Anda di halaman 1dari 18

MICROTEACHING

Ringkasan 10 Keterampilan-Keterampilan Mengajar

Dosen Pembimbing: Sri Rahma Dewi Saragih, M.Pd

Di Susun Oleh:

Dian Triana Sari(20051039)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ASAHAN

2022/2023
10 KETERAMPILAN –KETERAMPILAN MENGAJAR
1. Keterampilan membuka pembelajaran
Abimanyu (2008) secara singkat mengemukakan bahwa membuka
pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan
suasana siap mental dan menimbulkan perhatian peserta didik agar
terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari.
Dalam keterampilan membuka pelajaran harus memberikan
pengantar atau pengarahan terhadap materi yang akan diajarkan pada
peserta didik agar siap mental dan tertarik untuk mengikutinya, guru
dapat melakukan usaha-usaha dengan memberi acuan dan membuat
kaitan antara materi pelajaran yang telah dikuasai peserta didik dengan
bahan baru yang akan dipelajari.
Beberapa cara yang dapat diusahakan guru dalam membuka
pelajaran adalah dengan :
1) Menarik perhatian peserta didik,
2) Memotivasi peserta didik,
3) Memberi acuan/struktur pelajaran dengan menujukkan tujuan
atau kompetensi dasar dan indikator hasil belajar, serta pokok
persoalan yang akan dibahas, rencana kerja, dan pembagian
waktu,
4) Mengaitkan antara topik yang sudah dikuasai dengan topik
baru, atau
5) Menanggapi situasi kelas.

Tujuan umum membuka pelajaran adalah agar proses dan hasil


belajar dapat tercapai secara efektif dan efisien. Efektivitas proses dapat
dikenali dari ketepatan langkah-langkah belajar peserta didik,sehingga
didapatkan efisiensi belajar yang maksimal.
Tujuan khusus membuka pelajaran adalah sebagai berikut:
1) Timbulnya perhatian dan motivasi peserta didik untuk
menghadapi tugas-tugas pembelajaran yang akan dikerjakan
2) Peserta didik mengetahui batas-batas tugas yang akan
dikerjakan
3) Peserta didik mempunyai gambaran yang jelas tentang
pendekatan-pendekatan yang mungkin diambil dalam
mempelajari bagian-bagian dari mata pelajaran
4) Peserta didik mengetahui hubungan antara pengalaman yang
telah dikuasai dengan hal-hal baru yang akan dipelajari atau
yang belum dikenalnya
5) Peserta didik dapat menghubungkan fakta-fakta, keterampilan-
keterampilan atau konsep-konsep yang tercantum dalam suatu
peristiwa
6) Peserta didik dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam
mempelajari pelajaran itu, sedangkan guru dapat mengetahui
tingkat keberhasilan dalam mengajar. (Hasibuan , dkk., 1991:
120)

Komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi:


1) Menarik perhatian peserta didik,
2) Menimbulkan motivasi,
3) Memberi acuan melalui berbagai usaha, dan
4) Membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang
akan dipelajari.

Prinsip-Prinsip Membuka Pelajaran terdiri dari :


1) Prinsip Bermakna
2) Kontinu ( Berkesinambungan )
3) Fleksibel ( Penggunaan secara Luwes )
4) Antusiasme dan Kehangatan dalam Mengkomunikasikan
Gagasan
Prinsip-Prinsip Teknis dalam Penggunaan Keterampilan Membuka
Pelajaran adalah sebagai berikut :
1) Singkat, padat dan jelas
2) Keterampilan tidak diulang-ulang atau berbelit-belit
3) Menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak
4) Disertai contoh atau ilustrasi seperlunya
5) Mengikat perhatian anak

Komponen-komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi :


1) Membangkitkan Perhatian /minat peserta didik
a) variasi gaya mengajar guru
b) penggunaan alat bantu mengajar
c) variasi dalam pola interaksi
2) Menimbulkan motivasi
a) Bersemangat dan antusias
b) Menimbulkan rasa ingin tahu
c) Mengemukakan ide yang bertentangan
d) Memperhatikan dan menfaatkan hal-hal yang menjadi
perhatian peserta didik
3) Memberi acuan atau struktur
a) Mengemukakan kompetensi dasar, indikator belajar, dan
batas-batas tugas
b) Memberi petunjuk atau saran tentang langkah-langkah
kegiatan
c) Mengajukan pertanyaan pengarahan
4) Menunjukkan kaitan antara materi yang akan diberikan dengan
kehidupan sehari-hari
a) Mencari batu loncatan
b) Mengusahakan kesinambungan
c) Membandingkan atau mempertentangkan antara pengetahuan
lama dengan pengetahuan baru

2. Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran adalah proses
penyajian informasi secara lisan yang diorganisir dengan sistematis/runtun
untuk menunjukkan bahwa, ada hubungan antara satu pesan dengan pesan
yang lain, sehingga tercapailah suatu pemahaman utuh yang diinginkan.
Tujuan dari kegiatan menjelaskan adalah:
1) Agar membuat peserta didik berpikir logis, kritis dan sistematis.
2) Untuk menanamkan sikap berpikir positif dan konstruktif
peserta didik
3) Untuk memberikan pengertian dan pemahaman pembelajaran
yang akan dialami oleh peserta didik, sehingga menghindari
multitafsir.
4) Untuk melatih peserta didik mandiri dalam proses belajar dan
dapat menentukan keputusan.
5) Untuk melibatkan peserta didik dalam memecahkan masalah.
Prinsip dari kegiatan menjelaskan
1) Penjelasan dapat diberikan di awal, ditengah, dan diakhir
pembelajaran, sangat tergantung pada keperluannya.
2) Penjelasan harus relevan dengan tujuan pembelajaran.
3) Penjelasan materi harus sesuai dengan kebutuhan atau bermakna
bagi peserta didik, untuk menghindari teacher centered
learning.
4) Penjelasan disesuaikan dengan latar belakang dan kemampuan
peserta didik.
5) Penjelasan dapat diselingi dengan kegiatan tanya jawab.
6) Guru dapat memberikan penjelasan untuk menjawab pertanyaan
peserta didik ataupun direncanakan guru sebelumnya.
Komponen keterampilan menjelaskan
1) Gerakan dan gaya mengajar yang bervariasi
2) Intonasi suara guru yang bervariasi
3) Mengadakan perubahan isyarat /mimic
4) Melayangkan pandangan kepada seluruh peserta
didik/pandangan mata ditujukan pada peserta didik
5) Pemenggalan frasa tepat sehingga mendukung makna
6) Memberi waktu senyap dalam berbicara
7) Memberikan penekanan butir-butir penting pengajaran

3. Keterampilan menggunakan variasi


Keterampilan menggunakan variasi merupakan keterampilan guru
dalam menggunakan bermacam kemmapuan dalam mengajar untuk
memberikan rangsangan kepada peserta didik agar suasana pembelajaran
selalu menarik, sehingga peserta didik bergairah dan antusius dalam
menerima pembelajaran dan aktivitas belajar mengajar dapat berlangsung
secara efektif.
Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai proses
perubahan dalam pengajaran, yang dapat di kelompokkan ke dalam tiga
kelompok atau komponen, yaitu :
a. Variasi dalam cara mengajar guru, terdiri dari penggunaan variasi
suara (teacher voice), pemusatan perhatian peserta didik (focusing),
kesenyapan atau kebisuan guru (teacher silence), mengadakan kontak
pandang dan gerak (eye contact and movement), variasi gerakan
badan dan mimik, variasi dalam ekspresi wajah guru, dan pergantian
posisi guru dalam kelas dan gerak guru (teachers movement).
b. Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran. Media dan alat
pengajaran bila ditinjau dari indera yang digunakan dapat digolongkan
ke dalam tiga bagian, yakni dapat didengar, dilihat, dan diraba. Variasi
penggunaan alat antara lain adalah variasi alat atau bahan yang dapat
dilihat (visual aids), variasi alat atau bahan yang dapat didengar
(auditif aids), variasi alat atau bahan yang dapat diraba (motorik), dan
variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat dan diraba (audio
visual aids).
c. Variasi pola interaksi dan kegiatan peserta didik. Pola interaksi guru
dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar sangat beraneka ragam
coraknya. Penggunaan variasi pola interaksi dimaksudkan agar tidak
menimbulkan kebosanan, kejemuan, serta untuk menghidupkan
suasana kelas demi keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan.

Tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar :


a. Menghilangkan kejemuan dalam mengikuti proses belajar
b. Mempertahankan kondisi optimal belajar
c. Meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik
d. Memudahkan pencapaian tujuan pengajaran

Jenis-jenis variasi dalam mengajar:

a. Variasi dalam penggunaan media


b. Variasi dalam gaya mengajar
c. Variasi dalam penggunaan metode
d. Variasi dalam pola interaksi yaitu gunakan pola interaksi multi arah

Prinsip-prinsip penggunaan variasi dalam pengajaran:

a. Gunakan variasi dengan wajar jangan dibuat-buat


b. Perubahan satu jenis variasi ke variasi lainnya harus efektif
c. Penggunaan variasi harus direncanakan dan sesuai dengan bahan,
metode, dan karakteristik peserta

4. Keterampilan bertanya
Tujuan dari kegiatan bertanya adalah
1) Agar memusatkan perhatian dan membangun motivasi peserta
didik terhadap masalah atau isu-isu pokok pembelajaran
2) Agar membangkitkan rasa ingin tahu, sehingga dapat
mendorong peserta didik untuk mencari dan menggali sumber-
sumber pembelajaran yang lebih luas dan bervariasi.
3) Agar memberi kesempatan bagi peserta didik untuk mendemon-
strasikan pendapat atau pemahaman yang dibentuknya
4) Agar terbiasa menanggapi pernyataan teman atau pernyataan/
pernyataan guru
5) Untuk menstrukturkan tugas-tugas dan kegiatan belajar sehingga
proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif
6) Untuk meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, sebab
pada hakekatnya berpikir sendiri adalah bertanya
7) Untuk meningkatkan partisipasi peserta didik secara penuh pada
proses pembelajaran yang diikutinya
8) Untuk mendiagnosis kesulitan belajar yang dihadapi peserta
didik
9) Untuk memberi kesempatan kepada peserta didik belajar
berdiskusi

Prinsip dari kegiatan bertanya Setiap pertanyaan yang diajukan


dalam proses pembelajaran adalah alat atau instrumen pembelajaran, untuk
mengkondisikan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
dinamis. Agar pertanyaan yang diajukan peserta didik dapat mencapai
sasaran yang diharapkan, maka guru sangat dianjurkan untuk memperhatikan
prinsip-prinsip berikut:

1) Kehangatan dan keantusiasan


2) Berbahasa yang jelas
3) Waktu berpikir
4) Pemberian acuan
5) Pemerataan/pemindahan giliran
6) Acak

Kebiasaan yang harus dihindari dari kegiatan bertanya Sesuai


dengan maksud dan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan bertanya, maka
setiap pertanyaan yang diajukan harus menghindari kebiasaan kurang baik
seperti berikut ini:

1) Menjawab pertanyaan sendiri, tidak akan bermakna


2) Mengulangi pertanyaan sendiri, pertanyaan yang sudah jelas bila
diulang-ulang akan mengganggu konsentrasi peserta didik
3) Pertanyaan ganda, dapat membingungkan peserta didik untuk
menjawab
4) Mengulangi jawaban peserta didik, sebaiknya dilakukan oleh
sesama peserta didik dengan tujuan penekanan dan keaktifan
5) Memancing jawaban serentak, tidak mendorong peserta didik
untuk berpikir lebih focus
6) Menentukan peserta didik untuk menjawab sebelum pertanyaan
disebutkan, akan mempengaruhi psikologi peserta didik itu
sendiri.

Komponen keterampilan bertanya :

1) Mengungkapkan pertanyaan secara jelas dan tegas


2) Pertanyaan sesuai dengan tema pembelajaran
3) Memusatkan perhatian peserta didik
4) Pertanyaan tersebar ke seluruh peserta didik
5) Pertanyaan runtun berjenjang
6) Menunjukkan sikap antusias atas jawaban peserta didik
7) Memberikan waktu kepada peserta didik untuk berpikir .
8) Mendorong terjadinya interaksi antar peserta didik
5. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok
Membimbing kegiatan diskusi dalam pembelajaran merupakan
salah satu jenis keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru,
karena melalui diskusi peserta didik didorong/dikondisikan untuk belajar
secara aktif, belajar mengemukakan pendapat, berinteraksi, saling
menghargai, menanamkan rasa empati, dan berlatih bersikap positif.
Melalui metode diskusi peran guru yang dikesankan terlalu mendominasi
pembicaraan (teacher centered) dengan sendirinya akan hilang. Melalui
diskusi baik peserta didik dan guru sama-sama aktif, bahkan melalui
diskusi dapat memfasilitasi terjadinya proses pembelajaran aktif peserta
didik (student centered).
Hal-hal yang harus diperhatikan dari kegiatan diskusi:
1) Mendominasi diskusi; jalannya proses diskusi jangan didominasi
oleh orang tertentu.
2) Membiarkan terjadi penyimpangan tujuan diskusi dengan
pembicaraan tidak relevan/terkendali.
3) Membiarkan peserta didik yang tidak mau berpartisipasi
4) Tidak memperjelas/mendukung urunan pikir peserta didik lain
dalam kelompok diskusi.
5) Gagal mengakhiri diskusi secara efektif

Tujuan dari kegiatan diskusi adalah:


1) Untuk memupuk sikap toleransi; setiap peserta didik diwajibkan
harus saling menghargai pendapat yang dikemukakan oleh setiap
peserta diskusi
2) Untuk memupuk kehidupan demokrasi; setiap peserta didik secara
bebas dan bertanggung jawab terbiasa mengemukakan pendapat,
bertukar pikiran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
3) Agar menumbuhkan rasa percaya diri; dengan kebiasaan
berargumentasi yang dilakukan antar sesama teman dalam
kelompok diskusi, akan mendorong keberanian dan terbentuknya
rasa percaya diri dalam mengajukan pendapat maupun mencari
solusi pemecahan.
4) Untuk mendorong pembelajaran secara aktif; peserta didik dalam
membahas suatu topik pembelajaran tidak selalu menerima dari
guru, akan tetapi melalui kerja sama dalam kelompok diskusi
peserta didik belajar mengembangkan kemampuan berpikirnya,
belajar memecahkan masalah.

Komponen ketrampilan membimbing diskusi :


1) Menjelaskan langkah-langkah diskusi
2) Memusatkan perhatian peserta didik pada tujuan dan tema diskusi
3) Memperluas masalah atau urunan pendapat
4) Menganalisis pandangan peserta didik
5) Meningkatkan urunan pikir peserta didik
6) Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif
7) Memberi dukungan penguatan
8) Menutup diskusi
6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan perseorangan
Mengajar kelompok kecil dan perorangan, sekurang-kuangnya ada
tiga unsur yang disebut “mengajar kelompok kecil dan perorangan”, yakni:
1) Kelompok kecil; jumlah anggota kelompok belajar sangat terbatas,
yaitu antara 3 sampai dengan 8 orang.
2) Jika dalam satu kelas ada 30 peserta didik, maka bila ingin
menerapkan pembelajaran kelompok kecil yang ideal, tinggal
dibagi rata agar jumlah peserta didik dalam kelompok kecil antara
3 s.d 8 berarti jumlah kelompok kecil bisa 4 sampai 10 kelompok
kecil.
3) Perorangan; yaitu sesusi dengan namanya perorangan, jika dalam
satu kelas ada 30 orang bisa berarti guru
Diskusi kelompok kecil adalah suau proses belajar yang dilakukan
dalam kerjasama kelompok bertujuan memecahkan suatu permasalahan,
mengkaji konsep, prinsip atau kelompok tertentu. Untuk itu guru memiliki
peran sangat penting sebagai pembimbing agar proses diskusi dapat
berlangsung sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Tujuan dari kegiatan kelompok kecil dan perorangan :


Agar dapat mendiagnosa kesulitan belajar peserta didik secara
akurat, maka guru harus mencermati atau meneliti permasalahan-
permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik. Melalui pendekatan
kelompok kecil dan perorangan biasanya peserta didik akan mudah dan
bebas menyampaikan permasalahan-permasalahan belajarnya, sehingga
guru akan dapat menyimpulkan kesulitan yang dihadapi dan alternatif
solusi pemecahan yang di lakukan guru.
Komponen keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan :
1) Mengidentifikasi tema pembelajaran
2) Pengorganisasian
3) Memberikan kulminasi
4) Mengenal secara personal
5) Mendorong peserta didik untuk menyelesaikan tugas
belajarnya
6) Mengembangkan bahan belajar mandiri

Prinsip-prinsip membimbing diskusi kelompok kecil :


1) Laksanakan diskusi dalam suasana yang menyenangkan
2) Berikan waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab
permasalahan
3) Rencanakan diskusi kelompok dengan sitematis
4) Bimbinglah dan jadikanlah diri guru sebagai teman diskusi
Komponen keterampilan guru dalam mengembangkan
pembimbingan kelompok kecil:
1) Memperjelas masalah
2) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
3) Pemusatan perhatian
4) Menganalisa pandangan peserta didik

Hal-hal yang harus dihindari dalam membimbing diskusi


kelompok kecil:
1) Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan peserta didik
2) Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik
untuk memikirkan pemecahan masalah
3) Memberikan diskusi dikuasai oleh peserta didik tertentu
4) Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak
ada kaitannya dengan topic pembicaraan
5) Membiarkan peserta didik tidak aktif
6) Tidak merumuskan hasil diskusi dan tidak membentuk tindak
lanjut

7. Keterampilan mengelola kelas


Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan guru dalam
mewujudkan dan mempertahankan suasana belajar mengajar yang optimal.
Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan
menggunakan fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan
mengajar agar mencapai hasil yang baik.
Tujuan dari pengelolaan kelas :
a. mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang memungkinkan peserta
didik mengembangkan kemampuannya secara optimal
b. Menghilangkan berbagai hambatan dan pelanggaran disiplin yang
dapat merintangi terwujudnya interaksi belajar mengajar
c. Mempertahankan keadaan yang stabil dalam suasana kelas,
sehingga bila terjadi gangguan dalam belajar mengajar dapat
dikurangi dan hindari
d. Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik
e. Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan
peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional
dan intelektual peserta didik dalam kelas.
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas,
agar pengelolaan kelas dapat diusahakan secara maksimal dan membantu
dalam proses pendidikan. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Pribadi guru
b. Disiplin kelas

Prinsip-prinsip pengelolaan kelas:

a. Keluwesan, digunakan apabila guru mendapatkan hambatan dalam


perilaku peserta didik, sehingga guru dapat merubah strategi
mengajarnya.
b. Kehangatan dan keantusiasan
c. Bervariasi, gunakan variasi dalam proses belajar mengajar
d. Tantangan, gunakan kata-kata, tindakan atau bahan sajian yang
menantang
e. Tanamkan disiplin diri, selalu mendorong peserta didik agar memiliki
disiplin diri
f. Menekankan hal-halpositif, memikirkan hal positif dan
menghindarkan konsentrasi pada hal negative

8. Keterampilan memberikan penguatan


Memberi penguatan atau reincorcement merupakan tindakan atau
respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya
peningkatan kualitas tingkah laku tersebut di saat yang lain.
Tujuan penggunaan keterampilan memberi penguatan :
a. Menimbulkan perhatian peserta didik
b. Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
c. Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi
d. Merangsang peserta didik berfikir yang baik
e. Mengembalikan dan mengubah sikap negative peserta dalam belajar
kearah perilaku yang mendukung belajar
Jenis-jenis penguatan:
a. Penguatan verbal
b. Penguatan gestural
c. Penguatan dengan cara mendekatinya
d. Penguatan dengan cara sambutan
e. Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan
f. Penguatan berupa tanda atau benda
Prinsip-prinsip penguatan:
a. Dilakukan dengan hangat dan semangat
b. Memberikan kesan positif kepada peserta didik
c. Berdampak terhadap perilaku positif
d. Dapat bersifat pribadi atau kelompok
e. Hindari penggunaan respon negative

9. Keterampilan Menggunakan Media/Alat


Media pembelajaran adalah sarana pembelajaran yang digunakan
sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi
efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Komponen dan contoh media/alat pembelajaran
1) Media audio, yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu
pembelajaran yang mempunyai sifat dapat didengarkan olah
peserta didik, misalnya radio, tape recorder.
2) Media visual, yaitu media yang digunakan sebagai alat bantu
dalam pembelajaran yang mempunyai sifat dapat dilihat oleh
peserta didik, misalnya peta, gambar pemandangan grafik, benda
nyata, dll
3) Media audio-visual, yaitu media yang digunakan sebagai alat
bantu dalam pembelajaran yang mempunyai sifat dapat dilihat dan
didengar oleh peserta didik, misalnya televisi, film, video, sound
slide
Tujuan dari menggunakan media/alat pembelajaran
1) Agar proses pembelajaran yang sedang berlangsung dapat berjalan
dengan tepat guna dan berdaya guna,
2) Untuk mempermudah bagi guru dalam menyampaikan informasi
materi kepada peserta didik.
3) Untuk mempermudah bagi peserta didik dalam menyerap atau
menerima serta memahami materi yang disampaikan oleh guru.
4) Untuk mendorong rasa keinginan tauan peserta didik agar
mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau pesan
yang disampaikan oleh guru.
5) Untuk menghindari salah pengertian atau salah paham antara
peserta didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau
pesan yang disampaikan oleh guru.
6) Untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik agar bisa dan
mau belajar secara mandiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya masing-masing.
Prinsip dari menggunakan media/alat pembelajaran
1) Tidak untuk menggantikan posisi guru dalam proses
pembelajaran.
2) Tepat guna, artinya media pembelajaran yang digunakan sesuai
dengan kompetensi dasar, mempermudah pembelajaran dan
proses pemahaman belajar peserta didik
3) Berdaya guna, artinya media pembelajaran yang digunakan
mampu meningkatkan motivasi dan rasa ingin tahu peserta didik
yang lebih jauh.
4) Bervariasi, artinya media pembelajaran yang digunakan mampu
mendorong sikap aktif peserta didik dalam pembelajaran, tidak
ada media yang paling baik untuk semua tujuan, sehingga baik
bila variatif.
5) Disiapkan secara matang agar proses pembelajaran dapat berjalan
dengan lancar.
6) Media/alat ada yang bisa digunakan untuk menggali sumber
pembelajaran yang lebih komperhensip .

Komponen keterampilan menggunakan media/alat


1) Menggunakan media dan atau alat peraga
2) Media yang digunakan sesuai dengan materi
3) Media digunakan secara efektif
4) Penggunaan media mengakibatkan keterlibatan peserta didik
5) Media sesuai dengan karakteristik peserta didik
6) Media menumbuhkan motivasi belajar peserta didik
7) Media yang digunakan menambah rasa ingin tahu peserta didik
terhadap materi belajar

10. Kegiatan menutup pelajaran


Kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru
untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Usaha-usaha yang dapat
dilakukan guru antara lain adalah merangkum kembali atau menyuruh
peserta didik membuat ringkasan dan mengadakan evaluasi tentang
materi pelajaran yang baru diberikan. Seperti halnya kegiatan membuka
pelajaran, kegiatan menutup pelajaran ini harus dilakukan guru tidak
saja pada akhir jam pelajaran tetapi juga pada akhir setiap penggal
kegiatan dari inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran itu.
Usaha guru mengakhiri kegiatan interaksi edukatif :
1) Merangkum/membuat garis-garis besar persoalan yang baru
dibahas
2) Mengkonsolidasikan perhatian anak didik pada hal-hal pokok
oleh pembelajaran yang bersangkutan
3) Mengorganisasi semua kegiatan atau pelajaran yang telah
dipelajari sehingga merupakan suatu kebutuhan yang berrarti
dalam memahami materi yang baru dipelajari
4) Memberi ajakan agar materi yang baru dipelajari jangan
dilupakan serta dipelajari kembali dirumah

Tujuan dari kegiatan menutup pembelajaran:


1) Untuk memberikan pemahaman yang utuh kepada peserta didik
terhadap materi pokok atau kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan.
2) Agar memantapkan pemahaman peserta didik terhadap materi
pokok atau kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
3) Untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil pembelajaran yang
telah diperoleh peserta didik, sekaligus berfungsi sebagai
umpan balik bagi guru.
4) Untuk memberikan tindak lanjut yang diperlukan sesuai dengan
proses dan hasil pembelajaran yang telah dicapai peserta didik.

Prinsip dari kegiatan menutup pembelajaran


1) Jenis-jenis atau unsur kegiatan yang dilakukan dalam menutup
pembelajaran, semuanya bersifat pilihan atau alternatif.
2) Penerapan setiap unsur dalam menutup pembelajaran yang
didasarkan pada prinsip atau aturan jelas, diharapkan dapat
menjadi faktor kekuatan terhadap seluruh aktivitas
pembelajaran.
3) Mengingat pentingnya kegiatan menutup pembelajaran sebagai
bagian integral dari proses pembelajaran, maka dalam memilih
dan menerapkan setiap jenis kegiatan untuk menutup
pembelajaran harus memperhatikan prinsip: kebermaknaan;
efektifitas dan efisiensi waktu dan berkesinambungan.

Komponen keterampilan menutup pembelajaran


1) Bersama peserta didik membuat resume/kesimpulan
2) Menarik manfaat belajar dalam kehidupan sehari-hari
3) Memberikan penekanan
4) Melakukan refleksi
5) Melakukan umpan balik/Penilaian
6) Memberi apresiasi terhadap pembelajaran
7) Memberi PR (tugas, latihan, membaca, dll)
8) Menutup dengan doa

Anda mungkin juga menyukai