka juga akan belajar
satu sama lain dengan membandingkan strategi atau teknik yang mereka pergunakan dalam
memecahkan permasalahan atau permaian yang diberikan.

C. FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PENGAYAAN

Warkitri, dkk. (1991) mengemukakan tiga faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih dan
melaksanakan kegiatan pengayaan:

1. Faktor Siswa

Kesesuaian kegiatan pengayaan dengan minat siswa akan lebih mendorong siswa berhasil dalam
belajarnya. Sebaliknya, kegiatan pengayaan yang tidak sesuai dengan minat siswa akan melemahkan
semangat siswa dalam mempelajari sesuatu.

Faktor yang harus dipertimbangkan guru dalam menentukan kegiatan pengayaan menurut Arikunto
(1986) :

a. Kegiatan di luar kelas lebih disukai siswa daripada kegiatan di dalam kelas.

b. Kegiatan yang melakukan aktivitas lebih disukai siswa daripada hanya dilakukan di belakang meja.

c. Kegiatan menemukan sesuatu yang baru lebih merangsang minat siswa daripada kegiatan yang
sifatnya penjelasan.
d. Kegiatan yang cept menunjukkan hasil lebih disukai siswa daripada kegiatan yang menuntut waktu
yang cukup lama.

2. Faktor Manfaat Edukatif

Melalui kegiatan pengayaan ini diharapkan pengetahuan atau keterampilan, bahkan nilai/sikap yang
dimiliki siswa akan semakin meningkat.

3. Faktor Waktu

Guru harus mampu menyesuaikan jenis kegiatan pengayaan dengan kebutuhan siswa dan juga dengan
waktu yang tersedia. Apabila waktu pengayaan sudah habis, siswa hendaknya telah menguasai materi
pengayaan secara utuh dan siswa dapat melihat hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai