Pd
No. UKG : 201900829991
Bidang Studi PPG : Bimbingan dan Konseling
Kategori : Kategori 2
Isi : RPL
Materi
LKPD
Instrumen-Instrumen
M Pelaksanaan
1.Tahap Pembentukan 1) Pempinan Kelompok menyapa Anggota Kelompok dan menerima secara
terbuka serta mengucapkan terima kasih dengan kalimat yang
membangkitkan semangat.
2) Pempinan kelompok mengarahkan salah satu anggota kelompok Untuk
Memimpin Doa sebelum memulai kegiatan.
3) Pempinan kelompok menjelaskan pengertian bimbingan kelompok.
4) Pempinan kelompok menyatakan tujuan bimbingan kelompok agar
Anggota kelompok mampu merancang cara untuk mengendalian emosi
yang muncul .
5) Pempinan kelompok membuat kontrak layanan (kesepakatan layanan).
6) Pemimpin kelompok menjelaskan asas-asas dalam Bimbingan Kelompok,
yakni; asas keterbukaan, asas kesukarelaan dan asas kenormatifan
O Tindak Lanjut Sebagai Tindak Lanjut, Jika layanan berhasil atau belum berhasil, selanjutnya
merumuskan bersama anggota kelompok untuk kegiatan layanan berikutnya
Lampiran :
1. Materi
2. Media
3. Lembar kerja peserta didik/ konseli. (LKPD)
4. Instrumen Evaluasi proses layanan
5. Instrumen Kepuasan
6. Intrumen Evaluasi Hasil layanan
7. Dokumentasi foto kegiatan layanan (barang bukti).
Singkatnya, emosi adalah respons terhadap kejadian yang menimpa kita. Contoh, saat berjalan kaki
sendirian di malam hari, tiba-tiba kamu mendengar suara tawa perempuan. Kamu pun merasa takut dan
bergegas lari menuju rumah. Respons ini membuat kamu terhindar dari kemungkinan bahaya yang terjadi.
Emosi berlangsung dengan cepat dan otomatis.
Bagaimana Cara Kerja Emosi?
Di dalam otak kita terdapat sistem limbik yaitu pusat pengaturan emosi, memori, dan perilaku seseorang.
Sistem limbik terdiri dari sejumlah bagian yang memiliki fungsi berbeda. Ada hipotalamus, hipokampus,
dan amigdala.
Saat mengalami peristiwa tertentu, sistem limbik akan mengirim sinyal menuju 3 bagian tadi. Sinyal
tersebut diproses dan membuat kita bereaksi secara spontan. Misalnya, kamu sontak berlari saat
mendengar suara yang menyeramkan di malam hari. Sistem limbik juga mempengaruhi respon fisiologis
(ciri-ciri tubuh), seperti kulit pucat, keringat dingin, atau jantung berdebar.
6 Emosi Dasar Manusia dan Turunannya
Setelah mengetahui pengertian dan cara kerja emosi, sekarang kita akan membahas 6 emosi dasar manusia.
Perlu diingat, emosi itu bukan cuma marah dan sedih ya, Brainies. Keenam emosi dasar ini juga bisa
digolongkan menjadi beberapa emosi spesifik. Mengapa demikian? Sebab, terkadang kita ragu untuk
mengenali emosi sendiri. Contohnya, "kenapa aku sedih ya?" Jawabannya, emosi sedih disebabkan oleh
alasan tertentu yang tidak kita sadari keberadaannya. Alasan inilah yang kita sebut sebagai emosi spesifik.
1. Emosi Marah
Katanya, sih, emosi ini paling berbahaya di antara yang lainnya. Mungkin jadi alasan mengapa orang tua
kita melarang anaknya untuk marah. Padahal, emosi marah juga manusiawi lho. Memendam amarah dapat
meningkatkan hormon stres yang berdampak pada gangguan kecemasan. Hal yang perlu kita perhatikan
adalah bagaimana mengekspresikan rasa marah, bukan tidak boleh merasa marah. Paham ya? :)
2. Emosi Jijik
Emosi jijik dipicu oleh penampilan, bau, atau tekstur tertentu. Respon utama manusia saat merasa jijik yaitu
berusaha menjauhkan diri atau menghilangkan hal yang dianggap menjijikan. Meskipun buruk, emosi ini
membuat kita untuk selalu hidup bersih lho, Brainies. Selain itu, emosi jijik juga bisa muncul saat kita
melihat perilaku buruk orang lain. Misalnya, pelecehan seksual, aksi pornografi, dan perbuatan jahat lain.
Emosi jijik seringkali kita gunakan untuk menutupi amarah yang sebenarnya.
3. Emosi Takut
Menurut psikolog Paul Ekman, takut merupakan emosi yang paling tidak menyenangkan. Sebab, pola pikir
manusia ikut berperan aktif dalam meningkatkan emosi ini. Emosi takut juga hadir untuk hal-hal yang
sebenarnya pernah kita lihat. Misalnya nih, gara-gara nonton film horor, kamu jadi kepikiran kalau ada
hantu yang mengikuti kamu. Takut muncul ketika manusia mencoba mengantisipasi sesuatu yang
mengancam fisik maupun psikologis mereka.
4. Emosi Bahagia
Bahagia atau senang adalah emosi yang paling dicari oleh semua orang. Emosi ini muncul saat kita
menyantap makanan favorit, mendapatkan hadiah, quality time bersama orang tersayang, atau ketika impian
kita terwujud. Namun, bahagia juga bisa muncul bersamaan dengan emosi lain, contohnya emosi sedih.
Bayangin deh, kamu pasti happy banget jika diterima di perguruan tinggi favorit. Tetapi, kamu bisa saja
merasa sedih karena harus berpisah dari keluarga.
5. Emosi Sedih
Psikolog Paul Ekman menganggap emosi sedih menyebabkan manusia menjadi pasif. Ketika merasa sedih,
kamu pasti tidak ingin beraktivitas, bahkan makan aja nggak nafsu. Emosi sedih bisa bertahan dalam
periode waktu yang sangat panjang. Aku menyarankan kamu untuk mencari bantuan psikolog jika
kesedihan yang dialami sudah berjalan selama berminggu-minggu atau hitungan bulan.
6. Emosi Terkejut
Pernahkah kamu diklakson oleh kendaraan saat hendak menyeberang? Pasti kaget dan bikin deg-degan.
Tetapi, hal ini tidak berlangsung lama. Jantungmu hanya berdebar sesaat dan kembali menyeberang dengan
lebih hati-hati. Yup, emosi terkejut merupakan emosi yang terjadi dalam durasi tersingkat. Setiap hari,
kita mendapatkan kejutan-kejutan kecil, baik positif maupun negatif. Kamu juga bisa merasakan emosi
terkejut apabila menemukan hal baru.
Berikut beberapa cara mengendalikan emosi diri yang mungkin kamu butuhkan:
1. Berhitung
Cara menahan emosi yang pertama adalah dengan berhitung. Sebelum marah, berhitunglah dari 1 hingga 10.
Apabila kamu sangat marah, berhitunglah hingga 100. Pada saat kamu berhitung, denyut nadimu akan turun
dan kemarahan kamu akan lebih mungkin untuk reda.
Menggerakkan leher dan menggoyangkan bahu adalah beberapa contoh gerakan yang dapat dilakukan untuk
membantu mengendalikan emosi. Tidak diperlukan peralatan, hanya cukup melakukan beberapa gerakan
saja.
8. Jangan Bicara
Kadang, tidak bicara dapat menjadi cara mengontrol emosi yang efektif. Bila kamu ingin marah, tahanlah
dan berhenti berbicara. Tutup mulut kamu dan jangan biarkan satu buah kata keluar dari mulutmu. Waktu
kamu diam ini akan membuatmu berpikir kembali untuk marah dan membantu meredakan amarah.
Apakah perbuatan dan perkataan itu dapat melukai orang lain atau memperbaiki keadaan? Bila ya, pikirkan
untuk membatalkannya dan janganlah dilakukan.
11. Tuliskan Kekhawatiran Kamu
Menuliskan emosi negatif di atas kertas bisa memberimu beberapa perspektif baru tentang apa yang kamu
alami. Berikan kesempatan kepada diri kamu selama beberapa hari untuk membuat daftar dengan lengkap.
Setelah itu, selesaikan masalah satu per satu untuk mengurangi kekhawatiran yang kamu alami.
12. Konseling
Terkadang, kamu memerlukan perspektif orang lain sebelum mengambil suatu tindakan atau untuk lebih
memahami diri sendiri. Kamu dapat melakukan konseling dengan terapis, psikolog, atau psikiater agar
kemarahanmu yang berlebih bisa teratasi.
Demikianlah beberapa cara mengendalikan emosi yang dapat dilakukan untuk mengatasi emosi atau
kemarahan. Kini kamu dapat belajar untuk mengendalikan emosi dengan menerapkan langkah-langkah di
atas.
Cobalah untuk duduk sejenak dan tarik napas sebelum kamu marah. Pikirkan kemungkinan dari konsekuensi
yang dapat terjadi jika kamu marah. Bila dapat memperburuk keadaan, jangan lakukan hal tersebut dan
bicarakan baik-baik kepada orang tersebut.
https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/cara-jitu-untuk-mengendalikan-emosi-berlebih
Lampiran – 2 Media
Pringsewu, 2022
Guru Bimbingan Konseling
N SANGAT KURANG
ASPEK YANG DINILAI MEMUASKAN
O MEMUASKAN MEMUASKAN
1 Materi yang diberikan dalam
pelaksanaan bimbingan kelompok
2 Ketepatan waktu yang disediakan Guru
BK dalam pelaksanaan bimbingan
kelompok
3 Kesempatan yang diberikan guru BK
kepada peserta didik menyampaikan
pendapat/ide
4 Hasil yang diperoleh dari bimbingan
kelompok
5 Kenyamanan dalam pelaksanaan
bimbingan kelompok
Lampiran – 6 Intrumen Evaluasi hasil layanan
A. Kognitif /pengetahuan
1) Simpulkan mengenai pengertian emosi dan macam-macam emosi yang kamu ketahui?
2) Bagaimana pendapat kamu mengenai kecerdasan emosi?
3) Uraikanlah bagaimana teknik-teknik pengendalian emosi?
4) Contoh kasus dari kasus ini pengendalian emosi apa yang bisa km lakukan, berikan alasan!
5) Penyebab, dampak…
B. Afektif/sikap positif
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor yang sesuai dengan kondisi Anda, Skor 1 = sangat tidak
setuju, skor 2 = tidak setuju, skor 3 = setuju, skor 4 = sangat setuju!
Keterangan :
Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 5 = 5, skor maksimal 4 x 5 = 20
Kategori hasil :
Sangat baik : 17 - 20
Baik : 13 - 16
Tidak Baik : 9 - 12
Sangat tidak baik :>8
Buatlah pernyataan hasil belajar yang benar-benar anda peroleh dari materi layanan bimbingan
kelompok hari ini dengan topik “Taklukan Emosi mu!”
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Setelah saya mengikuti kegiatan bimbingan kelompok hari ini dengan topik “Taklukan Emosi mu!”,
saya sadar bahwa selama ini saya
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
NIATKU
Setelah saya mengikuti layanan bimbingan kelompok hari ini dengan topik “Taklukan Emosi mu!”,
saya berniat untuk :
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
Pringsewu, 2022
Guru Bimbingan Konseling