Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rani Buana Pangastuti

NPM : 201901500746
Kelas : R4H
Mata Kuliah : Layanan BK Kelompok

Soal Hal 107-108 (1,2,3,5,6)


1. Sebutkan minimal lima (5) aspek operasional layanan bimbingan dan konseling
kelompok!
Jawaban: Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh guru BK/ Konselor dalam aspek teknis
operasional layanan bimbingan dan konseling kelompok yaitu:
a. Pembentukan kelompok
b. Jarak dan posisi duduk
c. Besaran peserta
d. Variasi peserta
e. Tempat pelaksanaan
f. Penggunaan dan pemilihan bahasa
g. Alokasi waktu

2. Sebutkan langkah yang ditempuh seorang pemimpin kelompok dalam pembentukan


kelompok!
Jawaban: Langkah-Langkah yang ditempuh Pemimpin Kelompok dalam
pembentukan kelompok, yaitu dengan melalui pengumpulan sejumlah individu/
peserta didik yang berasal dari:
a. Satu kelas siswa yang dibagi ke dalam beberapa kelompok;
b. Kelas-kelas siswa yang berbeda dihimpun dalam satu kelompok;
c. Peserta dari lokasi dan kondisi yang berbeda dikumpulkan menjadi satu
kelompok.
Dengan memperhatikan aspek-aspek relative homogenitas dan heterogenitas sesuai
dengan tujuan layanan. Dengan bantuan data hasil instrumentasi, himpunan data dan
sumber-sumber lainnya sehingga pemimpin kelompok dapat menjadikan data
tersebut sebagai pertimbangan dalam pembentukan kelompok.

3. Mengapa aspek ukuran jumlah peserta menjadi bahan yang perlu dipertimbangkan
dalam layanan bimbingan dan konseling kelompok?
Jawaban: Aspek ukuran jumlah peserta menjadi bahan yang perlu dipertimbangkan
dalam layanan bimbingan dan konseling karena secara umum kelompok harus
memiliki cukup banyak orang atau anggota untuk dapat menciptakan interaksi yang
mendalam antaranggota kelompok, membangun suasana kondusif dan nyaman,
menciptakan hubungan sosial yang baik, saling bertukar pendapat. Akan tetapi,
jumlah anggota kelompok di dalam kelompok harus ideal dan efektif yang berisikan
8-10orang agar tujuan layanan didalam kelompok dapat tercapai dan proses
kelompok dapat berjalan dengan optimal. Jika jumlah ukuran peserta melebihi
kapasitas ideal atau efektifnya, maka proses kelompok tidak akan mencapai hasil
yang optimal.

4. Mengapa didalam pelaksanaan bimbingan kelompok dan konseling kelompok posisi


duduk melingkar lebih diutamakan?
Jawaban: Posisi duduk lebih diutamakan dalam pelaksanaan bimbingan dan
konseling kelompok karena didalam proses kelompok tempat duduk harus dibuat
senyaman mungkin tanpa meja penghalang. Duduk melingkar ketika proses
kelompok berlangsung agar didalam proses nya anggota kelompok mampu merespon
pendapat teman dengan tepat, dapat menimbulkan rasa empati sesama anggota
kelompok, saling menumbuhkan motivasi antar anggota kelompok, dan
menimbulkan emosi dan semangat antar anggota kelompok. Dengan duduk
melingkar anggota kelompok dapat membangun hubungan yang lebih mendalam
serta mendapatkan timbal balik secara positif baik dari pemimpin kelompok maupun
anggota kelompok lainnya.
5. Heterogenitas dalam kelompok akan menjadi sumber yang lebih kaya untuk
pencapaian tujuan layanan. Jelaskan maksud penyataan tersebut!
Jawaban: Heterogenitas dalam kelompok akan menjadi sumber yang lebih kaya untuk
pencapaian tujuan layanan, karena heterogen kelompok mewakili mikrokosmos
struktur sosial yang ada didunia sehari-hari dan menawarkan peserta kesempatan
untuk bereksperimen, berperilaku baru, mengembangkan keterampilan sosial, dan
mendapatkan umpan balik dari banyak sumber yang beragam. Pembahasan-
pembahasan akan lebih luas dengan adanya simulasi kehidupan sehari-hari yang
diinginkan seperti variasi usia,ras, latar belakang, etnis, budaya, gender, identitas
seksual, dan berbagai masalah dan dapat ditinjau dari berbagai sesi, tidak monoton,
dan terbuka selain itu heterogenitas mampu mendobrak dan memecahkan kebekuan
yang terjadi akibat homogenitas kelompok. Kondisi kelompok heterogenitas akan
membantu membentuk dinamika kelompok yang aktif dari berbagai sisi dan
pandangan sesuai dengan usia, budaya, adat, dan latar belakang masalah.

Anda mungkin juga menyukai