MATERI KULIAH
Mata Kuliah : Micro Teaching
1. KETERAMPILAN BERTANYA
1. Pengantar
Dalam proses pembelajaran, guru perlu memberikan pertanyaan dan murid memberikan jawaban dari
pertanyaan yang diajukan guru.
Keterampilan mengajukan pertanyaan ini sangat penting dikuasai guru agar pertanyaan kepada siswa
tersebut menjadi bermakna.
Pengertian dan Rasional keterampilan bertanya bertujuan untuk memperoleh informasi untuk
memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir. Pertanyaan yang diberikan bisa
bersifat suruhan maupun kalimat yang menuntut respon siswa.
1
2. Tujuan-tujuan memberikan pertanyaan adalah:
1) Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan.
2) Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep.
3) Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar.
4) Mengembangkan cara belajar siswa aktif.
5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi.
6) Mendorong siswa mengemukakannya dalam bidang diskusi.
7) Menguji dan mengukur hasil belajar siswa.
8) Untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengajar
2
6) Menentukan siswa yang menjawab sebelum pertanyaan diajukan
2. KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN
1.Pengertian
Penguatan adalah suatu respon terhadap suatu tingkah laku dan penampilan siswa. yang dapat
menimbulkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
2. Jenis Penguatan:
a. Penguatan Verbal;
1) kata
2) kalimat
b. Penguatan Nonverbal;
1) mimik atau gerakan badan,
2) mendekati,
3) memberi sentuhan atau memberi kegiatan yang menyenangkan,
4) simbol atau benda maupun penguatan tak penuh seperti “yah, jawabanmu sudah baik tetapi masih
perlu disempurnakan”
3. KETERAMPILAN MENJELASKAN
1. Pengertian
Menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik yang
bertujuan untuk menunjukkan hubungan, antara sebab-akibat, yang diketahui dan yang belum
3
diketahui.
2. Tujuan menjelaskan:
1) membantu siswa untuk memahami rumus, dalil, dan prinsip,
2) melibatkan siswa untuk berpikir,
3) mendapatkan balikan mengenai pemahaman siswa,
4) membimbing siswa dalam proses belajar untuk memecahkan masalah.
3. Prinsip-prinsip Menjelaskan:
1) Penjelasan harus relevan denngan tujuan kegiatan belajar-mengajar,
2) Penjelasanharus sesuai dengan tingkat kemampuan dan latar belakang siswa,
3) Penjelasan harus sesuai dengan usia siswa,
4) Penjelasan harus bermakna bagi siswa.
5. Langkah-langkah Menjelaskan:
1) merencanakan penjelasan
2) menyajikan penjelasan
1. Pengertian
Yang dimaksud dengan keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
untuk menciptakan situasi siap mental dan menimbulkan siswa agar terpusat perhatian pada apa yang
dipelajari.
Yang dimaksud dengan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa.
4
2. Tujuan Membuka dan Menutup Pelajaran
a. Tujuan membuka pembelajaran:
1) Menimbulkan perhatian dan memotivasi siswa
2) Menginformasikan cakupan materi dan batas tugas
3) Melakukan apersepsi
4) Mengaitkan peristiwa aktual dengan pelajaran
5
a. Variasi dalam Gaya Mengajar:
1) Penggunaan variasi suara
2) Pemusatan perhatian
3) Kesenyapan
4) Mengadakan kontak pandang
5) Gerakan badan dan mimik
6) Pergantian posisi guru dalam kelas
6
4) Meningkatkan urunan siswa
5) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
6) Menutup diskusi
4.Prinsip-prinsip Pelaksanaan:
1) Diskusi berlangsung secara terbuka
2) Perlu perencanaan dan persiapan yang baik
3) Pemilihan topik diskusi yang relevan dengan tujuan pembelajaran
7.KETERAMPILAN MENGELOLA KELAS
1. Pengertian:
Mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang
optimal dan keterampilan untuk mengembalikan pada kondisi belajar yang optimal, Apabila terdapat
gangguan dalam proses pembelajaran.
2.Tujuan Mengelola Kelas:
1) Mendorong siswa mengembangkan tanggung jawab individual terhadap tingkah
lakunya.
2) Membantu siswa mengerti arah tingkah laku yang sesuai
3) Menimbulkan rasa berkewajiban melibatkan diri dalam tugas dan bertingkah laku yang wajar dan
sesuai.
3.Komponen
a. Keterampilan untuk Menciptakan dan Memelihara kondisi Belajar yang Optimal:
1) Menunjukkan sikap tanggap
2) Membagi perhatian
3) Memusatkan perhatian kelompok
4) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas
5) Menegur
6) Memberi penguatan
b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal meliputi:
1) Modifikasi tingkah laku
2) Pengelolaan kelompok
3)Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
4. Prinsip-prinsip Penggunaan:
1) Kehangatan, antusias, bervariasi, luwes, penekanan pada hal-hal positif, penanaman disiplin.
2) Perlu dihindari: campur tangan yang berlebihan, ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan,
7
berkepanjangan ( bertele-tele), dan pengulangan penjelasan yang tidak perlu.
8. KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN
1. Pengertian:
Terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab dapat terjadi antara guru-siswa, maupun
antara siswa dan siswa, baik dalam kelompok kecil maupun perorangan.
2.Komponen
1) Keterampilan untuk mengadakan pendekatan secara pribadi
2) Keterampilan Mengorganisasikan
3) Keterampilan Membimbing dan memudahkan belajar siswa
4) Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengaja
Sumber:
Harjati,Purwiro. Panduan pada Matakuliah Micro Teaching Prodi Pendidikan Fisika UM Metro
Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Ketrampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
MEMBUKA PELAJARAN
Kalimat-kalimat awal yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya seluruh
pelajaran. Tercapainya tujuan pengajaran bergantung pada metode mengajar guru di awal pelajaran.
Seluruh rencana dan persiapan sebelum mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru gagal dalam
memperkenalkan pelajaran. Dalam tahap ini, yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah menetapkan
sikap dan minat yang benar di antara anggota kelas.
1. Hubungan dengan Kelas
Ada banyak hal yang masih memikat perhatian murid di luar ruangan kelasnya. Hal tersebut dapat
membuat murid tidak memerhatikan pelajaran yang disampaikan. Untuk mengatasi hal ini, guru dapat
menetapkan titik hubungan antara murid dan pelajaran yang disampaikan. Pembukaan pelajaran harus
sesuai dengan minat dan kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat belajar
sampai murid dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran. Pembukaan pelajaran dengan
metode yang terbaik pun tidak akan ada manfaatnya jika tidak mampu membawa murid untuk
memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran.
Berikut ini beberapa cara yang dapat membangkitkan minat dan perhatian murid saat guru mulai
mengajarkan pelajarannya.
a. Berita-berita terkini.
Berita terkini yang sedang marak dibicarakan atau sedang menjadi perhatian dalam masyarakat dapat
8
dipakai untuk mendapatkan minat murid. Murid-murid kelas besar biasanya membaca surat kabar,
majalah, mendengarkan radio, dan menonton televisi. Mereka memunyai perhatian pada banyak hal.
Guru bisa mendapatkan berita-berita terkini melalui media-media tersebut. Untuk murid- murid kelas
kecil, mereka biasa menanggapi kejadian-kejadian yang berkaitan dengan sekolah atau permainan
mereka. Guru yang sangat mengetahui aktivitas murid-muridnya sepanjang minggu itu pasti tidak
akan menemukan kesulitan dalam hal ini. Adapun informasi tersebut dapat berupa kegiatan murid
sepanjang minggu yang bisa diperoleh dengan menanyakannya pada murid.
b. Cerita-cerita dan lukisan
Sebuah cerita yang diceritakan dengan metode yang baik akan membangkitkan dan mempertahankan
minat murid terhadap pelajaran yang sedang disampaikan. Sebuah gambar atau benda bisa sangat
menarik perhatian anak. Lukisan dari kehidupan sehari-hari merupakan pilihan yang baik untuk
menarik minat dan menanamkan sebuah kebenaran kepada mereka.
c. Laporan tentang Tugas-Tugas
Umumnya, manusia lebih tertarik dengan aktivitasnya sendiri. Oleh karena itu, usahakan untuk
membahas pekerjaan rumah murid di awal pelajaran. Kegiatan tersebut bisa menambah semangat
murid untuk memulai pelajaran. Selain itu, dengan membahas tugas-tugas yang sudah murid kerjakan
di rumah, perhatian kelas dapat diarahkan kepada makna dan pentingnya belajar sendiri. Jangan lupa
untuk menyatakan penghargaan atas usaha murid-murid yang telah belajar di rumah.
d. Persoalan yang diandaikan
Persoalan atau pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan dalam pelajaran hendaknya merupakan hal-
hal yang biasa terjadi dalam kehidupan murid. Misalnya, “Apa yang akan kaukatakan seandainya ada
orang yang bertanya mengapa engkau pergi ke gereja?” atau “Apa yang kau lakukan seandainya kamu
disalahkan atas perbuatan yang tidak kamu lakukan?” Persoalan harus disesuaikan sedemikian rupa
sehingga mengarah pada pelajaran yang akan disampaikan.
e. Pemakaian alat peraga
Sebuah gambar, peta, benda, atau alat peraga yang lain dapat digunakan secara efektif untuk
menumbuhkan minat murid terhadap pelajaran.
2. Menghubungkan Pelajaran
Saran-saran berikut ini merupakan cara-cara yang efektif untuk mengenalkan sebuah pelajaran.
a. Hubungkan pelajaran dengan pelajaran-pelajaran sebelumnya.
Setiap pelajaran baru yang diajarkan merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan.
Pelajaran itu harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik perhatian murid dan
menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran tersebut. Pelajaran dalam pertemuan
9
sebelumnya harus diulang untuk dihubungkan dengan pelajaran yang baru. Hal ini juga dapat
menolong murid untuk mengetahui hubungan antara pelajaran- pelajaran yang telah disampaikan
dengan isi Alkitab. Metode untuk menghubungkan pelajaran yang sekarang dengan pelajaran
sebelumnya harus divariasikan. Seorang guru tidak akan kehilangan waktu mengajarnya bila
mengulang pelajaran sebelumnya. Jika seorang guru memunyai waktu 35 menit untuk mengajar,
gunakan waktu lima menit pertama untuk menetapkan titik hubungan.
b. Umumkan pokok pelajaran secara wajar
Tidak perlu mengumumkan pokok pelajaran secara resmi. Yang penting adalah bagaimana kita dapat
menyajikannya dengan lebih menarik, tetapi penuh dengan keterangan. Penyampaian pokok pelajaran
harus menarik minat murid seperti halnya penyampaian pokok berita dalam sebuah surat kabar.
c. Nyatakan sasaran dan tujuan pelajaran.
Banyak pendapat mengenai penyampaian sasaran dan tujuan pelajaran kepada murid. Ada yang
berpendapat, sebaiknya hal tersebut disampaikan di akhir pelajaran. Ada juga yang berpendapat untuk
menyampaikannya di awal pelajaran. Tidak semua pelajaran harus dilakukan dengan cara yang sama.
Jika pelajaran tersebut, misalnya mengenai larangan minuman keras, penginjilan, atau pelajaran
khusus tentang perayaan hari-hari tertentu, lebih baik sasaran dan tujuan disampaikan di awal
pelajaran.
d. Garis besar harus jelas.
Menyampaikan pokok pikiran atau garis besar pelajaran untuk menarik perhatian sangatlah penting.
Penyampaian ini seperti halnya penyampaian tajuk rencana dalam sebuah surat kabar yang dapat
menarik minat para pembaca untuk melihat lebih lanjut tulisan-tulisan dalam surat kabar tersebut.
Garis besar pelajaran bisa disampaikan dengan lengkap atau hanya ringkasannya saja.
MENGURAIKAN PELAJARAN
Setelah memperkenalkan pelajaran, guru harus mengajarkan pelajaran sesuai dengan rencana yang
telah disiapkan. Mutu persiapan dapat terlihat pada waktu pengajaran itu disampaikan. Satu hal yang
perlu diingat, jika tidak ada murid yang belajar dari pengajaran tersebut, itu berarti guru belum
mengajarkan pelajaran itu. Evaluasi yang terbaik bukanlah apa yang dikatakan guru, tetapi apa yang
dipelajari oleh murid.
1. Merangsang Pikiran
Mengajukan pertanyaan merupakan metode yang efektif untuk merangsang pikiran murid. Pancing
murid untuk memikirkan sedalam mungkin setiap uraian yang disampaikan oleh guru. Pengujian
murid secara teratur bisa menjaga perhatian murid untuk tetap tajam sehingga guru dapat mengetahui
10
sejauh mana murid mendapat manfaat dari pelajaran itu.
Satu cara untuk menuntun pikiran adalah dengan menerapkan pola pemikiran yang deduktif. Pola ini
dimulai dengan guru menyebutkan satu prinsip atau pernyataan umum yang diikuti sejumlah lukisan
atau ilustrasi. Kemudian libatkan murid dengan meminta mereka mencari contoh-contoh selanjutnya
dari kehidupan mereka sendiri.
2. Doronglah Pengungkapan
Selain dirangsang untuk berpikir, murid juga perlu didorong untuk mengungkapkan pikirannya.
Doronglah murid dengan menolong mereka mengemukakan penafsiran dan pengertiannya sendiri
mengenai pelajaran itu. Cara yang terbaik untuk melaksanakan hal ini ialah dengan metode
pengajaran induktif. Mula-mula guru mendapat bantuan murid untuk mengumpulkan fakta atau
ilustrasi yang ada hubungannya dengan pelajaran. Sebagai hasilnya, murid-murid akan dapat
menemukan hukum- hukum, prinsip-prinsip umum, atau tujuan pelajaran itu sendiri. Pengetahuan
atau pengalaman murid-murid dapat dipakai untuk mencapai prinsip ini.
3. Menerapkan Kebenaran
Guru perlu membimbing murid-muridnya dalam keadaan khusus di mana murid harus mempraktikkan
prinsip-prinsip iman Kristen mereka. Hal ini bisa membawa pertumbuhan rohani yang baik bagi
murid. Guru yang terus-menerus menitikberatkan penerapan maupun pengetahuan yang diperoleh
murid dapat membawa murid-muridnya belajar dan menerapkan pelajaran itu pada pilihan, tingkah
laku, tindakan, sikap, dan keseluruhan hidup rohani mereka.
MENUTUP PELAJARAN
Jangan akhiri pelajaran dengan tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan dengan sebaik mungkin agar
sesuai. Guru perlu merencanakan suatu penutup yang tidak tergesa-gesa dan juga dengan doa sekitar
tiga sampai lima menit.
1. Merangkum Pelajaran.
Sebagai penutup, hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran yang sudah disampaikan.
Ringkasan pelajaran sudah tidak lagi berupa diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran,
tetapi berisi ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran dengan menekankan fakta
dasar pelajaran tersebut. Misalnya, kebenaran- kebenaran yang penting dalam pelajaran, pelajaran
praktis yang telah diajarkan, penerapan akhir yang harus dibuat, Kristus dinyatakan sebagai Juru
Selamat orang berdosa, atau bagaimana pelajaran dapat dilakukan di rumah, sekolah, atau saat
beraktivitas.
11
2. Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya.
Waktu menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk menyampaikan rencana pelajaran
berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan pelajaran untuk pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini
dapat merangsang keinginan belajar mereka.
Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang akan disampaikan minggu depan dan
kemukakan rencana-rencana di mana murid dapat mengambil bagian dalam pelajaran mendatang.
a. Bangkitkan minat
Guru tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh semangat. Oleh
karena itu, biarkan murid pulang ke rumah mereka dengan satu pertanyaan atau pernyataan yang
mengesankan, yang dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu mereka. Sama seperti seorang
penulis yang mengakhiri sebuah bab dalam cerita bersambung, yang membuat pembaca ingin segera
tahu bab berikutnya. Dengan cara yang sama, guru dapat mengakhiri pelajarannya dengan penutup
yang “berklimaks” sehingga seluruh kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak sabar.
b. Memberikan tugas
Tugas-tugas harus direncanakan dengan saksama, bahkan sebelum pelajaran dimulai. Perlu diingat
pula sikap guru yang bersemangat dalam memberikan tugas akan mempengaruhi minat dan semangat
para anggota kelas.
Sumber:
• Teknik Mengajar, Clarence H. Benson, , halaman 80–85, Gandum Mas, Malang, 1980.
Keterampilan Menjelaskan dan Bertanya
Ketrampilan Bertanya Dasar
Umumnya orang bertanya jika ia ingin mengetahui apa yang belum diketahuinya. Didalam kelas, guru
bertanya kepada swiswa untuk berbagai tujuan.
a. Tujuan penggunaan keterampilan bertanya :
(1) menarik siswa dalam pokok pembicaraan
(2) menumbuhkan rasa ingin tahu siswa,
(3)mengembangkan cara belajar siswa akatif,
(4)mengetahui kesulitan belajar siswa
(5) memotifasi siswa mwgeluarkan pendapat,
(6) mengukur hasil belajar siswa.
12
b. Yang perlu diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan:
(1) Kehangatan dan keantusiasan,
(2) kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik diantaranya:
(a) mengulangi pertanyaanya sendiri
(b) mengulangi jawaban siswa
(c) menjawab pernyataan sendiri
(d) memancing jawaban serentak,
(e) mengajukan pertanyaan ganda,
(f) menentukan siswa sebelum pertanyaan ditemukan
13